Anda di halaman 1dari 38

K.

Budidaya Tanaman Obat


Berdasarkan kenyataan hingga

sekarang

sumber simplisia nabati sebagian masih diperoleh


dengan menebang atau memungut langsung dari tempat
tumbuh alami. Sedangkan pembudidayaan tanaman
obat masih terbatas pada jenis-jenis tertentu.
Penambangan simplisia tanpa pertimbangan
atau

pengelolaan yang

baik

demi kesetimbangan

alam, akan dapat mengakibatkan kelangkaan. Bahkan


sering terjadi, dengan pengenalan teknologi baru atau
pengabaian lingkungan tumbuh, dapat menimbulkan
dampak (akibat) yang merugikan bagi kelestarian
suatu

species.

Adanya

tindakan

pembudidayaan,

merupakan suatu tindakan pengadaan atau penyediaan


simplisia secara kontinyu dan teratur yang sekaligus
dapat

merupakan

suatu

pelestarian

nuftah.

Pembudidayaan tanaman obat dapat pula merupakan


usaha utama atau sambilan yang dapat menambah
pendapatan keluarga.

Dipekarangan pengembangan TOGA (tanaman


obat keluarga) berarti pendayagunaan lahan untuk untuk
memenuhi nilai estetika maupun untuk keperluan
kesehatan. Umumnya simplisia hasil budidaya pedesaan
mutunya belum tinggi. Hal ini umumnya karena kurang
intensifnya

penanaman,

meliputi

cara

bertanam,

pemeliharaan dan panen. Bahkan sering penentuan


waktu panen lebih banyak berorientasi kepada harga
pasar dari pada stadia tumbuh yang erat hubungannya
dengan tingginya hasil dan kualitas.
Budidaya tanaman obat pada hakekatnya adalah
suatu cara pengelolaan sehingga suatu tanaman obat
dapat mendatangkan hasil tinggi dan bermutu baik.
Keadaan ini bisa terjadi jika tanaman dapat tumbuh
pada lingkungan yang sesuai , antara lain pada
kesuburan tanah sepadan, iklim yang sesuai dengan
teknologi tepat guna.
Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan sebagai
berikut :
2

1. Pengelolaan tanah
Sebagian besar tanaman obat diusahakan di
tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan
menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi
pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan
kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah
dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka
dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman
tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya
dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan
butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin
aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan
tanaman. Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat
hubungannya dengan kemampuan tanah menyediakan
kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan tersebut
saling

berinteraksi

dalam

menentukan

tingkat

kesuburan bagi pertumbuhan tanaman.


Di samping itu, pengolahan tanah mencakup
pula menghilangkan gulma yang merupakan saingan
tanaman, menimbun dan meratakan bahan organik yang
3

penting bagi tanaman serta pertumbuhannya, saluran


drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air
seperti dikehendaki oleh tanaman. Dalam pengolahan
tanah memerlukan waktu mengingat terjadinya proses
fisik , kimia dan biologis dalam tanah sehingga
terbentuk suatu media yang baik bagi pertumbuhan
tanaman.
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam
pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :
a;

Bagi tanaman obat yang dipungut


hasilnya dalam bentuk umbi (tuber)
umumnya dikehendaki pengolahanpengolahan tanah cukup
dalam

(25 40 cm), struktur

gembur sehingga pertumbuhan umbi


atau rimpang dapat berkembang dengan
baik.

b;

Menghindari tercampurnya bahan induk


4

yang belum melapuk dalam daerah


pekarangantanaman.Untuk itu

perlu

adanya

untuk

waktu

yang

cukup

memberi kesempatan terjadinya proses


pelapukan, antara lain proses oksidasi,
sehingga akan terbentuk lapisan tanah
yang menjamin pertumbuhan akar. Hal
itu penting yaitu pada waktu membuat
lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi
tanaman obat berbentuk pohon, seperti
Cengkeh (Eugenia caryophyllata), Kola
(Cola nitida).

c;

Pembuatan teras teras apabila tanah


terlalu
diperkecil,

miring,agar
misal

erosi

dalam

dapat

penanaman

Sereh (Cymbopogon nardus ).

d;

Pengolahan tanah intensif, diusahakan


5

bebas gulma pada awal


pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat
berhabitur perdu seperti
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus),
Mentol (Mentha

piperita), Timi

(Thymus vulgaris)

1;

Pembuatan guludan sering dilengkapi


dengan saluran drainase yang baik,
terutama

bagi tanaman yang tidak

toleran terhadap genangan air. Seperti


Cabe

( Capsicum annuum ).

2. Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama
yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek )
secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru
kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang
6

telah disediakan atau disiapkan. Umumnya persemaian


diadakan terutama bagi tanaman yang pada waktu
masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa
perlakuan

tersebut

akan

mengakibatkan

tingkat

kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian


diperlukan apabila benih terlalu kecil sehingga sulit
untuk mengatur tanaman sesuai dengan perkembangan
teknologi tepat guna.
Tujuan lain dari adanya persemaian agar dapat
memanfaatkan (menghemat) waktu musim tanam tiba
(umumnya pada awal musim hujan), sehingga pada saat
musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh lebih
dahulu. Contohnya temulawak (Curcuma xanthorrhiza),
rimpang ditunaskan lebih dahulu pada persemaian yang
lembab dan agak gelap, baru kemudian belahan
rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan.
Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan
pada penanaman tanaman obat antara lain :
Mengingat pada umumnya penanaman
7

pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca


cukup panas maka penanaman dilakukan
pada awal musim hujan .
Penanaman dengan jarak atau baris
teratur akan lebih baik dipandang dari
segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan
estetika.
Penanaman secara tunggal (monokultur)
terutama bagi tanaman yang tidak tahan
cahaya matahari, misalnya Mentol
(Mentha piperita).
Penanaman ganda dapat dilakukan pada
tanaman yang memerlukan

naungan

ataupun untuk pertumbuhannya dapat


beradaptasi terhadap sinar matahari tidak
langsung, misalnya Kemukus (Piper
cubeba) . Tanaman yang dapat saling
bertoleransi terhadap persaingan karena
dapat memenuhi beberapa tujuan antara
8

lain : memperluas areal tanam (pada satu


tempat dan waktu bersamaan ditanam
lebih

dari

satu

macam

tanaman),

menghemat pemeliharaan, memperkecil


resiko kegagalan panen. Penggunaan alat
penopang bagi tanaman obat yang
berbatang

merambat

dengan

sistem

tanaman ganda, tiang penopang dapat


saja diganti dengan tanaman tegak lalu
yang dapat juga menghasilkan.
Populasi tanaman erat hubungannya
dengan hasil, antara lain dipengaruhi
oleh

terjadinya

persaingan

antara

tanaman dan kesuburan tanah.


3. Pemeliharaan tanaman
Beberapa

faktor

penghambat

produksi, misalnya gulma, hama penyakit harus ditekan


sehingga

batas

tertentu.

Demikian
9

pula

faktor

penghambat lingkungan fisik dan kimia , seperti


kekurangan air, tingginya suhu, kesuburan tanah,
hendaknya diperkecil pengaruhnya. Perlu dilakukan
pemupukan,

misalnya

pemupukan

kandungan

alkaloida

pada

nitrogen

tanaman

pada

tembakau

( Nicotiana tobacum) . Demikian pula tindakan


pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.
Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman
obat adalah :
Bibit yang mudah layu, perlu adanya
penyesuaian waktu tanamnya sehingga
tidak

mendapat

berlebihan,
Tempuyung

sinar

misalnya
(Sonchus

matahari
penanaman
arvensis)

hendaknya dilakukan pada sore hari dan


diberi naungan sementara.
Penyiangan

yang

intensif

menekan populasi

guna

gulma disamping

dapat mengurangi kesempatan tumbuh


10

tanaman usaha juga dapat mengganggu


kebersihan hasil pada saat panen
( misal pada tanaman Mentha arvensis)
Penimbunan

dan

penggemburan

dilakukan agar memperbaiki sifat tanah


tempat tumbuh.
Perbaikan

saluran

drainase

untuk

mencegah terjadinya genangan atau


kelebihan air yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Untuk

mengurangi

(penguapan)

air

evaporasi

tanah,

sehingga

kelembaban tanah dapat tetap sesuai ,


dilakukan pemberian

mulsa. Misalnya

pada tanaman Jahe ( Zingiber officinale)


pemberian mulsa

jerami dapat

menaikkan hasil sebesar 35 % .


Pemangkasan

bunga,
11

yang

berarti

mencegah perubahan fase vegetatif ke


generatif
energi,

yang

banyak

sehingga

memerlukan

kandungan

bahan

berkhasiat sebagai sumber energi tidak


berkurang. Pada tanaman Dioscorea
compositae
diosgenin

kandungan
dapat

glikosida

bertambah

dengan

dilakukan pemangkasan bunga.


Pemangkasan
menstimulir

pucuk

batang

percabangan,

akan

sehingga

dapat menambah jumlah daun yang


tumbuh

serta

kandungan

alkaloida

dalam akar bertambah. Misalnya pada


tanaman Kumiskucing ( Orthosiphon
stamineus).
Pemupukan
meningkatkan
dalam

nitrogen

dapat

kandungan

alkaloida

akar Pule pandak ( Rauwolfia

serpentina).
12

4. Pemungutan hasil ( panen)


Penentuan saat panen suatu tanaman obat hendaknya
selalu diingat akan kwantitas dan kwalitas simplisia.
Hal ini mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman
tidak selalu konstan sepanjang tahun atau selama
tanaman siklus

hidupnya, tetapi selalu berubah

dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya


tanaman

Kelembak

Rheum

officinale)

tidak

mengandung derivat antrakinon dalam musim dingin,


melainkan antranol, yang dirubah menjadi antrakinon
pada musim panas. Umur

tanaman juga umumnya

merupakan faktor penting dalam akumulasi bahan yang


diinginkan.
Beberapa penentuan (pedoman) saat panen :
Bagi tanaman Empon-empon (familia
Zingiberaceae),

panen

dilakukan

umumya pada saat bagian tanaman


diatas tanah menua atau kuning yang
13

biasanya terjadi pada musim kering,dan


jika yang diambil akarnya . Misalnya
temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Daun

dipungut

sewaktu

proses

fotosintesa maksimal yaitu sebelum


pembentukan buah. Misal tanaman Saga
(Abrus praecatorius) .
Bunga dipetik selagi masih kuncup
(sebelum

berkembang)

misal

cengkeh

(Eugenia caryophyllata).

pada

Buah dipetik menjelang masak, misal


Solanum laciniatum sedangkan adas
(Anethum graveolens) dipetik setelah
masak benar.
Biji dipungut sebaiknya pada saat buah
masak
Kulit diambil sewaktu bertunas
14

L. Pengolahan Simplisia
1;

Pengeringan
Hasil panen tanaman obat untuk dibuat

simplisia umumnya perlu segera dikeringkan. Tujuan


pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air, untuk
menjamin dalam penyimpanan, mencegah pertumbuhan
jamur, serta mencegah terjadinya proses atau reaksi
enzimatika yang dapat menurunkan mutu.
Dalam pengeringan faktor yang penting adalah
suhu, kelembaban dan aliran udara ( ventilasi ). Sumber
suhu dapat berasal dari matahari atau dapat pula dari
suhu buatan.
Umumnya pengeringan bagian tanaman yang
mengandung minyak atsiri atau komponen lain yang
termolabil, hendaknya dilakukan pada suhu tidak terlalu
tinggi dengan aliran udara berlengas rendah secara
teratur. Untuk simplisia yang mengandung alkaloida,
umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari 70 0 C.
15

Agar dalam pengeringan tidak terjadi proses


pembusukan , hendaknya simplisia jangan tertumpuk
terlalu tebal. Sehingga proses penguapan berlangsung
dengan cepat. Sering suhu yang tidak terlalu tinggi
dapat menyebabkan warna simplisia menjadi lebih
menarik. Misalnya pada pengeringanTemulawak suhu
awal pengeringan dengan panas buatan antara 50 0
550 C.
2. Pengawetan
Simplisia nabati atau simplisia
hewani harus dihindarkan dari serangga atau cemaran
atau mikroba dengan penambahan kloroform, CCl4,
eter atau pemberian bahan atau penggunaan cara yang
sesuai,

sehingga

tidak

meninggalkan

sisa

yang

membahayakan kesehatan.
3. Wadah
Wadah adalah tempat penyimpanan
artikel dan dapat berhubungan langsung atau tidak
16

langsung dengan artikel. Wadah langsung (wadah


primer) adalah wadah yang langsung berhubungan
dengan artikel sepanjang waktu. Sedangkan wadah
yang tidak bersentuhan langsung dengan artikel disebut
wadah sekunder.
Wadah

dan

sumbatnya

tidak

boleh

mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya baik


secara fisika maupun kimia, yang dapat mengakibatkan
perubahan kekuatan, mutu atau kemurniannya hingga
tidak memenuhi persyaratan resmi.
Wadah tertutup baik : harus melindungi isi
terhadap masuknya

bahan

padat

dan mencegah

kehilangan bahan selama penanganan, pengangkutan,


penyimpanan dan distribusi.
4. Suhu penyimpanan
Dingin : adalah suhu tidak lebih dari 80C, Lemari
pendingin mempunyai

suhu

antara

20C

80C,

sedangkan lemari pembeku mempunyai suhu antara


-200C dan -100C.
17

Sejuk : adalah suhu antara 80C dan 150C. Kecuali


dinyatakan lain, bahan yang harus di simpan pada suhu
sejuk dapat disimpan pada lemari pendingin.
Suhu kamar : adalah suhu pada ruang kerja. Suhu kamar
terkendali

adalah suhu yang di atur antara 150 dan

300.
Hangat : hangat adalah suhu antara 300 dan 400 .
Panas berlebih : panas berlebih adalah suhu di atas 400.
5. Tanda dan Penyimpanan
Semua

simplisia

yang

termasuk

daftar

narkotika, diberi tanda palang medali berwarna merah


di atas putih dan harus disimpan dalam lemari terkunci.
Semua simplisia yang termasuk daftar obat keras
kecuali yang termasuk daftar narkotika, diberi tanda
tengkorak dan harus disimpan dalam lemari terkunci.

6;

Kemurnian Simplisia
Persyaratan simplisia nabati dan simplisia
hewani

diberlakukan

pada
18

simplisia

yang

diperdagangkan, tetapi pada simplisia yang digunakan


untuk suatu pembuatan

atau isolasi minyak atsiri,

alkaloida, glikosida, atau zat aktif lain, tidak harus


memenuhi persyaratan tersebut.
Persyaratan

yang

membedakan

strukrur

mikroskopik serbuk yang berasal dari simplisia nabati


atau simplisia hewani dapat tercakup dalam masing
masing monografi, sebagai petunjuk identitas, mutu
atau kemurniannya.
Benda asing
Simplisia nabati dan simplisia hewani tidak boleh
mengandung organisme patogen, dan harus bebas dari
cemaran mikro organisme , serangga dan binatang lain
maupun kotoran hewan . Simplisia tidak boleh
menyimpang bau dan warna, tidak boleh mengandung
lendir , atau menunjukan adanya kerusakan. Sebelum
diserbukkan simplisia nabati harus dibebaskan dari
pasir, debu, atau pengotoran lain yang berasal dari tanah
maupun benda anorganik asing.
19

Dalam perdagangan , jarang dijumpai simplisia


nabati tanpa terikut atau tercampur bagian lain ,
maupun

bagian

asing,

yang

biasanya

tidak

mempengaruhi simplisianya sendiri. Simplisia tidak


boleh mengandung bahan asing atau sisa yang beracun
atau membahayakan kesehatan. Bahan asing termasuk
bagian lain tanaman yang tidak dinyatakan dalam
paparan monografi.
M. Pemalsuan Dan Penurunan Mutu Simplisia
Pemalsuan umumnya dilakukan secara
sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan
secara tidak sengaja.
Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak
memenuhi persyaratan persyaratan yang telah
ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Mutu
rendah ini dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara
panen dan pengeringan yang salah, disimpan terlalu

20

lama,

kena

pengaruh

kelembaban,

panas

atau

penyulingan.
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu,
keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya
menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas
waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
Simplisia dinyatakan bulukan jika kwalitasnya turun
karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak
sengaja terdapat bersama-sama bahan-bahan atau
bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh
tercampur dengan tangkai

Cengkeh, daun Sena

tercampur dengan tangkai daun.


Simplisia dianggap

dipalsukan jika

secara

sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang


tidak semestinya. Misalnya minyak zaitun diganti
minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama
minyak Zaitun. Tepung jahe yang ditambahi pati terigu
agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk cabe agar

21

tetap ada rasa pedasnya, ditambah serbuk temulawak


agar warnanya tampak seperti keadaan semula.

N. Pemerian
Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa,
warna simplisia, jadi merupakan informasi yang
diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati
yang berupa bagian tanaman ( kulit, daun, akar dan
sebagainya ).
O. Isi Simplisia
Isi simplisia dibagi dalam dua kelompok,
yaitu isi utama dan isi tambahan. Keterangan tentang isi
kadang-kadang malah merupakan kunci dalam sediaansediaan galenik.

P. Pembuatan Serbuk Simplisia


Bersihkan simplisia dari bahan organik asing dan
pengotoran lain secara mekanik atau dengan cara lain
22

yang cocok, keringkan pada suhu yang cocok,


haluskan , ayak.Kecuali dinyatakan lain, seluruh
simplisia harus dihaluskan sesuai derajat halus yang
ditetapkan..
Simplisia yang mengandung zat berkhasiat yang tidak
tahan panas, dikeringkan pada suhu serendah mungkin,
jika perlu dengan pengurangan tekanan udara.
Pada pembuatan serbuk simplisia yang mempunyai
persyaratan potensi dan kadar zat tertentu, misalnya
serbuk Digitalis dan serbuk Opium , boleh ditambahkan
serbuk sejenis yang mempunyai potensi atau kadar
lebih rendah atau lebih tinggi, atau ditambah bahan lain
yang cocok, misalnya Laktosa, Pati beras, hingga hasil
pengolahan terakhir memenuhi persyaratan.
Q. Pengambilan Contoh Dan Metode Analisis
Simplisia
Perlu dipastikan bahwa contoh suatu
simplisia harus mewakili bets yang diuji, untuk
mengurangi penyimpangan yang disebabkan oleh
23

kesalahan pengambilan contoh terhadap hasil analisis


baik kwalitatif maupun kwantitatif. Cara pengambilan
contoh berikut merupakan cara paling sederhana yang
dapat diterapkan untuk bahan nabati.
Contoh dalam skala besar
Jika
luarwadah,

pada

penandaan

dan

pengamatanbagian
keterangan

etiket

menunjukkan bahwa bets dapat dianggap homogen ,


ambil contoh secara terpisah

dari berbagai wadah

yang dipilih secara acak sesuai ketentuan dibawah ini.


Jika bets tidak dapat dianggap homogen, bagi menjadi
beberapa sub-bets yang sehomogen mungkin, kemudian
lakukan pengambilan contoh pada masing-masing subbets seperti pada bets yang homogen.
Jumlah wadah dalam bets

Jumlah
wadah

(N)

yang
harus
24

diambil
contohny
a (n)
1

sampai

10

semua

11

sampai

19

11

>
19
n = 10 +
Catatan: Bulatkan harga n ke angka yang lebih tinggi.
Contoh bahan harus diambil pada bagian atas,
tengah dan bawah dari setiap wadah. Jika contoh bahan
terdiri dari bagian bagian berukuran 1 cm atau lebih
kecil dan untuk semua bahan yang diserbukkan atau
digiling,

lakukan

pengambilan

contoh

dengan

menggunakan suatu alat pengambil contoh yang dapat


menembus bahan dari bagian atas ke bagian bawah
wadah, tidak kurang dari dua kali pengambilan yang
25

dilakukan pada arah yang berlawanan. Jika bahan


berupa bagian dengan ukuran lebih dari 1 cm, lakukan
pengambilan contoh dengan tangan. Untuk bahan dalam
wadah atau bungkus yang besar pengambilan contoh
harus dilakukan pada kedalaman 10 cm, karena
kelembaban bagian permukaan mungkin berbeda
dengan bagian dalam. Persiapkan contoh dalam skala
besar dengan menggabungkan dan mencampurkan
setiap contoh yang telah diambil dari setiap wadah yang
telah terbuka , dan jaga jangan sampai terjadi kenaikan
tingkat

fragmentasi

atau

mempengaruhi

derajat

kelembaban secara bermakna.


Contoh dalam skala laboratorium
Persiapkan

contoh

laboratorium

dengan

membagi contoh dalam skala besar menjadi empat


bagian (Catatan:cara membagi empat adalah dengan
menempatkan contoh , yang telah dicampur dengan
baik, diratakan dalam bentuk tumpukan segi empat dan
sama rata , kemudian dibagi secara diagonal menjadi
26

empat bagian sama . Ambil kedua bagian yang


berlawanan dan campur secara hati-hati . Ulangi proses
ini

secukupnya

sampai

diperoleh

jumlah

yang

diperlukan
Contoh untuk pengujian
Kecuali dinyatakan lain pada monografi , buat
contoh pengujian sebagai berikut :
Perkecil ukuran contoh dalam skala laboratorium
dengan membagi empat, jaga agar setiap bagian dapat
mewakili. Pada bahan yang tidak digiling atau tidak
diserbukkan, giling contoh sehingga melewati pengayak
nomor 20, dan campur hasil ayakan . Jika bahan tidak
digiling, perkecil sedapat mungkin sehingga menjadi
lebih halus, campur dengan menguling- gulingkan pada
kertas atau kain, sebarkan menjadi lapisan tipis dan
ambil bagian untuk pengujian .
Bahan Organik Asing
Contoh untuk pengujian
27

Kecuali dinyatakan lain dalam monografi , timbang


sejumlah contoh dalam skala laboratorium seperti
dibawah ini , usahakan agar bagian yang diambil
mewakili (jika perlu dibagi empat).
Akar,
herba

rimpang,

kulit

batang

dan

biji

dan

500 g
Daun,

buah

bunga

250 g
Potongan bagian tanaman (bobot ratarata setiap potongan kurang dari 500

mg)

50 g
Tebarkan contoh menjadi suatu lapisan

tipis dan pisahkan bahan organik asing dengan tangan


sesempurna mungkin. Timbang dan hitung prosentase
bahan organik asing terhadap bobot contoh yang
digunakan.

28

R.

Penilaian Obat

Ada 5 macam cara pemeriksaan untuk menilai simplisia


Secara Organoleptik
Adalah cara pemeriksaan dengan pancaindera dan
meliputi pemeriksaan terhadap bentuk, bau, rasa pada
lidah dan tangan, kadang- kadang pengamatan dengan
pendengaran, dalam hal ini diperhatikan bentuk,
ukuran, warna bagian luar dan bagian dalam, retakanretakan
bahannya

atau

gambarangambaran

(berserat-serat,

dan

bergumpal,dan

susunan
lain

sebagainya). Pemeriksaan secara organoleptik harus


dilakukan lebih dahulu sebelum dilakukan pemerikaan
29

dengan cara lain, karena pada umumnya pemeriksaan


baru

dilanjutkan

jika

penilaian

organoleptik

memberikan hasil baik . Pada simplisia bentuk serbuk,


pemeriksaan secara mikroskopik dapat dilakukan secara
serentak dengan cara organoleptik .
Secara Mikroskopik
Umumnya meliputi pengamatan terhadap irisan
melintang dan terhadap serbuk.
Secara Fisika
Meliputi penetapan daya larut , bobot jenis, rotasi
optik, titik lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat
simplisia di bawah sinar ultra violet, pengamatan
mikroskopik

dengan

sinar

polarisasi

dan

lain

sebagainya.
Secara Kimia
Yang bersifat kwalitatif disebut identifikasi dan
pada umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan.
30

Sebelum reaksi-reaksi tersebut dilakukan terlebih


dahulu diadakan isolasi terhadap zat yang dikehendaki ,
misalnya isolasi dengan cara pelarutan, penyaringan
dan mikrosublimasi. Pemeriksaan secara kimia yang
bersifat kwantitatif disebut penetapan kadar.
Secara Hayati / Biologi
Pada umumnya bersifat penetapan potensi zat
berkhasiat.
S.

Beberapa Istilah Yang Ada Hubungannya Dengan

Kegunaan Simplisia Dan Nama


1.

Penyakit

Amara

Menambah nafsu makan / pahita

Anhidrotika

Mengurangi keluarnya keringat

Stomakika

Memacu enzim enzim pencern

Analgetika

Mengurangi rasa nyeri

Antelmintika

Membasmi cacing dari dalam tu

Anti fungi

Membasmi
31

jamur,

teru

kulit,
Anti hipertensi

Menurunkan tekanan darah.

Anti piretika

Menurunkan suhu badan

Anti emetika

Mencegah atau menghilangkan m

Anti diare

Menghentikan buang air besar ,

Anti neuralgia

Menghilangkan rasa sakit / nyeri

Anti reumatika

Menghilangkan rasa sakit pada

Anti

Pereda / pelawan

spasmodika

kejang)

Anti septika

Membasmi kuman ( desinfektika

Antidotum

Penawar racun

Antitusif

Pereda batuk

Ekspetoransia

Mengurangi batuk berdahak

Anti diabetika

Untuk mengobati kencing manis

Anti hemoroida

Untuk mengobati wasir

32

keadaan ke

Anti iritansia

Mencegah perangsangan pada ku

Astringensia

Menciutkan selaput lendir atau p

Cardiaka

Untuk jantung

Cardiotonika

Untuk penguat kerja jantung

Cholagoga

Membantu fungsi dari empedu

Dismenorrhoe

Untuk mengobati nyeri haid

Diaforetika

Sudorifika

Memperbanyak keluarnya kering

Digestiva

Merangsang pencernaan makana

Diuretika

Melancarkan keluarnya air seni /

Dilatator

Melebarkan pembuluh darah

Depuratif

Pembersih darah

Emenagoga

Memperbanyak keluarnya haid /

Emetika

Menyebabkan muntah

Gonorrhoe

Kencing nanah

33

Hair tonic

Menguatkan atau menyuburkan

Holitosis

Menyegarkan nafas

Hemostatika

Menghentikan perdarahan

Insektisida

Membasmi serangga

Konstipasi

Sembelit / susah buang air besar

Karminativa

Mengeluarkan angin dari dalam

Laktagoga

Memperlancar air susu ibu

Laktifuga

Menghentikan atau mengurangi

Litotriptika

Menghancurkan batu pada kandu

3
5

Laxantia,
laksativa,
purgativa

Melancarkan buang air besar / pe

Skorbut

Sariawan, gusi berdarah karena k

Vasodilatansia

Memperlebar pembuluh darah

Nephrolithiasis

Penyakit kencing batu


34

Urolithiasis

Adanya batu dalam saluran air k

Penyakit dengan ciri adanya trem


kaki

bergemetaran

diam
Parkinson
Parkinsonisme

Penyakit yang mirip parkinson

Parasimpatolitik
a

Pelawan efek perangsang saraf p

Pertusis

Batuk rejan / batuk seratus hari

Roboransia

tonikum

Obat kuat

Skabicida

Obat kudis

Sedativa

Obat penenang

Hipotiroidisme

Kekurangan aktivitas dari kelenj


Penyakit kulit yang disebabkan
atas

Trikhomoniasis

kulit

Trichofyton
35

(dermatofyt),

T. Bagian Bagian dari Tanaman


Kormus ( tubuh tanaman ) umumnya dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu radix (akar), caulis (batang) dan
folium (daun). Di samping itu pada tanaman dapat
ditemukan gema (kuncup), flos (bunga), fructus (buah),
semen (biji), tubera (umbi), rhizoma (akar tinggal),
bulbus (umbi lapis). Cortex (kulit bagian batang atau
buah atau buah yang dapat dikelupas), herba (bagian
tanaman lunak di atas tanah), pulpa (daging buah), kayu
(lignum).
U. Uraian Tentang Simplisia
Buku buku yang digunakan :
Simplisia yang monografinya diuraikan di FI
Beberapa simplisia yang monografinya diuraikan di EFI
dan dianggap masih
relevan untuk diketahui siswa.
Beberapa simplisia yang monografinya diuraikan dalam
MMI (MateriaMedika
36

Indonesia )
Simplisia yang sediaan galeniknya diuraikan di FI
Simplisia di dalam bab-bab tertentu masih disebutkan
oleh FI baik sebagai contoh
maupun keterangan lain.

Uraian masing-masing simplisia meliputi :


Nama dan sinonim / nama lain simplisia
Tanaman asal simplisia
Familia atau keluarga simplisia
Isi / zat berkhasiat utama dan persyaratan kadar
Penggunaannya
Pemerian
Bagian yang digunakan
Keterangan mengenai :
Sediaan atau preparat yang terdapat di FI dan Form .
Nas yang masih digunakan
37

Penyimpanan
Jenis jenisnya
Waktu panen / cara memproleh
Keterangan lain yang dianggap perlu

38

Anda mungkin juga menyukai