Anda di halaman 1dari 9

Wahhabi

Nimah Afifah

Aliran Salafiyah

Golongan ini muncul pada abad IV H yang


dinisbatkan kepada Ahmad ibn Hanbal.
Asy`ariyah, Maturidiyah dan Mu`tazilah
sebenarnya juga mengaku sebagai
golongan salaf. Akan tetapi ditolak karena
berani melakukan ta`wil (dianggap bid`ah)
Apa yang dilakukan Ahmad ibn Hanbal
dilanjutkan oleh Ibn Taimiyyah

Ibn Taimiyyah

Nama lengkap: Ahmad Taqiyyuddin Ibn Taimiyyah alHarrani al-Damsiqi, lahir di Harran Syiria Utara, 661
H, meninggal 728 H dalam penjara Damaskus
Ia hidup dalam suasana perang dengan tentara Mughal
Ia dikenal sebagi ulama yang sangat pemberani,
terutama ketika ada paham yang dianggap sesat,
bid`ah
Sikap hidupnya: orang Islam harus berakidah dan
beribadah sebagaimana yang diajarkan oleh alQuran dan Hadis tidak lebih dan kurang
Kelemahan pandangan ini budaya tidak mendapat
tempat sama sekali sehingga agama menjadi gersang.
Jargonnya terkenal Kembali kepada al-Quran dan
Hadis
Apa yang dilakukan Ibn Taimiyyah dilanjutkan oleh
Muhammad Ibn Abdul Wahhab

M. Ibn Abdul Wahhab

Nama lengkap: Muhammad ibn Abdul Wahab


ibn Sulaiman at-Tamimi. Lahir di Uyainah
tahun 1115 H, meninggal di Najed 1206 H.
Ia berasal dari keluarga intelektual pengikut
Hanbali. Ayahnya seorang Qadhi di Uyainah.
Karena
berasal
dari
keluarga
yang
terpandang,
dia
mendapat
berbagai
kemudahan untuk belajar diberbagai negara,
sampailah pada suatu saat dia berguru
dengan Ibn Taimiyah.

Lanjutan

Setelah berguru dengan Ibn Taimiyah, pandangan


dia mulai bertentangan dengan umumnya Islam saat
itu
Hingga
ia
dan
keluarga
besarnya
terjadi
pertentangan paham, bahkan sampai ayahnya di
pecat dari qadhi gara-gara pemikiran yang
dilontarkan oleh M. ibn Abdul Wahhab.
Pada tahun 1740 M, Syaikh
Abdul Wahhab
meninggal. Justru sepeninggal ayahnyalah ia mulai
leluasa menyebarkan paham puritannya karena
sudah tidak ada yang ditakuti lagi.
Paham yang disebarkan disebut dengan Wahhabi

Lanjutan

M ibn Abdul Wahhab dikenal dekat dengan


penguasa.
Semula ia mendekati penguasa Uyainah, hingga
akhirnya ia mendapat fasiltas dan perlindungan
dari Uyainah. Namun karena para ulama
memberontak paham yang disebarkan Wahhabi,
ia lalu meninggalkan Uyainah
Ia lalu berkolaborasi dengan M ibn Suud hingga
berhasil mendirikan kerajaan Arab Saudi, dan
akhirnya Wahhabi menjadi paham resmi negara.

Kaidah berfikir Wahhabi


(Arba`u Qawaid)

Haram membicarakan Allah tanpa ilmu


Setiap sesuatu yang tidak ada ketentuan
syariatnya, maka dimaafkan, tidak boleh
mengaharamkan
ataupun
memakruhkannya.
Meninggalkan dalil yang muhkam (sudah
jelas)
dan
mengambil
dalil
yang
mutasyabih (samar) adalah sesat
Nabi menyebut halal dan haram adalah
jelas, yang tidak mengikuti adalah sesat.

penjelasan

Menurut M ibn Abd Wahhab bahwa jaman


sekarang kemusyrikan lebih dahsyat. Kalau
jaman Nabi kemusyrikan yang tidak begitu
parah
saja
mereka
diperangi,
apalagi
sekarang
Jaman Nabi orang disebut kufur adalah orang
yang menyembah malaikat bulan, pohon, dll,
maka tawasul, ziarah, shalawatan adalah kufur
Nash dipahami secara tekstual, jadi semua
nash baginya muhkam.

Ajaran Wahhabi
(Pemurnian Agama)
Konsep Tauhid: baginya sebagaimana umat Islam
pada umumnya tauhid dibagi 3, yakni tauhid uluhiyah,
rububiyah dan sifatiyah
Tauhid Uluhiyah: hanya kepada Allah lah kita harus
menyembah, minta pertolongan. (dari konsep ini dia
mengharamkan tawasul, ziarah kubur, bersholawat,
memperingati maulid Nabi, dll) konsekwensinya
makam-makam
yang
dikeramatkan
harus
dihancurkan.
2. Menolak bid`ah. Baginya tidak ada pembagian bid`ah.
Semua bid`ah adalah sesat.
3. Takfir atau mengkafirkan orang yang tidak mengikuti
ajrannya.

1.

Anda mungkin juga menyukai