Anda di halaman 1dari 9

KEWARGANEGARAAN

(2 SKS)

Bagya Agung Prabowo, SH, MHum

MATERI

REFERENSI
Lemhanas, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Tim Dosen UGM, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, 2002.
Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah, Pendidikan Kewarganegaraan
(Civic Education), Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, IAIN Jakarta Press,
2000.
Sobirin dan Suparman (Penyunting), Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak
asasi Manusia, UII Press, 2003.
Dwi Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Bumi Aksara,
2006.
Musthafa Kamal, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Citra Karsa
Mandiri, 2002.
dan lain lain.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


1)
Setiap jenis, jalur & jenjang pendidikan wajib
memuat Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama &
Pendidikan Kewarganegaraan
2)
Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adlh
hubungan antara warga negara & negara serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
3)
Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan &
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara merupakan salah
satu komponen yg tdk dpt dipisahkan dr Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian dlm susunan
kurikulum inti perguruan tinggi di Indonesia.

Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan
1) Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan & kemampuan dsr kpd
mhs mengenai hub antara WN dng Neg serta Pendidikan Pendahuluan
Bela Negara agr mnjdi WN yg dpt diandalkan oleh bangsa & negara.
2) Tujuan Khusus. Agr mhs dpt memahami & melaksanakan hak &
kewajiban scr santun, jujur & demokratis srt ikhlas sbg WN RI terdidik
& bertanggung jawab.
a) Agr mhs menguasai & memahami berbagai mslh dsr dlm
kehidupan bermasyarakat, berbangsa & bernegara, srt dpt
mengatasinya dng pemikiran kritis & bertanggungjawab yg
berlandaskan PS, Wasnus & Tahnas.
b) Agr mhs memiliki sikap & perilaku yg ssuai dng nilai2
kejuangan, cinta tanah air, srt rela berkorban bg nusa & bangsa.

Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi


1)
Menjadi warga negara yang memiliki wawasan berbangsa dan
bernegara.
2)
Menjadi warga negara yang komit terhadap nilai-nilai HAM
dan demokrasi, serta berpikir kritis terhadap permasalahannya.
3)

Berpartisipasi dalam hal:


a)
Upaya menghentikan budaya kekerasan dengan damai
dan menghormati supremasi hukum.
b)
Menyelesaikan konflik dalam masyarakat dilandasi
sistem nilai Pancasila dan universal.

4)
Berkontribusi terhadap berbagai persoalan dalam kebijakan
publik.
5)
Memiliki pengertian internasional tentang civil society,
menjadi warga negara yang kosmopolit.

Landasan Ilmiah
1) Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
a) Warga negara dituntut hidup berguna dan bermakna bagi negara
dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depannya.
b) Untuk itu diperlukan bekal ilpengtek dan seni yang berlandaskan
nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya
bangsa.
c) Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan
pegangan hidup warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
d) Sebagai perbandingan, di berbagai negara juga dikembangkan
materi pendidikan umum (general education/humanities) sebagai
pembekalan nilai-nilai yang mendasari sikap dan perilaku warga
negaranya.
1) Amerika Serikat : History, Humanity, Philosophy.
2) Jepang : Japanese History, Ethics, Philosophy.
3) Filipina : Philipino, Family Planning, Taxation and Land
Reform, The Philipine New Constitution, Study of Human Rights.
4) Beberapa negara lainnya : Civics Education.

Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan


a)
Objek Material. Segala hal yang berkaitan dengan warga
negara baik yang empirik maupun yang non-empirik, yang meliputi
wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa
dan negara.
b)
Objek Formal. Mencakup dua segi, yaitu segi hubungan
antara warga negara dan negara (termasuk hubungan antar warga
negara) dan segi pembelaan negara.
Rumpun Keilmuan. Pendidikan Kewarganegaraan bersifat
interdisipliner (antar bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan
pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan diambil dari
berbagai disiplin ilmu.

Landasan Hukum
1) UUD 1945[1]
a) Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita
tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
b) Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan warga negara di dalam
hukum dan pemerintahan.
c) Pasal 27 (3), hak dan kewajiban warga negara dalam upaya
pembelaan negara.
d) Pasal 30 (1), hak dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
e) Pasal 31 (1), hak warga negara mendapatkan pendidikan.
2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3) Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang
Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
[1] MPR, UUD Negara RI Tahun 1945 Beserta Amandemennya, Pressindo, 2006.

Anda mungkin juga menyukai