Tim Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Scabies yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu
yang biasa disebut tungau scabies atau sarcoptes. Jenis penyakit ini kerap
menyerang kucing, anjing dan kelinci serta bisa pula menular ke manusia. Jenis
tungau ini ada 2 macam yaitu Sarcoptes scabei dan Notoedres cati scabies.
Tungau ini memiliki ukuran kecil sekali 0.2 - 0.4 mm, dan hanya dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop dan bisa juga memakai kaca pembesar.
Serangan tungau scabies yaitu menggali serta melubangi kulit lalu
bertelur dan terus-menerus menggali saluran-saluran pada kulit. Sesudah bertelur,
tungau betina akan mati dalam kurun waktu 3 sampai 8 hari telur akan menetas
menjadi beberapa ekor larva berkaki enam, dan larva yang sudah dewasa beralih
menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Pada nimfa dewasa ini berganti kulit
yang akan menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa ini berkembang biak di dalam
saluran yang sudah digalinya dan membutuhkan waktu hingga 2 sampai 3
minggu, seperti itulah siklus hidup scabies ini.
Scabiesis bisa menyerang semua usia pada kucing baik jantan maupun
betina. Untuk penularan penyakit scabies ini berlangsung lewat kontak fisik
antara kucing atau mungkin kontak dengan alat tempat yang tercemar tungau
seperti kandang, sisir dan lain-lain. Gejala awal terserang penyakit ini umumnya
seperti gatal serta rontok di sekitar telinga, leher, muka, kelopak mata, hidung dan
yang pasti di bagian kepala.
Ciri-ciri kucing terjangkit scabies adalah sering menggaruk-garuk pada
bagian kepala. Dan pada ujung daun kuping nampak bercak kerak kulit mati serta
membotak. Bila scabies tersebut dibiarin maka bakal makin menyebar ke semua
bagian kepala kucing. Kadang-kadang banyak sebagian orang tidak dapat
membedakan antara tungau scabies dengan jamur ringworm. Langkah yang
paling mudah untuk membedakannya scabies yaitu pada ujung kuping terdapat
kerak dan saat kita kerok perlahan-lahan, maka kulit mati terangkat dan dapat
menyebabkan luka.
Gambar I: Tungau Sarcoptes scabei