DALAM
Yang
dimaksud
dengan
proses
komunikasi adalah proses yang menggambarkan
kegiatan komunikasi antar manusia yang bersifat
interaktif, relasional, dan transaksional dimana
komunikator mengirimkan pesan kepada
komunikan melalui media tertentu dengan
maksud dan tujuan tertentu.
Sejalan dengan pendapat Gibson (1994)
proses komunikasi terdiri dari lima unsur yakni:
Komunikator, pesan, perantara, penerima, dan
balikan. Adapun Lasswell (1984), yaitu orang
pertama yang mengajukan model proses
komunikasi membuat formula sebagai berikut:
Siapa, mengatakan apa, bagaimana caranya,
kepada siapa, dan apa hasilnya. Sementara Berlo
(1960) menggambarkan proses komunikasi
terdiri dari tujuh elemen yakni: 1) Sumber
komunikasi 2) Pengkodean 3) Pesan 4) Saluran
Fatma Wardy Lubis adalah Dosen Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU
53
Universitas Sumatera Utara
pesan
pengkodean
pesan
saluran
pesan
pengdekodean
penerima
umpan balik
DALAM
54
interaksi
komunikasi
dalam
organisasi
menjalankan satu atau lebih dari lima fungsi di
atas.
JARINGAN KOMUNIKASI
Menurut De Vito (1997), jaringan
komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain
dalam organisasi. Jaringan organisasi ini berbeda
besar dan strukturnya pada masing-masing
organisasi, dan biasanya disesuaikan dengan
kepentingan dan tujuan organisasi tersebut.
Secara umum jaringan komunikasi dapat
dibedakan atas dua bagian yaitu: 1) jaringan
komunikasi Formal dan 2) jaringan komunikasi
Informal. Dengan kata lain hubungan yang terjadi
dalam organisasi dapat terjadi secara formal dan
informal.
1) Komunikasi formal adalah komunikasi yang
terjadi diantara para anggota organisasi yang
secara tegas telah direncanakan dan ditentukan
dalam struktur organisasi formal. Komunikasi
formal ini mencakup susunan tingkah laku
organisasi, pembagian departemen atau tanggung
jawab tertentu, posisi jabatan, dan distribusi
pekerjaan.
Ada tiga bentuk arus komunikasi dalam jaringan
komunikasi formal seperti yang tertera dalam
struktur yakni:
1. Downward communication (komunikasi
ke bawah)
2. Upward communication (komunikasi ke
atas)
3. Horizontal communication (komunikasi
horizontal).
Komunikasi ke Bawah
Komunikasi ke bawah menunjukkan arus
pesan yang mengalir dari atas ke bawah.
Komunikasi ke bawah biasanya diberikan oleh
pimpinan kepada bawahan atau kepada para
anggota organisasi dengan tujuan untuk
memberikan pengertian mengenai apa yang harus
dikerjakan oleh para anggota sesuai dengan
kedudukannya. Pesan-pesan tersebut dapat
dijalankan melalui kegiatan: Pengarahan,
petunjuk, perintah, teguran, penghargaan, dan
keterangan umum. Menurut Lewis (dalam Arni,
2002), komunikasi ke bawah juga dimaksudkan
untuk merubah sikap, membentuk pendapat,
55
Universitas Sumatera Utara
56
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung: Mandar maju.
Dan B.Curtis James J. Floyd Jerry L. Winsor. 1998. Komunikasi Bisnis dan
Bandung: Rosdakarya.
Profesional.
Dydiet Hardjito.1995. Teori Organisasi dan Tehnik Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Joseph A. DeVito. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books.
Miftah Thoha.1993. Perilaku Organisasi. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
R.Wayne Pace & Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi (Terj). Bandung: Rosdakarya.
Redi Panuju. 2001. Komunikasi Organisasi. Yokjakarta: Pustaka Pelajar.
Richard M.Streers.1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
S. Djuarsa Sendjaja. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
57
Universitas Sumatera Utara