putro
Ca
paru
akan
menempati teratas dalam urutan
keganasan tersering di Indonesia.
putro
Pengaruh rokok:
putro
Pengaruh Industri
asbestos, yang dinyatakan meningkatkan
resiko kanker 6-10 kali
putro
putro
Skuamos).
2. Adeno Karsinoma
3. Small cell undiferentiated carcinoma (oat cell)
Occult Cancer
: Tx, N0, Mo
Stadium 0 : Tis, N-0, M-0
Stadium I.
: T-1,T2, N-0, M-0
Stadium II.
: T1, T2, N-1,,M-0.
Stadium IIIA
: T1,T2. N-2, atau M0.
T3, N0, N1, N2. M0
Stadium IIIB
: Seberang T. N3. Mo
T4. seberang N. Mo
Stadium IV : Seberang T. Seberang N. M1
putro
T = Tumor in situ
T0
: Tidak tampak tm primer
Tx : Tm primer sulit dinilai, skret bronchopolmunal
(+)
Tis : Karsinoma in situ
T1 : Diameter tumor < 3 cm. Tanpa invasi ke Bronkus
T2 : Diameter tumor > 3 cm. Dapat disertai
atelektasis / pneumonitis , namun berjarak lebih dari
2 Cm. dari Karina, mengenai pleura visceral, serta
belum ada efusi pleura.
T3 : Tm ukuran besar dg tanda invasi ke sekitar ( ddg
toraks, diafragma / mediatinum) / sudah berada dekat
karina disertai efusi pleura.
T4 : Tm seberang, mengenai mediastinum atau
jantung, pembuluh besar, trachea, esophagus atau
disertai efusi pleura.
putro
Nx
: KGB tidak dapat ninilai
N0
: Tidak didapatkan penjalaran ke
kelenjar limfe regional.
N1
: Terdapat penjalaran ke kelenjar
limfe hilus ipsilateral.
N2
: Terdapat penjalaran ke kelenjar
limfe mediastinum atau kontralateral
N3
: Terdapat penjalaran ke kelenjar
limfe ekstratorakal.
putro
putro
Skala
Karnofsky
Nilai
WHO
Kriteria
90
- 100
Aktifitas normal
70
- 80
50
- 60
30
- 40
10
- 20
Radiologis
Bronkografi
Gambaran bronkografi yang dianggap
patognomonik adalah obstruksi stenosis
irreguler
Sitologi
Dahak yang representatif dapat diperoleh
melalui batuk spontan, dengan bantuan
aerosol ( 20% propylene glycol dalam
larutan 10% NaCl. Dihangatkan sampai
kurang lebih 45-50 C.)atau melalui
bilasan/sikatan aspirasi bronkial.
putro
Endoskopi
Meliputi pemeriksaan laringoskopi dan
bronkoskopi serta bilasan bronkial,
kerokan/sikatan serta biopsi.
Tujuan bronkoskopi ( serat optik )
Mengetahui perubahan pada bronkus
akibat kanker paru.
putro
putro
Biopsi
Bahan biopsi dapat diperoleh melalui
cara biopsi perkutaneus transbronkial
ataupun open biopsi. Sedangkan
bahannya dapat berupa jaringan kelenjar
regional jaringan pleura ataupun jaringan
paru.
putro
Imunologi
putro
PATOFISIOLOGI
Paparan bahan karsinogenik
Deskuamasi
Hyperplasi, metaplasi.
Cell Kanker
Manifestasi Klinik
Ca
Intrapulmoner
Intratoraksik
Ekstrapulmonal
Ekstra toraksik
Non Metastatik
putro
Ekstra Toraksik
Metastatik
Ca Intra pulmonal
Kanker lumen branchus
Proksimal
Sumbatan parsial
lengan
atau total
sendi jari
Sesak nafas
(Wheezing)
Distal
Bronkiektasis/
akteletasis
putro
Apek Paru
N. Frenikus
N.Recurrens
Jantung
S. Simpatis
Paralises
Sindrom
Paralises
disfgs
Diafragma
Ch.vocalis
Dispnoe
Horner
VC. Superior
Sindrom
Trachea
OBSTRUKSI
VC. Superior
Oesopagus
Disfagia
Atelektasis
Gg. Kom.
g. Fungsi
Oedema muka
ggn.
nutrisi
CO
Verbal.
Penglihatan
& lengan
jln nafas
krg. kebut.
Resiko
injury
Body
Emage
putro
Inevektive
air way
Organ
target