Anda di halaman 1dari 4

Demam BerdarahA.

Demam Berdarah Dengue :Adalah penyakit


infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan
nyamuk Aedes Aigypti.Diagnosa (Kriteria WHO) :Klinis :
1.
2.
3.
4.

Panas 2 7 hari
Tanda-tanda perdarahan, paling tidak tes RL yang positif.
Adanya pembesaran hepar
Gangguan sirkulasi yang ditandai dengan penurunan tekanan darah,
nadi meningkat dan lemah serta akral dingin.
Laboratorium :
1. Terjadi hemokonsentrasi (PCV meningkat > 20 %)
2. Thrombocytopenia (Thrombocyte <100.000/cmm)
B. DHF Shock (DSS) : Adalah demam berdarah dengue yang
disertai dengan gangguan sirkulasi, terdiri dari :
DHF grade III :
1. Tekanan darah sistolik < 80 mmHg
2. Tekanan nadi < 20 mmHg
3. Nadi cepat dan lemah
4. Akral dingin.
DHF grade IV :
1.Shock berat,
2.Tekanan darah tidak terukur, nadi tidak teraba.

PROSEDUR
Pada penderita dewasa :
1. Cairan :
Infus NaCl 0,9 % / Dextrose 5 % atau Ringer Laktat
Plasma expander, apabila shock sulit diatasi.
Pemberian cairan ini dipertahankan minimal 12 24 jam maksimal
48 jam setelah shock teratasi.
Perlu observasi ketat akan kemungkinan oedema paru dan gagal
jantung, serta terjadinya shock ulang.
2. Tranfusi darah segar pada penderita dengan perdarahan masif. 3.
Obat :
Antibiotika : diberikan pada penderita shock membangkang dan/
atau dengan gejala sepsis
Kortikosteroid : pemberiannya controversial Hati-hati pada
penderita dengan gastritis.
Heparin : diberikan pada penderita dengan DIC Dosis 100 mg/kg BB
setiap 6 jam i.v.
Terapi Cairan pada Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pada penderita DSS (DBD Grade III dan IV) anak-anak

1.
2.
3.

1. Cairan Cairan yang diberikan bisa berupa :


Kristaloid :
Ringer Laktat
5 % Dextrose di dalam larutan Ringer Laktat
5 % Dextrose di dalam larutan Ringer asetat
5 % Dextrose di dalam larutan setengah normal garam faali, dan
5 % Dextrose di dalam larutan normal garam faali.
Koloidal :
Plasma expander dengan berat molekul rendah (Dextran 40)
Plasma.
RL / D 5 % dalam RL / D 5 % dalam Ringer Asetat / larutan normal
garam faali ----> diberikan 10 20 ml/kg BB/ 1 jam.
Pada kasus yang berat (grade IV) dapat diberikan bolus 10 ml/kg
BB (1 x atau 2 x).
Jika renjatan berlangsung terus (HCT tinggi) diberikan larutan
koloidal (Dextran atau Plasma) sejumlah 10 20 ml/kg BB/ 1 jam.
2. Tranfusi darah
Diberikan pada :
Kasus dengan renjatan yang sangat berat atau renjatan yang
berkelanjutan.
Gejala perdarahan yang nyata, misal : hematemesis dan melena.
Pemberian darah dapat diulang sesuai dengan jumlah yang
dikeluarkan.
Jika jumlah thrombocyte menunjukkan kecenderungan menurun <>
Antipiretika : yang diberikan sebaiknya Parasetamol (mencegah
timbulnya Efek samping pedarahan dan asidosis)
Obat penenang : diberikan pada kasus yang sangat gelisah. Dapat
diberikan Valium 0,3 0,5 mg/kgBB/kali (bila tidak terjadi
gangguan system pernapasan) atau Largactil 1 mg/kgBB/kali. Bila
penderita kejang dapat diberikan kombinasi Valium (0,3 mg/kgBB)
i.v. dan diikuti Dilantin (2 mg/kgBB/jam 3 kali sehari).
4. Oksigen
5. Koreksi asidosis Nabic dapat diberikan 1 2 mEq/kgBB, diberikan
dengan kecepatan 1 mEq/menit, atau jumlah Nabic dapat dihitung
dengan rumus : Kebutuhan Nabic : 0,5 x BB x Defisit HCO3- atau
0,3 x BB x Base defisit
6. Koreksi kelainan-kelainan yang terjadi
7. Kortikosteroid Penggunaannya masih controversial pada
pengobatan DSS Bisa diberikan dengan dosis :

Hidrokortison 6 8 mg/kgBB/ 6 8 jam i.v.


Methyl prednisolon 30 mg/kgBB/hari i.v.
Dexamethazon 1 2 mg/kgBB sebagai dosis awal, kemudian 1
mg/kgBB/hari i.v.
8. Dopamine.

Anda mungkin juga menyukai