WELCOMETO MY BLOG
A.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang merupakan
gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3
teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan
masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat).
Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
1.
Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik
individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu :
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan
masyarakat dan prioritas masyarakat.
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif adalah data yang
diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh
melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh
pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase, pengamatan dan
pemeriksaan fisik.
a.
Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada
masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut
yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk
pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1)
Data inti
a)
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi
sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan
praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban),
keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
b)
Data demografi
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa,
tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
c)
Vital statistic
Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka
pertambahan anggota, angka kelahiran.
d)
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari angka
mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas
kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok
khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun
pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :
ISPA
Penyakit asthma
TBC paru
Penyakit kulit
Penyakit mata
Penyakit rheumatic
Penyakit jantung
Kelumpuhan
Pola eliminasi
Status psikososial :
Peran di masyarakat
Stabilitas emosi
Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan
Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi
tinggi garam, lemak dan purin.
2)
a)
Pemukiman
Luas bangunan
Bentuk bangunan
Jenis bangunan
Atap rumah
Dinding
Lantai
Ventilasi
Pencahayaan
Penerangan
Kebersihan
b)
Sanitasi
Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber
air
Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya :
dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.
c)
Fasilitas
Pekarangan
Sarana olahraga
Taman, lapangan
Ruang pertemuan
Sarana hiburan
Sarana ibadah
d)
Batas-batas wilayah
e)
Sarana ibadah
3)
a)
Pelayanan kesehatan
Jumlah kunjungan
System rujukan
b)
Lokasi
Kepemilikan
Kecukupan
4)
Ekonomi
a)
Jenis Pekerjaan
b)
c)
d)
5)
a)
Keamanan
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan bencana
b)
Transportasi
Kondisi jalan
6)
a)
Sistem pengorganisasian
b)
Struktur organisasi
c)
d)
7)
Sistem komunikasi
a)
b)
c)
8)
Pendidikan
a)
b)
c)
9)
Rekreasi
a)
Kebiasaan rekreasi
b)
c)
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut :
1)
Karakteristik demografi
Karakteristik geografi
2)
3)
Tabulasi data
4)
Interpretasi data
b.
Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data adalah :
Menetapkan kekuatan
c.
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah
yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu diprioritaskan
masalah.
d.
Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
Perhatian masyarakat
Prevalensi kejadian
Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow
yaitu :
2.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun
potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah
potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA).
1)
Problem (Masalah)
2)
Etiologi (Penyebab)
3)
1)
2)
Dengan rumus PE
DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)
Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas,
disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1)
2)
3)
1)
2)
Karakteristik populasi
3)
Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :
Diagnosa resiko
Diantara
: (masalah)
: .... (komunity)
Sehubungan dengan
Yang dimanifestasikan/
didemonstrasikan oleh
3.
Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.
a.
Perumusan tujuan
1)
2)
3)
4)
Realistik
5)
6)
S: Subjek
K.1 : Kondisi
P: Predikat
K.2 : Kriteria
1)
2)
3)
Specific
4)
5)
6)
7)
8)
b.
1)
2)
3)
Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah
4)
5)
Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan
masyarakat
6)
7)
8)
c.
1)
2)
Dapat dimodifikasi
3)
Bersifat spesifik :
Dimana dilakukan ?
Kapan dilakukan ?
Bagaimana melakukan ?
Frekuensi melakukan ?
4.
Pelaksanaan
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah
: I2 RMU.
1.
Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa
2.
Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim kesehatan lain,
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan
3.
Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan
secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.
4.
5.
Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap
optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai
v Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan kesehatan
maupun sector lainnya
v Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.
5.
Evaluasi
a.
Fokus evaluasi
1)
Relevansi
2)
Perkembangan kemajuan
3)
Bagaimana biaya ?
4)
Efektifitas
5)
Impact
b.
Kegunaan evaluasi
1)
2)
Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3)
Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun rencana
c.
Hasil evaluasi
1)
Tujuan tercapai
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria
yang telah ditetapkan.
2)
Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara memperbaiki
atau mengatasinya.
3)
Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama
sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat problem
dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi
penyebab tidak tercpainya tujuan.
A. Data Umum
: Tn. A
: 37 tahun
: Pedagang
Nama
Anggota
Hub.D
Um
K g. Kep.
Keluar
keluarga
ur
(th
ga
n)
Pen
d.
tera C
khir G
1 Ny.K
P ISTRI
35
SMP
2 An.M
P Anak 1
12
SMP
3 An.N
L Anak 2
SD
STATUS IMUNISASI
HEPATITI
POLIO
DPT
CAMPAK
1 2
4 1
3 1
2 3
Genogram :
Keterangan :
= laki-laki
= meninggal
= perempuan
klien
6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2
orang anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga
: 500.000,-/bln
Istri (ibu K)
: 250.000,-/bln
Anak ke-1
:-
Anak ke-2
:-
Kepala Keluarga
dan rawat inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.
Istri
kambuh tidak mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup
membeli obat diapotek
Anak ke-1
Anak ke-2
tangan dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk
berobat akan tetapi hanya diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya
dan kepala yang cedera hanya diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek.
Namun klien masih terkadang mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak
digerakkan saat bermain. Biasanya saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok
pada daerah yang terasa sakit yang kemudian digunakan untuk istirahat sampai
sembuh dengan sendirinya.
Luas tanah
: 5 x 6 m2
Luas Rumah : 4 x 5 m2
Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1
ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC
umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya
secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak
ada septic tank, pembuangan langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan
sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air minum PAM.
Denah Rumah :
Keterangan :
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
1
2
3. Dapur
2. Kamar tidur
4. Kamar mandi
5. Wc umum
10m
4
meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan
masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat
tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas
sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya :
penyuluhan tentang DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi
dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.
D. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah
bahasa makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore
hari karena hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang
baik , sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah
diselesaikan dengan baik oleh Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran
Tn.A :
-
anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan
untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.
-
kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur,
mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik,
terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.
c.
mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan
untuk mencegah kekambuhan
-
jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga
dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang
diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.
-
yang tepat :
-
anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun,
Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu
dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat
mengambil keputusan.
27. fungsi reproduksi
a.
jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki
b.
pendapatan yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
-
stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya
banjir susulan
-
G. Pemeriksaan Fisik
1.
TD
: 120/70 mmHg
: 24 x/menit
: 80 x/menit
: 36 0C
KEPALA
-
Mata
Hidung
Telinga
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara
mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.
2.
Ny.K (Istri)
TD
: 120/80 mmHg
: 26 x/menit
: 80 x/menit
: 36 0C
KEPALA
-
Mata
Hidung
Telinga
Pengkajian Fokus
Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan
ayah selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah
memberi makan dan melihat keadaan anaknya
-
Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski
Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu
Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang
tua memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.
J.
Analisa Data
SIMPTOM
DO: bila lelah dan
ETIOLOGI
PROBLEM
Ketidak mampuan keluarga untuk Nyeri Akut
makannya tidak
(Ny.K)
DS: pasien
mengatakan bila
tidak teratur
perutnya terasa
nyeri. Lalu biasanya
cukup minum obat
magh (antasida),
tidak pernah ke
dokter periksa
Skala nyeri : 4 (1-5)
DO: keluarga
tampak sering
pasca
tiduran dan
trauma
berkumpul diruang
tamu.
dirasakan.
DS: keluarga
mengaku masih
sedikit cemas dan
keluarga tidak dapat
berada didalam
rumah dengan
nyaman dan tenang.
Keluarga tetap
waspada dengan
adanya banjir
susulan akibat
cuaca yang tidak
menentu dan tidak
disangka-sangka.
K. Skoring
1.
Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak
Kriteria
o
1 Sifat
Penghitung
an
3/3x1 = 3/3
Skor
Pembenaran
3/3=1
masalah:
aktual
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1
masalah
dapat mendorong
dapat
kekambuhan akan
diubah:
sebagian
3 Potensial
2/3x1 = 2/3
2/3
keadaan sehat
Sumber-sumber dan
masalah
tindakan yang
untuk
mencegah
dicegah :
kekambuhan dapat
cukup
4 Menonjolnya
0/2x1 = 0
masalah:
mengatasi masalah
masalah
yang sedederhana
tidak
menyebabkan masalah
dirasakan
2.
:22/3
Kriteria
o.
1 Sifat masalah:
Penghitun
Skor
gan
3/3x1 = 1
aktual
Pembenaran
Masalah actual karena
mekanisme koping
keluarga kurang
adekuat dan stressor
sangat dirasakan
Kemungkinan
1/2x2 = 1
keluarga
Semakin lama,
masalah dapat
diubah:
sehingga trauma
sebagian
dapat diatasi
Potensial
sebagian.
Penerimaan dan
2/3x1 = 1
2/3
masalah untuk
keikhlasan terhadap
dicegah: cukup
Menonjolnya
mengurangi trauma
Trauma merupakan
2/2x1 = 1
masalah:
masalah berat,
keadaan psikologis
perlu
yang terganggu
penanganan
serius
32/3
L. Prioritas Masalah
1.
N Hari/
Diagnosa
o Tang
gal
1 Rabu/ Sindrom
Tujuan
Umum
Khusus
Setelah
pada keluarga n
Tn.A
Intervensi
Rasionalisasi
1. Keluarga
1. Anjurkan
1. Dengan
mampu
keluarga untuk
mengungkapka
mengenal
tindakan masalah
dirasakan
kepada
dengan
perawat, dapat
hari
keluarga
2. Anjurkan
mengurangi
uan keluarga
an
keluarga untuk
beban yang
dalam
keluarga memutuskan
mengurangi
dirasakan.
mengambil
mampu
keputusan
menyebabkan
tidak selalu
mengenai
si
mengatasi
kecemasan
mengingat dan
kecemasan
tepat atas
pasca
dan trauma
keluarga untuk
kecemasan
trauma
3. Keluarga
tidak berfokus
menyedihkan
atau trauma
mampu
terhadap
dan
yang
melakukan
kejadian banjir
menakutkan,
dirasakan
tindakan
yang paling
keluarga dapat
keperawatan
berkesan dan
mengurangi
mencegah
merusak harta
trauma.
trauma yang
benda.
berlebih
3. Anjurkan
4. Keluarga
keluarga untuk
mampu
tetap
memelihara
mempertahank
3. Mekanisme
lingkungan
an mekanisme
koping keluarga
fisik, psikis,
dan social
untuk
menghadapi
mampu
mempertahan masalah
kan derajat
4. Anjurkan
kesehatan
keluarga untuk
5. Keluarga
menjaga
mampu
hubungan social
memanfaatka dengan
n sumberdaya tetangga yang
yang ada
memiliki
2. Dengan
mencegah
trauma yang
berlebih.
4. Keadaan
fisik, social dan
psikis anggota
keluarga dapat
mempengaruhi
N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl No.
Kamis/
Dx
1
IMPELEMENTASI
1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan
23/12/20
kecemasannya
10
Kamis/
melaksanakannya.
1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi:
23/12/20
10
Ket
O. EVALUASI
N
Hari/tg
o.
l
1 sabtu /
DIAGNOSA
Sindrom pasca
EVALUASI
S : keluarga mengatakan kini sudah tidak
10
keluarga Tn.A
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengambil
keputusan
berhasil)
mengenai tindakan
sabtu /
dirasakan
Nyeri akut pada Ny.K S : Ny.x mengatakan kini telah memahami
10
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga untuk
penjelasan
mengenal masalah
kesehatan anggota
penjelasan perawat
keluarga.
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
Poskan Komentar
Arsip Blog
2014 (7)
September (4)
Juli (1)
Januari (2)
2013 (31)
November (5)
Oktober (10)
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
LampiranA.DATA SUBJEKTIFIdentitas klienN...
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal Akut
April (3)
Maret (10)
Februari (3)
2012 (13)
Oktober (13)