Disusun Oleh:
Yogi Gustariawan Pratama
0612 3040 1053
4kib
Dosen Pembimbing :
Indah Purnama Sari, S.T , M.Eng
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRWIJAYA
PALEMBANG
2014
HYDRODEALKYLATION (HIDRODEALKILASI)
5.1.1 Pendahuluan
Dalam penelitian laboratorium, toluena sering digunakan sebagai
pengganti benzena. Sifat pelarut keduanya serupa, tetapi toluena kurang beracun
dan memiliki jangkauan yang lebih luas sebagai cairan. Benzene telah digunakan
sebagai alat penelitian dasar dalam berbagai eksperimen termasuk analisis gas
dua-dimensi.
Hidrodealkilasi adalah reaksi kimia yang melibatkan reaksi hidrokarbon
aromatik, seperti toluena dengan gas hidrogen untuk membentuk hidrokarbon
aromatik sederhana tanpa kelompok fungsional yang disebut dengan benzene.
Atau sebuah metode konversi toluena
Contoh lain seperti Naftalen yang dapat dibuat dari alkil naftalena dengan proses
yang sama.
Hidrodealkilasi alkil aromatik telah dipraktekkan selama bertahun-tahun.
Proses utama melibatkan konversi benzenes toluena dan seperti alkil-disubstitusi
untuk benzena. Proses ini mungkin katalitik maupun non-katalitik di alam. Sistem
non-katalitik yang melibatkan dealkylation termal, di hadapan hidrogen,
membutuhkan suhu tinggi dan tekanan. Sedangkan proses katalitik memerlukan
suhu yang lebih rendah dan tekanan, suhu dan tekanan ini masih hasil cukup
tinggi dan karena itu dalam kehidupan katalis pendek. Kebanyakan proses
katalitik komersial menggunakan chromia-magnesium disimpan pada basis
alumina sebagai katalisator. Karena pengembangan katalis ini, benar-benar telah
ada peningkatan katalis untuk reaksi ini.
: 92,14 g / mol
Bentuk
Densitas
: 0,8669 g / mL (20 C)
Titik lebur
: -93 C
Titik didih
: 110,6 C
: 0,47 g / l (20-25 C)
Viskositas
: 0,590 cP pada 20 C
Momen dipol
: 0,36 D
Flash point
: 4C (39 F)
: gas
Spgr
: 0,0709
Titik leleh
: -259,1C
Titik didih
: -252,7C
: 0,117 kJ/mol H2
Energi ionisasi 1
: 1312 kJmol
Afinitas electron
: 72,7711 kJ/mol
Panas atomisasi
: 218 kJ/mol
Panas penguapan
: 0,904 kJ/mol H2
Jumlah kulit
:1
Biloks minimum
: -1
Elektronegatifitas
Konfig electron
: 1s1
Biloks maksimum
:1
Volume polarisasi
: 0,7 3
Struktur
Jari-jari atom
: 25 pm
Konduktifitas termal
: 0,1805 W/mK
Berat atom
: 1,0079
Potensial ionisasi
: 13,5984 eV
: 78 gr/mol
Density
: 0,87890C
Titik didih
: 800C
Titik nyala
: -110C
Temperatur nyala
: 5380C
: Metana (CH4)
: CH4
Massa Molar
: 16.042 g/mol
Densitas
Titik Lebur
: -182.5 C, 91 K, -297 F
Titik didih
Kelarutan Diair
: 35 mg/L (17 C)
(H = + 14 kJ/mol)
(H = + 100 kJ/mol)
3. Radikal pemusnahan:
2 Cl Cl2
(H = + 239 kJ/mol)
CH3 + Cl CH3Cl
(H = + 339 kJ/mol)
2 CH3 CH3CH3
(H = + 347 kJ/mol)
(H = -126 KJ/mol)
Alkyl aromatic
feed
5.1.8 Kegunaan
-
5.1.10 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
Hidrodealkilasi adalah reaksi kimia yang melibatkan reaksi hidrokarbon aromatik,
seperti toluena dengan gas hidrogen untuk membentuk hidrokarbon aromatik
sederhana tanpa kelompok fungsional yang disebut dengan benzene. Reaksi yang
terjadi pada proses ini adalah C6H5CH3 + H2 C6H6 + CH4 .
Dalam
melakukan
proses
pembuatan
benzene,
hydroalkalilasi
menggunakan klasifikasi proses thermal yaitu non katalitik. Reaksi yang terjadi
menghasilkan panas eksotermis yang membutuhkan kondisi operasi pada
temperature 600-6500C serta tekanan 35-40 atm.
Pada saat proses pembuatan benzena berlangsung, terdapat beberapa
peralatan yang dipergunakan, diantaranya preheater, reaktor,separator, gas stripper
serta kolom fraksionator dengan fungsinya masing-masing.
Dalam dunia industri, benzena memiliki manfaat sebagai bahan pelarut
untuk proses ekstraksi maupun distilasi juga banyak digunakan untuk
menghasilkan beberapa senyawa derivative (turunan) seperti ethylbenzene,
cumene, cyclohexane, maleic anhydride, nitrobenzene dan chlorobenzene.
Daftar Pustaka
Charles,Dryden.Outline Chemical Of Technology 2nd Edition.1968.460-462
http://en.wikipedia.org/hydrodealkalilation
http://www.csupomona.edu/process_toluene_to_benzene
http://id.wikipedia.org/benzena/toluena/hidrogen/metana