Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


Subhanahu Wa Taala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehinga penulisan makalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata
kuliah IPDHK (Ilmu Penyakit Dalam Hewan Kecil) ini dapat terselesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam kami sanjung sajikan ke pangkuan besar Nabi
Muhammad Shallaallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarga dan sahabatnya yang
telah berjuang menegakkan agama Allah dan membawa manusia dari alam
kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyakit scabies pada
kucing, ciri-ciri penyakit, dampak yang ditimbulkan, dan juga bagaimana
pencegahan dan pengobatan penyakit scabies pada kucing. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran serta usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada kordinator dan seluruh
dosen laboraturium klinik, kakak-kakak dan abang-abang asisten, serta temanteman, dan semua orang-orang yang membantu kami dalam melaksanakan
praktikum ilmu penyakit dalam hewan kecil atas bantuan dan arahan ataupun
pikiran-pikiran yang telah diberikan kepada kami.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang. Aamiin... aamiin Ya RabbalAlamin.

Tim Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Scabies yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu
yang biasa disebut tungau scabies atau sarcoptes. Jenis penyakit ini kerap
menyerang kucing, anjing dan kelinci serta bisa pula menular ke manusia. Jenis
tungau ini ada 2 macam yaitu Sarcoptes scabei dan Notoedres cati scabies.
Tungau ini memiliki ukuran kecil sekali 0.2 - 0.4 mm, dan hanya dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop dan bisa juga memakai kaca pembesar.
Serangan tungau scabies yaitu menggali serta melubangi kulit lalu
bertelur dan terus-menerus menggali saluran-saluran pada kulit. Sesudah bertelur,
tungau betina akan mati dalam kurun waktu 3 sampai 8 hari telur akan menetas
menjadi beberapa ekor larva berkaki enam, dan larva yang sudah dewasa beralih
menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Pada nimfa dewasa ini berganti kulit
yang akan menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa ini berkembang biak di dalam
saluran yang sudah digalinya dan membutuhkan waktu hingga 2 sampai 3
minggu, seperti itulah siklus hidup scabies ini.
Scabiesis bisa menyerang semua usia pada kucing baik jantan maupun
betina. Untuk penularan penyakit scabies ini berlangsung lewat kontak fisik
antara kucing atau mungkin kontak dengan alat tempat yang tercemar tungau
seperti kandang, sisir dan lain-lain. Gejala awal terserang penyakit ini umumnya
seperti gatal serta rontok di sekitar telinga, leher, muka, kelopak mata, hidung dan
yang pasti di bagian kepala.
Ciri-ciri kucing terjangkit scabies adalah sering menggaruk-garuk pada
bagian kepala. Dan pada ujung daun kuping nampak bercak kerak kulit mati serta
membotak. Bila scabies tersebut dibiarin maka bakal makin menyebar ke semua
bagian kepala kucing. Kadang-kadang banyak sebagian orang tidak dapat
membedakan antara tungau scabies dengan jamur ringworm. Langkah yang
paling mudah untuk membedakannya scabies yaitu pada ujung kuping terdapat

kerak dan saat kita kerok perlahan-lahan, maka kulit mati terangkat dan dapat
menyebabkan luka.
Gambar I: Tungau Sarcoptes scabei

Gambar II: Kucing yang terkena scabies di daerah telinga

Anda mungkin juga menyukai