keluarga adalah pemenuhan kebutuhan biologis manusia dalam bentuk perkawinan. Dua bentuk keluarga: - Keluarga Inti - Keluarga Besar Konsep Keluarga Inti adalah ikatan keluarga yang meliputi ayah, ibu dan anak keturunan mereka atas dasar ikatan perkawinan dan hubungan darah. Biasanya banyak terdapat di Eropa dan Amerika Serikat dengan pandangan hidup individualisme.
Konsep
keluarga besar merupakan
perluasan dari keluarga inti. Dasar utama pengikatanya tetap perkawinan dan ikatan darah. Yang menjadi anggota keluarga besar adalah : (1). ikatan perkawinan keluarga inti: ayah dan ibu mertua, kakek dan nenek mertua, paman dan bibi mertua, dsb ; (2). Hubungan darah, ayah dan ibu kandung, kakek dan nenek kandung, paman dan bibi kandung, dsb.
Keluarga
besar banyak dijumpai di
Cina, indonesia, Jepang, Malaysia, India, dan negara-negara lain yang masih memakai konsep tersebut. Selain ikatan perkawinan dan darah, pengikat lain dalam keluarga besar adalah: asal etnis, sejarah leluhur, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, tradisi atau adat serta solidaritas dan ketergantungan.
Di antara hubungan pengikat
tersebut, faktor sosial memliliki peranan penting, diantaranya: Faktor sosial psikologis Faktor sosial budaya Faktor sosial ekonomi
Konsep-konsep keluarga besar
banyak dijumpai di masyarakat masyarakat pedesaan.
Tipe-tipe Keluarga Besar berdasar ikatan
darah dan perkawinan: Keluarga Patrilineal Keluarga Matrilineal Keluarga besar parental (bilateral) Fungsi fungsi keluarga: 1. Fungsi penerus generasi: melalui perkawinan sebagai realisasi penerus generasi 2. Fungsi budaya dan Sistem nilai budaya. Karena sebagai pusat interaksi sosial anggota di dalamnya.
Di dalam perkembangannya, budaya di
dalam keluarga dapat berkembang. Salah satu faktornya adalah faktor internal yang terdiri dari: kemauan dan kerja keras untuk menghidupi keluarga, melindungi anggota keluarga, memberi contoh baik pada keluarga dan lingkungan, kemampuan menciptakan moral bagi kehidupan keluarga Selain faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yang ikut mempengaruhi perkembangan budaya dalam keluarga.
3.
Faktor-faktor eksternal tersebut adalah:
(1) pendidikan, pelatihan dan penyuluhan; (2) kegiatan keagamaan; (3) pergaulan dan komunikasi; (4) pembauran dalam kelompok masyarakat; (5) adaptasi budaya setempat dan budaya pendatang. Fungsi Pendidikan. Di dalam keluarga terdapat budaya, yang terus berkembanhg, dan proses perkembangan inilah yang disebut pendidikan keluarga. Fungsi pendidikan ini disebut juga fungsi sosial edukatif.