Reaksi Kimia
Pendahuluan
& Flowsheet
Klasifikasi
Proses &
Neraca
Sifat Fisik
Massa
Bahan Baku
Produk
Kelebihan dan
Kekurangan
Klasifikasi Proses
Cumene peroxidation-hydrolisis
Chlorobenzene-caustic hydrolysis
Benzene-direct oxidation
Fenol
Fenol (C6H6OH) adalah sekelompok senyawa organik yang gugus
hidroksinya (-OH) langsung melekat pada karbon cincin benzene
Fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang
berikatan dengan gugus hidroksil
Sejarah fenol dimulai pada tahun 1800 yakni ketika fenol diperkenalkan
pertama kalinya oleh ahli bedah bangsa Inggris Joseph Lister sebagai
antiseptik rumah sakit. Kemudian, perkembangan fenol berlanjut hingga
tahun 1834 dimana F.Runge berhasil menemukan fenol sebagai senyawa
aromatik yaitu senyawa memiliki bau atau aroma yang khas
Dalam kehidupan di alam, fenol dapat terbentuk dari sisa bahan-bahan
organik yang telah membusuk. Hal ini dikarenakan adanya lignin pada
bahan-bahan organic di alam yang mengandung gugus fenol.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Cumene Peroxidation-Hydolisis
Produksi fenol menggunakan bahan baku cumene, adalah yang paling banyak
digunakan
Kelebihan : - Fenol yang dihasilkan lebih banyak daripada proses lainnya
- Proses lebih aman, karena diproses pada tekanan rendah dan
suhu rendah
- Prosesnya lebih cepat
Kekurangan : - Menggunakan katalis cair, sehingga katalis susah dipisahkan
sehingga dibutuhkan biaya untuk teknologi pemisah yang
tinggi
- Perlunya unit pengolahan tambahan untuk mengelola air
bekas cucian
2. Toluene Two-Stage Oxidation
Kelebihan : - Tidak menghasilkan produk samping propanone
- Produk yang dihasilkan sangat murni
Kelebihan dan Kekurangan (Cont)
- Teoritis ekonomi dan yield yang tinggi
- Menghasilkan limbah lebih sedikit daripada bahan baku Cumene
Kekurangan : - Prosesnya membutuhkan 3 sampai 4 kali energi dibandingkan dari
bahan baku Cumene
3. Benzene Sulfonate-Caustic Hydrolisis
Kelebihan : - Cocok digunakan dalam skala laboratorium karena menghasilkan
produk yang sedikit
Kekurangan : - Kurang menguntungkan jika diproduksi dalam skala besar karena
menghasilkan sedikit produk
4. Chlorobenzene-caustic hydrolisis
Kelebihan : - Tidak membutuhkan katalis, sehingga lebih hemat
- Bahan baku lebih murah
- Proses produksi lebih aman
Kekurangan : - Produk fenol yang dihasilkan kurang banyak
Kelebihan dan Kekurangan (Cont)
5. Raschig vapor phase hydroclorination and hydrolysis
Kelebihan : - Prosesnya melibatkan suhu yang sangat tinggi sehingga reaksi
berlangsung cepat dibandingkan proses yang lain
Kekurangan : - Korosi dari HCl cair pada temperatur yang sangat tinggi sangat
meyulitkan design konstruksi
- Kesulitan dalam design reaktor yang meminimalisir polychlorobenzene
dengan waktu tinggal yang singkat dan konversi rendah
6. Benzene-direct oxidation
By Scientific Design Co. Of USA
Kelebihan : - Yield dari proses ini yang paling tinggi diantara proses lainnya
- Investasi modal lebih murah
- Tidak memiliki masalah pembuangan produk samping (by-product)
Kegunaan Fenol
Kaustiksisasi
C6H5Cl + NaOH C6H5ONa + HCl
Chlorobenzene Asam
Natrium Natrium Fenolat
Hidroksida Klorida
Hidrolisis
C6H5ONa + HCl C6H5OH + NaCl
Asam Fenol Natrium
Natrium Fenolat
Klorida Klorida
Flow Sheet Fenol dari Klorobenzen-NaOH
CHO
Monochlorobenzene
CHCl
Phenol