Bab II Keadaan Umum Dan Landasan Teori
Bab II Keadaan Umum Dan Landasan Teori
1.1
Keadaan Umum Das Schonte Cellular
Konter pulsa Das Schonte Cellular berdiri sekitar bulan Mei 2006. Das
Schonte Cell berorientasi pada penjualan voucher baik fisik maupun
elektronik.
Das Schonte Cellular merupakan konter milik keluarga, pemiliknya bernama
Andi yang berada di Komplek Bumi Panyileukan blok G 13 No 16.
Sistem transaksi serta pengolahan data mulai dari arsip pembelanjaan,
penjualan, stok saldo sampai keuangan yang ada di Das Schonte Cellular
masih menggunakan cara manual meskipun sudah menggunakan computer
sebagai alat bantu. Sehingga ditemukan selisih keuangan atau stok saldo
yang ada di pembukuan dengan uang atau saldo yang ada.
1.2Landasan Teori
2.1.
2.1.1.Definisi Sistem
Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu
pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem.
Pendekatan ini, mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Sistem
adalah
suatu
jaringan
kerja
dari
prosedurprosedur
yang
Pendekatan yang kedua lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem.
Pendekatan ini mendefinisikan sistem sebagai berkut:
kebutuhan
pengolahan
transaksi
harian,
mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan,
[Jogianto, 1999].
Sistem informasi memiliki komponenkomponen sebagai pendukungnya,
komponenkomponen tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Manusia, misalnya operator.
2. Hardware, misalnya komputer, periferal dan jaringan.
3. Software, berisi perintah-perintah yang ditulis dengan aturan tertentu
untuk memrintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.
4. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih
lanjut untuk menghasilkan informasi.
5. Prosedur, misalnya proses sistem dan teknis.
Selain komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi, juga
sistem informasi memiliki beberapa kegiatan.
Input
Proses
Output
Kontrol
a)
b)
c)
d)
2.2.
2.2.1.Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem informasi memiliki tujuan untuk mengidentifikasi sistem
informasi
yang
akan
dikembangkan,
sasaran
yang
ingin
dicapai,
waktu
kelayakan
kelayakan hukum.
teknis,
kelayakan
ekonomis
kelayakan
jadwal
serta
Ekonomis,
menyangkut
analisa
biaya
pembuatan
atau
Hukum,
menyangkut
apakah
sistem
yang
baru
tidak
2.2.2.1. Survei
Survei memiliki tujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan. Dan pada
tahap ini dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan sistem yang baru. Identifikasi
tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru yang dikehendaki oleh
manajemen, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pada sistem yang sudah ada,
baik sistem manualistik maupun komputerisasi, [Jogiyanto, 1999].
yang
terjadi
dan
kebutuhankebutuhan
yang
diperlukan
pengembangan
sistem
yang
baru.
Hal
ini
memerlukan analisis sistem agar sistem yang baru dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan.
2. Adanya kebutuhan baru dalam lingkungan atau organisasi di tempat
sistem
berjalan
yang
memerlukan
modifikasi
untuk
mendukung
organisasi.
3. Meningkatkan kemampuan atau performansi sistem.
2.3.
Flowmap atau bagan alir adalah bagan yang menunjukan aliran di dalam program atau
prosedur sistem secara logika. Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran,
proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Pembuatan flowmap ini
harus dapat memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. Adapun
pedoman-pedoman dalam pembuatan flowmap adalah sebagai berikut:
1. Flowmap sebaiknya digambarkan dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu
halaman.
2. Kegiatan di dalam flowmap harus ditunjukan dengan jelas.
3. Harus ditunjukan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir.
4. Masing-masing kegiatan didalam flowmap sebaiknya digunakan suatu kata yang
mewakili suatu pekerjaan.
5. Masing-masing kegiatan didalam flow map harus didalam urutan yang semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus ditunjukan dengan
jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakan simbol simbol flowmap yang standar.
Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam flowmap dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut ini:
Tabel 2.1 Simbol dan Keterangan Flowmap
Simbol
Deskripsi
Simbol
yang
menunjukkan
digunakan
awal
atau
untuk
akhir
Pengarsipan Data
Menunjukkan Proses
Simbol
input/output
digunakan
Deskripsi
Menunjukkan tempat
Penyimpanan Data
penyimpanan data
2.4.1.Levelisasi DFD
DFD dapat dipartisi ke dalam tingkattingkat yang merepresentasikan aliran
informasi yang bertambah dan fungsi ideal. Tingkatantingkatan yang ada pada
DFD, yaitu:
1. Diagram Konteks
Diagram
konteks
menggambarkan
ruang
lingkup
sistem
untuk
menjelaskan
prosese
secara
lebih
terperinci.
Diagram
level
2.5.
Entity Relationship Diagram (E-R Diagram) adalah suatu model relasi yang
menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram E-R
merupakan model E-R yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi
yang masing-masing dilengkapi atribut-atribut yang mempersentasikan seluruh fakta dari dunia
nyata yang kita tinjau, dan dapat digambarkan dengan lebih sistematis.
Notasi-notasi dalam E-R Diagram yang dapat digambarkan pada tabel 2.3. berikut ini:
Tabel 2.3: Simbol dan keterangan E-R Diagram
Simbol
Deskripsi
Entitas
Atribut
Menunjukkan link
Link
Sumber: [Fatansyah, 1999].
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himpunan entitas yang lain.
Bentuk kardinalitas yang terjadi antara dua himpunan entitas:
1.
Mempunyai
Resep
2.
voucher
memiliki
Stok Saldo
3.
Stok_saldo
dimiliki
Voucher
4.
2.5.2.Normalisasi
Normalisasi adalah sebuah teknik untuk mengoptimasi rancangan database
relasional dan membebaskan rancangan tersebut dari keganjilan dan persoalan
yang potensial.secara sederhana, normalisasi dapat melibatkan pemecahan data
dalam tabel ke dalam tabel yang lebih kecil sampai tiap atribut dalam tiap tabel
hanya bergantung pada (beberapa) kunci dalam tabel tersebut.
Dalam normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik apabila setiap tabel yang menjadi
unsur pembentuk basis data juga telah berada dalam keadan baik atau normal. Tabel dapat
dikategorikan baik ataupun normal, jika telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Jika ada penguraian (dekomposisi) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman.
2. Terpelihanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data.
3. Tidak melanggar BoyceCode Normal Form (BCNF).
Kriteriakriteria di atas merupakan kriteria minimal untuk mendapatkan prediksi
efisien/normal bagi sebuah tabel.
Adapun bentukbentuk normal pada database adalah sebagai berikut:
Kriteria tersebut diantaranya:
A, dimana A
mewakili semua atribut tunggal didalam table yang tidak ada dalam dalam X. maka X
haruslah superkey pada table tersebut atau A merupakan bagian dari key primer dari
table tersebut.
4. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
BCNF terpenuhi jika, pada normalisasi sudah menghasilkan tabletable yang berkualitas
baik.
2.6.
Basis Data
Himpunan
kelompok
data
(arsip)
yang
saling
berhubungan
yang
Kumpulan file, atau tabel, atau arsip yang saling berhubungan yang
disimpan dalam media penyimpanan elektronis,[Fatansyah,1999].
Perancangan basis data diperlukan agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan
efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam
pemanipulasian ( tambah, ubah, hapus ) data. Dalam merancang basis data kita dapat
melakukannya dengan:
1.
2.
Relasionalship dimana kelompok-kelompok data dan relasi antar kelompok data tersebut
diwujudkan dalam bentuk diagram. Hal itu tidaklah salah karena model memang merupakan
representasi nyata dari sebuah perancangan, [Fathansyah, 1999].
2.6.3.
didukung oleh paket-paket program yang ada dalam Database Management Sistem ( DBMS ).
Dukungan yang diberikan adalah Data Definition Language ( DDL ) untuk mendefinisikan
struktur data, dan Data Manipulation Language ( DML ) untuk pengelolaan data (operator),
[Fathansyah, 1999].
2.6.4.
standar yang digunakan untuk melakukan manipulasi data seperti penyimpanan data ke suatu
tabel lalu kemudian mengubahnya atau menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya
kembali.
Sebuah sistem basis data dalam proses manajemennya perlu adanya interaksi dengan
pemakai baik tingkat administrator sampai ke tingkat operator. Hal ini biasanya disediakan oleh
user-interface yang mana perintah-perintah dari pemakai diterjemahkan langsung menjadi
bahasa mesin dan langsung mengakses pada level fisiknya.
Konsep ini masih dipakai pada database konvensional seperti DBASE dan Foxpro
namun sejak ditemukannya konsep basis data berrelasi mulailah era basis data dengan relasi
yang ditandai dengan munculya RDBMS karena fleksibilitas dan kemampuannya yang tangguh
muncul sebagai sistem database kelas server.
Basis data relasional ini mempunyai cara kerja dengan menterjemahkan sebuah
perintah yang berbentuk kalimat dalam bahasa tertentu yang kemudian dirubah menjadi bahasa
mesin dan digunakan mengakses data pada level fisik. Kalimat tersebut secara umum disebut
sebagai bahasa database dalam perkembangannya beberapa bahasa database dikembangkan
seperti QBE dan SQL namun dalam beberapa tahun terakhir SQL menjadi bahasa standar
sebagai bahasa database, [Fathansyah, 1999].
2.6.4.1.
Struktur SQL
Bahasa basis data ini terdiri dari perintah-perintah yang berupa kata-kata yang
mempunyai arti dalam bahasa inggris yang tiap katanya mempuyai arti dan fungsi khusus. Secara
umum
perintah-perintah
tersebut
memiliki
fungsi
manajemen
masing-masing
yaitu:,
[Fathansyah, 1999].
-
CREATE TABLE
Perintah ini untuk membuat tabel baru dengan mendefinisikan nama field, ukuran field,
batasan null value (nilai kosong) dan nilai default dari field kunci., [S. Kusumo, 2002].
Contoh sintak programnya adalah sebgai berikut:
CREATE TABLE [Nama Table]
( [nama field] [ [tipe field] [ukuran field] ] [null value] [opsi field kunci],)
CREATE TABLE MAHASISWA
( MAHASISWA_ID CHAR(5) NOT NULL PRIMARY KEY, NAMA_MAHASISWA
VARCHAR (25) )
b.
DROP TABLE
Perintah ini untuk menghilangkan atau menghapus tabel dari database. Jika perintah ini
dieksekusi maka kondisi yang terjadi: [Fathansyah, 1999]
- Eksistensi tabel dihapuskan dari relasi dan beberapa RDBMS akan memberikan dialog
peringatan sebelum perintah dieksekusi hal ini bertujuan untuk menjamin integritas
relasi antar tabel lainnya.
-
DELETE
Perintah ini berfungsi untuk menghapus suatu data record pada table Sintaknya adalah:
DELETE FROM [Nama Table] WHERE [Nama_Field] []
DELETE FROM MAHASISWA WHERE NAMA_MAHASISWA =ASRUL
b.
INSERT
Perintah untuk menyisipkan data atau record baru pada table sintaknya adalah:
INSERT INTO [ Nama Tabel ] VALUES ([Data Baru] )
Data baru yang di masukan tersebut akan mengurut menempati field yang kita sebutkan
pada saat mendefinisikan fieldnya, jika memasukan data baru dengan data yang berbeda
tipenya, maka SQL akan memberikan pesan Error.
Contoh Penggunaan INSERT ;
INSERT INTO MAHASISWA VALUES ( 0106009,ASRUL)
c.
SELECT
Select menerapkan perintah yang sangat penting di SQL karena dengan select kita bisa
membuat tabel virtual dari berbagai macam tabel. Select dapat mengimplementasikan
konsep relasi untuk memanipulasi data record Sintaknya adalah:
SELECT [Opsi Lain] [Nama Field], FROM [Nama Tabel], where [ opsi lain ][Nama
Field][Kondisi],
UPDATE
Melakukan perubahan data record atau field pada suatu tabel sintak programnya adalah:
UPDATE [ Nama Table ]
SET [NAMA Field] = [Data Baru],
WHERE [Nama Field][Kondisi][Data Lama]
Contoh:
UPDATE MAHASISWA
SET NAMA_MAHASISWA = ASRUL
WHERE NRP = 0106009
[Fatansyah, 1999]
2.7.
elemen fisik. Ciri yang membedakan perangkat lunak denganperangkat keras, yaitu:
perangkat lunak dibangun dan dikembangkan tidak dalam bentuk klasik, perangkat
lunak tidak pernah Rusak, dan sebagian besar perangkatlunak dibuat secara
custom-built serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada sebelumnya.
Sebuah komponen perangkat lunak harus didesain dan diimplementasikan
sehingga dapat dipakai lagi pada berbagai program yang berbeda. Komponen
perangkat lunak dibangun dengan bahasa pemrograman yang memiliki kosakata
yang terbatas, sebuah tata bahasa yang dibatasi secara ekspisit, serta aturanaturan sintaks dan semantic yang dibentuk secara baik
Perangkat lunak dapat diaplikasikan keberbagai situasi dimana serangkaian
langkah prosedural (seperti algoritma) telah didefinisikan. Kandungan informasi dan
determinasi merupakan faktor penting dalam menentukan sifat aplikasi perangkat
lunak.
Perangkat lunak komputer personal telah berkembang selama decade
terakhir. Pengolahan data, multimedia, jaringan atau akses basis data hanya
merupakan beberapa saja dari ratusan aplikasi yang ada, [Ian Sommerville, 1989].
2.7.1 .
(program
computer) yang
bila
dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, (2) struktur
data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional,
dan
(3)
dokumen
yang
menggambarkan
operasi
dan
kegunaan
program,
[ Haryanto, 2004 ].
Dengan kata lain perangkat lunak merupakan program komputer, struktur
data, dan dokumen yang berhubungan dan berfungsi untuk mempengaruhi metode
logis, prosedur, dan kontrol yang dibutuhkan.
Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin yang mengintegrasikan
proses, metode, dan alat-alat Bantu bagi pengembangan proses perangkat lunak
komputer.
Untuk menyelesaikan suatu program perangkat lunak dibutuhkan suatu
gabungan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat Bantu. Strategi ini
sering diacuhkan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak.
Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan
proyeknya, metode dan alat-alat Bantu dipakai, control, serta penyampaian yang
dibutuhkan.
Model proses untuk perangkat lunak itu sendiri terdiri dari beberapa model,
oleh karena itulah sebagaimana yang disebutkan diatas bahwa model harus dipilih
atau disesuaikan dengan perangkat lunak yang akan dibangun.
Paradigma yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak (Software)
adalah paradigma waterfall yang terdiri dari tahapan analisis, design, coding,
testing, maintenance.
Requirement
Sistem
Analisis sistem
Desain sistem
Pemograman
(Coding)
Pengujian
(testing)
Pemeliharaan
Keterangan:
1) Requirement Sistem
merupakan tahap pengumpulan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan
atau dibangun.
2) Analisis
Analisis
yaitu
menganalisis
data
apa
saja
yang
akan
dipakai
dan
diperlukan.
5) Testing (Pencobaan)
Testing dilakukan untuk pengujian program aplikasi yang telah dibuat. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan
prosedur yang ada (Studi kelayakan).
6) Maintenance
Maintenance Dilakukan untuk memelihara produk yang telah jadi sehingga
tetap dapat berfungsi dengan baik.
batasan desain apa yang ada, dan criteria validasi apa yang dibutuhkan
untuk mendefinisikan system yang sukses, kebutuhan kunci dari system dan
perangkat lunak yang didefinisikan.
2. Fase pengembangan (Development phase), berfokus pada bagaimana
(how), yaitu dimana selama masa pembangunan perangkat lunak, teknisi
harus mendefinisikan bagaimana data dikontruksikan, bagaimana fungsifungsi diimplemantasikan sebuah arsitektur perangkat lunak, bagaimana
detail prosedur akan di implementasikan, bagaimana interface ditandai
(dikarakterisasi),
bagaimana
rancangan
akan
diterjemaahkan
kedalam
kebutuhan pelanggan.
Ada 4 tipe perubahan yang terjadi selama masa fase pengembangan, yaitu
koreksi, adaptasi, pengembangan, dan pencegahan.
2.8.
Pemograman
2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan
lebih efisien dari sebelumnya.
3. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang
mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur
bahasa Visual Basic.
5. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas internet yang lebih banyak.
6. Serta adanya sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi basis
data yang berkemampuan tinggi.
2.
3.
Microsoft access 2003 bisa menyimpan informasi dalam banyak tabel yang
saling berhubungan, sehingga disebut dengan database relasional. Jika informasi
dalam sebuah database relasional dapat diorganisir dengan cepat kita bisa
menganggap tabel tersebut sebagai sebuah area penyimpanan tunggal, dan dapat
menarik informasi secara elektronik dari tabel berbeda dalam urutan yang akan
diinginkan.