Anda di halaman 1dari 2

Bersegeralah Berhaji Bagi yang Sudah Mampu

Setelah kita mengetahui tentang hukum haji dan umrah, maka ketahuilah bahwa
kewajiban tersebut harus dilaksanakan sesegera mungkin jika sudah termasuk yang
diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji.
Hal ini berdasarkan beberapa dalil dan penjelasan para ulama di bawah ini:
1) Dalil-dalil dari Al Quran:
[97 :} { ]
Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban
haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam. (QS. Ali Imran: 97)
{ }
Artinya: Dan Sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah. (QS. Al Baqarah: 196)
Berkata Syeikh Al Allamah Al Mufassir Muhammad Al Amin Asy Syinqithy
rahimahullah:

:


.

Artinya: Termasuk dalil mereka (yang berpendapat bahwa haji segera ditunaikan bagi
yang sudah mampu) yaitu bahwa Allah telah memerintahkannya, dan sebagian kelompok
dari ulama ushul fikih berpendapat bahwa: Sesungguhnya Syariat, bahasa dan akal
seluruhnya menunjukkan bahwa konsekwensi sebuah perintah adalah dilakukan dengan
segera. (Lihat kitab Adhwa Al bayan fi Idhah Al Quran bi Al Quran, karya Syeikh Al
Allamah Al Mufassir Muhammad Al Amin Asy Syinqithy)
Syeikh Al Allamah Al Faqih Ibnu Utsaimin rahimahullah pernah menjawab pertanyaan
apakah haji itu disegerakan hukumnya atau ditunda bagi yang mampu, beliau menjawab:

.
Artinya: Pendapat yang benar adalah bahwa menunaikan haji wajib untuk disegerakan,
dan tidak boleh bagi seseorang yang mampu untuk menunaikan haji ke Baitullah yang
suci menundanya, dan demikian pula seluruh hal-hal yang diwajibkan di dalam syariat
Islam, jika tidak dibatasi dengan waktu atau sebab, maka sesungguhnya ia wajib
dikerjakan dengan segera. (Fatwa Ibnu Utsaimin, 21/13)
Dan ini adalah pendapat Jumhur (kebanyakan) para ulama selain salah satu dari perkataan
Imam Syafiie rahimahullah, beliau berpendapat bahwa haji tidak dikerjakan segera
meskipun sudah mampu, berdalil dengan bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wasallam mengundur hajinya setelah diwajibkan Allah taala kepadanya, tetapi pendapat
ini disanggah oleh Jumhur ulama bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
mengundurnya karena ada beberapa sebab diantaranya banyaknya tamu yang datang ke
kota Madinah dan masih adanya orang musyrik dan orang yang telanjang thawaf
mengelilingi Kabah. Wallahu alam.
2) Dalil-dalil dari As Sunnah


- -

.
Artinya: Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu
shallallahu alaihi wasallam bersabda: Bersegeralah menunaikan haji yaitu yang wajib,
karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui apa yang akan menghadang baginya.
(HR. Ahmad dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Irwa Al Ghalil, 990)
. - -

Artinya: Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu


alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang menginginkan untuk pergi haji maka
bersegeralah. (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al
Jami, no. 6004)

- -





.

Artinya: Abdullah bin Abbas meriwayatkan dari Al Fadhl atau sebaliknya-, bahwa
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang ingin pergi haji
maka hendaklah ia bersegera, karena sesungguhnya kadang datang penyakit, atau kadang
hilang hewan tunggangan atau terkadang ada keperluan lain (mendesak). (HR. Ibnu
Majah dan dihasanka oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al jami, no. 6004)
3) Para Ulama berkata rahimahullah:
:
. : .
Artinya: Al Ismaily meriwayatkan bahwa Abdurrahman bin Ghunm pernah mendengar
Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu berkata: Barangsiapa yang mampu
melaksanakan haji lalu belum berhaji, maka sama saja atasnya, baik mati dalam keadaan
yahudi atau nashrani. (HR. Abu Nuaim di dalam kitab Al Hilyah.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: Sanad riwayat ini shahih sampai kepada Umar.
(Lihat tafsir Ibnu Katsir)
Awas kerugian melanda bagi yang mampu tapi masih menunda-nunda untuk
melaksanakan ibadah haji.
: , , :
,
:

.


Artinya: Abu Said AL Khudry radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: Allah berfirman: Sesungguhnya seorang hamba
telah Aku sehatkan badannya, Aku luaskan rezekinya, tetapi berlalu dari lima tahun dan
dia tidak menghandiri undangan-Ku, maka sungguh dia orang yang benar-benar telarang
(dari kebaikan). (HR. Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab
Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 1662)

Anda mungkin juga menyukai