Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PKN

( Kewajiban warga negara dalam proses demokrasi )

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 3 :
ANDI REZKY PRATIWI (09)
ANDI SYERINA PANCA SARI (10)
DEVY OKTAVIANTI (11)
FADHILAH HADI PUTRI (12)
ANDIKA SURYA PRATAMA (
A.RANDY FEBRIAND (

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah Hak dan Kewajiban Warga
Negara Indonesia dengan baik dan lancar. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yaitu bapak
Emiliansyah Banowo.
Makalah ini disusun untuk membantu mengembangkan kemampuan pemahaman
pembaca terhadap Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia. Pemahaman tersebut
dapat dipahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan kesimpulan
dalam malah ini .
Makalah Kewajiban Warga Negara Indonesia ini disajikan dalam konsep dan bahasa
yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan
makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan kewajiban sebagai
anggota warga negara.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Guru pembimbing mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyusun makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia. Tidak lupa penulis
sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa konsep
dan pemikiran dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tak ada gading yang tak retak,
begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Watampone,16 Maret 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.

Latar Belakang Masalah......................................................................................................................1


Rumusan Masalah................................................................................................................................2
Tujuan Masalah....................................................................................................................................2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bangsa dan Negara...........................................................................................................3
B. Pengertian Warga Negara Indonesia...............................................................................................5
C.
Pengertian Kewajiban...........................................................................................................................9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................................................15
B. Saran .......................................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah suatu negara demokrasi yang kekuasaan pemerintahannya berasal
dari warga negara. Indonesia sebagai negara demokrasi tentunya mempunyai elemen,
seperti masyarakat. Masyarakat sangat berperan dalam pembangunan suatu Negara.
Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula dengan warga
negaranya yang juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Seperti apakah hak
dan kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh masing-masing
elemen tersebut? Makalah ini akan mencoba membahas tentang hak dan kewajiban warga
negara terhadap negaranya.
Warga negara adalah bagian dari penduduk suatu negaranya. Tetapi seperti kita
ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga negara bisa tinggal di suatu negara
lain yang bukan merupakan negaranya sendiri. Suatu negara pasti mempunyai suatu undangundang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut
memuat tentang siapa saja yang bisa dianggap sebagai warga negara. Indonesia merupakan
salah satu negara yang mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut.
Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang merupakan bagian
dari latar belakang kewarganegaraan. Tujuan agar para generasi muda mempelajari
pendidikan kewarganegaraan untuk menyadarkan kita bahwa semangat perjuangan bangsa
yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam
masa perjuangan. Perjuangan ini dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa sehingga kita
tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan
mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh
dan tegaknya NKRI. Dengan itu kita sebagai generasi muda diharapkan menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan, wawasan nusantara serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa.
B.
Rumusan Masalah

Kajian utama dalam penyusunan makalah ini adalah pelaksanaan hak dan
kewajiban warga negara Indonesia. Kajian utama ini dirumuskan pada beberapa
1.
2.
3.

masalah, yakni :
Apa pengertian kewajiban warga negara?
Apa wujud hubungan antara warga negara dengan negara?
Apakah kewajiban warga negara sudah terealisasi seperti yang tercantum pada UUD
1945?

C.
1.
2.
3.

Tujuan Masalah
Untuk mengkaji makalah ini ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:
Memahami pengertian kewajiban warga negara.
Mengetahui korelasi hubungan warga negara dengan negaranya.
Memahami situasi kewajiban warga negara yang ada di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Bangsa dan Negara

Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa
dan sejarah serta memiliki pemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang
biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus besar
bahasa indonesia edisi kedua, Depdikbud, halaman 89). Dengan demikian, bangsa indonesia
adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya
sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah: Nusantara/Indonesia. Ada
beberapa pendapat mengenai pengertian bangsa menurut para ahli, antara lain:
i)

Rawink, bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan
memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori tertentu dan
terletak dalam geografis tertentu.

ii)

Guibernau, bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting pengikat,


yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran bersama untuk membentuk
satu kesatuan masyarakat adanya kehendak untuk hidup bersama), kebudayaan (merasa
menjadi satu bagian dari suatu kebudayaan bersama), teritorial (batas wilayah atau tanah
air), sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan perjuangan masa depan yang
sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan pemerintahan sendiri).

iii)

Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakteristik
(nasib).

iv)

Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Tuan Munandar lebih menekankan pengertian bangsa pada

persatuan antara orang dan tempat.


v)

Hans Kohn, pengertian bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.

Dari berbagai pendapat menurut para ahli di atas ada berbagai definisi tentang
bangsa, tetapi syarat dan pengertian bangsa mencakup sebagai berikut:
i)
Penduduk, yaitu semua orang yang berdomisili dan menyatakan diri ingin bersatu.
ii)
Wilayah, yaitu batas territorial yang jelas atas darat, laut, serta udara di atasnya.
iii)
Pemerintah, yaitu organisasi utama yang bertindak menyelenggarakan kekuasaaan, fungsifungsi, dan kebijakan dalam mencapai tujuan.

iv)

Kedaulatan, yaitu supremasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi negara
lain, serta negara memperoleh pengakuan dunia internasional.
Negara memiliki sifat yang membedakannya dengan organisasi lain, sifat tersebut

adalah:
i)
Sifat memaksa
ii)
Sifat monopoli
iii)
Sifat totalitas
Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan
bakat dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta
mengekspresikan daya cipta atau kreaitivitas sebebasnya, bahkan negara memberikan
pembinaan. Secara umum, setiap negara mempunyai 4 fungsi utama bagi bangsa bahkan
negara memberikan pembinaan. Secara umum, setiap negara mempunyai 4 fungsi utama bagi
bangsanya, yaitu:
i)
Fungsi pertahanan dan keamanan
ii)
Fungsi pengaturan dan ketertiban
iii)
Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
iv)
Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban
Bagaimana fungsi-fungsi negara itu terlaksana, sangat tergantung pada partisipasi
politik semua warga negara dan mobilitasi sumber daya kekuatan negara. Adapun elemen
i)

kekuatan negara tercermin dalam hal-hal berikut:


Sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai budaya

ii)

masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.


Teritorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah negara (darat dan laut), letak geografis

dan situasi negara tetangga.


iii)
Sumber daya alam, yaitu kondisi alam material buminya, berupa kandungan mineral,
kesuburan serta kekayaan laut dan hutan.
iv)
Kapasitas pertanian dan industry, yaitu tingkat budaya usaha warga negara dalam bidang
v)

pertanian, industry dan perdagangan.


Kekuatan militer dan mobilitasnya, yaitu kapasitas power (kekuatan) yang dimiliki militer
dalam hal mewujudkan kekuasaan dari pemerintah demi tercapainya tujuan negara.

vi)

Elemen kekuatan yang tidak nyata (tak berwujud), yaitu segala factor yang mendukung
kedaulatan negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi birokrasi, persatuan
bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa (nasionalisme) dan sebagainya.

B.

Pengertian Warga Negara Indonesia


Menurut Kansil, warga negara adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat
tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan
mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu. Warga negara
mempunyai kewajiban atas negaranya dan warga negara juga mempunyai hak-hak yang harus
diberikan dan dilindungi oleh negara. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang
yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan
diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta)
Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan
nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17
tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara kepada
warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum internasional.
Setiap negara berdaulat untuk berwenang dalam menentukan siapa-siapa saja yang menjadi
warga negara. Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas
kewarganegaraan

berdasarkan

kelahiran

dan

asas

kewaraganegaraan

berdasarkan

perkawinan.
Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada kriterium kelahiran dan
pewarganegaraan (naturalisasi).
1.

Kriterium kelahiran
Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:
i)
Ius

Soli

Ius Soli adalah kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di mana dia
dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut. Pada awalnya
asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ini hanya satu, yakni ius soli saja. Hal ini
didasarkan pada anggapan bahwa karena sesorang lahir di suatu wilayah negara, maka

otomatis dan logis ia menjadi warga negara tersebut. Akan tetapi dengan semakin tingginya
tingkat mobilitas manusia, diperlukan suatu asas lain yang tidak hanya berpatokan pada
tempat kelahiran saja. Selain itu, kebutuhan terhadap asas lain ini juga berdasarkan
realitas empirik bahwa ada orang tua yang memiliki status kewarganegaraan yang berbeda.
Hal ini akan bermasalah jika kemudian orang tua tersebut melahirkan anak di tempat salah
satu orang tuanya (misalnya, di tempat ibunya). Jika tetap menganut asas ius soli, maka si
anak hanya akan mendapatkan status kewarganegaraan ibunya saja, sementara ia tidak
berhak atas status kewarganegaraan bapaknya. Atas dasar itulah, maka asas ius sanguinis
dimunculkan, sehingga si anak dapat memiliki status kewarganegaraan bapaknya.
ii) Ius Sanguinis
Ius sanguinis adalah kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan. Di dalam asas ini,
seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan
orang tuanya, di manapun ia dilahirkan. Jika suatu negara menganut asas ius sanguinis,
seseorang yang lahir dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan suatu negara, seperti
Indonesia, maka anak tersebut berhak mendapat status kewarganegaraan orang tuanya,
yaitu warga negara Indonesia.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan


salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis
akan menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride) atau tidak mempunya
kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan
kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di
atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelsel ini kita bedakan dalam
hak opsi dan hak reputasi. Hak opsi ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan
stelsel aktif) dan hak reputasi ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel
pasif).
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) adalah:

i)
ii)
iii)

Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI.


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara

iv)

asing (WNA), atau sebaliknya.


Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan

v)

kewarganegaraan kepada anak tersebut.


Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari

vi)
vii)

perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.


Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun

atau belum kawin.


viii)
Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
ix)

status kewarganegaraan ayah dan ibunya.


Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah

x)

dan ibunya tidak diketahui.


Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak

xi)

memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.


Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena

xii)

ketentuan

dari

negara

tempat

anak

tersebut

kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.


Anak dari seorang ayah atau ibu yang

telah

dilahirkan

memberikan

dikabulkan

permohonan

kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan


sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi:


i)

Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum

ii)

kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.


Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak oleh
WNA berdasarkan penetapan pengadilan.

iii)

Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di

iv)

wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.


Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam


situasi sebagai berikut:
i)

Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal di

ii)

wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah
menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia.

Sudah selayaknya keturunan warga negara RI adalah WNI. Sebagaimana telah


diterangkan di atas yang menentukan status anak ialah ayahnya. Apabila tidak ada hubungan
hukum

kekeluargaan

dengan

ayahnya

atau

apabila

ayahnya

tidak

mempunyai

kewarganegaraan ataupun (selama) tidak diketahui kewarganegaraannya, maka barulah


ibunya yang menentukan status anak itu. Hubungan hukum kekeluargaan antara ibu dan anak
selalu mengadakan hukum secara yuridis. Anak baru turut kewarganegaraan ayahnya,
setelah ayah itu mengadakan hubungan hukum kekeluargaan dan apabila hubungan hukum itu
baru diadakan setelah anak itu menjadi dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan
ayahnya.

2.

Kriterium Pewarganegaraan
Pewarganegaraan atau naturalisasi ialah proses perubahan status dari penduduk
asing menjadi warga negara suatu negara. Proses ini harus terlebih dahulu memenuhi
beberapa persyaratan yang ditentukan dalam peraturan kewarganegaraan negara yang
bersangkutan. Hukum naturalisasi di setiap negara berbeda-beda. Di Indonesia, masalah
kewarganegaraan saat ini diatur dalam Undang-Undang No. 12 tahun 2006. Adapun syaratsyarat memperoleh naturalisasi menurut UU No. 12 Tahun 2006 yaitu:

a.
i)

Naturalisasi biasa
Syarat-syarat naturalisasi biasa yaitu:
Bertempat tinggal terakhir di Indonesia minimal 5 tahun
Seseorang pemain atau atlit bisa di naturalisasi secara biasa jika dia sudah menetap di
Indonesia minimal 5 tahun. Dan dalam kurun waktu lima tahun tersebut dia tidak keluar

dalam waktu yang lama ke negara lain.


ii)
Telah berusia 21 tahun atau lebih
Pada usia 21 tahun seseorang berhak untuk menentukan status kewarganegaraannya.
iii)
Sudah menikah dan mendapatkan persetujuan dari pasangannya
Seseorang yang sudah menikah jika ingin berpindah kewarganegaraan harus terlebih dahulu
mendapatkan ijin dari pasangannya yang sah.
iv)
Sehat jasmani dan rohani
Harus dalam keadaan sehat baik jasmaninya maupun rohaninya sebelum masuk menjadi
v)

warga negara Indonesia, hal tersebut ditunjukkan oleh surat keterangan dari pihak dokter.
Mampu berbahasa Indonesia secara lancar
Berbahasa Indonesia menjadi syarat pendukung seseorang dalam mendapatkan

kewarganegaraan Indonesia.
vi)
Tidak mempunyai kewarganegaraan lain selain Indonesia
Jika ingin mendapatkan kewarganegaraan Indonesia, seorang pemain atau atlit harus
terlebih dahulu melepas kewarganegaraannya yang lama. Karena tidak memungkinkan
seseorang mempunyai kewarganegaraan ganda.
b.

Naturalisasi khusus
Naturalisasi khusus diberikan kepada pemain (atlit) atau individu yang telah
menunjukkan jasanya kepada Indonesia. Dia bisa mengajukan diri atau atas permintaan
pemerintah untuk menjadi WNI. Untuk lebih jelasnya mengenai ketentuan naturalisasi
pemain ataupun warga negara asing (WNA) kita bisa mengacu pada UU Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan RI sebagai pengganti UU Nomor 62 Tahun 1958.

C.
1.

Pengertian Kewajiban
Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada

prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro).
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab atau pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan dengan sesama atau
dengan negara. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan
kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun itu. Pada umumnya kewajiban
mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut. Adapun kewajiban warga negara Indonesia ialah sebagai
i)

berikut:
Wajib menaati hukum dan pemerintahan
Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945: Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak

ii)

ada kecualinya.
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
Pasal 27 Ayat (3) UUD 1945: Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

upaya pembelaan negara.


iii)
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
Pasal 28J Ayat (1) UUD 1945: Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang
iv)

lain.
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
Pasal 28J Ayat (2) UUD 1945: Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,

v)

dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.


Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
Pasal 30 Ayat (1) UUD 1945: Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada

kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak
mendahulukan hak dari pada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup
hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk tidak hanya memikirkan diri
sendiri tetapi juga memikirkan kehidupan rakyatnya khususnya rakyat yang belum
merasakan kesejahteraan. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara
hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada maka tidak akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan. Agar terhindarnya gejolak pada masyarakat mengenai
ketimpangan akan hak dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada
individu akan kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai
atas pelaksanaan kewajiban tersebut.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara kita harus tahu hak dan
kewajiban kita. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku.
Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman
sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang apabila
masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah
mengubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan
bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak
rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang
berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk
mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam
undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada
para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus

menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju yaitu dengan
menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyatrakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hakhaknya. Adapun tugas dan tanggung jawab negara yaitu:
i)
ii)
iii)

Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya.


Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan, khususnya pendidikan dasar.
Pemerintah

berkewajiban

mengusahakan

dan

menyelenggarakan

suatu

sistem

pendidikan sosial.
iv)

Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran


belanja negara dan belanja daerah.

v)

Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilainilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.

vi)

Negara memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia dengan menjamin


kebebasan masyarakat, dengan memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

vii)

Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan kebudayaan


nasional.

viii)

Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan menguasai hidup
orang banyak.

ix)

Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

x)

Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Keduanya harus menyatu, maksudnya dikala hak-hak kita sebagai warga negara telah
didapatkan, maka kita juga harus menuaikan kewajiban kita kepada negara seperti: membela
negara, ikut andil dalam mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif yang bisa
memajukan bangsa ini.
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah
Negara tersebut dan mengakui pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk
menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan
oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2
kriterium, yaitu kriterium kelahiran dan pewarganegaraan.

B.

Saran
Dengan ditulisnya makalah yang menjelaskan tentang Kewajiban Warga Negara
Indonesia ini, semoga kita semua bisa benar-benar memahami tentang apa yang seharusnya
kita dapatkan sebagai warga negara di negeri ini. Sehingga, jika ada hak-hak yang belum
kita dapatkan, kita bisa memperjuangkannya. Begitu juga sebaliknya, jika hak-hak sebagai
warga negara telah kita terima, maka sepatutnya kita menjalankan kewajiban kita sebagai
warga negara. Dengan demikian, negeri ini akan maju dan penuh dengan keadilan,
kemakmuran, aman dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Thomas Matulessi http://matulessi.wordpress.com/2010/09/27/pengertianbangsa/


Pengertian Bangsa

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan


Kewarganegaraan

Wikipedia Ensklopedia Bebas http://id.wikisource.org/wiki/UndangUndang_Republik_Indonesia_Nomor_12_Tahun_2006


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006

http://costoendnow.blogspot.com/2011/02/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
http://materi1sma.blogspot.com/2013/08/bab-x-warga-negara-pasal-26-1-yang.html

Anda mungkin juga menyukai