Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama

: Gifari Ramadhan

NPM

: 1506673580

Fakultas / Program Studi

: Teknik / Teknik Komputer

Grup

: 6

Kawan Kerja

: 1. Intan Anyelir Nursan


2. Ananda Tri Adhityaxena
3. Irfan Fawaz Prabowo
4. Bhagaskara Putra Haditya
5. Catharina Candra Pratita
6. Joshua Kristianto
7. Asa Ibnu Hazmy

No. & Nama Percobaan

: KR01 Disipasi Kalor Hot Wire

Minggu Percobaan

: Pekan ke-3

Tanggal Percobaan

: 25/03/2016

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Universitas Indonesia

KR01 Disipasi Kalor Hot Wire


Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Alat
1

Kawat pijar (hotwire)

Fan

Voltmeter dan Amperemeter

Adjustable power supply

Camcorder

Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Gambar Alat Percobaan

Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.
Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan
pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik
mengalir.
KR01

P = v i t .........

(1)

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah. Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh
overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio =
Rw

= resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan

udara).
Ra

= resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang


menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan
referensi (reference velocity, U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi
kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat tersebut berbentuk persamaan linear atau persamaan
polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan
melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal
230 cm/s.
KR01

Teori Tambahan
Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari energi yang
terkhusus meliputi energi panas dan transformasinya. Termodinamika berhubungan
dekat dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika berasal. Dalam
kajian termodinamika, terdapat hukum-hukum yang mengatur perilaku termodinamis
antara sistem dan lingkungan yang dinamakan hukum termodinamika. Hukum I
Termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak dapat diciptakan, dan
tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya. Namun, hal ini tidak sembarangan saja. Hukum II Termodinamika
membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dengan yang tidak. Bunyi hukum
II termodinamika dalam pernyataan alirankalor: Kalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya. Dalam percobaan ini, hukum-hukum tersebut berkaitan
dengan apa yang disebut dengan Disipasi Kalor. Disipasi Kalor adalah energi yang
hilang dari suatu sistem masuk ke dalam lingkungan karena adanya gesekan, viskositas,
hambatan listrik, histerisis dalam zat magnetic, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan
hilang disini adalah dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak menjadi tujuan
suatu sistem (dalam percobaan, energi listrik berubah menjadi energi kalor). Timbulnya
energi disipasi siterjadi secara alamiah.
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan dan tekanan angin dan merupakan alat yang kini sering digunakan oleh
badan-badan yang terkait dengan kepengurusan kondisi lingkungan seperti misalnya
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Secara umum, terdapat 2 jenis
anemometer yakni untuk mengukur kecepatan angin (anemometer kecepatan) dan
mengukur tekanan angin (anemometer tekanan). Namun, yang sering digunakan adalah
anemometer kecepatan dan salah satu jenisnya adalah hot wire anemometer.

KR01

Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah
halaman ini.
1

Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web rLab).

Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 cm/s , dengan mengklik


pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran.

Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button


pada icon
menghidupkan power supply kipas.

Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara
mengklik icon ukur.

Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan


230 cm/s.

Tugas & Evaluasi


1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran
udara.
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang
menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran
angin.
3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan
hotwire.
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

KR01

PEROLEHAN DATA
A. Data Pengamatan
V = 0 cm/s
t (s)

Vangin

V-

I-

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(cm/s)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

HW
2.110
2.110
2.110
2.110
2.110
2.110
2.110
2.110
2.110
2.110

HW
54.2
54.2
54.2
54.1
54.1
54.0
54.0
54.0
53.9
53.9

V = 70 cm/s
t (s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
t (s)
1
2
3
4
5
KR01

Vangin

V-

(cm/s)
HW
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
70
2.111
V = 110 cm/s

IHW
53.9
53.9
53.9
53.9
53.9
53.9
53.9
54.0
54.0
54.1

Vangin

V-

I-

(cm/s)
110
110
110
110
110

HW
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111

HW
54.0
54.0
54.0
54.0
54.0

6
7
8
9
10

110
110
110
110
110

2.111
2.111
2.111
2.111
2.111

54.0
54.0
54.0
54.0
54.1

V = 150 cm/s
t (s)

Vangin

V-

I-

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(cm/s)
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150

HW
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111

HW
54.2
54.2
54.2
54.2
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3

V = 190 cm/s
t (s)

Vangin

V-

I-

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(cm/s)
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190

HW
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111

HW
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3
54.3

V = 230 cm/s
t (s)
KR01

Vangin

V6

I-

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(cm/s)
230
230
230
230
230
230
230
230
230
230

HW
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111

HW
54.1
54.1
54.1
54.2
54.2
54.1
54.2
54.1
54.1
54.1

Tabel Rata-rata
Vangin (cm/s)
0
70
110
150
190
230

Tegangan Rata-rata (V)


2.11
2.111
2.111
2.111
2.111
2.111

TUGAS DAN EVALUASI

1 Grafik hubungan antara tegangan hotwire dengan waktu untuk tiap


kecepatan aliran udara.

KR01

Grafik Hubungan antara Tegangan Hotwire (V) dengan Waktu (s)


2.11
2.11

V = 0 cm/s

2.11

V = 70 cm/s

2.11
Tegangan Hotwire (v)

V = 110 cm/s

2.11

V = 150 cm/s

2.11

V = 190 cm/s

2.11

V = 230 cm/s

2.11
2.11
123
456
789
10
Waktu (s)

2. Grafik hubungan antara tegangan hotwire dengan kecepatan aliran angin.

Grafik Hubungan antara Tegangan Hotwire dengan Kecepatan Aliran Angin


2.11
2.11
2.11
2.11
2.11

Tegangan Rata-rata

Tegangan Hotwire (V) 2.11


2.11
2.11
2.11
2.11
0

70

110

150

190

230

Kecepatan Aliran Angin (cm/s)

3 Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.


KR01

Metode least square digunakan untuk membentuk fungsi :


y = mx + b
x = kecepatan angin
y = tegangan Hotwire (V-HW)
Untuk mencari nilai koefisien persamaan menggunakan metode dan rumus :

Tabel Least Square

KR01

m2

Kesalahan Relatif
m2/m
m = 3,59x10-6 ; b = 2,1
Maka persamaan kecepatan angin terhadap tegangan hotwire adalah
y = 3,59x10-6 x + 2,1

Berdasarkan percobaan dan data yang telah praktikan peroleh. Kawat hotwire tidak dapat
dijadikan sebagai pengukur kecepatan angin karena hasil yang didapatkan sangat tidak presisi
dan memiliki kesalahan yang relatif besar. Namun, Kawat hotwire dapat dipergunakan untuk
memperkirakan kecil atau besarnya angin yang dialirkan, yaitu dengan memperhatikan
perubahan tegangan dan arus yang diperoleh.

5 ANALISIS DATA
KR01

10

Analisis Percobaan
Tujuan praktikum KR01 ini yaitu untuk mengetahui kemampuan hotwire untuk
digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara/angin. Kipas angin dipergunakan sebagai
sumber pergerak udara, Kipas angin diatur dengan 6 variasi kecepatan yang berbeda, dimulai
dari 0 cm/s, selanjutnya 70 cm/s, 110 cm/s, 150 cm/s, 190 cm/s, dan yang terakhir 230 cm/s.
Pada saat kecepatan angin 0 m/s, nilai tegangan belum dipengaruhi oleh kecepatan angin.
Namun, ketika penambahan kecepatan nilai tegangan yang terbaca mengalami kenaikan yang
sangat kecil dan hal ini hanya terjadi pada pengaturan 70 cm/s selanjutnya tidak mengalami
perubahan tegangan dan arus yang diperoleh. Praktikan juga memperoleh hasil yang menunjukan
Arus yang fluktuatif tetapi cenderung naik. Seharusnya berdasarkan teori yang ada, hasil yang
diperoleh arus listrik berbanding lurus dengan kecepatan angin, sedangkan tegangan berbanding
terbalik dengan kecepatan angin Hal ini menunjukan bahwa aliran angin memengaruhi nilai
resistansi kawat hotwire yang selanjutnya memengaruhi tegangan dan arus. Ketika angin
dialirkan, angin menerpa kawat dengan kecepatan v dan gaya F. Hembusan angin tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan nilai resistensi dari kawat itu yang sebanding dengan
kecepatan angin. Semakin kencang angin yang dialirkan, semakin besar pula arus listrik yang
dihasilkan. Dan sebaliknya, semakin besar kecepatan angin yang diberikan, semakin kecil
tegangan yang dihasilkan. Perubahan kalor dipengaruhi oleh besar kecilnya perubahan resistensi
tersebut.
Analisis Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah praktikan lakukan, diperoleh hasil bahwa semakin
besar kecepatan udara yang dihembuskan oleh kipas maka tegangan pada kawat akan bernilai
tetap dan arus yang mengalir pada kawat hotwire cenderung mengalami kenaikan. Dari hasil
pengolahan data didapatkan suatu persamaan.
y = 3,59x10-6 x + 2,1
Persamaan yang telah praktikan peroleh belum tentu benar tetapi persamaan itu didapatkan dari
metode pendekatan yang paling baik dari hasil yang diperoleh dari percobaan diatas. Hal ini
KR01

11

dapat dibuktikan dengan memasukkan nilai salah satu tegangan hotwire pada persamaan y =
3,59x10-6 x + 2,1 Maka kecepatan angin yang diperoleh tidak tepat pada kecepatan yang terjadi
pada saat percobaan.
Analisis Kesalahan
Seperti hasil yang telah didapatkan oleh praktikan, yaitu hasil tegangan yang tidak sesuai
dengan teori yang ada dan arus yang masih bersifat fluktuatif walaupun cenderung naik, hal ini
menunjukan terjadi kesalahan dalam praktikum ini. Meskipun praktikum ini dilaksanakan secara
online, tetap saja terdapat banyak faktor yang memengaruhi hasil percobaan contohnya
komputasi sistem online yang tidak stabil. Tetapi, akan kesalahan akan lebih fatal jika praktikum
dilakukan secara manual karena banyak faktor eksternal yang akan memengaruhi hasil
praktikum.
Analisis Grafik
Terdapat 2 grafik yang diperoleh praktikan. Pertama grafik hubungan antara tegangan
hotwire dengan waktu,grafik ini menunjukan bahwa ketika pada saat 0 detik kecepatan nilai
tengangan bernilai 2.11 V tegangan akan bernilai sama terus sampai detik selanjutnya. Grafik
kedua yaitu grafik hubungan antara tegangan hotwire rata-rata dengan kecepatan angin grafik ini
menunjukan pada saat kecepatan 0 cm/s tegangan bernilai 2.110 V sedangkan setelah diberi
kecepatan teganggan naik menjadi 2.111 V selanjutnya

tegangan tidak berubah walaupun

kecepatan angin dipercepat.

Kesimpulan
1. Kawat Hotwire tidak dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin karena
hasil yang didapatkan tidak akurat.
2. Kawat Hotwire hanya dapat digunakan untuk memperkirakan besar dan kecilnya angin.
3. Kecepatan angin yang terjadi berbanding tebaik dengan tegangan dan berbanding lurus
dengan arus, maka semakin besar kecepatan angin yang dialirakan pada kawat Hot wire
maka semakin besar pula arus dan semain rendah juga tegangan yang dihasilkan oleh
kawat Hotwire.

KR01

12

Link Rlab
http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01
Referensi
1

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

KR01

13

Anda mungkin juga menyukai