53
TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN
PNS DAN PERKA BKN
NO. 21 TAHUN 2010
Oleh :
Drs. GHOZALI AMIRSYAH, M.Si.
KEPALA BIDANG BIMBINGAN TEKNIS KEPEGAWAIAN
KANTOR REGIONAL V BKN JAKARTA
TAHUN 2013
File : PP NO 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS DAN PERKA BKN NO 21 TAHUN 2010-KANREG V-KAWANUA-06-01-2011
Pengertian :
1. Disiplin PNS :
Kesanggupan PNS menaati kewajiban &
menghindari larangan Per-UU/Peraturan
kedinasan
jika
dilanggar
dijatuhi
hukuman disiplin.
2. PNS : PNS Pusat dan PNS Daerah.
3. Hukuman Disiplin :
Hukuman yg dijatuhkan kpd PNS
karena melanggar peraturan disiplin
PNS.
ucapan
setiap kata-2 yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang
lain rapat ceramah diskusi TV telepon rekaman
dan atau alat komunikasi lainnya
tulisan
pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam
bentuk tulisan gambar coretan karikatur dan yang
serupa dengan itu
perbuatan
setiap tingkah laku sikap atau tindakan yang dilakukan PNS
atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
dilakukan
di dalam atau diluar jam kerja
TIDAK DISIPLIN
maka
(psl 4)
(PP 30/1980 = 26 kwajiban dan 18
larangan)
b.
Beberapa larangan masih dirinci
2. menyangkut
PNS yang tidak menaati Psl 3
Netralitas
PNS (psl 3Psl
UU443/1999)
dan/atau
melanggar
c. Mencapai sasaran kerja pegawai
dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus parpol
(Pasal 3 UU Nomor 43 Tahun 1999)
I. LATAR BELAKANG
Alasan ditetapkannya PP 53 Tahun 2010 :
a. Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kinerja dan pelayanan
PNS seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi.
b. Penyesuaian kewenangan bagi pejabat yang berhak menjatuhkan
hukuman disiplin seiring dengan adanya otonomi daerah.
c. Penjatuhan hukuman disiplin yang sama terhadap jenis
pelanggaran disiplin yang sama dengan mengkaitkan antara
kewajiban dan larangan yang dilanggar dengan tingkat dan jenis
hukuman yang dijatuhkan.
d. Mempertegas pendelegasian kewenangan secara berjenjang
kepada setiap pejabat struktural untuk dapat menjatuhkan
hukuman disiplin terhadap PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin.
e. Menumbuhkan keberanian kepada setiap pemegang jabatan
struktural untuk menjatuhkan hukuman disiplin kepada pegawai
dilingkungannya.
9
...........?
15
17
b. Hukuman Berat :
1) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres, DPR, DPD, atau
DPRD dgn cara sbg peserta kampanye dgn menggunakan fasilitas
negara;
2) memberikan dukungan kpd calon Presiden/Wapres dgn cara membuat
keputusan dan/atau tindakan yg menguntungkan atau merugikan salah
satu pasangan calon selama masa kampanye; dan
3) memberikan dukungan kpd calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah,
dgn cara menggunakan fasilitas yg terkait dgn jabatan dalam kegiatan
kampanye dan/atau membuat keputusan dan/atau tindakan yg
menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama
masa kampanye.
18
d. Apabila tidak terdapat pejabat yang berwenang menghukum, misalnya jabatan yang lowong karena pejabatnya berhalangan tetap, belum
diangkat untuk jabatan tersebut, atau tidak terdapat dalam struktur
organisasi, maka kewenangan menjatuhkan HD menjadi kewenangan
pejabat yang lebih tinggi.
e. Dalam hal PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan dilingkungannya akan dijatuhi HD yang bukan menjadi kewenangannya, Pimpinan
Instansi atau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan HD kepada
PPK instansi induknya disertai BAP.
f. Penjatuhan HD yang menjadi wewenang Presiden diusulkan oleh PPK
dan tembusannya disampaikan kepada BAPEK dengan melampirkan:
1) BAP;
2) Bukti-bukti pelanggaran disiplin; dan
3) Bahan-bahan lain yang diperlukan.
g. Penjatuhan hukuman disiplin berupa tingkat hukuman ringan, sedang
dan berat sesuai dengan berat ringannya perbuatan/pelanggaran
yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan dengan mempertimbangkan :
1) latar belakang dilakukannya pelanggaran;
2) protap/SOP yang ditetapkan oleh instansi;
3) dampak dari pelanggaran yang dilakukan terhadap unit kerja,
instansi yang bersangkutan, dan pemerintah/negara;
20
21
22
b. Pemeriksaan
1) Sebelum PNS dijatuhi HD setiap atasan langsung wajib memeriksa
terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
2) Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan
dalam bentuk BAP.
3) BAP harus ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan PNS
yg diperiksa.
4) Dalam hal PNS yg diperiksa tdk bersedia menandatangani BAP,
BAP tsb tetap dijadikan sebagai dasar utk menjatuhkan HD.
5) PNS yg diperiksa berhak mendapat foto copy BAP.
6) Berdasarkan hasil pemeriksaan, pejabat yg berwenang menghukum
menjatuhkan HD.
7) Dalam keputusan HD harus disebutkan pelanggaran disiplin yg
dilakukan oleh PNS ybs
Cth BAP
Cth SK HD
pada
tanggal
30
33
34
39
Terimakas
40
KEWAJIBAN
2
KET
Ringan
Sedang
Berat
Mengucapkan sumpah/janji
PNS;
Mengucapkan
sumpah/janji PNS
tanpa alasan yang
sah
Mengucapkan sumpah/janji
jabatan;
Mengucapkan
sumpah/janji
Jabatan tanpa
alasan yang sah
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Melaksanakan tugas
kedinasan yang dipercayakan Pelanggaran
kepada PNS dengan penuh
berdampak negatif
pengabdian, kesadaran, dan
pada unit kerja
tanggung jawab;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
41
No
1
KEWAJIBAN
2
KET
Ringan
Sedang
Berat
Menjunjung tinggi
kehormatan negara,
Pemerintah, dan martabat
PNS;
Pelanggaran
Pelanggaran
berdampak negatif
berdampak negatif
pada instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan
Mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang dan/atau
golongan;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Pelanggaran
Pelanggaran
berdampak negatif
berdampak negatif
pada instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
42
No
1
KEWAJIBAN
2
KET
Ringan
Sedang
Berat
Keterlambatan
masuk kerja
dan/atau pulang
cepat dihitung
secara kumulatif
dan dikonversi 7
jam dihitung 1 (satu)
hari kerja
43
No
1
KEWAJIBAN
2
KET
Ringan
Sedang
Berat
Pencapaian sasaran
kerja pada akhir
tahun hanya
mencapai 25% s/d
50%
Pencapaian sasaran
kerja pada akhir
tahun kurang dari
25%
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Menggunakan dan
memelihara barang-barang
13
milik negara dengan sebaikbaiknya;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Memberikan pelayanan
14 sebaik-baiknya kepada
masyarakat;
Pelayanan tidak
sesuai dengan
peraturan
perundangundangan
Pelayanan tidak
sesuai dengan
peraturan
perundangundangan
Sengaja tidak
membimbing
bawahan
Memberikan kesempatan
16 kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
Sengaja tidak
memberi kesempatan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelayanan tidak
sesuai dengan
peraturan
perundangundangan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
44
II. LARANGAN
No
1
LARANGAN
2
KET
Ringan
Sedang
Berat
Menyalahgunakan wewenang
Menyalahgunakan
wewenang
Menjadi perantara
untuk mendapatkan
keuntungan pribadi
dan/atau orang lain
dengan menggunakan
kewenangan orang
lain
Bekerja pada
perusahaan asing,
konsultan asing atau
lembaga swadaya asing
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
45
No
LARANGAN
KET
Ringan
Sedang
Berat
Pelanggaran
berdampak
negatif pada unit
kerja
Pelanggaran
berdampak
negatif pada
instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Memberi atau
menyanggupi akan
memberi sesuatu
kepada siapapun baik
secara langsung atau
tidak langsung dan
dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam
jabatan
No
1
Bertindak sewenang-wenang
terhadap bawahannya;
11
LARANGAN
KET
Ringan
Sedang
Berat
Pelanggaran
dilakukan dengan
tidak sengaja
Pelanggaran dilakukan
dengan sengaja
Tidak sesuai
Tidak sesuai dengan
dengan ketentuan
ketentuan perundangperundangundangan
undangan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Tidak sesuai
dengan ketentuan
perundangundangan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
Sebagai peserta
kampanye dengan
menggunakan
fasilitas negara
47
No
LARANGAN
KET
Ringan
Sedang
Berat
Mengadakan kegiatan
yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap
pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa
kampanye meliputi
pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan atau
pemberian barang
kepada PNS dalam
lingkungan unit
kerjanya, anggota
keluarga, dan
masyarakat.
Membuat
keputusan
dan/atau
tindakan yang
menguntungkan
atau merugikan
salah satu
pasangan calon
selama masa
kampanye
Memberikan surat
dukungan disertai
fotocopy KTP atau
Surat Keterangan
Tanda Penduduk
48
No
1
LARANGAN
2
KET
Ringan
Sedang
Berat
Terlibat dalam
kegiatan kampanye
untuk mendukung
calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Menggunakan
Daerah
fasilitas yang
Mengadakan
terkait dengan
kegiatan yang
jabatan dalam
mengarah kepada
kegiatan
keberpihakan
kampanye
terhadap pasangan
calon yang menjadi Membuat
keputusan
peserta pemilu
dan/atau tindakan
sebelum, selama,
yang
dan sesudah masa
menguntungkan
kampanye meliputi
atau merugikan
pertemuan, ajakan,
salah satu calon
himbauan, seruan,
pasangan selama
atau pemberian
masa kampanye
barang kepada PNS
dalam lingkungan
unit kerjanya,
anggota keluarga,
dan masyarakat
49
PEJABAT
PRESIDEN
TERHADAP PNS
1. Pejabat Struktural eselon I
2. Jabatan lain yang yang
pengangkatan dan
pemberhentiannya menjadi
wewenang Presiden
Keterangan:
Penjatuhan Hukuman Disiplin
ditetapkan berdasarkan usul PPK
50
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
A. YG MENDUDUKI
JABATAN :
1. Struktural eselon I
dilingkungannya
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
2. Fungs Utama
dilingkungannya
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
Pemberhentian dgn hormat
tidak atas permintaan sendiri
sbg PNS
Pemberhentian tidak dengan
hormat sbg PNS
51
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
A. YG MENDUDUKI
JABATAN ....
4. Struktural eselon II,
a. Hukuman sedang
dilingkungannya
b. Hukuman berat
5. Fungs Madya dan
Penyelia dilingkungannya
6. Struktural eselon II
dilingk instansi vertikal
dan pejabat yang setara
yg berada dibawah dan
bertanggungjawab
kepada PPK
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat
a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
Pemberhentian dgn hormat
tidak atas permintaan sendiri
sbg PNS
Pemberhentian tidak dengan
hormat sbg PNS
52
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
A. YG MENDUDUKI
JABATAN ....
8. Struktural eselon III ke
a. Hukuman sedang, jenis HD
bawah, dilingkungannya
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu)
9. Fungs Muda dan Penyelia
tahun
ke bawah
dilingkungannya
b. Hukuman berat
10.Fungs Umum golru III/d
ke bawah
dilingkungannya
53
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
B. YG DIPEKERJAKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon I
Hukuman ringan
2. Fungs Utama
a. Hukuman ringan
b. Hukuman berat, jenis HD
Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
Pembebasan dari jabatan
Hukuman ringan
4. Struktural eselon II ke
bawah
5. Fungs Madya dan
Penyelia ke bawah
54
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
C. YG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon I
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
2. Fungs Utama
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
Pembebasan dari jabatan
55
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
C. YG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA ....
3. Fungs Umum golru IV/d
dan IV/e
a. Hukuman ringan
b. Hukuman sedang
c. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
4. Struktural eselon II
5. Fungs Madya
a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
Pembebasan dari jabatan
a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
56
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
C. YG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA ....
7. Struktural eselon III ke
a. Hukuman sedang, jenis HD
bawah
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu)
8. Fungs Muda dan Penyelia
tahun
ke bawah
b. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat
lebih rendah
Pembebasan dari jabatan
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
D. YG DIPEKERJAKAN
KELUAR INSTANSI
INDUKNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon I
a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat, jenis HD
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
2. Struktural eselon II ke
bawah
3. Fungs Utama ke bawah
4. Fungs Umum golru IV/e
ke bawah
a. Hukuman sedang
b. Hukuman berat
Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga)
tahun
Pemberhentian dgn hormat
tidak atas permintaan sendiri
sbg PNS
Pemberhentian tidak dengan
hormat sbg PNS
58
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
TERHADAP PNS
E. YG DIPERBANTUKAN
KELUAR INSTANSI
INDUKNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon II ke
bawah
2. Fungs Utama ke bawah
3. Fungs Umum golru IV/e
ke bawah
F. YG DIPEKERJAKAN
ATAU DIPERBANTUKAN
PADA PERWAKILAN RI DI
LUAR NEGERI
Hukuman sedang
Hukuman berat
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
PEJABAT
PEMBINA
KEPEGAWAIAN
PUSAT
G. YG DIPEKERJAKAN
ATAU DIPERBANTUKAN
PADA NEGARA LAIN
ATAU BADAN
INTERNASIONAL, ATAU
TUGAS DI LUAR NEGERI
60
INSTANSI PUSAT
N
O
3
PEJABAT
TERHADAP PNS
Hukuman ringan
61
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon III
2. Fungs Muda dan Penyelia
3. Fungs Umum golru III/b
s/d III/d
62
INSTANSI PUSAT
N
O
4
PEJABAT
Pejabat eselon
II dan pejabat
yang setara
TERHADAP PNS
A. YG MENDUDUKI
JABATAN
1. Struktural es III
dilingkungannya
2. Fungs Muda dan Penyelia
dilingkungannya
3. Fungs Umum golru III/c
s/d III/d dilingkungannya
Hukuman ringan
4. Struktural es. IV
Hukuman sedang, jenis HD :
dilingkungannya
Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun
5. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan
Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
dilingkungannya
6. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b dilingkungannya
63
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
II dan pejabat
yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU
DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
64
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
II yang atasan
langsungnya :
a. PPK; dan
b. Pejabat
Struktural
eselon I
yang
bukan
PPK
A. YG MENDUDUKI JABATAN
65
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
II yang atasan
langsungnya :
a. PPK; dan
b. Pejabat
Struktural
eselon I
yang
bukan
PPK
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU
DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
66
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
III dan pejabat
yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon IV
dilingkungannya
2. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan
dilingkungannya
3. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b dilingkungannya
Hukuman ringan
4. Struktural eselon V
dilingkungannya
5. Fungs Pelaksana dan
Pelaksana Pemula
dilingkungannya
6. Fungs Umum golru II/a s/d
II/b dilingkungannya
67
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
III dan pejabat
yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU
DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon IV
2. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan
3. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon V
2. Fungs Pelaksana dan
Pelaksana Pemula
3. Fungs Umum golru II/a s/d
II/b
68
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
IV dan pejabat
yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon V
dilingkungannya
2. Fungs Pelaksana dan
Pelaksana Pemula
dilingkungannya
3. Fungs Umum golru II/a s/d
II/b dilingkungannya
Hukuman ringan
69
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
IV dan pejabat
yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU
DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon V
2. Fungs Pelaksana dan
Pelaksana Pemula
3. Fungs Umum golru II/a s/d
II/b
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
Fungs Umum golru I/a s/d I/d
70
INSTANSI PUSAT
N
O
PEJABAT
TERHADAP PNS
Pejabat eselon
V dan pejabat
yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
Fungs Umum golru I/a s/d I/d
dilingkungannya
Hukuman ringan
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU
DIPERBANTUKAN
DILINGKUNGANNYA YG
MENDUDUKI JABATAN
Fungs Umum golru I/a s/d I/d
Hukuman ringan
71
INSTANSI PUSAT
N
O
9
PEJABAT
Kepala
Perwakilan RI
TERHADAP PNS
YANG DIPERKERJAKAN
ATAU DIPERBANTUKAN
PADA PERWAKILAN RI DI
LUAR NEGERI
72
Terimaka
73
74
75
76