PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Mekanika batuan adalah salah cabang disiplin ilmu geomekanika. Mekanika
batuan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat mekanik batuan dan massa
batuan. Hal ini menyebabkan mekanika batuan memiliki peran yang dominan dalam
operasi penambangan, seperti pekerjaan penerowongan, pemboran, penggalian,
peledakan dan pekerjaan lainnya. Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik batuan
dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba baik itu dilaboratorium
maupun dilapangan langsung atau secara insitu.
Untuk mengetahui sifat mekanik batuan dilakukan beberapa percobaan
seperti uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik, uji triaksial dan uji tegangan insitu.
Mekanika batuan sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang diperoleh dari
penelitian ini adalah kuat tekan batuan (t), kuat tarik batuan (c ), Modulus Young
(E), Nisbah Poisson (v), selubung kekuatan batuan (strength envelope), kuat geser
(), kohesi (C), dan sudut geser dalam ().
Masing-masing karakter mekanik batuan tersebut diperoleh dari uji yang
berbeda.Kuat tekan batuan dan Modulus Young diperoleh dari uji kuat tekan
uniaksial. Pada penelitian ini nilai kuat tekan batuan dan Modulus Young diambil
dari nilai rata-rata hasil pengujian lima contoh batuan. Untuk kuat tarik batuan
diperoleh dari uji kuat tarik tak langsung (Brazillian test). Sama dengan uji kuat
tekan uniaksial, uji kuat tarik tak langsung menggunakan lima contoh batuan untuk
memperoleh kuat tarik rata-rata. Sedangkan selubung kekuatan batuan, kuat geser,
kohesi, dan sudut geser dalam diperoleh dari pengujian triaksial konvensional dan
multitahap.
1.2.
Tinjauan Pustaka
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu batuan tanpa merusak
batuan. Disamping itu dengan menggunakan metode ini akan diperoleh cukup
banyak data dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah.
Mekanika Batuan
Page 1
Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban intact (tumbukan) pada
permukaan batuan dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan
menggunakan energi yang besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan batuan benda uji dapat
memberikan indikasi kekerasan juga setelah dikalibrasi, dapat memberikan
pengujian ini adalah jenis "Hammer". Alat ini sangat berguna untuk mengetahui
keseragaman material batuan pada struktur.Karena kesederhanaannya, pengujian
dengan menggunakan alat ini sangat cepat, sehingga dapat mencakup area pengujian
yang luas dalam waktu yang singkat.
Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan batuan,
misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian tertentu dekat permukaan.
Oleh karena itu, diperlukan pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap
lokasi pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan British Standards (BS)
mengisyaratkan pengambilan antara 9 sampai 25 kali pengukuran untuk setiap
daerah pengujian seluas maksimum 300 mm2.
Secara umum alat ini bisa digunakan untuk:
1.3.
berada di lapangan.
Tujuan metode pengujian ini adalah memperkirakan nilai kuat tekan
batuan yang berada di lapangan.
1.4.
: 14.00 - Selesai
Ruang Lingkup
Mekanika Batuan
Page 2
atau silinder.
3. Pulpen
4. Kertas HVS
Bagian- bagiannnya :
1. Puntale
2. Rondella in feltro
3. Cartuccia
4. Anello di pressione
5. Ghiera
6. Molla ammortizzatrice
7. Molla di percussione
8. Carpo
9. Massa battente
10. Scala graduata
11. Asta guida indice22. Coperchio
Mekanika Batuan
12. Indice
13. Asta guida
14. Pulsante
15. Disco guida
16. Perno
17. Molla chiavistello
18. Chilavistello
19. Vite
20. Contro dado
21. Molla di pressione
Page 3
= +90
= +45
= 0
= -45
= -90
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN
Mekanika Batuan
Page 4
2.1
Umum
Teknis
A. Peralatan
berulang-ulang ;
3.) nilai lenting dapat dibaca pada garis skala yang terpasang pada
rangka selubung atau lembar pencatat ;
B. Bidang Uji
Bidang uji pada elemen struktur harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) Permukaan batuan yang akan diuji harus merupakan permukaan yang
padat, dan tidak dilapisi dengan pelesteran atau bahan lapisan
lainnya;
2) Bidang uji yang dipilih harus kering dan halus, bebas dari tonjolantonjolan atau lubang-lubang;
3) Lokasi-lokasi bidang uji harus di tentukan sesuai dengan dimensi
elemen struktur dan jumlah nilai uji yang diperlukan untuk
perhitungan perkiraan kekuatan batuan.
C. Peralatan pengujian
Persiapan pengujian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Mekanika Batuan
Page 5
1) Permukaan bidang uji diberi tanda lokasi untuk tititk-titik uji dengan
minuman berukuran seluas 100 x 100 mm2
2)
Permukaan bidang uji yang kasar digerindah halus sebelum diuji;
3) Bidang uji pada strukur yang berumur lebih dari enam bulan harus di
gerinda rata sampai kedalaman 5 mm sebelum diuji, jika hasil ujinya
akan dibandingkan dengan hasil dengan hasil uji batuan yang
berumur lebih muda.
D. Arah pukulan
Arah pukulan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1)
Arah pada pukulan pada suatu lokasi bidang uji harus sama.
2) Pengujian pada arah pukulan tidak horinzontal,nilai lenting rata-rata
harus di koreksi dengan nilai inklinasi sesuai dengan petunjuk
penggunaan alat palu uji yang bersangkutan.
BAB III
CARA UJI
3.1 Persiapan Pengujian
Persiapan pengujian dilakukan sebagai berikut :
1) tentukan lokasi bidang uji pada elemen struktur yang akan diperiksa
dan diberi tanda batas yang jelas;
2) bersihkan permukaan bidang uji;
3) ratakan permukaan bidang uji.
Mekanika Batuan
Page 6
3.2
Teknis
Lakukan pengujian sebagai berikut :
1) sentuhkan ujung peluncur pada permukaan titik uji dengan posisi
tegak lurus bidang uji ;
2) secara perlahan tekan hamer test dengan arah tegak lurus bidang uji
sampai terjadi pukulan pada titik uji;
3) lakukan 10 kali pukulan pada satu lokasi bidang uji ;
4) catat semua pembacaan yang ditunjukkan olah skala;
5) hitung nilai rata- rata pembacaan;
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
4.1.
NO
1
2
3
4
5
6
Mekanika Batuan
R
22
40
26
42
46
48
Page 7
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
RATA-RATA
4.2.
26
38
36
34
36
48
30
22
48
28
52
42
46
44
54
46
28
50
22
18 Mpa
36 Mpa
32 Mpa
30 Mpa
32 Mpa
54 Mpa
24 Mpa
12 Mpa
54 Mpa
20 Mpa
62 Mpa
42 Mpa
50 Mpa
46 Mpa
62 Mpa
50 Mpa
20 Mpa
48 Mpa
12 Mpa
36,25 Mpa
Pengolahan Data
Jadi berdasarkan nilai yang didapatkan dilapangan diperoleh bermacam
macam tingkat kekuatan batuan dari yang terlemah sampai yang terkuat.
Berdasarkan data tabel di atas diperoleh total jumlah kekuatan tekan batuan adalah
631 Mpa.
Dari total jumlah tersebut diperoleh rata rata sebagai berikut:
Rata rata kuat tekan batuan
631 Mpa
20
= 31,55 Mpa.
Jadi kuat tekan batuan rata rata yang berada di lapangan adalah sebesar
31,55 Mpa.
Mekanika Batuan
Page 8
4.3.
Pembahasan
Berdasarkan kekuatan tekan rata rata batuan yaitu dengan nilai sebesar
31.55 Mpa dapat kita ketahui bahwa kekuatan batuan tersebut tergolong buruk
berdasarkan klasifikasi RMR (Rock Mass Ratting). Jadi untuk jenis batuan ini
memiliki nilai bobot = 4, nilai RQD ( Rock Quality Designation ) = 25-50%, spasi
rekahan 6-20 cm, dan air tanah untuk aliran/10m panjang terowongan (Lt/min) = 25125, air tanah untuk tekanan air kekar/maks tegangan utama = 0,2-0,5 dan air tanah
untuk kondisi umum = menetes.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
1. Pengujian jenis ini dilakukan pada pengujian-pengujian setempat dan
bersifat tidak merusak struktur. Dapat digunakan dengan mudah (praktis),
pengukuran dapat dilakukan dengan cepat dengan memperoleh data yang
cukup banyak dan biaya murah.
Mekanika Batuan
Page 9
2. Batuan yang diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama karena hasil
pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan, kelembaman beatuan,
sifat dan jenis agregat kasar, drajad kombinasi dan umur batuan.
3. Tingkat keandalan rendah, sulit mengkalibrasi hasil pengujian dan
sifatnya hanya memberikan informasi mengenai karakteristik batuan
pada permukaan.
5.2.
Saran
Pada percobaan dalam mengukur tingkat kekuatan batuan dibutuhkan
posisi yang datar dalam melakukan uji hammer test, karena jika dalam
melakukan pengujian posisinya tidak rata dapat menghasilkan data yang
tidak sesuai dengan kekuatan asli batuan tersebut.
DAFTAR ISTILAH
Pukal beton
:reading value;
:rebound number;
Inklinsi
:inclination
Mekanika Batuan
Page 10
DAFTAR PUSTAKA
Andri, A.T, 2012, Belajar Geoteknik,http://scigeoteknik.blogspot.com/2012_02_01_arc-hive.html, diakses tanggal 7 Juli
2014 pukul 09.00 wita
Irfan., 2009, Mekanika Batuan, http://bumih.wordpress.com/about/, diakses tanggal
7 Juli 2014 pukul 09.30 wita
Mekanika Batuan
Page 11
Mekanika Batuan
Page 12