Manusia adalah homo rasionale, bertindak sesuai kepentingan individu. Ketika ada
aktivitas yang dilakukan oleh manusia, maka itu dilakukan atas dasar
kepentingannya sendiri, dan berupaya memaksimalkan utilitas pribadinya sebelum
ke utilitas organisasi.
Sistem menjudge bahwa manusia itu tidak baik, ssehingga diperlukan seperangkat
aturan. Aspek perilaku manusia perlu dipelajari, karena manusia itu unik, dan
sebuah treatmen tidak sama untuk semua orang.
Ada tipe manajemen
1. Management by exception
management by exception. Management by exception adalah suatu gaya yang
diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktivitas hanya jika aktivitas itu
menyimpang dari kinerja yang dapat diterima. Agar manajer dapat
mempraktekan management by exception, harus ditetapkan standar dalam
bentuk batas atas dan batas bawah kinerja yang dapat diterima.
Management by exception memberikan tiga keuntungan dasar, yaitu :
a. manajer tidak membuang-buang waktu untuk memantau aktivitas yang
berlangsung secara normal.
b. karena lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat
memperoleh perhatian lebih menyeluruh.
c. perhatian dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang
tidak berjalan semestinya.
Namun terdapat pula sejumlah kendala yang harus diketahui, yaitu :
a. beberapa jenis kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara
kuantitas
sehingga
standar
tidak
dapat
ditetapkan.
suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara akurat sangat
diperlukan.
b. perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk menjaga standar
pada
tingkat
yang
tepat.
manajer tidak boleh pasif dan hanya menunggu batas kinerja lewat.
Manajer harus bertindak memecahkan suatu permasalahan sebelum
situasi menjadi tidak terkendali.
2. Management by objection
Manajemen
sesuai
objektif (MBO)
adalah
suatu
proses
persetujuan
terhadap objektif di
dalam
satu
organisasi
sehingga manajemen dan karyawan menyetujui objektif ini dan memahami apa
posisi mereka di dalam organisasi tersebut.
3 tipe perusahaan
1. Organisasi fungsional
2. Organisasi unit bisnis
3. Organisasi matriks
Fungsi menghasilkan menghasilkan, membuat dan meamasarkan dilimpahkan
kepada manajer unit bisnis. Kinerja akan diukur dengan laba. Pusat laba adalah
pusat pertanggungjawaban yang diukur dengan berapa laba yang dihasilkan
Pusat pertanggungjawaban hanya perlakuan (treatment).
Penyusunan anggaran
Anggaran kontinjensi berjalan saat suatu kondisi yang ditetapkan terpenuhi dan
secara otomatis berjalan tanpa adanya otorisasi. Kondisi yang disyaratkan
merupakan keadaan yang signifikan.
Penyusunan anggaran di orgnaisasi bisnis itu dimulai dari satu titik yaitu
departemen penjualan.
Anggaran diapakai resource allocation, VS mengukur seberapa baik mereka bekerja
yang berimbas pada bonus dan komisi yang akan diperoleh.
Anggaran itu sulit tapi masih dapat dicapai.
Kalau dari pemerintahan, penyusunan dilakukan secara simultan kemudian
dilakukan rrekonsiliasi.
Analisis varian dijadikan pintu masuk manajer untuk menilai pencapaian kinerja
bawahan. Berikutnya adalah tentang responsibility center, terkait tugas manajer.