OVARIUM
Fungsi
Uterus berfungsi sebagai tempat menerima, mempertahankan, dan memberi
makan ovum yang telah dibuahi. Tempat pembuatan hormon. Sebagai
tempat terjadinya menstruasi.
Pendarahan
Pendarahan disuplai oleh A.uterina cabang A.iliaca interna. A.uterina
beranastomosis dengan A.ovarica dan A.vaginalis. Sistem venanya mengikuti
sistem pembuluh nadinya dan bermuara ke dalam vena iliaca interna.
Aliran Limf
Pembuluh limf dari fundus uteri berjalan bersama arteria ovarica dan
mengaliran limf ke nodi para aortici setinggi vertebrata L1. Pembuluh limf
dari corpus uteri dan cervix uteri bermuara ke nodi iliaci externi.
Persarafan
Saraf simpatis dan parasimpatis berasal dari hypogastricus inferior
VAGINA
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva
dan merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium
bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf
secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke
uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum.
Fungsi
Vagina tidak hanya sebagai saluran kelamin pada perempuan, tetapi juga
dapat sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah
menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.
Pendarahan
Arteri vaginalis, cabang arteria iliaca interna dan ramus vaginalis arteria
uterina. Sedangkan pada vena, vena vagina membentuk sebuah plexus
venosus vaginalis di sekeliling vagina dan bermuara ke vena iliaca interna.
Aliran Limf
Pembuluh limf dari sepertiga bagian atas vagina bermuara ke nodi iliaci
externi dan interni, pembuluh limf dari sepertiga bagian tengah vagina
bermuara ke nodi iliaci interni, sedangkan sepertiga bagian bawahnya
bermuara ke nodi inguinales superficiales.
1.2
Ovarium
Ovarium dilapisi oleh satu lapis sel kuboid rendah atau gepeng yaitu
epitel germinal, yang bersambungan dengan mesotelium peritoneum
viscerale. Dibawah epitel germinal adalah jaringan ikat padat yang disebut
tunia albuginea.
Ovarium memiliki korteks ditepi, dan medula ditengah, tempat
ditemukannya banyak pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Daerah
korteks mengandung banyak folikel telur yang masing-masing terdiri dari
sebuah oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Sel-sel folikel adalah oosit
beserta sel granulose yang mengelilinginya. Selain folikel, korteks
mengandung fibrosit dengan serat olagen dal retikular. Medula adalah
jaringan ikat padat tidak teratur yang bersambungan dengan lugamentum
mesovarium yang menggantungkan ovarium. Pembuluh darah besar di
medula membentuk pembuluh darah yang lebih kecil yang menyebar
diseluruh korteks ovarium.
b Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel
granulose) berbentuk kubus dan terjadi pembentukan zona
pelusida yaitu suatu lapisan glikoprotein yang terdapat diantara
oosit dan sel-sel granulose.
c Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel
granulose berbentuk kubus berlapis banyak atau disebut staratum
granulose.
d Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum
granulosanya bertambah besar. Terdapat beberap celah antrum
diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat stroma di luar stratum
granulose membentuk theca intern (mengandung banyak
pembuluh darah) dan theca extern (banyak mengandungserat
kolagen).
e Folikel Graf : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit
sudah siap diovulasikan dari ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh
beberapa lapissel granulose berada dalam suatu jorokan ke dalam
stratum disebut cumulus ooforu. Sel-sel granulose yang
mengelilingi oosit disebut korona radiate. Antrum berisi liquor
follicul yang mengandung hormone esterogen.
Tuba Fallopii
Berdasar struktur histologi terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan
lapisan serosa.
o Lapisan mukosa : tersusun atas epitel selapis silindri dan terdapat 2
jenis sel :
Epitheliocytus ciliatus / epitel bersilia : berfungsi menciptakan
arus ke arah uterus yang menuntun oosit kedalam
infundibulumtuba uterina.
Epitheluocytus tubarius angutus / epitel tidak bersilia : berfungsi
sebagai sel sekretori dengan menghasilkan bahan nutritif yang
penting bagi ovum.
Uterus
Uterus manusia adalah organ berbentuk buah pir dengan dinding
berotot tebal. Badan atau korpus membentuk bagian uterus. Bagian atas
uterus yang membulat dan terletak diatas pintu masuk tuba uterina disebut
fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan terletak dibawah korpus
adalah serviks. Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. Perimetrium : bagian luar yang dilapisi oleh serosa atau adventitia
2. Miometrium : terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang
jelas. Tiga lapisan otot tersebut adalah ;
Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang
Lapisan Vaskular
: lapisan otot tengah tebal, serat tersusun
melingkar dan serong dengan banyak pembuluh darah.
Lapisan Supravaskular
: lapisan otot luar memanjang tipis.
3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam
lamina propia untuk membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya
endometrium dibagi menjadi dua lapisan fungsional, Stratum
functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada wanita
yang tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar
uterus dan pembuluh darah terlepas atau terkelupas selama
menstruasi, meninggalkan stratum basale yang utuh dengan sisa-sisa
kelenjar uterus basal sebagai sumber untuk regenerasi stratum
functionale yang baru.
Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri
ini menembus dan berjalan melingkari miometrium uterus. Pembuluh
darah aruata membentuk arteri rectae (lurus) dan spiralis yang
mendarahi endometrium.
2) Fase Sekretori
Fase sekretori daur haid dimulai setelah folkel matur. Perubahan
di endometrium disebaban oleh pengaruh estrogen dan progesteron
yang disekresi oleh korpus luteum fungsional. Akibatnya, stratum
functionale dan stratum basale endomentrii menjadi lebih tebal karena
bertambahnya sekresi kelenjar dan edema laina propia, epitel kelenjar
uterus mengalami hipertrofi akibat adanya akumulasi sekretorik.
Kelenjar uterus juga semakin berelok-kelok, dan lumennya melebar
oleh bahan sekretorik yang aya arbohidrat. Arteri spiralis terus berjalan
ke bagian atas endometrium dan tampak jelas karena dindingnya
tebal.
Selama fase sekretori, stratum functionale endomentrii ditandai
oleh perubahan epitel permukaan silindris, kelenjar uterus, dan lamina
propia. Stratum basale menunjukan perubahan minimal.
3) Fase Menstruasi
Selama fase menstruasi, endometrium di stratum functionale
mengalami degenerasi dan terlepas. Endometrium yang terlepas
mengandung kepingan-kepingan stroma yang hancur, bekuan darah,
dan kelenjar uterus beserta produknya. Stratu, basal endomentrii tetap
tidak terpengaruh selama fase ini. Bagian distal arteri spiralis
mengalami nekrosis, sedangkan bagian arteri yang lebih dalam tetap
utuh.
Siklus Ovarium
Hari Ke 10 - 14
Dengan bertambahnya ukuran folikel, terjadi akumulasi cairan diantara
sel granulosa dan menyebabkan terbentuknya anthrum, sehingga folikel
primer berubah bentuk menjadi folikel dgraaf, disini oosit menempati posisi
excenteric dan dikelilingi oleh 2 3 lapisan sel granulosa dan disebut sebagai
Ovulasi Hari Ke 14
Ovulasi terjadi dengan pembesaran folikel yang cepat dan diikuti
protrusi permukaan kortek ovarium dan pecahnya folikel menyebabkan
keluarnya oosit dan cumulus oophorus yang melekat dengannya.
Pada sejumlah wanita Kadang-kadang proses ovulasi ini menimbulkan
rasa sakit sekitar fossa iliaka yang dikenal dengan nama mittelschmerz.
Peningkatan kadar estradiol pada akhir mid-cycle diperkirakan akibat LH
surge dan penurunan kadar FSH akan menyebabkan
peristiwa umpan balik positif. Sesaat sebelum ovulasi terjadi penurunan
kadar estradiol secara tiba-tiba dan peningkatan produksi progesteron.
Fase Luteal Hari 15 28
Sisa folikel yang telah ruptur berada didalam ovarium. Sel granulosa
mengalami luteinisasi dan membentuk corpus luteum. Corpus luteum
merupakan sumber utama dari hormon steroid seksual, estrogen dan
progesteron yang dikeluarkan oleh ovarium pada fase pasca ovulasi (fase
luteal)
Fase
Proliferasi
Uterus dan organ kelamin wanita: ovarium, tuba fallopii, uterus dan
vagina, semuanya bertambah besar. Selain itu, genitalia eksterna
bertambah membesar, dengan deposisi lemak pada mons pubis dan
labia mayora dan disertai pembesaran labia minora.
Tuba Fallopii: jaringan kelenjar lapisan tersebut berproliferasi, dan yang
penting, estrogen menyebabkan jumlah sel-sel epitel bersilia yang
membatasi tuba fallopii bertambah banyak.
Payudara: estrogen menyebabkan (1) perkembangan jaringan stroma
payudara, (2) pertumbuhan sistem duktus yang luas, (3) deposit lemak
pada payudara
Tulang rangka: menghambat aktivitas osteoklastik dan menyebabkan
terjadinya penggabungan epifisis dengan tulang panjang.
Deposisi protein: peningkatan total protein tubuh, yang terbukti
adanya kesimangan nitrogen yang sedikit positif apabaila diberikan
estrogen
Metabolisme dan penyimpanan lemak: meningkatkan laju kecepatan
metabolisme seluruh tubuh. Juga meningkatkan jumlah simpanan
lemak dalam jaringan subkutan.
Pada distribusi rambut: setelah pubertas akan tumbuh rambut pada
aksila dan pubis
Pada kulit: kulita berkembang menjadi tekstur yang halus dan lembut
juga lebih vaskular
Keseimbangan elektrolit: terjadinya retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal
FUNGSI PROGESTERON
Menopause
Pada usia 40 sampai 50 tahun siklus seksual biasanya menjadi tidak teratur,
dan ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan sampai beberapa
tahun, siklus terhenti sama sekali. Periode ketika siklus terhenti dan hormonhormon kelamin wanita menghilang dengan cepat sampai hampir tidak ada
diperlihatkan pada disebut sebagai menopause.
Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Sepanjang
kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh
menjadi folikel matang dan berovulasi, dan beratus-ratus dari ribuan ovum
berdegenrasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa primordial
yang akan dirangsang oleh FSH dan LH, dan terlihat pada gambar 81-10,
produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah folikel primordial
mencapai 0. Ketika produksi estrogen forum dibawah nilai kritis, estrogen
tidak dapat lagi menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH.
Hipermenorea (menoragia)
Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan terletak pada jumlah pendarahan
lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah dan lamanya pendarahan
lebih dari 8 hari. Terjadinya hipermenorea berkaitan dengan kelainan pada
rahim, yaitu mioma uteri, polipendomentrium, dan gangguan perlepasan
endomentrium.
Hipomenorea
Siklus menstruasi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek kurang
dari 3 hari. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan endomentrium kurang
karena keadaan gizi penderita rendah, penyakit menahun, dan gangguan
hormonal.
Polimenorea
Terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaitu kurang dari
21 hari, sedangkan jumlah pendarahan relatif tetap. Polimenorea merupakan
gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek, sehingga siklus
menstruasi pun lebih pendek.
Oligomenorea
Siklus memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap
sama. Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal. Bila
Ketegangan pra-haid
Keluhan pre-menstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum bahkan
sampai saat menstruasi berlangsung. Gejala ini di jumpai pada wanita umur
30-45 tahun. Penyebab yang jelas tidak diketahui tetapi terdapat dugaan
bahwa ketidak seimbangan hormon esterogen dan progesteron.
Dikemukakan bahwa dominasi estrogen merupakan penyebab dengan
defisiensi fase luteal dan kekurangan produksi progesterone. Akibat dominasi
esterogen terjadi retensi air dan garam, dan edema pada beberapa tempat.
Gejala kliniknya dalam bentuk:
Mastodinia
Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid disebut matodinia
atau mastalgia. Mastalgia di sebabkan dominasi hormone esterogen,
sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hiperemia di daerah
payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia akan hilang dengan
sendirinya.
Pendarahan ovulasi (mittelschmer)
Dengan kesibukannya wanita jarang merasakan terjadi rasa nyeri ketika
ovulasi (pelepasan ovum) yang dapat berlangsung beberapa jam atau
beberapa hari pada pertengahan siklus menstruasi di sebut mittelschmer.
Mittelschmer penting di perhatikan agar dapat menasehati mereka yang
infertilitas agar mempergunakannya untuk kehamilan. Kadang-kadang
mittelschmer di ikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi
dengan gejala klinis seperti hamil ektopik yang pecah.
Etiologi
Setelah dilakukan miomektomi/ gangguan endokrin
kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit
menahun maupun gangguan hormonal.
Patofisiologi
Dapat diakibatkan oleh Ashermans syndrome, kekurangan lemak
tubuh untuk membuat hormon steroid, dan faktor psikogenik
Manifestasi klinis
Waktu haid singkat, jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc), kadangkadang hanya berupa spotting.
Dismenorrhea
Definisi
Dismenorrhea adalah nyeri sewaktu haid ke6,7,12,13. Dismenorrhea
terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram perut bagian bawah yang
menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal
dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.
Klasifikasi
Dismenorrhea primer (idiopatik)
Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak
menarche dan tidak ditemukan kelainan dari alat kandungan atau organ
lainnya2. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita dan biasanya terasa
setelah mereka menarche dan berlanjut hingga usia pertengahan 20-an atau
hingga mereka memiliki anak. Sekitar 10% penderita dismenorrhea primer
tidak dapat mengikuti kegiatan sehari-hari. Gejala nya mulai terasa pada 1
atau 2 hari sebelum haid dan berakhir setelah haid dimulai. Biasanya nyeri
berakhir setelah diberi kompres panas atau oleh pemberian analgesic.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelin,
prostaglandin, vasopressin dan kerusakan saraf perifer.
Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus.
Hiperaktivitas uterus terjadi pada endometriosis dan adenomiosis. Uterus
yang berkontraksi menyebabkan angina sehingga terjadilah nyeri.
Endotelin adalah uterotonin poten pada uterus yang tidak hamil. Endotelin
berperan menginduksi kontraksi otot polos pada perbatasan dengan kelenjar
endometrium. Tempat yang paling banyak mengandung ikatan endotelin
adala epitel kelenjar pada tempat tersebut. Endotelin tersebut dapat
menginduksi pelepasan PGF2 dan menginduksi kelenjar lainnya untuk
menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang terjadi akibat
kontraksi selanjutnya merangsang pelepasan endorpin dan PGF2 sehingga
akan menyebabkan disperistaltis lebih lanjut.
acne
Mood labil
Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal
bulan, tiba-tiba mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus menerus.
Maka masa haidnya dihitung enam hari pada setiap awal bulan, sedang
selainnya merupakan istihadhah. Berdasarkan hadits Aisyah bahwa Fatimah
binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi saw,
.
Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci,
apakah aku meninggalkan shalat? Nabi saw menjawab, Tidak, itu adalah
darah penyakit. Namun tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya
kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah dan lakukan shalat. (HR. AlBukhari).
2. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami
istihadhah, karena istihadhah tersebut terus menerus terjadi padanya mulai
dari saat pertama kali dia mendapatkan darah. Dalam kondisi ini hendaknya
dia melakukan tamyiz (pembedaan), seperti jika darahnya berwarna hitam,
atau kental, atau berbau maka yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya
hukum-hukum haid. Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah istihadhah
dan berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.
Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah
itu keluar terus menerus, akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam
sebulan darahnya berwarna hitam kemudian setelah itu berwarna merah,
atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya kental kemudian
setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan berbau
darah haid tetapi setelah itu tidak berbau. Maka haidnya yaitu darah yang
berwarna hitam (pada kasus pertama), darah kental (pada kasus kedua) dan
darah yang berbau (pada kasus ketiga). Sedangkan selain hal tersebut,
dianggap sebagai darah istihadhah.
Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy:
.
Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui. Jika
demikian maka tinggalkan shalat. Tetapi jika selainnya maka berwudhulah
dan lakukan shalat karena itu darah penyakit. (HR. Abu Dawud, anNasa`Abu dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim).
3. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan
secara tepat darahnya. Seperti jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus
menerus mulai dari saat pertama kali melihat darah sementara darahnya
memiliki satu sifat saja atau berubah-ubah dan tidak mungkin dianggap
.
Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat. (Hr. Al-Bukhari)
Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak
berwudhu untuk shalat yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah
masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak tertentu waktunya, maka ia
berwudhu pada saat hendak melakukannya.
.
Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan
berwudhulah untuk setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah
menetes di atas alas. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
3. Jima (senggama). Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya
pada kondisi bila ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan zina. Yang
benar adalah boleh secara mutlak. Karena ada banyak wanita, mencapai
sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada zaman nabi, sementara Allah
dan rasulNya tidak melarang jima dengan mereka. FirmanNya,
Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid (Al-Baqarah:
222).
Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib
menjauhkan diri dari sitri. Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita
mustahadhah maka jima pun tentu lebih boleh. Dan tidak benar jima wanita
mustahadhah dikiaskan dengan jima wanita haid, karena keduanya tidak
sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram.
Sebab, mengkiaskan sesuatu dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.
(Rujukan: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh alUtsaimin).
I.2Haid (Menstruasi)
Yaitu darah yang keluar dari seorang wanita secara alami, tanpa suatu
sebab dan pada waktu-waktu tertentu.
1. Usia wanita yang mengalami haid tidak tertentu, kapan seorang wanita
melihat pada dirinya darah haid maka ia telah dianggap haid,
walaupun belum berusia 9 tahun atau berusia di atas 50 tahun.
2. Batas minimal dan maksimal masa haid tidak tentu, kapan seorang
wanita melihat darah kebiasaan tersebut bukan karena luka dan
sebagainya maka darah itu adalah darah haid tanpa diukur dengan
masa tertentu. Kecuali jika haid itu berlanjut dan tidak berhenti atau
berhenti dalam waktu singkat itu disebut istihadhah.
3. Haid itu akan berhenti dengan keluarnya lender putih yaitu cairan
wanita, maka terdapat dua kemungkinan ; bila itu terjadi dalam masa
haid dan ia menganggapnya sebagai daraah haid yang ia kenal, maka
itu berarti darah haid, dan bila terjadi diluar kebiasaan waktu haid dan
ia tidak menganggapnya sebagai darah haid yang ia kenal, maka
darah itu tidak ada hukumnya karena termasuk sesuatu yang sedikit
(yang dimaafkan).
Maknanya adalah bahwasanya sahnya amalan itu dengan niat, amal tanpa
niat tidak dianggap syari. Yang perlu diingat bahwa niat adalah amalan hati
bukan amalan lisan, jadi tidak perlu diucapkan.
1. Membersihkan seluruh anggota badan (mandi) dalam mengamalkan firman
Allah SWT: "Dan apabila kalian junub maka mandilah. {Al-Maidah :6}
Dan juga firman Allah SWT: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid ,
katakanlah haid itu kotoran yang menyakitkan) maka dari itu jauhkanlah diri
kalian dari wanita (istri) yang sedang haiddan janganlah engkau mendekati
mereka, sampai mereka bersuci (mandi)." {Al-Baqarah : 222}
Adapun tata cara mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam adalah
1. mencuci kedua tangan sekali, dua kali atau tiga kali.
2. lalu mencuci kemaluan dengan tangan kiri, setelah itu tangan bekas
menggsok kemaluan tersebut digosokan ke bumi.
3. kemudian berwudhu seperti wudhunyaorang yang mau shalat. Boleh
mengakhirkan kedua kaki (dalam berwudhu tidak mencuci kaki)sampai
mandi selesaibaru kemudian mencuci kedua kaki.
4. membasahi kepala sampai pangkal rambutdengan menyela-nyelanya
dengan jari-jemari.
5. setelah itu menuangkan air di atas kepala sebanyak tiga kali.
6. kemudian menyiram seluruh tubuh, dimulai dengan bagian kanan tubuh
lalu bagian kiri sambil membersihkan kedua ketiak, telinga bagian dalam,
pusar dan jari jemari kaki serta menggosok bagian tubuh yang mungkin
digosok.
7. selesai mandi, mencuci kedua kaki bagi yang mengakhirkannya (tidak
mencucinya tatkala berwudhu)
8. membersihkan/mengeringkan air yang ada di badan dengan tangan (dan
boleh dengan handuk atau lainnya)