Anda di halaman 1dari 43

Asuhan Keperawatan

Kumpulan Asuhan Keperawatan

WELCOMETO MY BLOG

Minggu, 27 Oktober 2013

Asuhan Keperawatan Komunitas

A.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Komunitas

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang merupakan
gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta masyarakat (Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3
teori yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu kesehatan
masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat).

Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.

1.

Pengkajian

Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik
individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ini terdapat lima kegiatan yaitu :
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan
masyarakat dan prioritas masyarakat.

Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif. Data subyektif adalah data yang
diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh
melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh
pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record (Wahit, 2005).

Cara pengumpulan data terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase, pengamatan dan
pemeriksaan fisik.

a.

Pengumpulan data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada
masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut
yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk
pemecahan masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :

1)

Data inti

a)

Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas

Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi
sejarah komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikan
praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim, type komunitas (masyarakat rusal atau urban),
keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.

b)

Data demografi

Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa,
tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.

c)

Vital statistic

Jabarkan atau uraikan data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka
pertambahan anggota, angka kelahiran.

d)

Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain : dari angka
mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas
kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok
khusus di masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun
pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawah ini :

Keluhan yang dirasakan saat ini oleh komunitas

Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh

Kejadian penyakit (dalam 1 tahun terakhir) :

ISPA

Penyakit asthma

TBC paru

Penyakit kulit

Penyakit mata

Penyakit rheumatic

Penyakit jantung

Penyakit gangguan jiwa

Kelumpuhan

Penyakit menahun lainnya

Riwayat penyakit keluarga

Pola pemenuhan sehari-hari :

Pola pemenuhan nutrisi

Pola pemenuhan cairan dan elektrolit

Pola istirahat dan tidur

Pola eliminasi

Pola aktivitas gerak

Pola pemenuhan kebersihan diri

Status psikososial :

Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan

Hubungan dengan orang lain

Peran di masyarakat

Kesedihan yang dirasakan

Stabilitas emosi

Penelantaran anak atau lansia

Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal ini perilaku tindakan kekerasan

Status pertumbuhan dan perkembangan

Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan

Pola perilaku tidak sehat seperti : kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan,
mengkonsumsi alcohol, penggunaan obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi
tinggi garam, lemak dan purin.

2)

Data lingkungan fisik

a)

Pemukiman

Luas bangunan

Bentuk bangunan

Jenis bangunan

Atap rumah

Dinding

Lantai

Ventilasi

Pencahayaan

Penerangan

Kebersihan

Pengaturan ruangan dan perabot

Kelengkapan alat rumah tangga

b)

Sanitasi

Penyediaan air bersih (MCK)

Penyediaan air minum

Pengelolaan jamban : bagaimana jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber
air

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

Pengelolaan sampah : apakah ada sarana pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya :
dibakar, ditimbun, atau cara lainnya, sebutkan.

Polusi udara, air, tanah atau suara/kebisingan

Sumber polusi : pabrik, rumah tangga, industri lainnya, sebutkan.

c)

Fasilitas

Peternakan, pertanian, perikanan dan lain-lain

Pekarangan

Sarana olahraga

Taman, lapangan

Ruang pertemuan

Sarana hiburan

Sarana ibadah

d)

Batas-batas wilayah

Sebelah utara, barat, timur, dan selatan

e)

Sarana ibadah

3)

Pelayanan kesehatan dan social

a)

Pelayanan kesehatan

Lokasi sarana kesehatan

Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan dan kader)

Jumlah kunjungan

System rujukan

b)

Fasilitas social (pasar, took ,swayalan)

Lokasi

Kepemilikan

Kecukupan

4)

Ekonomi

a)

Jenis Pekerjaan

b)

Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan

c)

Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan

d)

Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lansia

5)

Keamanan dan transportasi

a)

Keamanan

Sistem keamanan lingkungan

Penanggulangan kebakaran

Penanggulangan bencana

Penanggulangan polusi, udara, air dan tanah

b)

Transportasi

Kondisi jalan

Jenis transportasi yang dimiliki

Sarana transportasi yang ada

6)

Politik dan pemerintahan

a)

Sistem pengorganisasian

b)

Struktur organisasi

c)

Kelompok organisasi dalam komunitas

d)

Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

7)

Sistem komunikasi

a)

Sarana umum komunikasi

b)

Jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas

c)

Cara penyebaran informasi

8)

Pendidikan

a)

Tingkat pendidikan komunitas

b)

Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal atau non formal)

Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas

Sumber daya manusia, tenaga yang tersedia

c)

Jenis bahasa yang digunakan

9)

Rekreasi

a)

Kebiasaan rekreasi

b)

Fasilitas tempat rekreasi

c)

Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara sebagai berikut :

1)

Klasifikasi data atau kategori data

Cara mengkategori data :

Karakteristik demografi

Karakteristik geografi

Karakteristik social ekonomi

Sumber dan pelayanan kesehatan

(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)

2)

Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

3)

Tabulasi data

4)

Interpretasi data

b.

Analisa data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data adalah :

Menetapkan kebutuhan komunity

Menetapkan kekuatan

Mengidentifikasi pola respon komunity

Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

c.

Perumusan atau penentuan masalah kesehatan

Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh
masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah
yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu diprioritaskan
masalah.

d.

Prioritas masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :

Perhatian masyarakat

Prevalensi kejadian

Berat ringannya masalah

Kemungkinan masalah untuk diatasi

Tersedianya sumber daya masyarakat

Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow
yaitu :

Keadaan yang mengancam kehidupan

Keadaan yang mengancam kesehatan

Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

2.

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun
potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian sedangkan masalah
potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA).

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

1)

Problem (Masalah)

2)

Etiologi (Penyebab)

3)

Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Perumusan daignosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1)

Dengan rumus PES

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)

2)

Dengan rumus PE

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)

Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas,
disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1)

Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

2)

Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3)

Partisipasi dan peran serta masyarakat

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :

1)

Masalah . Sehat . Sakit

2)

Karakteristik populasi

3)

Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in the Community :

Diagnosa resiko

Diantara

: (masalah)

: .... (komunity)

Sehubungan dengan

: ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

Yang dimanifestasikan/

didemonstrasikan oleh

3.

: ... ( Indikator kesehatan/analisa data)

Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya

kebutuhan pasien. Rencana keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.

a.

Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1)

Berfokus pada masyarakat

2)

Jelas dan singkat

3)

Dapat diukur dan diobservasi

4)

Realistik

5)

Ada target waktu

6)

Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek

K.1 : Kondisi

P: Predikat

K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :

1)

Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

2)

Perilaku yang diharapkan berubah

3)

Specific

4)

Measurable atau dapat diukur

5)

Attainable atau dapat dicapai

6)

Relevant/realistic atau sesuai

7)

Time-Bound atau waktu tertentu

8)

Sustainable atau berkelanjutan

b.

Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :

1)

Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

2)

Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

3)

Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah

masyarakat desa atau lokakarya mini

4)

Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5)

Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan

masyarakat

6)

Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7)

Tindakan harus bersifat realistic

8)

Disusun secara berurutan

c.

Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut

1)

Menggunakan kata kerja yang tepat

2)

Dapat dimodifikasi

3)

Bersifat spesifik :

Siapa yang melakukan ?

Apa yang dilakukan ?

Dimana dilakukan ?

Kapan dilakukan ?

Bagaimana melakukan ?

Frekuensi melakukan ?

4.

Pelaksanaan

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah
: I2 RMU.

1.

Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berdasar pada iman dan takwa

2.

Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame profesi, tim kesehatan lain,
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asas kemitraan

3.

Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan
secara rasional demi tercapainya rencana program yang telah disusun.

4.

Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam


melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.

5.

Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya dan bertindak dengan sikap
optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

v Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana dengan pelayanan kesehatan
maupun sector lainnya

v Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam rangka alih peran.

v Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.

v Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan kesehatan.

5.

Evaluasi

a.

Fokus evaluasi

1)

Relevansi

Apakah program yang diperlukan ?

Yang ada atau yang terbaru

2)

Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?

3)

Cost efficiency (efisiensi biaya)

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

4)

Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?

Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

5)

Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

Apakah status kesehatan meningkat ?

b.

Kegunaan evaluasi

1)

Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan.

2)

Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan yang diberikan.

3)

Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun rencana

dalam proses keperawatan.

c.

Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

1)

Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria
yang telah ditetapkan.

2)

Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan cara memperbaiki
atau mengatasinya.

3)

Tujuan tidak tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama
sekali bahkan timbul masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah terdapat problem
dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi
penyebab tidak tercpainya tujuan.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga

: Tn. A

2. Umur Kepala Keluarga

: 37 tahun

3. Alamat Kepala Keluarga

: Jln. Baji minasa, Kel.tamarunang, Kec.Mariso

4. Pekerjaan Kepala Keluarga

: Pedagang

5. Pendidikan Kepala Keluarga : SLTP


6. Komposisi Keluarga
N

Nama

Anggota

Hub.D

Um

K g. Kep.
Keluar

keluarga

ur
(th

ga

n)

Pen
d.

tera C
khir G

1 Ny.K

P ISTRI

35

SMP

2 An.M

P Anak 1

12

SMP

3 An.N

L Anak 2

SD

STATUS IMUNISASI
HEPATITI
POLIO
DPT

CAMPAK

1 2

4 1

3 1

2 3

Genogram :

Keterangan :
= laki-laki

= garis hub. keluarga

= meninggal

= perempuan

tinggal satu rumah

klien

6. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk keluarga kecil yang terdiri dari Kepala Keluarga, istri, 2
orang anak
7. Suku Bangsa :
Seluruh Anggota Keluarga berasal dari suku Makassar, Indonesia
8. Agama :
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka taat beribadah dan
menjalankan perintah Allah SWT
9. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Kepala Keluarga

: 500.000,-/bln

Istri (ibu K)

: 250.000,-/bln

Anak ke-1

:-

Anak ke-2

:-

Untuk pendapatan KK dengan Istri, dijadikan satu sehingga menjadi


Rp.750.000,-/bln dengan rata-rata pengeluaran Rp.600.000,-/bln. Dilihat dari
penghasilan anggota keluarga dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga,

keluarga tersebut mempunyai status social ekonomi rendah


10. Aktivitas rekreasi keluarga :
Setiap hari KK dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan
biasanya menonton TV, berkumpul dengan keluarga dan melepas lelah diruang
keluarga, untuk anak ke-1 dan ke-2 sering keluar bermain dengan teman-temannya
disore hari.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A mempunyai 2 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 14
thn, anak kedua laki-laki dengan umur 12 thn, maka keluarga Tn.A berada pada
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
12. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Adanya masalah kesehatan yang dihadapi oleh Ny.K menderita gastritis, dan adanya stress/trauma
keluarga yang mengganggu anak-anaknya.
13. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, menahun, dan menurun.
Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :

Kepala Keluarga

: Klien pernah sakit apendisitis sehingga harus operasi

dan rawat inap selama 8 hari di Rumah Sakit dan sekarang sudah sembuh.

Istri

: Klien memiliki penyakit magh/gastritis, namun jika penyakitnya

kambuh tidak mengharuskan klien berobat dan rawat inap di RS akan tetapi cukup
membeli obat diapotek

Anak ke-1

: tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat

dan rawat inap di RS

Anak ke-2

: klien pernah mengalami cedera di kepala dan pergelangan

tangan dislokasi akibat jatuh pada saat bermain, tapi tidak dibawa ke RS untuk
berobat akan tetapi hanya diberi obat gosok dan diurut saja pergelangan tangannya
dan kepala yang cedera hanya diberikan antiseptic yang dibeli sendiri dari apotek.
Namun klien masih terkadang mengeluhkan tangannya terasa nyeri apabila banyak
digerakkan saat bermain. Biasanya saat kambuh, klien cukup diberi minyak gosok
pada daerah yang terasa sakit yang kemudian digunakan untuk istirahat sampai
sembuh dengan sendirinya.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya


Dari keluarga Tn.A tepatnya anak ke-2 (kakak KK) pernah mengidap sakit DBD,
sedangkan dari keluarga Ny.K tepatnya anak ke-2 (adik Ny.K) mengidap penyakit
diare.
C. Pengkajian Lingkungan
15. karakteristik rumah

Luas tanah

: 5 x 6 m2

Luas Rumah : 4 x 5 m2

Tipe Rumah : Rumah panggung/rumah kayu dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1
ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 dapur, kamar mandi diluar rumah, dan WC
umum. Jumlah jendela 3, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya
secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tidak tertata dengan rapi. Tidak
ada septic tank, pembuangan langsung ke selokan besar, jarak antara wc dengan
sumber air kurang lebih 10 meter, sumber air minum PAM.
Denah Rumah :
Keterangan :
1. Rg. Tamu & rg. Keluarga
1

2
3. Dapur

2. Kamar tidur

4. Kamar mandi
5. Wc umum

10m
4

16. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW


Tetangga klien yang ada di sekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal di wilayah
perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk
setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru dan ada tamu yang
menginap harap lapor pada RT/RW. Saat terjadi wabah DBD, malaria, atau pun diare
diadakan kerja bakti.
17. Mobilitas Geografis Keluarga
Sejak Tn.A menikah dengan Ny.K, keluarga Tn.A sudah 2 kali pindah pertama di
Panampu dan yang kedua di kecamatan Mariso dan tidak pernah pindah lagi.
18. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Setiap hari, pada saat sore dan malam hari klien dan keluarganya selalu

meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan
masyarakat disekitar.
19. Sistem Pendukung Keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling
menyayangi satu sama lain keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan MCK, tempat
tidur, sumber air bersih, dan sepeda sebagai sara transportasi, sedangkan fasilitas
sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan diposyandu misalnya :
penyuluhan tentang DBD,diadakannya imunisasi, sedangkan dukungan psikologi
dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.
D. Struktur keluarga
20. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah
bahasa makassar dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga lebih sering mulai sore
hari karena hampi semua anggota keluarga pulang kerja disore hari.
21. Struktur Kekuatan Keluarga
Klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku yang
baik , sopan santun, tata karma, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Tn.A jika ada masalah
diselesaikan dengan baik oleh Tn.A dan istrinya beserta kedua anaknya.
22. Struktur Peran
Tn.A :
-

peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat

peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayah


Ny.K :

peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu

dilingkungan tempat tinggal

peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibu


Anak ke-1 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

peran formal : sebagai anak


Anak ke-2 :

peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar

peran formal : sebagai anak

23. Nilai dan Norma keluarga


Keluarga kurang menyadari pentingnya menjaga kesehatan, mereka membiasakan
cuci tangan sebelum makan, akan tetapi kebersihan lingkungan disekitarnya tidak
dijaga dengan baik, kecukupan gizi dalam keluarga juga kurang terpenuhi dilihat
dari makanan yang sering dikonsusmsi tiap harinya dikarenakan ekonomi rendah
(tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna).
E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi Afektif
Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih saying. Klien selalu
mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak
melangga etika dan sopan santun. Diterapkannya demokrasi dalam mengatasi
permasalahan keluarga.
25. Fungsi Sosial
Interaksi antara anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga
masih memperhatikan dan menerapkan etika sopan santun dalam berperilaku.
26. Fungsi Perawatan Kesehatan
a.

kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan

keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai


penanganan jika mengalami kekambuhan penyakit kurang. Terbukti saat Ny.K
kambuh penyakitnya dia hanya membeli obat di apotek tanpa berobat ke dokter
dulu, dan juga ketika anaknya mengalami cedera hanya diberi minyak gosok di area
yang sakit, lalu digunakan untuk istirahat sampai terasa baik.
b.

Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

anggota kelurga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota kelurga dan

mengerti tentang sumber-sumber kelurga yang dimiliki


-

keluarga kurang menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang

bersih dapat mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Terbukti dari


lingkungan sekitar banyak terdapat tumpukan sampah, tidak terdapat juga empat
sampah.
-

Keluarga kurang mengerti dan menyadari tentang pentingnnya hygien sanitasi

untuk menciptakan rumah yang sehat. Terbukti jendela rumah jarang dibuka.
-

Keluarga secara keseluruhan kurang mampu mempertahankan kondisi

kesehatan mereka. Terbukti pemenuhan gizi seimbang kurang, tidur tidak teratur,
mengatur waktu antara bekerja dan berkumpul dengan keluarga kurang baik,
terbukti keluarga mengutamakan pekerjaan.
c.

Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

pegetahuan keluarga mengenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti

mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan
untuk mencegah kekambuhan
-

jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga

kesehatan, maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhan


pada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga
cukup menganjurkan istirahat, pemenuhan kebutuhan dan konsumsi obat
antiseptic, generic, dll dari apotek atau warung kepada anggota keluarga yang
sakit.
-

Untuk berjaga-jaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering

dikonsumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang
diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.
-

Keluarga memberikan perhatian, kasih saying dan support agar dapat

membantu proses penyembuhan.


d.

Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

yang tepat :
-

keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya

anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun,

terkadang maslah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu


diperhatikan secara lebih lanjut.
-

Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan selalu

mencari solusi jika keluarga sakit.


-

Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang

anggota keluarga yang lain.


-

Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif

Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang

dilakukan jika maslah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat
mengambil keputusan.
27. fungsi reproduksi
a.

jumlah anak yang dimiliki Tn.A ada 2 orang yaitu 1 perempuan dan 1 laki-laki

b.

keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dengan menjaga jarak

kelahiran anak yang satu dengan yang lainnya.


c.

Tn.A dan Ny.K menggunakan metode program KB alami

28. fungsi ekonomi


-

keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari

pendapatan yang diterima per bulan, namun keluarga kurang mampu menyisihkan
pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga
-

keluarga kurang mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, seperti

posyandu, puskesmas dll.


F. Stress dan Koping Keluarga
29. stressor jangka pendek dan jangka panjang
-

stressor jangka pendek : kerusakan rumah akibat banjir dan trauma adanya

banjir susulan
-

stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit magh/gastritis pada Ny.K

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor


Untuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sedikit cemas karena tidak dapat
tenang dan nyaman beristirahat dirumahnya.meskipun demikian keluarga telah
berusaha memperbaiki rumahnya sehingga layak untuk dihuni dan tetap waspada
dengan adanya banjir susulan yang bisa datang lagi. Untuk stressor jangka panjang
keluarga (terutama Ny.K) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya. Namun
terkadang Ny.K tetap mengkonsumsi makanan yang menjadi pantangannya
misalnya makanan pedas dan asam.
31. strategi koping yang digunakan
Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.
32. strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak,
mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan
masalah.

G. Pemeriksaan Fisik
1.

Tn.A (kepala keluarga)

TD

: 120/70 mmHg

: 24 x/menit

: 80 x/menit

: 36 0C

KEPALA
-

Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit sawo matang


-

Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat


-

Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip


-

Mulut dan faring

Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris


LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA

Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara
mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.
2.

Ny.K (Istri)

TD

: 120/80 mmHg

: 26 x/menit

: 80 x/menit

: 36 0C

KEPALA
-

Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit putih bersih


-

Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat


-

Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada pembesaran polip


-

Mulut dan faring

Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris


LEHER
Inspeksi : tidak ada nodul
DADA
Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara
mur mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
ABDOMEN
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, pergerakan peristaltik usus baik.
EKSTREMITAS
Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan
pada jari tangan dan kaki.

H. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap agar mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada
siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga
masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membedabedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.
I.
-

Pengkajian Fokus
Hubungan anak terhadap orang tua baik, walau pun sibuk bekerja ibu dan

ayah selalu meluangkan waktu disela- sela pekerjaan untuk pulang kerumah
memberi makan dan melihat keadaan anaknya
-

Hubungan anak dengan adiknya sangat baik, selalu bermain bersama meski

orang tua pergi bekerja (saling menjaga satu sama lain)


-

Orang tua membentuk jaringan dengan anak dengan cara tiap hari selalu

meluangkan waktu disela-sela pekerjaan menjenguk anaknya dirumah, tetap


memberikan kasih sayang, perhatian kepada seluruh keluarga dan tetap menjaga
komunikasi dengan baik.
-

Pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga tetap terjaga dengan baik kedua orang

tua memiliki tugas sebagai kepala keluarga, isri, ayah dan juga ibu.

J.

Analisa Data

SIMPTOM
DO: bila lelah dan

ETIOLOGI
PROBLEM
Ketidak mampuan keluarga untuk Nyeri Akut

makannya tidak

mengenal mengenai masalah

(Ny.K)

teratur Ny.K nampak kesehatan yang meliputi


menahan nyeri

pengertian, tanda dan gejala,

DS: pasien

factor penyebab yang

mengatakan bila

mempengaruhinya serta persepsi

lelah dan makan

keluarga terhadap masalah

tidak teratur
perutnya terasa
nyeri. Lalu biasanya
cukup minum obat
magh (antasida),
tidak pernah ke
dokter periksa
Skala nyeri : 4 (1-5)
DO: keluarga

Ketidak mampuan keluarga dalam Sindrom

tampak sering

mengambil keputusan mengenai

pasca

tiduran dan

tindakan yang tepat atas

trauma

berkumpul diruang

kecemasan atau trauma yang

tamu.

dirasakan.

DS: keluarga
mengaku masih
sedikit cemas dan
keluarga tidak dapat

berada didalam
rumah dengan
nyaman dan tenang.
Keluarga tetap
waspada dengan
adanya banjir
susulan akibat
cuaca yang tidak
menentu dan tidak
disangka-sangka.

K. Skoring
1.

Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

Kriteria

o
1 Sifat

Penghitung
an
3/3x1 = 3/3

Skor

Pembenaran

3/3=1

Masalah sudah terjadi

Kebiasaan klien yang

masalah:
aktual
2 Kemungkinan 1/2x2 = 1
masalah

dapat mendorong

dapat

kekambuhan akan

diubah:

terulang kembali saat

sebagian

klien merasakan dalam

3 Potensial

2/3x1 = 2/3

2/3

keadaan sehat
Sumber-sumber dan

masalah

tindakan yang

untuk

mencegah

dicegah :

kekambuhan dapat

cukup
4 Menonjolnya

dijangkau oleh klien


Kebiasaan dalam

0/2x1 = 0

masalah:

mengatasi masalah

masalah

yang sedederhana

tidak

menyebabkan masalah

dirasakan

tidak dianggap serius


oleh klien dan keluarga

2.

:22/3

Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang


tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan.

Kriteria

o.
1 Sifat masalah:

Penghitun

Skor

gan
3/3x1 = 1

aktual

Pembenaran
Masalah actual karena
mekanisme koping
keluarga kurang
adekuat dan stressor
sangat dirasakan

Kemungkinan

1/2x2 = 1

keluarga
Semakin lama,

masalah dapat

stressor makin sedikit

diubah:

sehingga trauma

sebagian

dapat diatasi

Potensial

sebagian.
Penerimaan dan

2/3x1 = 1

2/3

masalah untuk

keikhlasan terhadap

dicegah: cukup

suatu peristiwa dapat

Menonjolnya

mengurangi trauma
Trauma merupakan

2/2x1 = 1

masalah:

salah satu tanda

masalah berat,

keadaan psikologis

perlu

yang terganggu

penanganan
serius

32/3

L. Prioritas Masalah
1.

Sindrom pasca trauma pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan yang


tepat atas kecemasan atau trauma yang dirasakan
2.

Nyeri akut pada Ny.K pada keluarga Tn.A berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota keluarga.

M. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.A

N Hari/

Diagnosa

o Tang
gal
1 Rabu/ Sindrom

Tujuan
Umum
Khusus
Setelah

. 22/12/ pasca trauma dilakuka


10

pada keluarga n
Tn.A

Intervensi

Rasionalisasi

1. Keluarga

1. Anjurkan

1. Dengan

mampu

keluarga untuk

mengungkapka

mengenal

mengungkapka n apa yang

tindakan masalah

dirasakan

berhubungan selama 2 trauma dalam kecemasannya

kepada

dengan

perawat, dapat

hari

keluarga

ketidakmamp diharapk 2. Keluarga

2. Anjurkan

mengurangi

uan keluarga

an

keluarga untuk

beban yang

dalam

keluarga memutuskan

mengurangi

dirasakan.

mengambil

mampu

keputusan

mengata tepat untuk

menyebabkan

tidak selalu

mengenai

si

mengatasi

kecemasan

mengingat dan

tindakan yang sindrom

kecemasan

seperti anjurkan mengenang

tepat atas

pasca

dan trauma

keluarga untuk

masa lalu yang

kecemasan

trauma

3. Keluarga

tidak berfokus

menyedihkan

atau trauma

mampu

terhadap

dan

yang

melakukan

kejadian banjir

menakutkan,

dirasakan

tindakan

yang paling

keluarga dapat

keperawatan

berkesan dan

mengurangi

mencegah

merusak harta

trauma.

trauma yang

benda.

berlebih

3. Anjurkan

4. Keluarga

keluarga untuk

mampu

tetap

memelihara

mempertahank

3. Mekanisme

lingkungan

an mekanisme

koping keluarga

fisik, psikis,
dan social

koping keluarga yang adekuat


dapat
dalam

untuk

menghadapi

mampu

tindakan yang stressor yang

mempertahan masalah
kan derajat

4. Anjurkan

kesehatan

keluarga untuk

5. Keluarga

menjaga

mampu

hubungan social

memanfaatka dengan
n sumberdaya tetangga yang
yang ada

memiliki

2. Dengan

mencegah
trauma yang
berlebih.

4. Keadaan
fisik, social dan
psikis anggota
keluarga dapat
mempengaruhi

N. IMPLEMENTASI
Hari/tgl No.
Kamis/

Dx
1

IMPELEMENTASI
1. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan

23/12/20

kecemasannya

10

Hasil : keluarga mengungkapakan kecemasannya


2. Menganjurkan keluarga untuk mengurangi stressor
yang menyebabkan kecemasan seperti anjurkan keluarga
untuk tidak berfokus terhadap kejadian banjir yang paling
berkesan dan merusak harta benda.
Hasil ; keluarga mendengarkan dengan baik apa yang
disrankan, dan ingin mencoba melaksanakan apa yang
telah dingajurkan perawat
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan
mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah
Hasil : keluarga mendengarkan dengan seksama anjuran
yang diberikan perawat dan ingin memperbaiki koping
keluarganya.
4. Menganjurkan keluarga untuk menjaga hubungan
social dengan tetangga yang memiliki kesamaan senasib
dan sepenanggungan, menjaga keadaan psikis dengan
mampu menerima dengan ikhlas keadaan yang
menimpanya.
Hasil : kelurga menjaga hubungan social dengan tetangga
yang memiliki kesamaan senasib dan sepenanggungan,
menjaga keadaan psikis dengan mampu menerima
dengan ikhlas keadaan yang menimpanya, meskipun
jarang berkumpul dan berkomunikasi dengan mereka.
5. Menganjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari
tenaga kesehatan dalam upaya mengurangi masalah
kesehatan.
Hasil : keluarga menerima saran untuk meminta bantuan
kepada tenaga kesehatan dan keluarga mengatakan akan

Kamis/

melaksanakannya.
1. Menjelaskan tentang penyakit gastritis, meliputi:

23/12/20

pengertian, tanda dan gejala, penyebab, penanganan dan

10

pencegahan serta akibat bila penanganan tidak tepat atau

Ket

tdk segera ditangani dengan bahasa yang mudah


dipahami.
Hasil : klien tampak mendengarkan dan dengan seksama
dan klien mengatakan agak mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
2.

Menjelaskan kepada keluarga mengenai hal-hal yang

dapat dilakukan saat penyakit ny.x kambuh.


Hasil : klien tampak mengerti dengan penjelasan yang
diberikan perawat, dan klien mengatakan akan
melaksanakan apa yang disarankan.
3.

Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu klien

dalam menghindari dan meminimalisasikan segala bentuk


makanan dan minuman yang dapat menyebabkan
penyakit Ny.K kambuh
Hasil : keluarga tampak mengerti dan bersedia membantu
klien
4.

Menganjurkan kepada keluarga untuk tidak

membiarkan ny.x kecapean dan banyak pikiran.


Hasil ; keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan
klien untuk menjaga kebiasaan dan aktivitas yang
menyebabkan kekambuhan penyakit klien.
5.

Menganjurkan kepada keluarga untuk memeriksakan

Ny.K kepelayanan kesehatan terdekat baik saat kambuh


maupun tidak untuk mengetahui perkembangan penyakit
Ny.K
Hasil : keluarga mendengarkan dengan baik dan menerima
saran yang diberikan dan akan mengaplikasikannya.

O. EVALUASI
N

Hari/tg

o.
l
1 sabtu /

DIAGNOSA
Sindrom pasca

EVALUASI
S : keluarga mengatakan kini sudah tidak

25/12/20 trauma pada

secemas hari-hari kemarin karena rumah yang

10

keluarga Tn.A

rusak sudah diperbaiki, danada info bahwa

berhubungan

akan ada perbaikan selokan dan pembuangan

dengan

air bah oleh pemerintah setempat secepatnya.

ketidakmampuan

O : keluarga tampak lebih tenang

keluarga dalam

A : masalah teratasi sebagian (intervensi 1 dan

mengambil

5 = berhasil/ intervensi 2, 3, 2 = belum

keputusan

berhasil)

mengenai tindakan

P: lanjutkan intervensi : 2, 3,dan 4

yang tepat atas


kecemasan atau
trauma yang
2

sabtu /

dirasakan
Nyeri akut pada Ny.K S : Ny.x mengatakan kini telah memahami

25/12/20 pada keluarga Tn.A

penyakitnya dan apa saja yang perlu dilakukan

10

berhubungan

untuk mencegah kekambuhan dan yang perlu

dengan

dilakukan saat kambuh

ketidakmampuan

O : - klien tampak mengangguk saat diberi

keluarga untuk

penjelasan

mengenal masalah

- klien mengatakan mengerti dengan

kesehatan anggota

penjelasan perawat

keluarga.

A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Diposkan oleh Konny Liane Rako di 09.05


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
2014 (7)
September (4)
Juli (1)
Januari (2)
2013 (31)
November (5)
Oktober (10)
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Komunitas
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik
Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Kronik

LampiranA.DATA SUBJEKTIFIdentitas klienN...
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal Akut

April (3)
Maret (10)
Februari (3)
2012 (13)
Oktober (13)

Im a simple Girl, love Jesus, my family and my friends..


Konny Liane Rako
Im simple girl, love Jesus Christ, my family, friends :)
love all about Korean Wave,.
want be a profesional Nurse ^^
#pray can change all things
Lihat profil lengkapku

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai