Disusun oleh:
1.3 Tujuan
Tujuan paper ini adalah untuk menentukan teknologi proses yang optimal dalam
pembuatan fenol dengan membandingkan Kellogg Brown & Root LLC, Lummus
Technology (McDermott), dan UOP LCC A Honeywell Company Technology.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Oksigen
• Sifat Fisika
Wujud : gas
Warna : tidak berwarna
Rumus molekul : O2
Berat molekul : 32,00 g/mol
Titik lebur : - 218,8 ⁰C
Titik didih : - 183 ⁰C
Suhu kritis : -118,6 ⁰C
Densitas (20 ⁰C) : 1.43 g/cm3
• Sifat Kimia:
a) Oksigen membentuk senyawa kimia dengan semua elemen lain selain gas
inert.
b) Oksigen dapat berinteraksi langsung dengan unsur-unsur yang paling
reaktif.
c) Reaksi yang melibatkan oksigen pada umumnya merupakan reaksi
eksotermis.
3. Hidrogen
• Sifat Fisika
Wujud : gas
Warna : tidak berwarna
Rumus molekul :H
Berat molekul : 1,00 g/mol
Titik lebur : -259,16 ⁰C
Titik didih : - 252,9 ⁰C
Suhu kritis : 32,9 K
Densitas (20 ⁰C) : 0,08 g/L
• Sifat Kimia
a) Bereaksi dengan oksigen menghasilkan air (H2O).
b) Sangan mudah meledak dan terbakar pada suhu 560 ⁰C.
c) Akan terbakar pada konsentrasi sebesar 4% di udara bebas.
2.1.2 Produk
1. Fenol
2. Aseton
Gambar 2.3 Diagram Alir Teknologi Kellogg Brown & Root LLC
Berikut ini kualitas produk fenol yang dihasilkan dari teknologi Kellogg Brown
& Root LLC:
Tabel 2.1 Kualitas Fenol dari Teknologi Kellogg Brown & Root LLC
Property Specification
Appearance Clear
Purity (dry basis), wt% 99.99 min
Total organic impurities, ppm wt < 30
Water, ppm wt < 200
Color (APHA) <5
Solidification point (dry material), ⁰C 40.45 min
Total carbonyls, ppm wt < 10
2-Methylbenzofuran (2-MBF), ppm wt <2
Sulfuric acid discoloration (SAD) test, % 95 min
Iron, ppm wt < 0.2
Berikut ini merupakan fitur utama dari Kellogg Brown & Root LLC (KBR):
• KBR menggunakan sistem oksidasi kering yang sangat efisien dengan hasil
oksidasi lebih dari 95% yang dapat menurunkan pembentukan produk
sampingan. Kondisi pengoperasian dalam sistem oksidasi dioptimalkan
dengan menimbang semua faktor seperti kinetika reaksi dan selektivitas,
kompresi udara dan persyaratan biaya perawatan gas ventilasi dan keamanan
proses dengan meminimalkan persediaan CHP.
• KBR menghasilkan fenol dengan kemurnian tertinggi di industri. Total kresol
biasanya kurang dari 30 ppm, dan total pengotor organik kurang dari 25 ppm.
Fresh kumena dan kumena recycle akan dioksidasi dengan udara (1), hasil
oksidasi dipekatkan dalam dua tahap sehingga membentuk cumene hydroperoxide
(CHP) yang selanjutnya akan didekomposisi dengan bantuan katalis asam
menghasilkan fenol dan aseton (3), dalam proses dekomposisi tersebut juga
menghasilkan alpha methylstyrene sehingga untuk memperoleh produk fenol dan
aseton yang murni perlu dilakukan destilasi bertingkat (4), fraksi-fraksi tersebut
akan terpisah dengan AMS akan direcycle dan direaksikan dengan hidrogen
(hidrogenasi) sehingga membentuk kumena yang digunakan kembali sebagai bahan
baku (6), fraksi aseton juga akan terpisah dengan fenol sehingga akan didapatkan
produk fenol yang murni (7). Hasil dari proses tersebut berupa 1,31 metrik ton fenol
dengan kemurnian 99,99 wt% dengan pengotor berupa karbon kurang dari 10 ppm
dan pengotor organik kurang dari 20 ppm. Untuk power yang digunakan dalam
Lummus Technology (McDermott) sebesar 160 kWh per metrik ton.
Fenol dan aseton yang terbentuk akan dipisahkan dan dimurnikan melalui proses
purification (3). Sedangkan AMS akan dihedrogenasi menjadi kumena dan
direcycle untuk bahan baku proses oksidasi (4), dengan teknologi ini dapat
menghasilkan kemurnian fenol 99,5% hingga 99,99%. Produk fenol tersebut
mengandung pengotor berupa karbon kurang dari 10 ppm dan pengotor organik
kurang dari 25 ppm. Berikut ini merupakan bahan baku dan utilitas yang dibutuhkan
dalam UOP LCC A Honeywell Company Technology per metrik ton fenol.
Tabel 2.3 Raw Materials and utilities UOP LCC A Honeywell Company
Technology
Raw Materials Utility Value
Cumene, ton 1.3
Electricty, kWh 152
Steam, tons 3.2
Water cooling, m3 209
Desain UOP LCC A Honeywell Company Technology yang dioptimalkan
menghasilkan biaya investasi yang rendah, hal tersebut dikarenakan utilitas yang
rendah serta konsumsi bahan kimia untuk biaya variabel produksi yang rendah.
Tidak adanya aseton yang direcycle ke proses dekomposisi dan netralisasi
menyebabkan UOP LCC A Honeywell Company Technology untuk membuat fenol
lebih mudah dikendalikan.
Selain perbandingan yang ada ditabel 2.3, kita juga dapat meninjau dari fitur utama
dimasing-masing teknologi yang sudah dijelaskan sebelumnya, dimana Lummus
Technology (McDermott) memiliki keunggulan fitur yang optimal dibandingkan
kedua teknologi yang lain, baik dari segi reaktor oksidasi, cleavage reactors, unit
destilasi, tingkat keamanan operasi serta pengelolahan limbah yang dimanfaatkan
kembali sebagai bahan baku pembangkit listrik ataupun sebagai bahan bakar
insinerator.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari paper ini yaitu teknologi proses pembuatan fenol berupa
Lummus Technology (McDermott) lebih optimal dan efisien dibandingkan dengan
Kellogg Brown & Root LLC dan UOP LCC A Honeywell Company Technology.
Hal tersebut dibuktikan dengan perbandingan sebagai berikut:
3.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut, penulis menyarankan agar menggunakan Lummus
Technology (McDermott) untuk memproduksi fenol, agar biaya operasi yang
dikeluarkan murah dan menghasilkan produk fenol yang optimal dan banyak
dengan kemurnian 99,99%.
DAFTAR PUSTAKA