K
K
sekarang
pengelolaan yang
baik
demi kesetimbangan
species.
Adanya
tindakan
pembudidayaan,
merupakan
suatu
pelestarian
nuftah.
penanaman,
meliputi
cara
bertanam,
1. Pengelolaan tanah
Sebagian besar tanaman obat diusahakan di
tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan
menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi
pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan
kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah
dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka
dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman
tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya
dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan
butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin
aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan
tanaman. Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat
hubungannya dengan kemampuan tanah menyediakan
kebutuhan nutrisi tanaman. Kedua kesuburan tersebut
saling
berinteraksi
dalam
menentukan
tingkat
b;
perlu
adanya
untuk
waktu
yang
cukup
c;
miring,agar
misal
erosi
dalam
dapat
penanaman
d;
piperita), Timi
(Thymus vulgaris)
1;
( Capsicum annuum ).
2. Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama
yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek )
secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru
kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang
6
tersebut
akan
mengakibatkan
tingkat
naungan
dari
satu
macam
tanaman),
merambat
dengan
sistem
terjadinya
persaingan
antara
faktor
penghambat
batas
tertentu.
Demikian
9
pula
faktor
misalnya
pemupukan
kandungan
alkaloida
pada
nitrogen
tanaman
pada
tembakau
mendapat
berlebihan,
Tempuyung
sinar
misalnya
(Sonchus
matahari
penanaman
arvensis)
yang
intensif
menekan populasi
guna
gulma disamping
dan
penggemburan
saluran
drainase
untuk
mengurangi
(penguapan)
air
evaporasi
tanah,
sehingga
mulsa. Misalnya
jerami dapat
bunga,
11
yang
berarti
yang
banyak
sehingga
memerlukan
kandungan
bahan
kandungan
dapat
glikosida
bertambah
dengan
pucuk
batang
percabangan,
akan
sehingga
serta
kandungan
alkaloida
nitrogen
dapat
kandungan
alkaloida
serpentina).
12
Kelembak
Rheum
officinale)
tidak
panen
dilakukan
dipungut
sewaktu
proses
berkembang)
misal
cengkeh
(Eugenia caryophyllata).
pada
L. Pengolahan Simplisia
1;
Pengeringan
Hasil panen tanaman obat untuk dibuat
sehingga
tidak
meninggalkan
sisa
yang
membahayakan kesehatan.
3. Wadah
Wadah adalah tempat penyimpanan
artikel dan dapat berhubungan langsung atau tidak
16
dan
sumbatnya
tidak
boleh
bahan
padat
dan mencegah
suhu
antara
20C
80C,
300.
Hangat : hangat adalah suhu antara 300 dan 400 .
Panas berlebih : panas berlebih adalah suhu di atas 400.
5. Tanda dan Penyimpanan
Semua
simplisia
yang
termasuk
daftar
6;
Kemurnian Simplisia
Persyaratan simplisia nabati dan simplisia
hewani
diberlakukan
pada
18
simplisia
yang
yang
membedakan
strukrur
bagian
asing,
yang
biasanya
tidak
20
lama,
kena
pengaruh
kelembaban,
panas
atau
penyulingan.
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu,
keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya
menjadi basah oleh air laut, tercampur minyak pelumas
waktu diangkut dengan kapal dan lain sebagainya.
Simplisia dinyatakan bulukan jika kwalitasnya turun
karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak
sengaja terdapat bersama-sama bahan-bahan atau
bagian tanaman lain, misalnya kuncup Cengkeh
tercampur dengan tangkai
dipalsukan jika
secara
21
N. Pemerian
Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa,
warna simplisia, jadi merupakan informasi yang
diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati
yang berupa bagian tanaman ( kulit, daun, akar dan
sebagainya ).
O. Isi Simplisia
Isi simplisia dibagi dalam dua kelompok,
yaitu isi utama dan isi tambahan. Keterangan tentang isi
kadang-kadang malah merupakan kunci dalam sediaansediaan galenik.
pada
penandaan
dan
pengamatanbagian
keterangan
etiket
Jumlah
wadah
(N)
yang
harus
24
diambil
contohny
a (n)
1
sampai
10
semua
11
sampai
19
11
>
19
n = 10 +
Catatan: Bulatkan harga n ke angka yang lebih tinggi.
Contoh bahan harus diambil pada bagian atas,
tengah dan bawah dari setiap wadah. Jika contoh bahan
terdiri dari bagian bagian berukuran 1 cm atau lebih
kecil dan untuk semua bahan yang diserbukkan atau
digiling,
lakukan
pengambilan
contoh
dengan
fragmentasi
atau
mempengaruhi
derajat
contoh
laboratorium
dengan
secukupnya
sampai
diperoleh
jumlah
yang
diperlukan
Contoh untuk pengujian
Kecuali dinyatakan lain pada monografi , buat
contoh pengujian sebagai berikut :
Perkecil ukuran contoh dalam skala laboratorium
dengan membagi empat, jaga agar setiap bagian dapat
mewakili. Pada bahan yang tidak digiling atau tidak
diserbukkan, giling contoh sehingga melewati pengayak
nomor 20, dan campur hasil ayakan . Jika bahan tidak
digiling, perkecil sedapat mungkin sehingga menjadi
lebih halus, campur dengan menguling- gulingkan pada
kertas atau kain, sebarkan menjadi lapisan tipis dan
ambil bagian untuk pengujian .
Bahan Organik Asing
Contoh untuk pengujian
27
rimpang,
kulit
batang
dan
biji
dan
500 g
Daun,
buah
bunga
250 g
Potongan bagian tanaman (bobot ratarata setiap potongan kurang dari 500
mg)
50 g
Tebarkan contoh menjadi suatu lapisan
28
R.
Penilaian Obat
atau
gambarangambaran
(berserat-serat,
dan
bergumpal,dan
susunan
lain
dilanjutkan
jika
penilaian
organoleptik
dengan
sinar
polarisasi
dan
lain
sebagainya.
Secara Kimia
Yang bersifat kwalitatif disebut identifikasi dan
pada umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan.
30
Penyakit
Amara
Anhidrotika
Stomakika
Analgetika
Antelmintika
Anti fungi
Membasmi
31
jamur,
teru
kulit,
Anti hipertensi
Anti piretika
Anti emetika
Anti diare
Anti neuralgia
Anti reumatika
Anti
Pereda / pelawan
spasmodika
kejang)
Anti septika
Antidotum
Penawar racun
Antitusif
Pereda batuk
Ekspetoransia
Anti diabetika
Anti hemoroida
32
keadaan ke
Anti iritansia
Astringensia
Cardiaka
Untuk jantung
Cardiotonika
Cholagoga
Dismenorrhoe
Diaforetika
Sudorifika
Digestiva
Diuretika
Dilatator
Depuratif
Pembersih darah
Emenagoga
Emetika
Menyebabkan muntah
Gonorrhoe
Kencing nanah
33
Hair tonic
Holitosis
Menyegarkan nafas
Hemostatika
Menghentikan perdarahan
Insektisida
Membasmi serangga
Konstipasi
Karminativa
Laktagoga
Laktifuga
Litotriptika
3
5
Laxantia,
laksativa,
purgativa
Skorbut
Vasodilatansia
Nephrolithiasis
Urolithiasis
bergemetaran
diam
Parkinson
Parkinsonisme
Parasimpatolitik
a
Pertusis
Roboransia
tonikum
Obat kuat
Skabicida
Obat kudis
Sedativa
Obat penenang
Hipotiroidisme
Trikhomoniasis
kulit
Trichofyton
35
(dermatofyt),
Indonesia )
Simplisia yang sediaan galeniknya diuraikan di FI
Simplisia di dalam bab-bab tertentu masih disebutkan
oleh FI baik sebagai contoh
maupun keterangan lain.
Penyimpanan
Jenis jenisnya
Waktu panen / cara memproleh
Keterangan lain yang dianggap perlu
38