JUDUL PROGRAM
HIDROGENASI TERKONTROL BIODIESEL NYAMPLUNG UNTUK
MENINGKATKAN STABILITAS OKSIDASI
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan oleh :
Prastia Putra
114100028 (2010)
114100004 (2010)
114110006 (2011)
114110021 (2011)
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
4.
5.
6.
7.
: Prastia Putra
: 114100028
: Teknik Kimia
: Institut Teknologi Indonesia
: Kp.Sabi, No.27, RT.01/02, Kel.
Bencongan, Kec. Kelapa Dua,
Tangerang-Banten. 083873622811
f. Alamat email
: prastiaputra@rocketmail.com
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Ir. Joelianingsih, MT
b. NIDN
: 0310076406
c. Alamat Rumah dan No Tel/HP
: Villa Pamulang Mas, Blok D3 No. 2,
Kel. Bambu Apus, Kec. Pamulang,
Tangerang Selatan-Banten (15415).
081210400354
Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
: Rp 12.075.000,b. Sumber lain
:Jangka Waktu Pelaksanaan
: 4 Bulan
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... v
A. JUDUL ................................................................................................................. 1
B. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
C. PERUMUSAN MASALAH ................................................................................. 2
D. TUJUAN .............................................................................................................. 2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN ..................................................................... 2
F. KEGUNAAN ....................................................................................................... 2
G. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 2
H. METODE PENELITIAN ..................................................................................... 7
I. JADWAL KEGIATAN ........................................................................................11
J. RANCANGAN BIAYA .......................................................................................11
K. DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................12
L. LAMPIRAN .........................................................................................................13
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Reaksi Hidrogenasi Parsial Minyak ......................................................... 3
Gambar 2. Pohon, Buah, Biji, dan Minyak Nyamplung ............................................ 6
Gambar 3. Reaktor Hidrogenasi dan Gas Chromatography-Mass Spectrometry ...... 8
Gambar 4. Skema Alat Reaktor Hidrogenasi ............................................................. 8
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Struktur Kimia dan Nama Berbagai Asam Lemak ...................................... 3
Tabel 2. Komposisi Asam Lemak Minyak Nyamplung ............................................ 4
Tabel 3. Sifat Fisik Kimia Biodiesel Nyamplung dibandingkan dengan aturan SNI
04-7182-2006 ............................................................................................................ 4
Tabel 4. Jadwal Kegiatan ..........................................................................................11
Tabel 5. Rancangan Biaya..........................................................................................11
A. JUDUL
Hidrogenasi terkontrol biodiesel nyamplung untuk meningkatkan
stabilitas oksidasi
B. LATAR BELAKANG
Pada lima tahun terakhir ini terjadi peningkatan kebutuhan akan bahan
bakar minyak (BBM). Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral/ESDM (2011), pada tahun 2010 konsumsi akan BBM
mencapai hingga 61,73 juta kilo liter. Sementara itu, cadangan akan minyak
bumi semakin menipis bahkan pada tahun 2010 hanya tersisa 7,76 milyar
barel. Sebagaimana telah diketahui bahan bakar minyak bukan merupakan
sumber daya yang dapat diperbarui. Oleh karena itu diperlukan bahan bakar
alternatif yang mampu menjadi pengganti bahan bakar minyak tersebut. Salah
satu contoh bahan bakar alternatif yang berpotensi yaitu biodiesel.
Biodiesel memiliki banyak keuntungan, seperti lebih sedikitnya emisi
gas CO2, CO, SO2, karbon, dan hidrokarbon dibandingkan dengan bahan
bakar diesel dari minyak bumi, memiliki angka setana lebih tinggi, lebih
mudah dalam penyimpanannya, biodegradable, dan tidak bersifat toksik.
Namun demikian penggunaan biodiesel memiliki keterbatasan berkaitan
dengan salah satunya yaitu stabilitas oksidasi. Terdapat dua persyaratan yang
harus terpenuhi, yang pertama biodiesel harus memenuhi spesifikasi yang
termuat dalam SNI 04-7182-2006. Kedua, biodiesel sebaiknya memenuhi
spesifikasi yang diterbitkan oleh WWFC (World Wide Fuel Charter) pada
tahun 2009 (World Wide Fuel Charter Comittee, 2009). Usaha memenuhi
spesifikasi yang termuat dalam SNI 04-7182-2006 sangatlah mudah, akan
tetapi terdapat beberapa parameter yang belum tercantum spesifikasinya
dalam SNI yakni stabilitas oksidasi, dimana stabilitas oksidasi ini harus
memenuhi standar WWFC 2009 yaitu minimal 10 jam.
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif berbahan dasar minyak
yang dapat diperoleh dari tumbuhan seperti jarak pagar, kelapa, kacang
kedelai, jagung dll. Salah satu bahan baku yang berpotensi untuk dijadikan
biodiesel yaitu minyak yang berasal dari tanaman nyamplung.
Tanaman nyamplung (Callophylum inophyllum L) dapat ditemukan di
hampir seluruh daerah di Indonesia khususnya wilayah pesisir pantai.
Tanaman nyamplung sangat banyak tumbuh di Taman Nasional (TN) Alas
Purwo, TN Kepulauan Seribu, TN Baluran, TN Ujung Kulon, TN Berbak,
kawasan pantai pangandaran dan Batukaras di Ciamis, Pantai Cerita Banten,
Wilayah Papua dan Maluku Utara (Bustomi et al, 2008). Minyak biodiesel
yang berasal dari tanaman nyamplung ini sangat baik digunakan sebagai
bahan baku karena memiliki kelebihan yaitu tanaman nyamplung bukan
merupakan bahan pangan sehingga tidak dikhawatirkan akan ada persaingan
dalam pemanfaatannya sebagai cikal bakal bahan bakar.
Peningkatan stabilitas oksidasi pada biodiesel nyamplung diperlukan
karena berkaitan dengan ketahanan biodiesel tersebut dari degradasi yang
disebabkan reaksi oksidasi . Proses degradasi terjadi karena adanya
kandungan rantai rangkap yang relatif tinggi pada asam lemak biodiesel.
Faktor yang menyebabkan terjadinya oksidasi pada biodiesel antara lain
adalah kehadiran udara, panas, logam tertentu serta mikroorganisme. Faktor
1
Rumus
molekul
C8H16O2
C10H20O2
C12H24O2
C14H28O2
C16H32O2
C18H36O2
C20H40O2
C22H44O2
C24H48O2
C18H34O2
C18H32O2
3
Linolenat
cis-9, cis-12,cis-15Oktadekatrienat
Erusat
cis-13-Dokosenoat
(Sumber : Joelianingsih, 2008)
18:3
C18H30O2
22:1
C22H42O2
Biodiesel Nyamplung
Biodisel nyamplung merupakan biodiesel yang dibuat dengan
berbahan dasar minyak biji tanaman nyamplung. Pada minyak dari biji
tanaman nyamplung mengandung asam lemak dengan komposisi seperti pada
Tabel 2.
Tabel-2. Komposisi Asam Lemak Minyak Nyamplung
No.
Jenis Asam Lemak
Prosentase (%)
1. Asam lemak jenuh
29,415
- Asam Palmitat (C16:0)
14,318
- Asam Stearat (C18:0)
15,097
2. Asam lemak tidak jenuh
70,325
- Asam Palmitoleat (C16:1)
0,406
- Asam Oleat (C18:1)
35,489
- Asam Lenoleat (C18:2)
33,873
- Asam Linolenat (C18:3)
0,557
(Sumber : Wahyudi, 2009)
Biodiesel yang terbuat dari biji nyamplung ini memiliki keunggulan
antara lain yaitu rendemen minyak tergolong tinggi dibandingkan jenis
tanaman lain (Jarak : 40-60%, Sawit : 46-54%) dan Nyamplung: 40-73%).
Biodiesel nyamplung juga telah memenuhi kualitas biodiesel di indonesia
karena minyaknya memiliki daya bakar 2 kali lebih lama di bandingkan
minyak tanah selain itu ampas dari biji nyamplung juga masih dapat
digunakan sebagai briket arang (Badan Litbang Kehutanan, 2008 dalam
Qudsiyah, 2009). sifat fisika kimia biodiesel nyamplung dibandingkan
dengan standar SNI 04-7182-2006 dapat dilihat pada Tabel-3.
Tabel-3. Sifat Fisik Kimia Biodiesel Nyamplung dibandingkan dengan aturan
SNI 04-7182-2006.
SNI No.
Biodiesel
No
Parameter
Satuan
04-7182Nyamplung
2006 (2)
1
Massa Jenis pada (40C) kg/m3
850 890 880,6
2
Viscositas kinematik
Mm2/s (cSt)
2,3 6,0
5,724
(40 C)
3
Angka setana
min. 51
71,9
4
Titik nyala
C
min. 100
151
5
Titik kabut
C
max. 18
38
6
Titik tuang
C
7
Korosi lempeng tembaga
max. no 3 1b
(3 jam pada 50C)
9
10
Residu karbon
- dalam contoh asli, atau
- dalam 10 % ampas
Distilasi
Air dan sedimen
12
13
Temperatur distilasi
90% (v/v)
Abu tersulfatkan
Kandungan sulfur
14
Kandungan fosfor
15
16
17
18
19
Angka asam
Gliserol bebas
Glicerol total
Kadar ester alkil
Angka iodium
0,04
% (m/m)
% (m/m)
max 0,05
max. 0,30
%-v/v
max.
0,05*
max. 360
C
% (m/m)
ppm-m
(mg/kg)
ppm-m
(mg/kg)
mg-KOH/g
% (m/m)
% (m/m)
% (m/m)
% (m/m)
(g-I2/100g)
20 Uji Halphen
(Sumber : Joelianingsih, 2008)
0
340
max.0,02
max. 100
0,026
16
max. 10
0,223
max.0,8
max. 0,02
max. 0,24
min. 96,5
max. 115
0,76
0,222
96,99
85
Negatif
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Guttiferales
Suku
Marga
Jenis
: Guttiferae
: Calophyllum
: Calophyllum inophyllum L.
3. Stabilisasi Oksidasi
Salah satu karakteristik penting biodiesel adalah stabilitas oksidasi,
merupakan karakteristik biodiesel terhadap ketahana dari degradasi yang
disebabkan reksi oksidasi. Stabilitas oksidasi suatu biodisel dipengaruhi
oleh adanya kandungan asam lemak tak jenuh di dalam biodiesel tersebut.
Kehadiran udara, panas, logam tertentu dan antioksidan adalah faktor
dapat menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Oksidasi didukung oleh
kehadiran Cahaya, materi tambahan seperti metal, radikal alami dan
jumlah rangkap yang dimiliki asam lemak. Oksidasi berpengaruh terutama
pada pemutusan komponen biodiesel menjadi rantai-rantai asam lemak
yang lebih pendek. Oksidasi juga membentuk suatu polimer (gums) yang
tidak larut satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pada
mesin.
4. Angka Setana
Angka setana menunjukkan tingkat kecepatan bahan bakar mesin
diesel yang diinjeksikan ke ruang bakar untuk dapat terbakar secara
spontan. Semakin cepat bahan bakar tersebut terbakar dalam ruang bakar,
semakin baik (tinggi) angka setana bahan bakar tersebut.
5. Angka Iod
Angka iod pada biodiesel menunjukkan tingkat ketidakjenuhan
senyawa penyusun biodiesel. Pada satu sisi, keberadaan senyawa lemak
tak jenuh meningkatkan performa biodiesel pada temperatur rendah,
karena memiliki titik leleh yang lebih rendah sehingga memiliki cloudy
point dan pour point yang lebih rendah juga. Pada sisi lain, keberadaan
senyawa lemak tak jenuh pada biodiesel memudahkan senyawa tersebut
bereaksi dengan oksigen di atmosfer dan berpolimerisasi membentuk
material menyerupai plastik. Oleh karena itu, ditentukan batas maksimal
angka iod dalam biodiesel yaitu 115, berdasar atas standar Eropa (EN
14214)
H. METODELOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan
1. Neraca Analitik
2. Reaktor Hidrogenasi
3. Alat Vacum
4. GC-MS
Bahan-bahan yang digunakan
1. Biodiesel Nyamplung
2. Katalis Padat (Paladium)
3. Gas Hidrogen
4. Gas Nitrogen
Gambat Alat
(a)
(b)
Gambar-3. Reaktor Hidrogenasi(a) dan Gas Chromatography-Mass
Spectrometry(b)
Skema Alat Reaktor Hidrogenasi
Ditimbang katalis sebanyak 3 gram, diukur biodiesel nyamplung 450 mL di gelas ukur.
Di flushing dengan gas nitrogen ke dalam reaktor. setelah flushing, reaktor diisi gas
hidrogen dengan tekanan bervariasi (4; 6; 8 bar) .
Diputar pengaduk pada 100 RPM, dan mulai nyalakan pemanas sehingga suhu reaktor
menjadi 120oC. Setelah suhu yang diset tercapai, diatur pengaduk pada 1000 RPM
Dikeluarkan gas nitrogen, lalu dimasukkan gas hidrogen ke dalam reaktor sampai tekanan
bervariasi (4; 6; 8 bar). Dinyalakan stopwatch sampai dengan waktu reaksi divariasikan
selama 2;2.5;3 jam
Setelah mencapai waktu 2;2.5;3 jam, lalu didinginkan suhunya sampai 60 0C, gas
hidrogen dikeluarkan lalu diambil sampel dengan menggunakan alat vacum
9
JADWAL KEGIATAN
Tabel-4. Jadwal Kegiatan
No
J.
Bulan
Ke-1
Ke-2
Ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan
1.
Studi Literatur
2.
Ke-4
2 3
Pengadaan
Bahan Baku
3.
Tahap
Preparasi
4.
5.
6.
7.
Laporan Akhir
Karakteristik
sampel
RANCANGAN BIAYA
Tabel-5. Rancangan Biaya
Bahan
Biodiesel Nyamplung
Katalis Padat (Paladium)
Gas Hidrogen
Gas Nitrogen
Pembelian larutan standar
(metil palmitat, metil
stearat, metil palmitoleat,
metil oleat, metil linoleat,
metil linolenat
Alat
Jumlah
5 Liter
100 g
1 Tabung
1 Tabung
7 buah
Jumlah
Harga Satuan
(Rp)
25.000
500.000
400.000
200.000
500.000
Harga Satuan
(Rp)
Harga (Rr)
125.000
500.000
400.000
200.000
3.500.000
Harga (Rp)
11
1 paket
Uji analisis
Jumlah
10
10
4 bulan
500.000
500.000
Harga Satuan
Harga (Rp)
(Rp)
200.000
2.000.000
200.000
2.000.000
500.000
2.000.000
1 paket
500.000
500.000
1 paket
350.000
350.000
12.075.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Chen, Yi-Hung; Chen, Jhih-Honh; Luo, Yu- Min; Shang, Neng-Chou; Chang,
Cheng-Hsin. 2011. Property Modification of Jatropha Oil Biodiesel by
Blending with Other Biodiesels or Adding Antioxidants. Taiwan.
Hadi, Wahyudi Anggoro. 2009. Pemanfaatan Minyak Biji Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L) Sebagai Bahan Bakar Minyak Pengganti
Solar. Jurnal Riset Daerah Vol. VIII, No.2.Agustus 2009.
Joelianingsih, dkk. 2008. Prediksi Kualitas Biodiesel Berdasarkan Komposisi
Asam Lemak Bahan Mentah (Minyak-Lemak). Joernal TEP.
Knothe, Gerhard. 2007. Some Aspects of Biodiesel Oxidative Stability. Fuel
Processing Technology 88 2007, 669-677.
Kuswantoro,
Devy
P.,
Tati
Rostiwati,
dan
Rachman
Effendi.
2011.
12
Suita,
Eliya,
dan
Nurhasybi.
2009.
Nyamplung
(Calophyllum
L. LAMPIRAN
Biodata Ketua kelompok
Nama Lengkap
NIM
No HP
Email
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Atas
Perguruan Tinggi
: Prastia Putra
: 114100028
: 083873622811
: prastiaputra@rocketmail.com
: SDN Bencongan III (1998-2004)
: SMPN 19 Tangerang (2004-2007)
: SMKN 2 Tangerang (2007-2010)
: Institut Teknologi Indonesia
Program Studi Teknik Kimia
Sekarang)
(2010-
13
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Atas
Perguruan Tinggi
(2011-
Jurnal Keteknikan
Pertanian ( akreditasi A )
2007
Journal of Chemical
Engineering of Japan
2007 , 40(9): 780-785.
2008
Biodiesel fuels from palm oil via the noncatalytic transesterification in a bubble column
Renewable Energy
Journal 2008, 33 (7)
14
:1629-1636, Jurnal
Internasional Elsevier
2008
Jurnal Keteknikan
Pertanian, Vol 22. 1
April 2008
2011
2012
2012
2012
Prosiding Seminar
nasional Tjipto Utomo,
Itenas Bandung, 27 Sept
2012, ISSN :1693 1750
Mengetahui,
Dosen Pembimbing 1
Ketua Kelompok
(Prastia Putra)
NIM. 114100028
Anggota 1
Anggota 2
Anggota 3
15