Anda di halaman 1dari 8

ALAT- ALAT PERANCANGAN PABRIK KIMIA:

1. Tangki Horizontal plate


2. Pompa Sentrifugal

Pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki
kelebihan diataranya karena peng-oprasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu
mahal, tidak berisik dan lain sebagainya.
Prinsip kerja pompa adalah ia menciptakan tekanan vakum pada inletnya, yang
akhirnya menyerap fluida ke dalam pompa, kemudian mendorongnya melalui keluaran,
discharge. Ada dua jenis pompa sebenarnya, yaitu positif displacement pump dan satu lagi
jenis

kinetic,

centrifugal

pump

ini

masuk

dalam

jenis

pompa

yang

kinetic.

(http://www.idpipe.com/2014/09/bagaimana-centrifugal-pump-bekerja.html)
3. Expander

Turbin (ekspander) adalah peralatan yang mengubah energi panas yang diterimanya
menjadi kerja. Energi panas yang masuk ke dalam turbin berasal dari uap/gas panas.
Prinsip kerjanya yaitu melakukan ekspansi (pengembangan) gas/uap pada kondisi isotermal
dan isentropis.

Prinsip kerja turbin uap terletak pada perubahan energi panas yang terkandung di
dalam uap air (keseluruhan sampai energi panas dalam uap air di sisi exhaust turbin) yang
dikonversikan menjadi energi mekanik yang ditransmisikan ke rotor turbin. Hal ini terjadi di
beberapa stage turbin uap yang berbeda. Satu stage turbin selalu terdiri atas bagian sudu-sudu
melingkar yang diam/stasioner dan bagian sudu-sudu yang berputar/berotasi.
Pertama, energi panas harus dikonversikan menjadi energi kinetik, proses ini terjadi pada
nozzle (lihat gambar di atas). Pada turbin uap, nozzle terpasang di sisi casing (sudu-sudu
stator turbin) dan ditambah pada sisi sudu-sudu rotor, yang selanjutnya dikenal dengan
reaction stage/sisi reaksi. Pada nozzle, uap air mengalami penambahan kecepatan/akselerasi,
dan akselerasi ini menyebabkan diferensial tekanan antara sisi sebelum nozzle dengan
sesudah nozzle. Kedua, energi kinetik ditransformasikan menjadi energi putar dari rotor
turbin yang hanya terjadi pada sisi sudu-sudu yang berputar/rotor. (http://artikelteknologi.com/prinsip-kerja-turbin-uap-perubahan-energi-panas-menjadi-energi-mekanik/)
4. Valve
5. Heater
Heater adalah peralatan proses untuk menaikkan suhu suatu material.
Cara kerja heater adalah menggunakan prinsip termodinamika biasa, yaitu
menggunakan panas kemudian dialirkan ke wilayah bertemperatur rendah agar menjadi lebih
hangat. Perpindahan panas tersebut terjadi secara spontan, yang kita butuhkan hanyalah panas
untuk dipindahkan ke temperatur yang lebih tinggi. (http://www.heater.co.id/cara-kerjaheater/)

6. Vaporizer

Vaporizer merupakan instrumen yang dirancang untuk mengubah agen anestesi cair ke
uap dan menambahkan jumlah yang terkontrol uap ini untuk aliran gas segar.
(darman.sums.ac.ir/nursing/.../anesthesiamachine.ppt)
Cara kerja penguapan vaporizer
Pada temperatur tertentu, melekul dari zat volatil dalam tempat tertutup akan
berdistribusi dalam fase cair dan gas. Molekul gas menghantam dinding kontainer,
menciptakan tekanan uap dari zat itu. Makin tinggi temperaturnya, makin tinggi
kecendrungan molekul berubah dari cair ke gas, dan makin tinggi tekanan uapnya.
Penguapan memerlukan energi, yang didapat dari kehilangan panas dari fase cair. Ketika
penguapan berlangsung, temperatur zat cair turun dan tekanan uap menurun hingga terdapat
kalor yang dapat masuk ke sistem. Vaporizer memiliki ruangan dimana gas pembawa akan
larut bersama zat volatil.
7. Mixer
8. Reaktor Bubble

Reaktor bubble atau Gelembung kolom adalah perangkat di mana gas, dibentuk gelembung,
datang dalam kontak dengan cairan. Tujuannya yaitu untuk mencampur cairan.
(https://www.researchgate.net/publication/228033687_Bubble_Columns)

9. Kondensor
10. Evaporator
Evaporator ada 2 untuk memekatkan larutan amonium nitrat hingga konsentrasi 95%
dan mengurangi kadar air menjadi lebih kecil. Evaporator adalah alat yang digunakan untuk
memekatkan suatu larutan dengan cara menguapkan airnya. Evaporator seri prinsipnya sama
seperti evaporator biasa tetapi dirangkai secara seri agar mendapatkan efisiensi kerja yang
besar.

Cara kerjanya ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk
memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik didih yang rendah
dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi sehingga pelarut yang memiliki titik
didih yang rendah akan menguap dan hanya menyisahkan larutan yang lebih pekat dan
memiliki konsentrasi yang tinggi. Proses evaporasi memiliki ketentuan, yaitu: Pemekatan
larutan didasarkan pada perbedaan titik didih antar zat-zatnya, titik didih cairan dipengaruhi
oleh tekanan, dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal, titik didih cairan
yang mengandung zat yang tidak menguap akn tergantung tekanan dan kadar zat tersebut,
Beda titik didih larutan dengan titik didih cairan murni disebut kenaikan titik didih
(http://www.prosesindustri.com/2015/01/evaporator-dan-prinsip-kerjanya.html).
11. Cooling Drum

Cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi yang melepaskan kalor ke udara.cooling
tower bekerja dengan cara mengontakkan air dengan udara dan menguapkan sebagian air
tersebut. Luas permukaan air yang besar dibentuk untuk menyemprotkan air lewat nozel atau
memercikan air kebawah dari suatu bagian ke bagian lainnya.Bagian-bagian atau bahan
bahan pengisi biasanya terbuat dari kayu tetapi bisa juga dibuat dari plastik atau keramik.
( http://eprints.undip.ac.id/44134/3/BAB_II.pdf)
12. Coating Drum

Coating Drum adalah metode tertua untuk zat farmasi coating dan pemurnian. Ini sangat
cocok untuk membungkus besar, partikel non-fluidized seperti tablet, kapsul atau pelet sangat
besar. (http://www.glatt.com/en/processes/coating/drum-coating/)
13. Prilling Tower

Prilling tower untuk melelehkan dan mendistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari
distributor dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan
produk butiran (prill). ( http://www.pusri.co.id/ina/urea-proses-produksi-urea/)
14. Screener

Screening adalah suatu metode untuk memisahkan partikel menurut ukuran semata-mata.
Prinsip kerjanya yaitu zat padat dijatuhkan tau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel
yang di bawah ukuran/kecil (undersize) lolos melewati bukaan ayak, sedangkan yang di atas
ukuran/besar (oversize) tidak lolos. (Mc.Cabe, 1999)

15. Silo

Silo sebagai penampungan sementara zat padat sebelum diumpankan ke dalam proses.
Biasanya berbentuk bejana silinder dari beton atau logam, tinggi dan diameter relatif kecil.
Prinsip kerjanya, bila zat padat butiran ditimbun, tekanan lateral yang bekerja pada
dinding lebih kecil dari tinggi-tekan bahan yang berada di atas titik itu. Biasanya juga
terdapat gesekan antara dinding dan butir-butir zat padat itu dan karena adanya saling
mengkait antara partikel, pengaruh gesekan itu terasa di keseluruhan massa. Gaya gesek pada
dinding cenderung mengimbangi bobot zat padat dan mengurangi tekanan yang diberikan
massa itu pada dasar bejana. Ini menyebabkan massa itu melengkung, sehingga tidak dapat
jatuh walaupun bahan yang terdapat di bawahnya sudah dikeluarkan. (Mc.Cabe, 1999)

16. Product Bagging

Bagging product sebagai alat untuk mengemas produk.


17. Belt Conveyor

Belt Conveyor adalah peralatan yang cukup sederhana yang digunakan untuk mengangkut
unti atau curah dengan kapasitas besar. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap
pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari
berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari
jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
(http://sinarputrajaya.com/index.php/2016/01/15/pengertian-belt-conveyor/)
18. Bucket elevator

Bucket elevator merupakan sebuah lift yang melekat pada rantai atau sabuk yang berputar di
sekitar katrol bawah dan katrol atas. Lift vertikal beberapa meter lebih dari 50 m. Kapasitas
dapat bervariasi dari 2 sampai 4 ton / jam sebanyak 25, 50, atau bahkan 100 t / jam.
(http://www2.hcmuaf.edu.vn/data/dh04cc/file/Conveying.pdf)

Anda mungkin juga menyukai