PELAKSANAAN
Pada bab ini akan diuraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) Case Methode Nursing yang dilaksanakan dalam Praktika Senior di Ruang
ICU RSU Dr Soetomo Surabaya pada tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan 28
Agustus 2009. Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu: (1)
Penetapan Tenaga Keperawatan (2) Sistem MAKP (3) Discharge Planning (4) Ronde
Keperawatan (5) Dokumentasi Asuhan Keperawatan (6) Timbang Terima (7)
Supervisi Keperawatan (8) Sentralisasi Obat dan (9) Penerimaan Pasien Baru.
4.1 Penetapan Tenaga Keperawatan
A. Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
B. Pelaksanaan
a. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat ketergantungannya
dan jumlah yang menggunakan ventilator pada pagi, siang, malam mulai
minggu pertama sampai minggu kelima.
b. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah kebutuhan
tenaga berdasarkan jumlah pasien yang menggunakan ventilator dan tidak
c. Melakukan penghitungan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari pada shift
pagi, siang dan malam mulai tgl 3-28 Agustus 2009:
Shift pagi
= 4 orang
Shift sore
= 3 orang
Shift malam
= 3 orang
Libur
= 1 orang +
Jumlah
= 11 orang
C. Hambatan
Kelompok tidak menemui hambatan dalam pelaksanaan perhitungan
tenaga salama Praktika Senior berlangsung.
D. Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing ruangan dan perawat memfasilitasi
kebutuhan yang diperlukan serta memberikan masukan, saran yang bersifat
positif saat mahasiswa melakukan Praktika Senior dan pemberian asuhan
keperawatan pada klien.
E. Rencana Tindak Lanjut
Mengusulkan untuk penambahan jumlah tenaga keperawatan.
4.2 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
4.2.1 Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Case Methode Nursing
A. Pelaksanaan MAKP Manajemen Kasus
Pelaksanaan peran MAKP Manajemen Kasus (Case Methode Nursing)
dilaksanakan pada minggu kedua sampai minggu kelima (3 - 28 Agustus 2009)
praktika senior di Intensive Care Unit (ICU). Setiap anggota berperan sebagai
kepala ruangan dan case manager pada masing-masing pasien yang ditentukan
oleh kepala ruangan. Namun pada minggu keempat (24 28 Agustus 2009)
MAKP Manajemen Kasus hanya dilaksanakan pada shift pagi dikarenakan oleh
persiapan diseminasi akhir dan penyusunan laporan.
B. Pembagian Peran
Semua anggota kelompok pernah berperan sebagai kepala ruangan dan
case manager dengan pembagian yang merata. Case manager dibagi pada
seluruh shift baik pagi, sore, dan malam. Pembagian tugas per shift tercantum
dalam daftar dinas (terlampir).
C. Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Peran
Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing peran telah
terlaksana dengan baik. Pembagian tugas sesuai peran, tergambar dalam diagram
berikut:
Kepala Ruang
Shift pagi
Case
Manager
(CM)
Klien
Shift sore
CM
Klien
Shift malam
CM
CM
CM
CM
Klien
Klien
Klien
Klien
4.2.2
A. Persiapan
Persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan 6 hari sebelum kegiatan dimulai,
dari pembuatan proposal. Persiapan yang dilakukan antara lain materi, peralatan
dan tempat penyuluhan.
B. Pelaksanaan
Hari / Tanggal
Jam
Tempat
Acara
: Penyuluhan Tetanus
Discharge Planning
2.
3.
4.
5.
7.
8.
9.
akademik berlangsung pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009 jam 13.00 WIB.
Discharge Planning diberikan kepada keluarga pasien An S. dengan diagnosa
medis GBS.
C. Hambatan
Hambatan yang ditemukan pada kegiatan discharge planning adalah :
1.
2.
3.
D. Dukungan
Adanya dukungan dari pembimbing klinik dan pembimbing akademik
yang memberikan masukan kepada mahasiswa saat acara discharge planning
E. Rencana Tindak Lanjut
CM sebaiknya menjelaskan cara memberikan makanan lewat sonde dan
cara melakukan suction, perawatan klien setelah pindah ke ruangan, perawatan
klien di rumah dan menjelaskan apa yang harus dilakukan keluarga saat pasien
pulang maupun pindah ruangan.
4.4 Dokumentasi Asuhan Keperawatan
A. Persiapan
Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan pada minggu kedua
yaitu pada tanggal 3 s/d 28 Agustus 2009. Dengan mempersiapkan kelengkapan
format asuhan keperawatan yang terdiri dari format penerimaan pasien baru,
pengkajian dengan pendekatan Body of System (dari ruangan) dan catatan
keperawatan
dengan
model
PIE
(Problem,
Intervensi,
Evaluasi)
yang
1.
2.
3.
Selain format pengisian yang dibuat oleh kelompok, kelompok juga harus
mengisi lembar observasi pada status pasien
4.
5.
D. Dukungan
Staf ruangan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan dokumentasi
keperawatan yang dilakukan mahasiswa dengan membantu mendokumentasikan
semua tindakan ke status pasien dan pembimbing serta supervisor memberikan
masukan untuk kelompok selama proses pelaksanaan dokumentasi keperawatan,
model format yang disertai dengan SAK memudahkan cara mengisi.
E. Rencana tindak lanjut
Mengusulkan catatan keperawatan dengan model PIE (Problem,
Intervensi, Evaluasi) dengan menggunakan SAK.
4.5 Supervisi Keperawatan
A. Persiapan
a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan
b. Menentukan kegiatan yang akan dilakukan supervisi.
c. Menetapkan waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi.
d. Menyusun instrumen supervisi pemasangan infus dan format laporan supervisi
B. Pelaksanaan
Kegiatan Supervisi keperawatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18
Agustus 2009, jam 11.15 12.00 WIB dengan fokus kegiatan suction pada Tn. Sudibyo.
Kegiatan supervisi dilaksanakan oleh kepala ruangan dan perawat. Kegiatan yang
dilakukan meliputi:
1.
untuk pelaksanaan
supervisi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pada tindakan suction berlangsung lancar dan sesuai rencana. Hasil supervisi didapatkan
beberapa kekurangan dalam proses pelaksanaan supervise, yaitu supervisor hanya
berfokus pada kegiatan tindakan suction.
C. Hambatan
Dalam kegiatan supervisi kelompok mengalami hambatan berupa keadaan di
ruangan yang masih sibuk, sehingga pelaksanaan supervisi terlambat 15 menit, selain itu
persiapan perlengkapan suction belum sesuai dengan SOP serta kurang terampilnya
perawat dalam fisioterapi nafas dan pendokumentasian kegiatan.
D. Dukungan
Dukungan pembimbing selama kegiatan supervisi sangat baik dengan
memberikan SOP suction, mengajarkan teknik-teknik fisioterapi nafas dan
kasus
kelolaan
yang
akan
dilakukan
timbang
terima
keperawatan.
d. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan secara penuh dilaksanakan pada minggu ke-2 sampai dengan
ke5. Timbang terima dilaksanakan jam 07.30 dinas malam ke dinas pagi, jam
13.30 dari dinas pagi ke dinas sore dan jam 20.30 dari dinas sore ke dinas malam.
Adapun uraian pelaksanaan timbang terima sebagai berikut:
1.
2.
3.
Shift
yang
akan
menyerahkan
dan
5.
Timbang
terima
dilakukan
dengan
menyampaikan nomor tempat tidur, identitas pasien (nama dan usia klien),
diagnosa medis, masalah keperawatan pasien, intervensi yang sudah dan
belum dilaksanakan, kondisi pasien terakhir (evaluasi) dan pesanan khusus.
6.
7.
Kamis tanggal 20 Agustus 2009 jam 12.00 WIB dengan jumlah pasien 4 orang
dengan tingkat ketergantungan pasien pada total care. Kegiatan timbang terima
dilaksanakan di ruang ners station ICU, dibuka oleh kepala ruangan, lalu
langsung menuju ke masing-masing bed pasien. timbang terima berjalan lancar
masing-masing anggota kelompok berperan sesuai perannya.
Evaluasi dari supervisor adalah secara proses timbang terima yang telah
dilakukan sudah baik. Dalam timbang terima telah dijelaskan nomor tempat tidur,
identitas pasien (nama dan usia klien), diagnosa medis, masalah keperawatan
pasien, intervensi yang sudah dan belum dilaksanakan, kondisi pasien terakhir,
dan pesanan khusus. Beberapa masukan yang diberikan oleh supervisor
diantaranya yaitu pada awal timbang terima sebaiknya diawali dengan doa,
klarifikasi tentang jumlah obat pasien juga harus di utarakan di setiap timbang
terima. Juga harus diperhatikan etiket pada alat-alat yang terpasang pada pasien,
sepert: NGT, infus, catteter, dll. Kepala ruangan dan perawat shift selanjutnya
harus lebih aktif saat validasi di bed pasien.
C. Hambatan
Selama pelaksanaan tidak terdapat hambatan yang berarti karena
kerjasama yang baik antara anggota kelompok.
D. Dukungan
Perawat dan pembimbing ruangan bekerja sama dalam kegiatan timbang
terima pasien sehari-hari.
E. Rencana Tindak Lanjut
3. Ansietas
-
Memberikan motivasi
Menyarankan keluarga untuk membawakan walkman yang berisi doadoa atau lagu2 kesayangannya.
Evaluasi yang diberikan oleh supervisor antara lain adalah, agar pada slide
ditampilkan grafik perkembangan luka decubitus dan agar karu lebih menguasai
forum.
C. Hambatan
Ronde keperawatan tidak dapat dilaksanakan diruang pertemuan karena
ruangan tersebut digunakan untuk rapat bayi kembar siam, tetapi hal tersebut
telah diantisipasi sebelumnya dan ronde keperawatan tetap dapat dilaksanakan
secara lancar.
D. Dukungan
Dukungan kepala ruangan, perawat dan pembimbing sangat baik, dengan
memberi keleluasan kelompok dalam menentukan pasien dan masukan-masukan
yang membangun, serta respon positif dari dokter dan tim gizi dalam memberikan
saran kepada kelompok.
E. Rencana Tindak Lanjut
Mengusulkan kepada ruangan untuk pembentukan penanggung jawab
pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan ronde keperawatan secara berkala di Ruang
ICU.
4.7.2
Ronde Keperawatan II
A. Persiapan
1. Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.
2. Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan dengan menetapkan pasien
yang akan dirondekan.
3. Menyiapkan resume keperawatan pasien selama dirawat.
B. Pelaksanaan
Ronde keperawatan dilaksanakan dan dihadiri para supervisor pada hari
Senin, tanggal 19 Agustus 2009 jam 10.00 WIB. Ronde keperawatan
dilaksanakan pada pasien Tn.Sudibyo dengan Diagnosa medis Post CABG a.i
Triple Vessels Disease dengan masalah keperawatan yang belum dapat diatasi
adalah Bersihan Jalan Nafas inefektif, Perubahan perfusi jaringan serebral ini
menghadirkan CM1, CM2, Dokter, Ahli Gizi, dan Konselor keperawatan. Dari
hasil ronde dapat disimpulkan intervensi untuk mengatasi masalah pasien adalah
dengan :
1. Bersihan Jalan Nafas Inefektif
-
2.
3.
4.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan ODDD dimulai pada minggu kedua sampai minggu keempat
dan yang dihadiri pembimbing yaitu pada tanggal 20 Agustus 2009 pada An. S
(13 tahun), namun pelaksanaan pada minggu kelima saat pagi dilaksanakan oleh
mahasiswa, sedangkan sore dan malam oleh perawat ruangan. Hal ini terjadi
karena pada minggu tersebut tidak ada shift sore dan malam.
Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
C. Hambatan
Hambatan yang dialami selama pelaksanaan sentralisasi obat adalah :
Sentralisasi obat
Tata tertib ruangan, Perkenalkan dokter yang bertanggung jawab dan tenaga
non keperawatan (administrasi, ahli gizi, dll)
C. Hambatan
Pasien bisa datang setiap saat, sehingga Karu dan CM harus senantiasa
siap akan adanya pasien baru
D. Dukungan
1. Perawat ruangan ICU segera memberikan informasi saat akan ada pasien baru.
2. Perawat pengantar pasien memberikan bantuan dalam memindahkan pasien
ke tempat tidur pasien.
E. Rencana Tindak Lanjut
Untuk pelaksanaan selanjutnya penerimaan pasien baru dilaksanakan
dengan memberikan informasi kepada keluarga pasien secara menyeluruh dan
diharapkan perawat dapat melaksanakan kapan pun pasien dating di R. ICU.