Anda di halaman 1dari 3

X.

JAWABAN PERTANYAAN
:
1. Jelaskan perbedaan kekuatan medan ligan antara ligan ammonium dengan air!
Jawab : Ligan air memiliki energi 40,85 kkal/mol yang lebih rendah daripada
amonia, yaitu 46,87 kkal/mol. Hal ini disebabkan karena ligan H2O bersifat
sebagai ligan lemah. Ligan lemah dalam kompleks menyebabkan elektron
memiliki spin tinggi (high spin) pada tingkat energi eg, karena pada ion Cu(II)
elektron di orbital d lebih mudah ditempatkan pada arah energi orbital yang lebih
tinggi sebagai elektron sunyi (tidak berpasangan) daripada ditempatkan pada
kamar orbital yang sama, namun sebagai elektron berpasangan. Sebab pada
kamar yang sama akan terjadi gaya tolak menolak antara dua elektron jika akan
berpasangan. Oleh karena energi untuk tolak menolak (P) lebih besar daripada
harga 10 Dq, justru ada interaksi tingkat energi atas dengan energi bawah
menyebabkan jarak t2g dan eg menjadi lebih pendek sehingga energi 10 Dq
menjadi lebih kecil.
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada percoaan tersebut!
Jawab :
Cu2+ + 6 H2O [Cu(H2O)6]2+
[Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 [Cu(H2O)3(NH3)3]2+ + H2O
[Cu(H2O)6]2+ + 4NH3 [Cu(H2O)4(NH3)2]2+ + H2O
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi warna ion kompleks logam transisi?
Jawab : Faktor yang mempengaruhi warna ion kompleks logam transisi dapat
dijelaskan dengan teori medan kristal. Jika orbital-orbital d dari sebuah kompleks
berpisah menjadi dua kelompok, maka ketika molekul tersebut menyerap foton
dari cahaya tampak, satu atau lebih elektron yang berada dalam orbital tersebut
akan meloncat dari orbital d yang berenergi lebih pendek ke orbital d yang
berenergi lebih tinggi, menghasilkan keadaan atom yang tereksitasi. Perbedaan
energi antara atom yang berada dalam keadaan dasar dengan yang berada dalam
keadaan tereksitasi sama dengan energi foton yang diserap dan berbanding

terbalik dengan gelombang cahaya. Karena hanya gelombang-gelombang cahaya


() tertentu saja yang dapat diserap (gelombang yang memiliki energi sama
dengan energi eksitasi), senyawa-senyawa tersebut akan memperlihatkan warna
komplementer (gelombang cahaya yang tidak diserap). Seperti yang dijelaskan di
atas, ligan-ligan yang berbeda akan menghasilkan medan kristal yang energinya
berbeda-beda pula, sehingga kita bisa melihat warna-warna yang bervariasi.
Untuk sebuah ion logam, medan ligan yang lebih lemah akan membentuk
kompleks yang -nya bernilai rendah, sehingga akan menyerap cahaya dengan
yang lebih panjang dan merendahkan frekuensi v. Sebalikanya medan ligan yang
lebih kuat akan menghasilkan yang lebih besar, menyerap yang lebih pendek,
dan meningkatkan v.
4. Gambarlah grafik panjang gelombang terhadab absorbansi dari masing-masing
pengamatan anda!
Jawab : Dilampirkan
5. Hitunglah besar energy 10 Dq ketiga larutan tersebut!
Jawab :
Labu 1
1
1 kkal/mol
10 Dq=
x
max 349,75 cm1

1
1 kkal /mol
x
7
809 x 10
349,75 cm1

35,3 kkal/mol

Labu 2
10 Dq=

1
1 kkal/mol
x
max 349,75 cm1
1
1 kkal/mol
x
7
656 x 10
349,75 cm1

43,6 kkal /mol

Labu 3

10 Dq=

1
1 kkal/mol
x
max 349,75 cm1
1
1kkal /mol
x
7
661 x 10
349,75 cm1

43,3 kkal /mol

6. Dari hasil percobaan apa yang dapat anda simpulkan?


Jawab :
1. Pada percobaan ini amonia dan air berperan sebagai ligan. Amonia
merupakan ligan yang lebih kuat dibandingkan air.
2. Semakin banyak ligan NH3 yang tersubstitusi maka pada spetrometri UV-Vis
akan terbaca panjang gelombang yang semakin kecil, sehingga nilai Dq akan
semakin besar. Dan semakin besar nilai panjang gelombang yang dihasilkan
semakin kecil nilai Dq.
3. Bedasarkan data yang diperoleh :
a. Pada larutan pertama diperoleh panjang gelombang 809 nm dan energi 10
Dq sebesar 35,3 kkal/mol.
b. Pada larutan kedua diperoleh panjang gelombang 656 nm dan energi 10
Dq sebesar 43,6 kkal/mol.
c. Pada larutan kedua diperoleh panjang gelombang 661 nm dan energi 10
Dq sebesar 43,3 kkal/mol.

Anda mungkin juga menyukai