Anda di halaman 1dari 29

Wisnu Hera

Mempunyai kompatibilitas yang tinggi dalam


integrasi dengan sistem lain
Mudah dalam implementasi dengan
perangkat keras
Kecepatan yang tinggi dan kapasitas data
yang besar
Kualitas data yang lebih baik
Dapat dilakukan pengecekan kesalahan
dalam transmisi datanya

Mulai berkembang pada pertengahan 1950


Latar belakang :
Kebutuhan akan sistem komunikasi yang dapat
mengatasi masalah interferensi dan jamming
Kerahasiaan informasi
Dapat beroperasi pada tingkat S/N (signal to noise
ratio) yang rendah

Data yang dikirim pada sistem spread


spectrum adalah data acak yang dikenal
sebagai noise

MULTIPLE ACCESS adalah sebuah teknik yang


memungkinkan
beberapa
pengguna
dapat
berbagi penggunaan jalur komunikasi pada
waktu yang berdekatan atau bahkan sama
Jalur disini dapat diartikan sebagai suatu bagian
dari
jaringan
komunikasi
terbatas
yang
dialokasikan untuk fungsi tertentu, contoh untuk
fungsi telepon
Multiple
Access
Method
mendefinisikan
bagaimana spektrum radio dibagi menjadi
beberapa channel dan bagaimana channel2 tsb
dialokasikan ke sejumlah pengguna.

FDMA (Frequency Division Multiple Access)


TDMA (Time Division Multiple Access)
CDMA (Code Division Multiple Access)

Menggunakan prinsip pembagian frekuensi


FDMA melakukan pembagian spektrum
gelombang dalam beberapa kanal frekuensi
Setiap panggilan hubungan akan memperoleh
kanal tersendiri
Tidak ada pengguna yang menggunakan satu
kanal pada saat yang bersamaan

Contoh 1 :
Satu kanal butuh 30Khz
Lebar pita 45 MHz
Jumlah user :
45.000.000 : 30.000 =
1500

Contoh 2 :
Satu kanal butuh 30Khz
Estimasi pengguna 300
Kebutuhan bandwidth :
300 x 30.000 = 9MHz

Pros
Desain sistem sederhana, implementasi tidak
terlalu rumit

Cons
Tidak didesain untuk komunikasi data digital
Rentan interferensi dan noise

Menggunakan prinsip pembagian slot waktu


TDMA memberikan satu pita frekuensi untuk
dipakai beberapa pelanggan
Slot waktu adalah berapa lama seorang
pelanggan mendapat giliran untuk memakai
pita frekuensi
Slot-slot waktu ini dibingkai dalam satu
periode yang disebut satu frame yang
berulang

Pros
Efisiensi jalur frekuensi
Mampu menangani transmisi data digital

Cons
Investasi lebih tinggi
Perlu adanya sinkronisasi
Transmisi analog perlu konversi ke digital

Menggunakan prinsip perbedaan kode


CDMA menggunakan seluruh jalur bandwith yang
ada dan membagi transmisi berdasarkan kode
acak semu (pseudo-random code)
Pseudo-random code merupakan kode yang digenerate menggunakan algoritma matematika
tertentu untuk membedakan komunikasi data
yang berlangsung pada saat yang sama
CDMA menggunakan bandwidth yang lebih lebar
dikarenakan data yang ditransmisikan diacak
kedalam noise

Pros
Karena menggunakan teknik spread spectrum maka
keunggulannya sama dengan teknik tersebut

Cons
Throughput rendah
Near-Far Problem

Transmisi Paralel
Sekelompok bit data ditransmisikan secara
bersama-sama dan melewati beberapa jalur
transmisi yang terpisah
Transmisi pararel ini digunakan apabila diinginkan
transmisi dengan kecepatan yang tinggi
Syaratnya yaitu jalur komunikasi penerimaan harus
memiliki karakteristik yang baik
Proses pengiriman data pada mode transmisi ini
lebih cepat dan sistem ini akan lebih efektif untuk
transmisi data yang memiliki jarak tidak terlalu
jauh.

Transmisi Serial
Sekelompok bit data ditransmisikan secara
berurutan melewati satu jalur transmister dan satu
jalur receiver pada rentang waktu tertentu
Sistem ini digunakan untuk transmisi data jarak
jauh

Digunakan pada transmisi serial


Tujuannya adalah agar data yang dikirimkan
dapat ditafsirkan (dimengerti) oleh penerima
dengan tepat dan benar
Dibagi menjadi :
Asinkron (Asynchronous)
Sinkron (Synchronous)
Isokron (Isochronous)

Transmisi
asinkron
digunakan
apabila
pengiriman data dilakukan per karakter
Dilakukan dengan cara memberikan bit awal
(start bit) pada tiap awal pengiriman karakter
dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit)
Start bit berfungsi utk menandakan adanya
rangkaian bit data yang siap diambil, Stop bit
berfungsi utk melakukan proses menunggu
karakter berikutnya

Setiap karakter terdiri dari 10 bit :

1
1
7
1

bit
bit
bit
bit

start bit
paritas
data
stop bit

Digunakan untuk transmisi data dengan


kecepatan yang tinggi dimana data yang
dikirimkan per blok/frame
Sinkroniasi terjadi dengan cara mengirimkan
pola data tertentu antara pengirim dan
penerima yang disebut dengan karakter
sinkronisasi (synchronization character)
Isi frame dienkapsulasi diantara sepasang
karakter sinkronisasi, sehingga masingmasing karakter tidak lagi membutuhkan
start/stop bit.

Frame berisi bit2 pembuka (preamble bit), bit data


itu sendiri dan bit2 penutup postamble bit dengan
ditambahkan juga bit2 kontrol pada blok tersebut

Merupakan kombinasi dari transmisi asinkron


dan sinkron
Tiap karakter diawali dengan bit awal (start
bit) dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit),
tetapi antara pengirim dan penerima akan
disinkronisasi.

Dilihat dari cara bagaimana antara pengirim


(transceiver) dan penerima (receiver) saling
berhubungan
metode
hubungan
dalam
komunikasi data terbagi atas 3 macam, yaitu :
Simplex
Half Duplex
Full Duplex

Aliran sinyal berjalan satu arah


Terminal pertama (pemancar) hanya dapat
mengirim informasi dan terminal kedua
(penerima) hanya dapat menerima informasi
Tidak digunakan dalam komunikasi jaringan

Pengirim

01011001 00110110 11001011

Penerima

Pada mode half duplex, komunikasi dua arah


dapat
dilakukan
namun
tidak
secara
bersamaan
Masing-masing terminal dapat berfungsi
sebagai sender atau receiver secara bergantian
Memungkinkan
terjadinya
collision atau
tabrakan data
Pengirim

01011001 00110110 11001011

Penerima

Pada mode full duplex, masing-masing


terminal dapat mengirim atau menerima
informasi secara bersamaan

Pengirim

Pengirim

0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0
1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0

01011001 00110110 11001011


10101011 01001001 00110111

Penerima

Penerima

Anda mungkin juga menyukai