Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP


HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:
1. Bagaimanakah status gizi anak prasekolah taman kanak-kanak Laksana
Kumara?
2. Bagaimanakah pola makan anak prasekolah taman kanak-kanak Laksana
Kumara?
3. Apakah ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak prasekolah
taman kanak-kanak Laksana Kumara?
4. Apakah kendala yang dihadapi ibu dalam meningkatkan status gizi anak
prasekolah taman kanak-kanak Laksana Kumara?
1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasar dari rumusan masalah yang telah

dibuat yaitu:
1. Untuk mengetahui status gizi anak prasekolah taman kanak-kanak Laksana
Kumara.
2. Untuk mengetahui pola makan anak prasekolah taman kanak-kanak Laksana
Kumara.
3. Untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan status gizi anak
prasekolah taman kanak-kanak Laksana Kumara.
4. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi ibu dalam meningkatkan status
gizi anak prasekolah taman kanak-kanak Laksana Kumara.
1.4

Manfaat Penelitian

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT


TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

2
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini berupa
manfaat teoritis dan manfaat praktis adalah sebagai berikut:
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan

utamanya dalam pembelajaran mengenai status gizi.


2.

Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan
saran kepada ibu akan pentingnya pengaturan pola makan anak
berdasarkan umur balita.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan pengetahuan dalam suatu
penelitian lain yang berhubungan dengan status gizi balita berdasarkan
pola makan.

1.5

Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

1.5.1 Asumsi
Sebagai landasan berpikir dalam proses penelitian yang akan dilakukan,
digunakan berbagai asumsi sebagai berikut.
1) Jumlah sampel yang digunakan representatif karena diasumsikan telah
mewakili dari seluruh populasi yaitu semua populasi target dilibatkan
sebagai populasi terjangkau yaitu 100% dari populasi terjangkau.
2) Ketelitian alat-alat yang digunakan sudah sesuai dengan kritereia yang
terdapat pada Puskesmas Kelurahan Panjer dan dipergunakan sesuai
dengan kegunaannya serta sudah dikalibrasi.
3) Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data sudah
memenuhi syarat sebagai pengumpul data karena sebelum digunakan
sebagai alat pengumpul data telah dilakukan uji validitas dan realibilitas
terlebih dahulu dengan hasil valid dan reliabel.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT


TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

3
1.5.2 Keterbatasan Penelitian
Selain asumsi-asumsi tersebut, penelitian ini juga mempunyai
keterbatasan antara lain:
1) Dalam penelitian ini hanya meneliti hubungan antara pola makan dengan
status gizi balita.
2) Status gizi yang diukur hanya terbatas pada indikator berat badan menurut
umur (BB/U), berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), dan tinggi
badan menurut umur (TB/U) sedangkan indikator lainnya tidak diteliti.
3) Pola makan ditentukan dengan food recall, dalam penelitian ini hanya
terbatas pada balita di TK Laksana Kumara.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Balita
2.1.1 Pengertian Balita
2.1.2 Karakteristik balita
2.1.3 Tumbuh kembang balita
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.3.4
2.4
2.4.1
2.4.2
2.4.3
2.5

anak prasekolah (taman kanak-kanak)


pengertian anak prasekolah (taman kanak-kanak)
karakteristik anak prasekolah (taman kanak-kanak)
kebutuhan gizi anak prasekolah
pola makan anak prasekolah
tingkat asupan makanan anak prasekolah
frekuensi pola makan anak prasekolah
status gizi
pengertian status gizi
faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
penilaian status gizi
standar penilaian status gizi
pola makan
pengertian pola makan
faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan
pola makan anak prasekolah
Penelitian yang relevan

2.6

Kerangka berpikir

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT


TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

4
2.7

Hipotesis

Berdasarkan

permasalahan

dan

tujuan

penelitian,

dapat dirumuskan hipoteseis ada hubungan antara


pola makan dengan status gizi anak prasekolah

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang
melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel
itu penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti
akandapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian (Sukardi, 2003).
3.2 lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di taman kanak-kanak Laksana Kumara, denpasar.
3.3
Subjek penelitian (Populasi Dan Sampel)
Subjek penelitian ini adalah keseluruhan

sampel

anak

prasekolah usia 4-5 tahun di taman kanank-kanak Laksana


kumara. Sampel yang dipilih sebanyak 20% anak balita.
Teknik

pengambilan

sampel

digunakan

dengan

teknik

purposive sampling, karena untuk menentukan seseorang


menjadi sampel atau tidak disarkan pada tujuan tertentu.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


3.4.1 Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : pola makan
2. Variabel terikat
: staus gizi anak prasekoalh
3. Variable kontrol
: usia anak prasekolah 4-5 tahun
3.4.1 definisi Operasional

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT


TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

5
untuk menghindari salah pengertian dalam istilah-istilah penting
yng berkaitan dengan judul penelitian ini, dipandang perlu untuk
memberikan beberapa penjelasan sebagai berikut.
1. Anak prasekolah adalah
2. Pola makan anak prasekolah adalh
3. Status gizi adalah
3.5metode pengumpulan data
untuk
menghindari
terjadi

kesalahan

dalam

pengumpulan data dilakukan tahapan sebagai berikut.


1. Tahap persiapan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap persiapan
adalah sebagai berikut.
a. Mengurus ijin ke TK Laksana Kumara
b. Menyediakan
alat-alat
pengambilan
seperti

timbangan,

pengukur

data,

tinggi

badan,

meteran, dan penggaris.


2. Tahap pelaksanaan
Setelah melakukan persiapan ilakukan pengambilan
data dengna cara sebagai berikut.
a. Metode
wawancara
dilakukan

dengan

mengajukakn pertanyaan yangberkaitan dengan


status gizi anak prasekolah berdasarkan pola
makan dan kendala yang terkait dengan upaya
meningkatkan status gizi pada naka prasekolah
berdasrakan pola makan. Yang diwawancarai
terkait pola makan dan kendala adalah orang
tua

anak.

Wawancara

dilakukan

dengan

mendatangi rumah orang tua anak.


b. Metode pengukuran status gizi anak dilakukan
dengan

menggunakan

alat-alat

yang

telah

disiapkan dlaam penelitian, yang ditunjukkan


kepada anak. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah BB/U, BB/TB, dan TB/U.
c. Metode kuesioner dilakukan dengan menyebrkn
kuesioner kepada orang tua anak yng berisi
sejumlah prtanyaan-pertnyaan yang berkaitan
dengan

status

gizi

anak

berdasarkan

pola

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT


TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

6
makan. Yang mengisi kuesioner adalah ibu anak.
Cara pengisisannya yaitu dengan cara mngisi
benar salah sesuai dengan engetahuan ibu
tentang gizi. Kuesioner diberikan pada saat
mendatangi rumh anak.
3.6instrumen peneltian
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Kuesioner
Kuesioner yang sudah divalidasi dan dianalisis
realibilitasnya digunakan untuk mengetaui tingkat
pengetahuan

ibu

terhadap

status

gizi

dan

kesehatan anak praseolah.


Menurut arikunto (2006) kategori pengetahuan
yakni sebgai berikut.
a. Kurang dengan presentase <60% atau jumlah
jawaban benar yakni <18.
b. Cukup dengan presentase 60-75% atau jumlah
jawaban benar yakni 18-22.
c. Bik dengan presentase >75%

atau

jumlah

jawaban benar yakni 23-30.


2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui
pola

makan

anak

yang

dilakukan

dengn

menanyakan langsung kepada orang tua anak.


3. Timbangan merek dacin buatan indonesia dengan
ketelitian 0,1 kg digunakan untuk mengetahui berat
badan bayi.
4. Alat pengukur tinggi badan merek dipa bautan
indonesia dengan ketelitian 0,1 cm digunakan
untuk mengukur tinggi badan bayi.

3.5 Strategi Analisis Data


Strategi analisi data yabg dgunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Analisis deskriptif untuk sttus gizi dan pola makan anak prasekoalh
Penilaian status gizi secara antropometri didasarkan atas penilaian keadaan
fisik dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur da tingkat gizi.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT


TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI
SMA NEGERI 1 SAWAN

7
Antropometri yang digunakan dalam penentua sttus gizi adalah berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB) yaitu berat badan dibandingkan umur
(BB/U), tinnggi badan dibandingkan dengan umur (TB/U), berat badan
dibandingkan dengan tinggi badan (BB/TB) (Supariasa, dkk, 2001). Untuk
mengetahui tingkat konsumsi pada aank menggunakan recall 24 jam.
2. Hubungan pola makan denganstatus gizi dianalisis dengan uji korelasi
product moment dengan taraf signifikasi n = 5% dan @=0,05 yang
dihitung dengan SPSS untuk mengetahui hubungan antara pola makan
dengan status gizi anak.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai