PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan untuk
selalu belajar. Proses belajar yang efektif salah satunya adalah dengan membaca.
Semakin banyak membaca semakin banyak pengetahuan dan informasi yang
didapatkan. Membaca merupakan suatu aktivitas dalam memperoleh pengetahuan
dan informasi. Membaca sangat penting untuk semua orang, apalagi mahasiswa.
Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat
terpelajar. Bahkan tidak hanya pelajar, masyarakat umum pun juga harus gemar
melakukan kegiatan membaca untuk meningkatkan wawasan pengetahuan di
dalam diri masing masing individu. Salah satu unsur penting dalam meningkatkan
pengetahuan adalah membangun kebiasaan untuk terus menerus belajar atau
menjadi manusia pembelajar melalui kegiatan membaca.
Menurut data Badan Pusat Statistik di tahun 2009, angka buta huruf di
Indonesia mencapai 7,42 % antara pria dan wanita. Masalah masyarakat Indonesia
adalah tidak pernah punya waktu untuk membaca. Alasan utama yang sering
disampaikan adalah kesibukan pekerjaan. Keterbatasan waktu sebenarnya bukan
merupakan faktor penghambat dalam membudayakan kebiasaan membaca.
Strategi yang bisa dilakukan
efektif sehingga waktu yang digunakan menjadi efisien. Seseorang akan dituntut
untuk membedakan informasi yang diperlukan atau tidak. Membaca dapat
mengubah sudut pandang seseorang, tetapi juga bisa mengubah hidup seseorang
secara total.
Banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan
efektifitas dalam membaca. Keterampilan inilah yang sangat diperlukan untuk
meningkatkan daya serap
seperti esai, artikel, internet bahkan sastra, membutuhkan konsentrasi yang baik
agar dapat menangkap isi yang ada dalam bacaan. Selain konsentrasi, penguasaan
kosakata, minat maupun fasilitas sangat menentukan keberhasilan membaca. Dari
DALAM
MEMBACA,
MEMAHAMI
WACANA
DAN
APLIKASINYA
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan membaca ?
2. Apa saja jenis jenis membaca dan bagaimana metode - teknik membaca?
3. Bagaimana cara membaca esai, artikel, internet dan sastra ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui definisi membaca
2. Untuk mengetahui jenis jenis membaca dan metode - teknik membaca
3. Mengetahui cara membaca esai, artikel, internet dan sastra.
1.4 Manfaat
Kami berharap penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi :
1. Manfaat bagi penulis :
Menambah pengetahuan dan kemampuan penulis dalam penulisan
makalah yang baik dan benar, serta memperluas pengetahuan penulis
tentang definisi membaca, teknik, metode membaca dan aplikasinya dalam
membaca esay, artikel, internet dan sastra.
2. Manfaat bagi pembaca
:
Menambah pengetahuan pembaca tentang definisi membaca, teknik,
metode membaca dan aplikasinya dalam membaca esay, artikel, internet
dan sastra.
BAB II
PEMBAHASAN
pada
proses
penyandian
membaca
secara
bermakna.
Membaca lanjutan
Membaca lanjutan merupakan tahap lanjutan dari
proses membaca permulaan.
2. Cara Membaca
3. Cakupan Bahan
Ekstensif
Membaca ekstensif merupakan proses membaca yang
dilakukan secara luas. Luas berarti (1) bahan bacaan beraneka
dan banyak ragamnya; (2) waktu yang digunakan cepat dan
singkat. Tujuan membaca ekstensif adalah sekadar memahami
isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang cepat
dan singkat.
4. Tujuan membaca
bacaan.
Analitis (analytical reading )
Membaca analitis bukan hanya sekedar menyuarakan
lambang bahasa dan menangkap makna yang berada dibalik
lambang itu saja, tetapi lebih dari itu, kegiatan mental setelah
kegiatan jasmani pada pembaca jenis ini sangat diperlukan.
Karena membaca analitis merupakan membaca lengkap, baik
dan sempurna yang dilakukan dalam waktu yang tidak terbatas
pembacanya.
Baca lompat (skipping)
Baca-lompat (skipping) dipakai untuk menemukan
bagian bacaan relevan dengan kebutuhan pembacanya,
dilakukan dengan cara melompati bagian-bagian yang tidak
diperlukan.
Baca layap (skimming)
Membaca layap (skimming) merupaka salah satu cara
membaca yang lebih mengutamakan penangkapan esensi
materi bacaan, tanpa membaca keseluruhan dari materi bacaan
tersebut. Untuk membaca kilat diperlukan keterampilan yang
dapat menentukan bagian-bagian bacaan yang mengandung ide
atau pikiran pokok.Tujuan membaca kilat adalah menangkap
seperangkat ide pokok, mendapatkan informasi yang penting
dalam waktu singkat atau terbatas, dan menemukan suatu
pandangan atau sikap penulis.
(1987:53)
mengatakan
ada
empat
metode
yang
perlu
= 80 140 Kpm
= 140 175 Kpm
= 175 245 Kpm
= 245 280 Kpm
adalah
dengan
jalan
menyadarkan diri kita bahwa membaca cepat itu sangat diperlukan, serta
mengadakan latihan cukup. Pembaca juga harus dapat membedakan mana
yang dikatakan membaca dalam hati dengan membaca oral serta tidak
mencampur aduk kedua jenis membaca tersebut.
3. Membaca dengan menggerakkan kepala
Membaca dengan menggerakkan kepala pada hakikatnya pembaca
sedang berada di dalam posisi menunjukkan huruf. Yang menjadi alat
sebagai penunjuk adalah hidung yang senantiasa mengikuti barisan huruf.
Cara mengatasi kebiasaan ini dilakukan dengan jalan meletakkan dagu di
atas tumpangan kedua belah tangan, kedua siku berada di atas meja.
4. Membaca dengan kebiasaan menunjuk kata.
Kebiasaan membaca dengan menunjuk kata adalah kebiasaan
buruk yang dilakukan seolah-olah yang bersangkutan tidak mau
kehilangan sebuah huruf pun dalam membaca. Dengan alat penunjuk ini,
sering menuntut pembaca menitikberatkan perhatian ke bagian-bagian
yang tidak penting.
5. Membaca dengan melihat kembali ke belakang (Regresi)
Regresi adalah kebiasaan membaca melihat kembali ke belakang
untuk membaca ulang suatu kata atau beberapa kata sebelumnya.
Membaca Lambat
Membaca yang baik, menyenangkan , serta cermat harus dilakukan
secara lambat. Pernyataan ini tidak ada bukti yang mendukung. Membaca
lambat mengakibatkan kurang tertariknya para pembaca karena sangat
sedikit sekali hasil yang dapat mereka peroleh. Para pembaca yang lambat
juga umumnya mempunyai pemahaman yang terkotak-kotak. Mereka pada
umumnya kehilangan gambaran keseluruhan ide dan arti dari bahan
bacaan tersebut.
2.
Membaca Ulang
Kesalahan yang paling umum terjadi pada pembaca mengulang
kembali apa yang baru saja dibaca untuk mendapatkan pemahaman. Hal
ini selain tidak efisien juga akan memungkinkan pikiran melayang-layang
tanpa
arah
yang
akan
menyingkirkan
pembaca
dari
kebiasaan
10
11
12
Bandung)
13
14
kalimat-kalimat pokok?
Informasi faktual apa yang ingin disimpan?
5. Setelah selesai membaca esai, pikirkan:
Apa yang telah dipelajari?
Bagaimana esai ini berhubungan dengan apa yang telah
diketahui?
Apakah telah mendapatkan argumen yang mendukung esai
tersebut?
3. Sastra
Sastra adalah perwujudan pikiran dalam bentuk tulisan. Tulisan
adalah media pemikiran yang tercurah melalui bahasa, bahasa yang bisa
direpresentasikan dalam bentuk tulisan, media lain bisa saja berbentuk
15
Media Elektronik
Internet
Internet (Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer
yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi,
maupun perorangan.(Muh.Hasyim 2011).
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Membaca merupakan suatu proses belajar. Jenis jenis membaca
dibedakan berdasarkan atas beberapa aspek diantaranya adalah membaca
ditinjau dari sasaran pembaca yaitu membaca permulaan dan membaca
lanjutan. Ditinjau dari cara membaca yaitu membaca nyaring (oral atau
aloud reading) dan membaca dalam hati (silence reading ). Ditinjau dari
cakupan bahan yaitu membaca ekstensif. Ditinjau dari tujuan membaca
yaitu membaca studi ( instruksional ) dan membaca ekspresif ( kreatif ).
Ditinjau dari tingkatan tujuan yaitu
17
membaca cepat diantaranya adalah metode kosa kata, motivasi atau minat,
bantuan alat, dan gerak mata. Teknik yang biasa digunakan yaitu teknik
skimming dan scaning. Aplikasi aplikasi membaca yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kebiasaan membaca dapat diperoleh dari media
elektronik dan cetak diantaranya internet,esay,artikel dan sastra.
3.2 Saran
Diharapkan bagi penyusun lain dapat mengembangakan,menjabarkan
dan mengulas lebih dalam lagi mengenai materi membaca yang telah
disusun oleh penyusun makalah ini.
Daftar Pustaka
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Sinar Baru.
Tampubolon. Prof. Dr. DP. 1987. Kemampuan Membaca. Teknik Membaca Efektif
dan Efisien. Bandung : Angkasa.
Sugono Dendy. 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta : Pusat
Bahasa Depdiknas.
Pandawa Nurhayati, Hairudin dkk. 2009. Pembelajaran Membaca.
http://www.scribd.com/doc/57525928/9/Jenis-jenis-Membaca.
Diakses
tanggal 2 November 2011. Pukul 09.46 WIB.
Syamrilaode. 2010. Jenis Membaca. http://id.shvoong.com/writing-andspeaking/2060360-jenis-membaca/. Diakses tanggal 2 november 2011.
Pukul 09.55 WIB
Soedarso. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT. Gramedia [ hlm. 84
10 Ibid., hlm. XIV-XV ]
Aritonang
T.
Keke.
2006.
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.2027%20Meningkatkan%20Kemampuan%20Membaca.pdf. Diakses tanggal
21 November 2011. Pukul 10.05 WIB.
Admin. 2011. http://lindaajja.wordpress.com/2011/04/18/proses-membaca-danmenulis-permulaan-pada-anak-sd-dikelas-rendah/. Diakses tanggal 22
November 2011. Pukul 06.00 WIB
18
Safriandi.
2009.
http://nahulinguistik.wordpress.com/2009/11/04/teknikmembaca/. Diakses tanggal 22 November 2011. Pukul 9.35 WIB
19