Anda di halaman 1dari 27

jul blogs

Selasa, 14 Juni 2011


SISTEM PENAMBANGAN BAWAH TANAH
Ditinjau dari sistem penyanggaannya, maka metode penambangan
bawah tanah ( Underground mining ) dapat digolongkan dalam 3 ketegori,
yaitu :
Tapi yang kami ulas lebih mendalam adalah Open Stope Metode.
A. Metode Penambangan Swa Disangga (Open Stope Method)
Metode Swa Sangga (Self Supported) menggunakan massa batuan near
field sebagai penyangga diri sendiri, tanpa penyangga buatan, cara ini
diterapkan untuk kondisi batuan sekeliling dan endapan bijih yang cukup
kuat, sehingga tidak mudah runtuh kedalam lubang galian.
Metode ini terbagi atas :
1. Glory Hole
Adalah merupakan system gabungan antara sub open stope dengan
supported method. Pada sisrtem ini harus ditinggalkan pilar-pilar untuk
mencegah penurunan permukaan (Surpace subsidence)
System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Yang mempunyai ore body / batuan samping yang kuat.
2. Cocok untuk endaapan bijih yang sempit atau agak lebar tetapi berbentuk
bulat/elips.
3. Untuk batas endapan yang cukup jelas.
4. Mempunyai kemiringan / dip 70 0.
Contohnya : endapan bijih emas yang berbentuk vein.

Keuntungan :
1. Ongkos penambangan murah, karena tak perlu modal besar.
2. Cara kerjanya relatif mudah dan sederhana, sehingga tak perlu karyawan
yang terampil.
3. Relatif Aman.
Kerugian :
1. Produksi kecil, yaitu 50-100 ton per hari, karena banyak pekerjaan yang
ditangani secara manual, sehingga pendapatan yang diperoleh kecil.
2.

Sulit

mempertahankan

jenjang-jenjangnya

karena

kesulitan

dalam

menurunkan batuan hasil peledakan.


Cara penambangan :
Penambangan Glory Hole mengaplikasikan suatu penggalian terbuka
dimana bijih dipindahkan dari lombong ke jalan pengangkutan dengan efek
gravitasi.
Glory Hole sering diartikan sebagai suatu operasi penambangan dimana
bijih dihancurkan oleh peledakan kemudian jatuh ke jalan bijih oleh efek
gravitasi.

Open

Pits

moderen

yang

mengaplikasikan

suatu

sistem

pengangkutan bijih melalui shaft yang dibangun pada bagian luar pit limit,
mencirikan suatu kesamaan proses pengangkutan dengan glory hole.
Metode penambangan Glory Hole dapat diterapkan untuk berbagai tipe
jebakan, walaupun bentuk material galian tidak mempunyai kecendrungan
untuk bisa dikumpulkan pada Draw Point.
Gambar :

2. Gophering
Yaitu suatu cara penambangan terhadap endapan bijih yang kecil/tebal
dan lebarnya kurang dari 3 meter kemiringan/dip bukan menjadi suatu
masalah bentuk endapan bisa reguler (tidak teratur)

dapat dipai untuk

endapan yang bernilai tinggi tidak dibenarkan untuk menambang ore shoot
karena akan menggangu endapan bijih keseluruhaan.
System ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Kekuatan bijih relatif kuat.
2. Kekuatan batuan cukup kuat.
3. Bentuk endapan tidak teratur.
4. Kemiringan endapan spotty deposits, sukar ditambang dengan sistematik.
5. Ukuran endapan kecil atau lebarnya lebih kecil 3 meter, terpisah-pisah,
letaknya terpencil.
6. Kadar bijih tinggi, bagian-bagian yang miskin ditinggalkan sebagai pillar.

Contohnya : endapan bijih emas yang tidak teratur tapi kadarnya tinggi.
Keuntungan :
1. Ongkos penambangan murah.
2.

Memberi tempat kerja dan memperoleh pendapatan tambahan bagi


penduduk di sekitar endapan.
Kerugian :

1. Produksinya rendah.
2. Mencemari lingkungan hidup.
Cara penambangan :
Cara penambangan Gophering hanya mengikuti arah vein. Kalau cara ini
diterapkan pada Vein yang sangat kaya, metode ini sering memberikan
keuntungan sementara. Hal ini karena biaya pembuatan lubang bukaan
dengan ukuran yang sangan bervariasi sangant mahal.
Gambar :

3. Shirinkage Stoping

Adalah suatu cara penambangan yang termasuk over hand stoping


dimana setiap bagian dibor dan diledakan dari bawah keatas.tumpikan hasil
ledaka akan dibiarkan dilantai yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat
pemboran berikutnya dan untuk menyanggah country rock .
System ini cocok untuk :
1. Untuk endapan bijih dan batuan sampingnya keras.
2.

Kemiringan dari pada stope wall (dinding stope) harus curam kira-kira
sudutnya > 600.

3. Bentuk urat/vain dengan ketebalan antara 1-3 meter.


4. Bentuk ore body harus teratur sehingga tidak banyak bijih yang hilang (loose
ore).
5. Harus mempunyai batas yang jelas antara ore body dengan country rock
6. Orenya bersifat tidak akan mengeras kembali bila bercampur dengan air.
7. Sebaiknya bukan endapan sulfida.
Contohnya

adalah

endapan

bijih

emas

yang

berbentuk

vein

tetapi

kedalamannya dangkal.
Keuntungan :
1. Ongkos deplopment lebih rendah karena jarak antara level dengan level dan
raise dan raise bias berjauhan.
2. Biaya hanling daripada ore lebih rendah karena ore dapat turun dengan
sendirinya secara gravitasi melalui chate.
3. Kayu-kayu untuk tempat berdirinya pekerja tidak perlukan.
4. Ventilasinya lebih baik karena dapat mengikuti bukaan.
5.

Dapat melakukan pembersihaan/cleaning mining karena recovery agak


tinggi.

6. Produksi dapat cepat terlaksana karena tinggal didalam stope.


7. Tidak terjadi penurunan permukaan surface subsidence karena bekas-bekas
dari stope di isi material.
Kerugiaan :

1. Menyulitkan perusahaan yang bermodal kecil karena sebagian endapan


masih tertinggal di dalam stope tersebut.
2. Bila endapan (Broken Ore) telalu lama tertinggal didalam stope dan endapan
tersebut mengandung oksida yang mudah teroksidasi oleh udara dan lama
kelamaan akan menjadi kompak hal ini akan menyulitka dalam proses
metalurgi.
Cara penambangan :
Teknik

penambangan

Shringkage

Stoping

meliputi

kemajuan

penambangan lombong pada arah vertikal dan horisontal. Broken Ore


digunakan sebagai tempat pijak dan penyangga sementara.
Operasi Shringkage Stoping meliputi siklus pemboran dan peledakan,
ekstraksi bijih, scalling dan penyangga. Bijih dihancurkan dalam lombong
melalui penggalian atap oleh petambang yang bekerja tepat pada bagian
bawah crown.
Broken Ore yang ditinggalkan dalam lombong dapat berfungsi sebagai :
1. Tempat berpijak yang stabil bagi pembor yang dapat menampung banyak
pembor, sehingga dapat mempercepat penambangan.
2. Sebagai penyangga country rock.
Gambar :

4. Sub level Stoping


Adalah cara penambangan bijih terletak diantara 2 level dimana
penambangan ini dilakukan membuat sub level yang berurutan. Jarak antara
level 100 200 feet sedang itu sub level 25 40 feet. Cara penambangan ini
dapat dilakukan dengan cara oper Hand. Level utama dihubungkan dengan
raise dan sub level.
Untuk sub level ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1. Ketebalan endapan kurang lebih 10-20 meter.
2. Kemiringan endapan sebaiknya 300
3. Endapan harus keras
4. Kountry rock/ sekelilingnya harus keras dan kompak agar tidak mudah terjadi
pengotoran (Dilution)
5. Batas antara endapan dengan country rock sebaiknya mudah dilihat dan
bentuknya teratur.
6. Penyebaran bijih sebaiknya merata karena cara ini tidak memungkinkan
tidak selektif.
Contohnya adalah endapan bijih besi.
Keuntungan :
1. Pekerjaan aman karena pekerja tidak berada didalam stope.
2. Biaya penambangan perton ore relatif murah
3. efisiensi penambanggan lebih besar karena dapat melakukan penambangan
secara serentak.
4. Tidak di perlukan penyanggah
5. Bijih dikeluarkan secara gravitasi.
Kerugiaan :
1. Banyak bukaan yang harus dikerjakan.

2. Kehilangan mineral agak banyak terutama pada waktu penggambilan pillar


yang tertinggal.
3. Sorting didalam stope tidak dapat di hilangkan.
4. Kesulitan pada pengambilan pillar-pillar yang tadinya ditinggalkan sebagai
penyanggah sementara.
5. Kemungkinaan runtuhnya atap-atap dan dinding pada setiap kemajuaan
tambang
Cara penambangan :
Bijih mulai diproduksi bila kemajuan development telah sampai pada
aktifitas dalam lombong. Fragmentasi bijih (broken ore) diperoleh melalui
ring drill dan peledakan. Kemudian Broken Ore masuk ke dalam Draw Point.
Muka dan dinding samping lombong ditinggalkan tanpa diberi penyanggaan.
Pembuatan Stoping dengan peledakan menggunakan lubang tembak
panjang antara 20-30 meter yang dibuat dari sub level. Sistem pemboran
peledakan umumnya terdiri dari 2 metode umum yaitu :
1. Pemboran melingkar dengan diameter 50-75 mm
2. Pemboran paralel dengan diameter besar 200 mm.
Gambar :

B.

SUPORTED STOPE METHOD

1. Cut and Fill


Adalah suatu metode penambangan dengan jalan mengambil bagian
demi bagian (slice by) dimana bagian yang sudah ditaambang dikeluarkan
orenya lalu dimasukan material pengisi sebelum penambangan berikutnya
dilakukan.
Material pengisi disini berfungsi sebagai berikut :
1. tempat berpijak untuk pemboran dan penggalian berikutnya.
2. sebagai penyanggah batuan sekelilingnya.
3. Untuk mencegah terjadinya penurunaan permukaan.
System ini cocok untuk endapan sebagai berikut :
1. Untuk endapan yang berbentuk Paint dengan dip 450
2. Untuk endapan dengan ketebalan 1-6 meter.
3. Batuan sampingnya agak lunak/kurang kompak.
4. orenya memiliki nilai yang tinggi dan memerlukan mining recovery yang
tinggi guna menutupi ongkos.
5. Dapat dipergunakan untuk endapan bijih yang batasnya kurang teratur dan
banyak terdapat Barrent rock (batuan sekelilingnya masuk kedalam bijih).
Diantara endapan bijih yang sedang ditambang.
Keuntungan :
1. Cukup pleksibel sehingga dapat menambang bagian-bagian yang sulit dan
dapat mengadakan selektif mining.
2. dari stope dapat dilakukan eksplorasi untuk mengetahui arah penyebaran
bijih selanjutnya.
3. Barrent rock/Wasle dapat dipakai material pengisi.
4.

Pemakai timber sedikit sehingga kemungkinan kebusukan kayu dan


kebakaran jarang terjadi.

5. Bisa mendapatkan mining Recovery yang tinggi.


6.

Bila memungkinkan penambangan dilakukan pada beberapa tempat


sehingga produksinya besar.

7. Kecil kemungkinan terjadinya penurunaan permukaan


Kerugiaan:
1. Selain menambang juga harus mencari material pengisi
2. harus dilakukan pemisahaan yang cukup baik antara endapan bijih dengan
material pengisi agar tidak terjadi pengotoran
3. Ongkos penambangan relatif tinggi

Gambar :

2. STULL STOPING
Adalah suatu metode penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu
(timber), dan penyangga dipasang langssung dari hanging wall ke foot wall.
Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan ini bias sistimatis,tetapi bias juga
hanya dipasang setempat bila bila keadaan batuan memungkinkan.
Metode penambangan ini cocok untuk endapan bijih yang memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
1. Kekuatan bijih agak tebal, sehingga tidak perlu disangga
2. kekuatan batuan samping mudah pecah
3. Kemiringan endapan tidak terlalu berpenggaruh
4. Ukuran endapan antara 1-3 meter, yaitu ketebalan masih bias dicapai oleh
penyangga kayu tanpa sambungan (timber)
5. Kadar bijih tinggi, karena ongkos penambangan juga tinggi.
Cara penambangan
1. Penerapannya dibatasi oleh panjang stull.
2. Untuk menghindari amblesan (Surface Subsidence) maka harus diisi degan
material pengisi sehingga dapat berubah manjadi cut and fill
3. Kalau penurunan permukaan bumi, maka lubang bekas lombong dapat
dibiarkan kosong dan runtuh sendiri maka biasanya yang dipakai top slicing.
Segi positif stull stoping
1. Cara penambangan sangat sederhana karena cara penyanggan ini tidak sulit
sehingga tidak memerlukan banyak karyawan yang terampil
2. Bisa meninggalkan pillar yang terbuat dari barent rock.
3. Karena luwes dapat dilakukan selective mining, maka perolehan tambangnya
bias tinggi.
4. Memiliki jaminan keamanan yang cukup baik dibandingkan square setting
atau cut and fill, karena ukuran endapan bijihnya tipis.

Segi negatif Stull Stoping


1. Karena memakai penyangga kayu dapat menyebabkan pembusukan serta
kebakaran.
2. Pada umumnya sukar untuk menghindari terjadinya pengotoran.
3. Dapat menyebabkan amblesan kecuali diikuti dengan pengisian bekas-bekas
lombong.

3. Square Set Stoping


Square

set

stoping

merupakan

sistem

panambangan

dengan

penyanggaan secara sitematis yang saling tegak lurus kesegala arah (tiga
dimensi). Penyangga ini memilki kerangka berupa kubus maupun empat
persegi panjang.
Cara ini cocok untuk endapan yang bersifat :
1. Kekuatan bijih lemah serta mudah runtuh.
2. Kekuatan batuan samping lemah serta mudah runtuh
3. Bentuk endapan tak perlu memiliki batas-batas yang baik atau jelas dilihat,
misalnya mempunyai off shoot, pocket, dll.
4. Kemiringan endapan > 450 yg berbentuk urat bijih.
5. Ukuran endapan minimum 3,5 m.
6. Memiliki kadar bijih yang sangat tinggi.
Umumnya cara ini cocok untuk endapan dengan batuan yang lunak, oleh
karena itu cara penambangan ini sulit untuk diubah kecara penambangan
yang lain.
Akan tetapi kalau sangat terpaksa, misalnya karena keadaan batuan
agak keras dan surface subsidence tidak boleh terjadi, maka dapat diubah ke
cara cut and fill atau stull stoping bila urat bijihnya tipis.

Cara penambangan ini dapat dipakai sebagai pelengkap atau pembantu


cara penambangan lain bila bentuk bijihnya tidak baik, misalnya ditemukan
off shoot, atau penyangga under cat pada blokcaving. Kecuali square setting
sering dipergunakan untuk mengambil pillar yang terletak diantara lombonglombong yang sudah diisi dengan filling material.
Segi positif Square Set Stoping
1. Dapat digunakan untuk menambang segala macam ukuran

dan bentuk

endapan bijih, asal kemiringan >450,luwes dalam arti dapat menambang


segala macam bentuk endapan.
2. Dapat dipakai untuk endapan dan batuan samping yang keadaannya sangat
lunak dan mudah runtuh.
3. Memungkinkan dilakukannya penambangan dengan mining recovery yg
tinggi > 90% (high mining extraction)
4. Ventilasi lebih mudah diatur.
5. Dapat memberi keamanan kerja yang tinggi.
Segi negatif Squar Set Stoping
1.

Memakai

banyak

penyangga

kayu

sehingga

menyebabkan

ongkos

penambangan manjadi mahal, kemungkinan bahaya kebakaran lebih besar,


dan dapat terjadi pembusukan sehingga akan terbentuk gas-gas beracun.
2. Waktu untuk penyiapan dan penyediaan kayu penyangga lebih kurang dari
30%, sedangkan volume kayu yang dibutuhkan sekitar 6-15%.
3. Sukar diubah kesistem penambangan yang lain.
Gambar :

C. METODE PENAMBANGAN BATUBARA

Secara

umum

penambangan

batubara

terdiri

dari

pemotongan,

pemuatan, pemasangan penyangga, penambangan GOB, transportasi serta


penanganan gas, penyangga serta debu untuk itu metode penambangan
batubaraa harus dipilih dengan hati-hati :
1. Penentuaan struktur pit dengan kondisi alam misalnya : patahaan
2. Penentuan system penambangan batubara
3.

Tindakan

terhadap

transportasi

ventilasi

penimbunan

kembali

dan

keselamatan
4. Persiapan 9penyangga, alat-lat)
5. Penggunaan mesin penaambangan batubara yang sesuai.
6. Praktek penambangan batubara.
7. Penetapan produksi batubara dan rencana ketenagakerjaan.
Faktor dalam penentuan penambangan :
1. Pekerjaan penambangan harus aman dan terpercaya.
2. Metode yang sedapat mungkin dapat menambang secara sempurna.
3. Metode yang efisiensinya tinggi jika penggunaan bahan perton yang sedikit
dan ekonomis.
Pemilihaan metode penambangan batubara dan kondisi alam yang
menjadi faktor penentu dalam pemilihaan tersebut :
1. Ketebalan lapisan batubara
2. Kemiringan
3. Sifat atap dan lantai
4. Hubungan beberapa lapisan
5. Ada tidaknya petarifid wood dan parting
6. Banyak tidaknya gas dan air yang keluar
7. Ada kemungkinan terjadinya swa bakar.
8. Rekar batubara dan tekanan bumi serta kekerasan batubara tersebut.
9. Kondisi lain.

1. Room And Pillar


Suatu metode penambangan yang menyatakan suatu blok

akan

menggali masuk 2 sistem atau jalur, masing-masing melintang dan


memanjang.
Metode ini hanya penggalian maju terowongan terhadap room and pillar
secara berurutan mulai dari yang terdalam apabila jaringan terowongan
digali telah mencapai batas maksimum.
Keuntungan :
2.

Lingkup penyesuaian terhadap korelesi alam penambangan lebih luas


dibandingkan dengan long wall yang di maksimumkan

3. Hingga batas batas tertentu

dapaat meenyesuaikan terhadap variasi

kemiringan
4. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambangan system long wall
misalnya karena adanya patahaan
5.

Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan


perlindungan permukaan.

6. Cukup efektif untuk menaikan Recovery (Pillar Robbing) menaikan recovery


baatubara.
Kelemahan :
1. Recovery penambangan rendah (60 70 %).
2. Banyak terjadi insiden (kecelakaan) atap yang runtuh
3. Ada batas maksimumpenambangan bagian dalam karena adanya tekanan
bumi.
4.

Karena banyak yang disisakan akan meninggalkan masalah dari segi


keamanan untuk penerapan dilakukan batubara untuk mudah mengalami
swa bakar/self combustion.
Gambar :

2. Metode penambangan batubara system long wall/lorong panjang


Metode penambangan batubara adalah yang digunakan secara luas pada
penambangan bawah tanah.
Ciri-ciri

penambangan

batubara

long

wall

adalah

sebagai

berikut :
1. Recoverynya tinggi karena menambang sebagian besar batubara
2. Permulaan kerja dapat dipusatkan karena dapat berproduksi besar.
3. Apabila kemiringannya landai mekanisasi penambangan, transportasi dan
penyanggaan

menjadi

beda

sehingga

dapat

meningkatkan

efisiensi

penambangan.
4. Karena dapat memusatkan permukaan kerja, panjang terowongan yang
dikerja terhadap produksi batubara menjadi pendek.
5. Mengguntungkan dari segi keamanan karena ventilasinya mudah dari swa
bakar/self combustion yang timbul juga sedikit.
6. Karena dapat menguatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi
mudah.
7.

Apabila terjadi hal-hal keruntuhan kerja dan kerusakan mesin maka


penggunakan produksi batubaranya besar.
D. Metode Ambrukan (Caving Methods)

1. Top Slicing
Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih dan
lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh.
Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada
lombong yang disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka
penyanggah di atasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara
bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang yang tinggi
walaupun sering terjadi dillution.

Upaya untuk meningkatkan efesiensi sistem penambangan ini


adalah:
1. Untuk

memperbesar

produksi,

daerah penggalian

diperbesar

di

beberapa permukaan kerja (front).


2. Mengurangi jumlah raise berarti jarak antar raise dapat diperbesar.
3. Mengurangi

pekerjaan,

persiapan

harus

diimbangi

dengan

pengangkutaan yang lebih efisien.


Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses
ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh.
Keuntungan Top Slicing :
1. Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang
terjadi.
2. Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) di dalam
lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti.

3. Dapat menghasilkan produksi yang besar.


4. Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya, maka perolehan
tambangnya sangat tinggi (90 95).

Kerugian Top Slicing :


1. Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk dari
retakan retakan.
2. Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata
lingkungan
3. Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus.
4. Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak.
5. Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat menyebabkan
kebakaran dan penimbunan gasgas beracun dari proses pembusukan
kayu penyanggah.

Gambar :

2. Sub Level Caving


Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip top
slicing tetapi penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke
bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau
meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level
ditambang dengan cara meruntuhkan atau mengambrukkan.
Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan terbentuk di
bagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang
pecah dari lapisan penutup di atasnya.
Metode ini cocok untuk endapan endapan bijih yang memiliki
sifat seperti berikut :

1. Bentuk endapan tidak homogen


2. Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan
bongkahan dan akan menjadi penyanggah batuan terhadap timber di
bawahnya.
3. Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu
dengan

penyanggahaan

biasa

tetapi

endapan

ini

akan

runtuh

bila

penyanggaan ini diambil.


Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk
tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya.
Umumnya kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh penyanggah sendiri.
Keuntungan Sub Level Caving:
1. Cara penambambangannya agak murah.
2. Tidak ada pillar yang di tinggalkan
3. Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan penyanggah
kayu sedikit, kecuali pada endapan endapan sulfida.
4. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing.
5. Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan dari berbagai
lombong yang berbeda kadarnya.
6. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga
sekaligus dapat berproduksi.

Kerugian sub level caving:


1. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining), karena tak dapat
ditambang bagian demi bagian.
2. Perolehan tambang tidak terlalu tinggi.
3. Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila
mining recoverynya juga menurun.

dillution harus rendah maka

4. Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu banyak


syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke metode lain.
3.

Blok Caving
Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan

membuat suatu undercat terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum


undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar kemudian pillar
ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan lahan.
Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang
pecah (broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup
teratur, sehingga kemungkinan terjadinya pengotoran (dillution) karena
bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat dibatasi atau dikurangi.
Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti
berikut:
1. Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang
pilih.
2. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat
dipisahkan dari block di sebelahnya.
3. Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi
bongkah bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana
tekanannya akan membantu memecah endapan bijih di bawahnya.
4. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih
sebaiknya memiliki kemiringan > 65.
5. Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi.

Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang
berukuran besar, dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas
antara endapan bijih dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung
bijih (pockets) ore shoot, off shoot, dll.
Keuntungan blok caving:
1. Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada permulaan saja,
setelah ambrukan berjalan, maka pekerjaan persiapan umumnya
sudah berakhir.
2. Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada draw
point.
3. Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit pemboran,
peledakan

serta

penyanggah,

jadi

dapat

menekan

ongkos

penambangan.
4. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahanrekahan di antara bijihnya
yang pecah itu tidak tertutup oleh partikelpartikel halus, jadi biasa
terjadi ventilasi alam.
5. Produksi terpusat pada draw point dan draw point terkumpul pada
grizzly level, sehingga produksi mudah terkontrol.

Kerugian blok caving :


1. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama
persiapan penambangan.
2. Perawatan draw point dan saluransaluran yang dilalui bijih (ore
passes) umumnya sulit dan mahal.

3. Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir penambangan,


sehingga perolehan tambang rendah.
4. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain
dan produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat
menyebabkan macetnya proses penurunan.
5. Ukuran broken ore tidak dapat dikontrol.

Gambar :

Perbandingan ketiga metode ambrukan tersebut sebagai berikut :


Urutan
Sudut Pandang
Murahnya ongkos penambangan
Clean mining/total mining
Besarnya
produksi
per
luas
penambangan

peringkat
1
2
3
BC
SC
TS
TS
SC
BC
daerah

BC

SC

TS

Close grading of ore


Pemakaian kayu penyanggah
Ventilasi alam (natural ventilation
Keluwesan (flexibility)
Pengaturan ambrukan (control of caving)
Perolehan penambangan
Keterangan
TC

: Top Slicing

BC : Block Caving
SC : Sub Level Caving

TS
BC
BC
TS
TS
TS

SC
SC
SC
SC
SC
SC

BC
TS
TS
BC
BC
BC

Anda mungkin juga menyukai