KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya penyusunan Panduan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah
ini telah dapat diselesaikan.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk menunjang upaya peningkatan
kemampuan perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan kesehatan
di rumah serta bermanfaat sebagai panduan bagi perawat agar termotivasi untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Guna mencapai tujuan tersebut
membutuhkan waktu yang lama dan keterlibatan berbagai unsur manajemen.
ii
KATA SAMBUTAN
iii
Jakarta,
Desember 2006
Farid W. Husain
NIP. 130 808 593
iv
TIM PENYUSUN
Ketua I
Ketua II
Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
KATA SAMBUTAN
ii
T I M
iv
P E N Y U S U N
D A F T A R
I.
II.
I S I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. LANDASAN HUKUM
C. SASARAN
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
13
B. ASUHAN KEPERAWATAN
18
21
vi
23
27
30
32
B. PEMBINAAN
32
C. PENILAIAN
32
DAFTAR PUSTAKA
34
LAMPIRAN
35
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan
masyarakat untuk hidup sehat dan misinya adalah membuat rakyat sehat.
Guna mendukung terwujudnya Visi dan Misi tersebut, berbagai program
kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah. Adapun strategi utama ( Grand Strategy ) DepKes RI
adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan
informasi kesehatan, meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan program yang
sudah ada dan perlu dioptimalkan karena telah menjadi kebutuhan
masyarakat. Hal ini didukung dengan makin bertambahnya populasi
penduduk, peningkatan umur harapan hidup yang berdampak pada
meningkatnya masalah kesehatan antara lain infeksi penyakit kronis
masih tinggi diikuti pula dengan peningkatan penyakit degeneratif, dan
gangguan psikososial. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan jangka panjang dan berkesinambungan
menjadi meningkat. Salah satu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat tersebut antara lain melalui pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah.
Berdasarkan hasil pengkajian
yang
B. LANDASAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. SASARAN
Perawat dan pemangku kepentingan (stake holder) yaitu Dinkes Propinsi,
Dinkes Kabupaten/Kota, Pemda, Rumah Sakit, Puskesmas, dan sarana
kesehatan lain yang terlibat dalam pelayanan keperawatan kesehatan di
rumah.
BAB II
KONSEP PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN DIRUMAH
A. PENGERTIAN
Menurut Rice (1996), Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah adalah
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya untuk
menyembuhkan, mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari
keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu
yang berasal dari spesialisasi keperawatan tertentu. Pelayanan
keperawatan di rumah mencakup pencegahan primer, sekunder, dan
tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan individu dengan
melibatkan keluarga atau pemberi pelayanan yang lain (ANA, 1992).
Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan pemberian
pelayanan keperawatan yang berkualitas terhadap pasien di lingkungan
rumahnya yang disediakan secara intermitten atau part time. Pengasuh
pasien/ keluarga dan lingkungan rumah di pandang sebagai elemen
utama yang menentukan keberhasilan pelayanan. Kebijakan standar dan
prosedur perawatan juga akan mempengaruhi pelayanan perawatan
pasien sebagaimana ketersediaan sumber-sumber seperti ; peralatan,
bahan-bahan, biaya dan sistem keluarga.
INPUT :
SDM
Dana
Alat
Sarana
Peraturan
Protap /SOP
PROSES :
Pengkajian keperawatan
diagnosis keperawatan
Rencara keperawatan
Implementasi keperawatan
evaluasi keperawatan
OUTPUT :
Kemandirian
pasen &
keluarga
OUTCOME :
Kualitas hidup
B. TUJUAN
1. Umum :
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
2. Khusus :
a. Terpenuhinya kebutuhan dasar (biologis, psikologis, sosiokultural
dan spiritual) bagi pasien secara mandiri
b. Meningkatnya kemandirian keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan dan perawatan pasien di rumah
c. Meningkatnya kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan keperawatan kesehatan di rumah meliputi :
1. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif
pada proses penyembuhan kesehatan, rehabilitasi, pemeliharaan, dan
peningkatan kesehatan
2. Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
tentang kondisi yang dialami
3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga dalam rangka
mencapai kualitas hidup yang lebih baik
SKEMA
PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH
BAGIAN DARI SISTEM KESEHATAN
PenyelenggaraPelayanan
Keperawatandi rumah:
SKN
Takristi
Bagian/Unit RS
sehat
Upaya
Kesehatan
Pelayanan
Keperawatan
Kesehatan
Masyarakat
Bagian/Unit Puskesmas
risti
Kelompok/
Masyarakat
BadanPelayananKeperawatan
Kesehatan di rumah
sakit
Tidak
berobat
Individu
Berobat (RS,
Puskesmas,
Sarkes lain
Pelayanankeperawatan
kesehatandi rumah
Pulangke
rumah
Keperawatan
Kes. di rumah
Sembuh
takoptimal
keluarga
Sembuh/
mandiri
Keperawatan
Paliatif
Meningal
2)
3)
4)
b.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
d.
10
2)
3)
4)
5)
6)
f.
2)
3)
4)
g.
2)
3)
11
4)
5)
h.
2)
i.
Fungsi Peneliti :
1)
2)
3)
4)
12
BAB III
KEGIATAN PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN
DI RUMAH
Relawan
Keluarga &
teman
Pelaku Rawat
(Care Giver)
Tenaga Penunjang
Medik :
Ahli Gizi,
Apoteker
Analis
Penata Rontgen
Terapis Komplementer
Terapis:
1.Fisioterapis
2.Okupasi Terapis
3.Terapis Wicara
Pasien
Dokter:
Dokter Umum
Dokter Gigi
Dokter Keluarga
Dokter Spesialis/Sub
Spesialis
Rohaniwan
Sanitarian
Psikolog
Perawat:
Perawat Generalis
Perawat Spesialis
13
14
2)
3)
4)
5)
15
16
17
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien di rumah menggunakan
metode proses keperawatan meliputi tahap pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
1.
Pengkajian
Pengkajian difokuskan pada:
a. Pengkajian riwayat kesehatan :
1) Respon dan persepsi pasien terhadap status kesehatan
2) Riwayat penyakit masa lalu ( riwayat dirawat di RS/ pelayanan
kesehatan lain, tindakan medik/ pemeriksaan diagnostik yang
pernah dilakukan)
18
3) Faktor risiko
4) Kemampuan mengatasi masalah
5) Riwayat penyakit keluarga
b. Pengkajian lingkungan sosial dan budaya yang meliputi :
1) Status sosial ekonomi
2) Kondisi tempat tinggal dan lingkungan
3) Ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan pasien
4) Tersedianya dukungan keluarga
5) Faktor budaya yang mempengaruhi kesehatan
c. Pengkajian spiritual mencakup nilai dan keyakinan yang dianut
yang mempengaruhi kesehatan
d. Pemeriksaan fi sik dan status kesehatan pasien saat ini
e. Pengkajian kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
f. Pengkajian kemampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit.
Metoda pengumpulan data mencakup : Wawancara, Pemeriksaan
fisik, Observasi lingkungan tempat tinggal, Isian kuesioner,
Penelusuran dokumentasi/ data sekunder (Catatan medik RS /
sarana kesehatan lain)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian
adalah pasien harus dilihat secara holistik dan unik, perawat harus
selalu obyektif, format-format yang digunakan harus sesuai,
memperhatikan tempat untuk wawancara, pengumpulan data
dilakukan secara terus menerus dan dicatat secara menyeluruh,
akurat dan sistimatik.
2.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data yang
terkumpul untuk merefleksikan respon pasien. Diagnosa
keperawatan yang dirumuskan berkaitan dengan masalah aktual,
dan risiko, atau potensial
19
3.
Perencanaan
Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi
keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi,
memelihara, atau mengatasi masalah kesehatan pasien yang telah
diidentifikasi dan telah divalidasi selama fase perumusan diagnosa.
Dalam merumuskan perencanaan ini menekankan pada partisipasi
pasien, keluarga, dan koordinasi dengan anggota tim kesehatan lain.
Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah, penentuan
tujuan serta penyusunan rencana tindakan secara komprehensif.
4.
Implementasi
Dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat bekerjasama
dengan pasien, keluarga, pelaku rawat dan tenaga lain (kesehatan
maupun non kesehatan). Tindakan yang dilakukan mengacu pada
Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku. Jenis tindakan
yang dapat dilakukan yaitu tindakan yang bersifat mandiri maupun
tindakan kolaborasi. Kegiatan-kegiatan atau tindakan yang lazim
dilakukan pada pelayanan keperawatan kesehatan di rumah antara
lain :
a. Manajemen perawatan luka : tindakan yang dilakukan adalah
debridemen atau irigasi luka, pembalutan luka, pengkajian dan
pengambilan kultur luka, monitoring perkembangan
penyembuhan luka, mengajarkan keluarga tentang perawatan
luka di rumah.
b. Perawatan pasien dengan gangguan sistem pernapasan :
tindakan yang dilakukan antara lain pengisapan/ suction lendir,
manajemen terapi oksigen, manajemen ventilasi mekanik,
perawatan tracheostomy.
c. Perawatan pasien dengan gangguan eleminasi : tindakannya
antara lain irigasi dan perawatan kolostomi, mengajarkan pasien
dan pengasuhnya tentang cara menggunakan peralatan seperti
20
21
lain
(Lampiran 7)
8) Penghentian perawatan di rumah (Lampiran 8)
b. Pelaksanaan Asuhan keperawatan
Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan bertanggung
jawab membuat dokumentasi asuhan keperawatan setiap kali
melakukan kunjungan sesuai dengan prinsip-prinsip
pendokumentasian, termasuk jika terjadi perubahan dalam
rencana tindakan, harus ditandatangani dan diberi tanggal.
Dokumentasi Asuhan Keperawatan mencakup :
1) Pengkajian Keperawatan (Lampiran 9)
2) Perencanaan Asuhan Keperawatan (Lampiran 10)
3) Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan
(Lampiran 11)
2. Pelaporan
Alur pelaporan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah dapat
digambarkan sebagai berikut :
22
Alur Pelaporan
Manajer
Kasus
Pengelola
PKKR
Pimpinan PKKR
Agensi
Puskesmas
RS
Dinkes
Kab/Kota
Dinkes
Propinsi
Depkes
23
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN
DI RUMAH
24
Perijinan
Perijinan yang menyangkut operasional pengelolaan pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah diatur sesuai dengan peraturan yang
berlaku di daerah masing-masing. Unit penyelenggara pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah yang merupakan bagian dari institusi
pelayanan kesehatan pemerintah atau swasta yang sudah
memperoleh ijin penyelenggaraan sarana kesehatan, tidak
memerlukan ijin operasional. Akan tetapi institusi pelayanan kesehatan
tersebut berkewajiban melapor kepada pemerintah daerah setempat
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tentang pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah dan telah memenuhi persyaratan
operasional lainnya (tenaga, sarana, organisasi, dsb).
25
26
27
28
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
29
C. PEMBIAYAAN
Penentuan tarip pelayanan keperawatan kesehatan di rumah ditetapkan
berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.
30
4.
5.
Pelayanan Medik
b.
Pelayanan Keperawatan
c.
d.
3.
31
BAB V
PEMANTAUAN, PEMBINAAN DAN PENILAIAN
A. PEMANTAUAN
Pemantauan bertujuan untuk mengetahui gambaran kegiatan pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah. Dalam pemantauan juga dilakukan
pengawasan baik pada saat yang sudah dijadwalkan oleh tim pemantau
maupun sewaktuwaktu.Pemantauan meliputi aspek fisik, manajerial,
sumber daya, pelayanan dan pembiayaan baik dalam hal input, process,
maupun output.
B. PEMBINAAN
Pembinaan bertujuan untuk meningkatkan mutu kegiatan pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah, dilakukan secara periodik yang
ditetapkan atas kesepakatan bersama antara pembina dengan sasaran
yang dibina. Pembinaan meliputi aspek fisik, manajerial, sumber daya,
pelayanan dan pembiayaan baik dalam hal input, proses, maupun output.
C. PENILAIAN
Penilaian dilakukan secara periodik baik di tingkat kabupaten/ kota,
dengan membandingkan kesesuaian perencanaan ataupun pelaksanaan
dengan hasil yang dicapai dalam periode tertentu. Penilaian ini
dilaksanakan untuk mengkaji, mengembangkan, atau mengganti cara/
metode pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sesuai dengan hasil
32
Kelengkapan dokumen
2.
3.
4.
33
DAFTAR PUSTAKA
Allender et al. (1999). Community Health Nursing. Philladelphia : Lippincott
Ayers et al. (1998). Community Based Nursing Care. Philladelphia :Mosby
Clark M.J .(1999). Nursing in The Community. California : Appleton & Lange.
Departemen Kesehatan RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Depkes.
Departemen Kesehatan RI. (2004). Pedoman Perawatan Kesehatan di Rumah. Jakarta
: Depkes.
Hanson S.M. (2001). Family Health Care Nursing : Theory, Practise, and Research.
Philladelphia : F.A Davis.
Gilliss C.L et al. (1989). Toward a Science of Family Nursing. California : Addison.
Howard J.R. (1990). Community Health Nursing. Pensylvania : Springhouse.
Humphrey C.J. (1998). Homecare Nursing Handbook. Maryland : Aspen.
Rice R. ( 1996 ). Home Health Nursing Practice : Concepts and Application. 2nd ed.
Missouri : Mosby.
Stanhope et al. (1996). Nursing Community Health. Philladelphia : Mosby.
Swanson et al. (1997). Community Health Nursing: Promoting the Health of
Aggregates. Philladelphia : W.B Saunders Company.
34
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
Lembar Pengobatan
5.
6.
7.
Penghentian PKKR
8.
Pengkajian Keperawatan
9.
35
..,200...
.
Nama & tanda tangan pasien
Dengan ini saya sebagai petugas menerangkan bahwa persetujuan ini telah ditelaah dan telah dijelaskan
kepada Penandatangan .
.. .
Nama & tanda tangan perawat
Jabatan
36
II
-
8-8- 06
Perawat
9-8- 06
Perawat
Fisioterapis
15-8- 06
Perawat
16-8- 06
Fisioterapis
10-8- 06
Perawat
11-8- 06
Perawat
Relawan
12-8- 06
Fisioterapis
Perawat
18-8- 06
Perawat
Dokter
19-8- 06
Fisioterapis
13-8- 06
Perawat
Dokter
-
III
IV
V
VI
37
Nama Pasien : .
Rekomendasi :
Tulis usulan-usulan terkait dengan upaya perbaikan kondisi pasien
.
38
:
:
:
:
Tgl
Berhenti
Nama
Dokter
Keterangan
1.
2.
3.
39
Data
Tulis kondisi terakhir
yang ditemukan pada
pasien (keluhan pasien
dan hasil observasi
/pemeriksaan)
: ................................
: ...............................
: ................................
: ................................
: .................................................................
: ..................................................................
Tindakan
Tulis tindakan-tindakan
yang dilakukan untuk
mengatasi masalah
Tindak Lanjut
Tulis rencana yang
akan datang yang
dilakukan untuk pasien
Disiplin Profesi
Nama/ Tanda
Tangan
Manajer Kasus
(perawat)
dokter
4.
40
Panduan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah
29/12/2006
Fisioterapis
Nama Pasien
Nama Penanggung Jawab (Keluarga)
Alamat
Manajer Kasus
Dokter
Diagnosa Medis (awal)
: ..........................................................
: ..........................................................
: ..........................................................
: ..........................................................
: ..........................................................
: ..........................................................
Tercapai
Tdk Tercapai
K.U memburuk
PENGKAJIAN AWAL
1. INFORMASI PASIEN
Nama :
Tanggal Lahir/Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin :
L
Agama :
Telepon :
Penanggung Jawab :
Sumber Pembiayaan
Kesehatan :
Hubungan Keluarga :
Alamat :
Dokter yang merawat/merujuk :
Telepon :
Diagnosa Medik :
Telepon/HP :
Dokter Konsulen :
Tanggal dirawat :
Suku
6. PERNAPASAN
Sianosis
Sekret / Slym
Wheezing
Ronchi
Stridor
Irama ireguler
7. NEURO SENSORI
Fungsi penglihatan :
Buram
Tak bisa melihat
Alat bantu Visus
Fungsi pendengaran :
Kurang jelas
Tuli
Alat bantu
Tinnitus
.
Fungsi penciuman :
.
Fungsi pengecapan :
.
Fungsi perabaan :
Kesemutan pada .
Kebas pada ..
Disorientasi
Halusinasi
Amnesia
Paralisis
Afasia
Parese
Disartria
Refleks patologis .
Kejang : sifat .. lama .. frek.
12. HIGIENE
Gigi Mulut kotor
Mata kotor
Kulit kotor
Perineal/genital
kotor
Hidung kotor
Kuku kotor
Telinga kotor
Dispnea
Krepirasi
Otot bantu napas
Alat bantu nafas
.
Konstipasi
Hemoroid, grade ..
Melena / darah
Diare, frek.
9. SISTEM PERKEMIHAN
Pola BAK . x/hari
Hematuri
Poliuria
Oliguria
Disuria
Warna
Inkontinensia
Retensi
Nyeri saat bak
10. STATUS MENTAL / EMOSI
Cemas
Denial
Marah
Takut
Putus asa
Depresi
Rendah diri
Menarik diri
Agresif
Merusak diri
Respon pasca trauma
Tak mau melihat bagian tubuh yang rusak
Lain-lain...........................................
11. MUSKULOSKELETAL
Tonus otot
Kontraktur
ROM menurun Fraktur
Drop Foot
Lokasi
Tremor
Jenis
Malaise / fatique
Kekuatan otot..
Postur tidak normal Atropi
17. INTEGUMEN
Jaringan parut
Memar
Laserasi
Ulserasi
Pus ..
Bulae/lepuh
Perdarahan bawah Luka bakar
Kulit
Derajat ..
Decubitus: grade Lokasi .
Krustae
Perubahan warna.
DATA PENUNJANG
Laboratorium :
..
Radiologi :
EKG :
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. .
19. ELIMINASI
Kemampuan bak
Mandiri dibantu sebagian tergantung
Alat bantu Tidak Ya,
Obat
Tidak Ya,
Kemampuan bab
Mandiri Sebagian tergantung
Alat bantu Tidak Ya,
Obat
Tidak Ya, .. .
20. MOBILISASI
Rentang gerak
Atas : bebas/ terbatas/ kelemahan/ kelumpuhan
(kanan / kiri)
Berjalan
Mandiri dibantu sebagian Tergantung
Alat Bantu
Tidak
Ya .
Nyeri : Tidak Ya, lokasi
21. KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI
Mandi :
Mandiri dibantu sebagian
Tergantung
Berpakaian :
Mandiri dibantu Sebagian Tergantung
Menyisir Rambut :
Mandiri Dibantu Sebagian
Tergantung
Keadaan kulit : ..
..
2. .
..
3. ..
4.
.
5.
.
Tanggal pengkajian : ...
Nama Perawat
:
Tanda tangan
:
Mengetahui / Manager Kasus
Nama
:
Tanda tangan
: .
Manajer Kasus.
Diagnosa Medis
Tanda Tangan
Tanggal
Dx/
Keperawatan
Tujuan
Rencana
Tindakan
: Bpk W.
: Ny. W
: 50 thn, Laki-laki
Manajer Kasus.
: Zr N
Diagnosa Medis
: CVA/DM
: 27-7-2006
Tanda Tangan
Tanggal
27/7/06
Dx/
Keperawatan
1. Risti
gangguan
integritas kulit
berhubungan
dengan efek
tirah baring
yang lama
Tujuan
Tidak terjadi
gangguan integritas
kulit (kulit utuh)
setelah tindakan
keperawatan 3 x 24
jam.
Kriteria hasil:
- Kulit tidak tampak
kemerahan.
Pasien tidak
mengalami cedera
Rencana
Tindakan
a. Hindari penekanan terus menerus
b. Lakukan dan ajarkan pada keluarga
untuk massage bagian punggung
c. Buat jadwal perubahan positif
d. Lakukan dan anjurkan keluarga untuk
merubah posisi pasien sesuai jadwal
e. Pantau kondisi kulit
f. Jaga linen tetap bersih, kering dan
bebas dari lipatan
g. Beritahu pasien/keluarga untuk
melaporkan bila terjadi tanda-tanda
kemerahan, rasa tidak nyaman dan
nyeri pada daerah yang tertekan
2. Gangguan
aktifitas fisik
b/d. efek
perdarahan
otak
Terpenuhinya
kebutuhan pasien
akan aktifitas fisik
3. Potensi
Peningkatan
kemampuan
melakukan
perawatan diri
Meningkatnya
kemampuan klien
untuk mandiri dalam
melakukan
perawatan diri
Manajer Kasus.
Diagnosa Medis
Tanda-Tangan
Tgl./
No.
Diagnosa
Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
(SOAPIE)
Tanda Tanda
Perawatan
Manajer Kasus.
Diagnosa Medis
Tanda-Tangan
Tgl./
No.
28/7/06
no. 1
Diagnosa
Keperawatan
Risti gangguan
integritas kulit
berhubungan
dengan efek
tirah baring yang
lama
Implementasi
1. Mengkaji kondisi kulit
2. Mengajarkan kepada
keluarga untuk
melakukan masaje
pada kulit dan tulang
yang menonjol
3. Melakukan dan
mengajarkan kepada
keluarga untuk
merubah posisi pasien
4. Menjelaskan kepada
keluarga untuk tetap
menjaga linen tetap
kering, bersih dan
bebas kerutan
Evaluasi
(SOAPIE)
S: Keluarga mengatakan
pasien lebih senang ke
posisi miring kiri
O:
Tampak kemerahan
pada trocnter kiri grade I
Pasien tampak
cenderung miring ke kiri
walaupun telah dirubah
posisi
A: Masalah menjadi aktual
P:
Melakukan perawatan
luka dengan cuci NaCl
0.9%, keringkan dan
diolesi vaselin
Keluarga mengatakan
luka pasien tidak tertekan
lagi
Tanda Tanda
Perawatan
A. Alat kesehatan :
1.
2.
3.
4.
Set emergency
5.
6.
Set huknah/klisma
7.
Set memandikan
8.
9.
Obat-obat emergency
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dan lain-lain
C. Sarana lain :
1.
2.
3.
4.
Alat komunikasi
5.