PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI INDONESIA ARIKHA FAIZAL RIDHO,PITO BUDI PRASETYO,YESSY ARIYANI
Berbagai analisis teori ekonomi telah menyatakan bahwa investasi pada
pembangunan infrastruktur akan memberikan multiplier effect terhadap pembangunan ekonomi suatu negara. Berkaitan dengan hal tersebut,saat ini pemerintah Indonesia mulai fokus untuk perbaikan infrastruktur di Indonesia . Dalam RPJMN 2015-2019 telah ada rencana untuk melaksanakan megaproyek infrastruktur mulai dari jalan raya, tol laut, jaringan transportasi kereta api sampai jaringan listrik di seluruh wilayah Indonesia. Menurut BAPPENAS untuk melaksanakan megaproyek tersebut Indonesia membutuhkan dana sebesar Rp 5,519.4 Triliun, dari kebutuhan dana sebesar itu pemerintah melalui APBN hanya mampu menutup pembiayaan sebesar Rp 2,100 Triliun sementara alternatif pembiayaan lain akan diusahakan baik dari sektor swasta ,pemerintah daerah dan BUMN. Disisi lain, sebenarnya Indonesia mempnyai potensi besar untuk memanfaatkan instrumen zakat infaq dan shodaqoh sebagai solusi pembiayaan. Menurut penelitian FEM IPB bekerja sama dengan BAZNAS potensi pengumpulan zakat di Indonesia mencapai Rp 210 Triliun setiap tahun . Namun, realitas pengumpulan dan pemanfaatan dana zakat yang ada masih jauh dari target sehingga bisa dikatakan dana ZIS saat ini belum mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan . Untuk memaksimalkan potensi dana tersebut perlu adanya sentralisasi pengelolaan dana zakat pada BAZNAS , proses sentralisasi tersebut sesuai dengan amanat undang-undang mengenai peran BAZNAS yakni sebagai lembaga yang melakukan perencanaan ,pelaksanaan , pengendalian, pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan zakat di Indonesia.Dengan Sentralisasi pengumpulan dan pendistribusian, ZIS akan memiliki kekuatan besar untuk membangun infrastruktur di Indonesia. Dari segi pendistribusian dari dana yang terkumpul 50 % akan diberikan sebagai zakat konsumtif untuk memenuhi kebutuhan dasar mustahik sementara 50 % akan didistribusikan dalam bentuk sertifikat investasi, sehingga mustahik otomatis akan memiliki instrumen investasi yang akan menunjang kehidupannya ke depan. Sehingga hasil akhir dari pemanfaatan dana ZIS untuk pembangunan infrastruktur ini adalah adanya sinergitas antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataannya. Kata Kunci : Infrastruktur,ZIS, BAZNAS , Mustahik