Anda di halaman 1dari 7

Penggunaan Bahasa Dalam Penulisan Karya Ilmiah

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis
baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari kata/istilah baku, yang
digunakan dengan makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku
jika pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah
pembentukan kata/istilah bahasa Indonesia. Untuk keperluan ini Anda harus
memeriksa Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Misalnya, yang kita maksudkan seseorang mengamati bangunan, kata yang
kita pakai adalah "mengamati", bukan memandang meskipun kedua kata
tersebut bersinonim atau mempunyai makna yang mirip. Kedua, perhatikan
"nilai rasa" dalam menggunakan kata. Misalnya, kita mampu membedakan
penggunaan kata Kamu, Saudara, Anda atau penggunaan kata Beliau,
mohon, minta, dan sebagainya. Ketiga, kita harus mampu membedakan arti
umum dan arti khusus sebuah kata. Kata yang digunakan adalah kata
dengan arti umum.

Di samping penggunaan kata/istilah baku dengan makna yang tepat, dalam


karya ilmiah kalimat yang digunakan haruslah efektif dan efisien dan
mengikuti kaidah-kaidah penyusun kalimat. Kalimat dalam karya ilmiah
selalu berupa kalimat lengkap, mengikuti aturan tatabahasa, bernalar,
efisien, dan hubungan antara unsur-unsurnya cukup padu.

Bahasa Tulis ilmiah


Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah,
adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1. Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat
2. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
3. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
4. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri :
1.Cendikia
Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.
Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga sukusuku kalimatnya mirip dengan proposisi logika.
Kecendikiaan juga berhubungan dengan kecermataan memilih kata seperti : tidak
mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.
2. Lugas
Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat
akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak mengungkapkan
sesuatu secara langsung (lugas).
3. Jelas
Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Dalam

kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu, dalam
artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang. Kalimat panjang
boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga hubungan
antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan
Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada
penulis / pelaku.
5. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata,
bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung menggarah pada
kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum. Perlu
kecermataan dalam memilih kosakata untuk artikel ilmiah.
Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :
<1> Kelengkapan unsur wajib(subjek dan Predikat)
<2> Kebenaran isi
<3> Tampilan esai formal
6. Obyektif
Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, seperti :
Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan.
7. Ringkas dan padat
Contoh :
Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar
pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.8. Konsisten
Contoh :
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha
angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstra.B.
Menggunakan paragraf yang benar
Banyak ilmuan Indonesia tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif, karena tidak
dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang berhubungan secara
sebab-akibat menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.

a.

Ragam bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah bahasa

ragam baku yaitu bahasa tulis baku. Bahasa karangan ilmiah harus menggunakan

bahasa Indonesia baku tulis yang merangkum sekaligus unsur berikut.


(1) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
(2) Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, dan
(3) Kosakata dalam wujud Kamus Besar Bahasa Indonsesia.
b.
Pengalimatan dalam penulisan karya ilmiah hendaknya memerhatikan tiga hal

pokok, yaitu (1) jelas, (2) lugas, dan (3) komunikatif.


c.
Bentuk dan pilihan kata dalam penulisan karya ilmiah hendaknya taat asas, serta
penggunaan ejaan yang terdapat dalam penulisan karya ilmiah harus tepat.

CARA MENULIS KUTIPAN DALAM KARYA ILMIAH


Pada dasarnya terdapat dua cara untuk mengutip suatu sumber, yaitu secara
langsung (asli) dan secara tidak langsung (menyadur). Kutipan langsung adalah kutipan
yang mengambil secara persis kata demi kata dari sumbernya. Sedangkan kutipan
secara tidak langsung adalah kutipan yang sudah diubah dengan kata-kata sendiri.
Kedua jenis kutipan tersebut diperkenankan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kutipan, yaitu:
a. Kutipan haruslah relevan dengan masalah yang sedang dibahas dan hendaknya tidak
terlampau panjang.
b. Jika penyaduran (kutipan tidak langsung) mengakibatkan perubahan arti dan
kesalapahaman, maka kutipan langsung merupakan pilihan terbaik.
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisan kutipan:
Pedoman Penyusunan dan Pengujian Karya Tulis Ilmiah
a. Kutipan langsung (asli), kurang dari empat baris.
Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditulis sebagai bagian dari kalimat
dengan memberikan tanda kutip pembuka dan penutup. Perhatikan bahwa tanda
kutip penutup diberikan setelah titik penutup kalimat. Permulaan kutipan
menggunakan huruf capital.
Contoh:
Sementara itu, Horgren dan Sundem mendefinisikan sistem akuntansi
sebagai berikut: An accounting system is a formal means of gathering and
communicating data to aid and coordinate collective decisions in light of
the overall goals or objectives of an organization.
2. Jika kutipan tersebut merupakan bagian dari tata bahasa, kutipan tersebut tidak

dimulai dengan huruf capital.


Contoh:
Sementara itu, Horgren dan Sundem mendefinisikan sistem akuntansi
adalah an accounting system is a formal means of gathering and
communicating data to aid and coordinate collective decisions in light of
the overall goals or objectives of an organization.2
Kutipan
langsung
(asli),
lebih
dari
Kutipan langsung yang terdiri dari lima baris atau lebih ditulis sebagai berikut:
(1) tersendiri, tidak masuk ke dalam kalimat;
(2) menjorok kedalam setelah lima ketukan, dan jika awal kutipan tersebut adalah
awal suatu alinea, maka baris pertama kutipan dimulai pada ketukan ke-11; dan
(3) dengan jarak baris satu spasi.
Contoh:
Mengenai peranan computer dalam system informasi manajemen,
Davis dan Olson mengemukakan sebagai berikut:
Conseptually, a management information system can exist without
computers, but it is the power of the computers which make MIS feasible.
The questions is not whether computers should be used in management
information systems, but the extent to which information use should be
computerized.12
Dalam hubungan ini, Horngren dan Foster menegaskan bahwa:
Accounting systems should serve multiple decision process, and
there are different measures of cost for different purposes. The most
economically feasible approach to designing a management accounting
system is to assume some common wants for a variety of decisions and

empat

baris.

choose cost objects for routine data accumulation in light of these wants.
12. Elips.
Elips adalah kutipan langsung yang tidak perlu lengkap, karena terdapat beberapa
bagian yang tidak relevan dan tidak berpengaruh jika dihilangkan.
Pedoman Penyusunan dan Pengujian Karya Tulis Ilmiah
Selain ketentuan-ketentuan umum di muka (spasi, tanda kutip, dll), ketentuan
tambahan untuk kutipan semacam ini adalah sebagai berikut:
(1) Jika bagian yang dibuang adalah bagian depan/awal, maka mulailah kutipan
tersebut dengan tiga titik. Demikian juga jika yang dihilangkan adalah bagian
tengah, berikan tiga titik sebagai pengganti bagian tengah yang dihilangkan
tersebut.
Contoh:
Basalamah mendefinisikan blok sampling sebagai pemilihan beberapa
pos (item) secara berurutan. Begitu pos pertama telah dipilih maka pospos
lainnya di dalam blok tersebut akan terpilih secara otomatis.15
Dalam hubungannya dengan rancangan sistem akuntansi ini, Horngren
dan Foster menegaskan sebagai berikut:
there are different measures of cost for different purposes. The most
economically feasible approach to designing a management accounting
system is to assume some common wants for a variety of decisions and
choose cost objects for routine data accumulation in light of these wants.15
(2) Jika bagian yang dibuang adalah bagian belakang atau bagian akhir, maka akhiri
kutipan tersebut dengan empat titik: tiga titik pertama menunjukkan bagian yang
dibuang dan satu titik sisanya menunjukkan tanda baca penutup.

Contoh:
Plankett dan Attner mengemukakan: Production technology is important
because it directly influences organization structure. The structure must fit
the technology .19
A. Kutipan dengan saduran.
Untuk kutipan yang sudah diubah dengan menggunakan kata-kata sendiri tanda kutip
tidak perlu diberikan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bawa catatan kaki
tetap diberikan.
B. Penomoran
Untuk tujuan pemberian catatan kaki, setiap kutipan (baik kutipan langsung maupun
kutipan tidak langsung) harus diberi nomor secara berurutan, dengan menggunakan
angka arab. Angka ini ditempatkan di akhir kutipan dan ditulis setengah spasi di atas
baris terakhir kutipan. (Lihat juga uraian tentang catatan kaki)
SEKILAS MENGENAI PENULISAN KUTIPAN
Penulisan kutipan merupakan salah satu yang harus Anda pahami ketika hendak menulis
sebuah karya tulis ilmiah. Penulisan kutipan bertujuan untuk menjelaskan apakah baris-baris
kalimat yang ditulis murni pemikiran Anda atau hanya mengambil pendapat atau pemikiran
orang lain.
Ada dua cara penulisan kutipan, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Berikut ini
adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan kutipan.
Hendaknya sebuah kutipan sesuai dengan masalah yang sedang dibahas.
Jangan membuat kutipan yang terlalu panjang.
Jika terdapat kekhawatiran bahwa penggunaan kutipan langsung bisa menyebabkan perubahan
arti atau kesalapahaman, jangan ragu untuk membuat kutipan langsung.

Penulisan Kutipan Langsung


Kutipan langsung adalah kutipan yang mengambil teks secara persis dari sumbernya dan ditulis apa
adanya. Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan kutipan langsung.
Kutipan langsung kurang dari empat baris; hendaknya ditulis sebagai bagian dari kalimat dengan
memberikan tanda petik dua () pembuka dan penutup. Tanda petik penutup diberikan setelah titik
penutup kalimat, sedangkan permulaan kutipan menggunakan huruf kapital. Jika kutipan merupakan
bagian dari tata bahasa, kutipan tersebut tidak dimulai dengan huruf kapital.
Kutipan langsung lebih dari empat baris; hendaknya ditulis tersendiri, tidak masuk ke dalam kalimat,
menjorok kedalam setelah lima ketukan. Apabila awal kutipan tersebut adalah awal suatu alinea, baris
pertama kutipan dimulai pada ketukan ke-11 dengan jarak baris satu spasi.
Elips adalah kutipan langsung yang tidak perlu lengkap. Dikatakan tidak perlu lengkap karena terdapat
beberapa bagian dalam pendapat itu yang tidak berkaitan dengan bahasan dan tidak berpengaruh jika
Anda menghilangkannya. Selain ketentuan-ketentuan penulisan tersebut, ketentuan tambahan untuk
kutipan elips adalah sebagai berikut.
Apabila bagian yang dibuang adalah bagian depan atau awal tulisan, mulailah kutipan tersebut dengan
tiga titik. Namun, jika yang dihilangkan adalah bagian tengah, berikan tiga titik sebagai pengganti bagian
tengah yang dihilangkan.
Apabila bagian belakang atau bagian akhir yang dibuang, akhiri kutipan tersebut dengan empat titik
dengan rincian: tiga titik pertama menunjukkan bagian yang dibuang dan satu titik sisanya menunjukkan
tanda baca penutup.
Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang meminjam pendapat seseorang yang ditulis menggunakan
bahasa penulis sendiri. Di sini, penulis hanya mengambil intisari pendapat tersebut dan ditulis tanpa tanda
petik dua serta terpadu dengan teks atau tata bahasa. Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan kutipan
tidak langsung.
Kutipan tidak langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari satu paragraf. Anda harus menulis nama
sumber kutipan untuk memulai sebuah kutipan tanpa tahun dan nomor halaman. Pada akhir kalimat
kutipan, Anda hendaknya menuliskan sumber kutipan secara lengkap dengan nama, tahun, nomor,
halaman dalam sebuah tanda kurung, tidak ditulis dalam tanda petik karena ia merupakan kesatuan dalam
tata bahasa. Ketentuan penggunaan spasi dan margin tidak dibedakan dengan teks yang lain.
Kutipan tidak langsung pendek adalah kutipan yang hanya satu paragraf atau hanya berupa kalimat.
Ditulis menyatu dengan teks lainnya dan tidak ditulis di dalam tanda petik. Sumber kutipan dapat
diletakkan di awal dan di akhir kalimat.

Anda mungkin juga menyukai