Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Kata limbique merupakan bahasa latin yang artinya batas atau tepi,1,2
merupakan suatu kompleks yang terdiri dari 3 struktur yang berbentuk C yang
mempunyai white matter dan grey matter,3 yang dapat ditemukan tepat dibawah
serebrum dan pada kedua sisi talamus. 2,3 Sistem ini bukanlah suatu struktur yang
terpisah, melainkan saling berhubungan melalui jalur-jalur neuron yang rumit.4
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Willis pada tahun 1664
yang disebut sebagai cerebri limbus yang menunjukkan perbatasan korteks
yang mengelilingi batang otak. Penggunaan istilah limbik ini kemudian berubah
dari waktu kewaktu dengan semakin banyak bagian yang terlibat dan
menunjukkan semakin luas fungsinya. Pada tahun 1878, Paul Broca menjelaskan
tentang 'le grand lobus limbique' atau lobus limbik besar yang terdiri dari girus
cinguli, area olfaktorius anterior dan hipokampus. Selanjutnya, ditemukan
beberapa bukti eksperimental dari studi ablasi pada hewan dan memperluas peran
sistem limbik termaksud perannya pada aspek perilaku yaitu kontrol interaksi
sosial dan perilaku (Brown dan Schafer, 1888), memori (Becteheew, 1900) dan
pembentukan emosi (Cannon, 1927).2,5,6
Pada tahun 1937, James Papez merumuskan suatu model jaringan yang
menghubungan tindakan dan persepsi dengan emosi, dikenal sebagai Circuit
Papez, yang berasal dari kombinasi studi anatomi dan laporan kasus gangguan
emosi dengan lesi cinguli dan struktur medial lainnya. Yakovlev (1948),
mengusulkan sirkuit Yakovlev pada proses kontrol emosi yang melibatkan korteks
orbifrontal, insula, korteks temporal anterior, amigdala dan nukleus dorsomedial
talamus. Dalam dua makalah seminar diterbitkan pada tahun 1949 dan 1952, Paul.
MacLean menjelaskan karya-karya sebelumnya dengan mengintegrasikan kedua

model jaringan Papez dan Yakovlev, dan menyimpulkan bahwa korteks limbik,
bersama-sama dengan struktur limbik subkortikal limbik, adalah sistem yang
terintegrasi secara fungsional dihubungkan oleh bundel saraf pendek dan
panjang.5,6,7
Secara anatomi, struktur-struktur limbik meliputi girus subcallous, girus
cinguli, dan grus parahippokampalis kampalis, formatio hippokampi, nukleus
amigdala, corpus mammilare, dan nukleus anterior talamus. Alveus, fimbria,
fornix, tractus millothalamicus, dan stria terminalis membentuk jaras-jaras
penghubung sistem ini.8,9
Anyaman interaksi kompleks ini berkaitan dengan emosi, mempertahankan
kelangsungan hidup, dan pola perilaku sosioseksual, motivasi dan belajar.4
Awalnya, sistem limbik diajukan sebagai suatu substrat emosional untuk emosi.
Selanjutnya, menjadi jelas bahwa ingatan adalah fungsi utama dari sistem
limbik.10
Sitem limbik merupakan daerah batas dimana zona psikiatri bertemu dengan
neurologi.6 Dengan fungsi yang sangat luas, kerusakan atau gangguaan pada
sistem ini dapat menyebabkan gangguan yang luas juga, termaksud kondisi
perkembangan neurologis, trauma otak dan neurodegenerasi. Kondisi psikiatrik
yang paling sering timbul pada disfungsi sistem ini berupa gangguan pengaturan
emosi, interaksi sosial dan perilaku. Pada orang tua, gangguan neurodegeratif
pada sistem ini terutama berefek pada fungsi memori.4,10

Anda mungkin juga menyukai