An-Naas
Muhtawa
Tujuan Umum
Mawashofat
yang ingin
dicapai
Tujuan
Khusus
Sasaran
Pembelajaran
Kerang
ka
Maddah
Sasaran
Afektif
Sarana
Evaluasi dan
Mutabaah
Sasaran
Psikomotorik
Pilihan
Kegiatan
Pendukung
Kegiatan
Pembelajaran
I. TUJUAN UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Rasm
1. Memperindah
bacaan
surah Annas
2. selalu mewiridkan
surat Annas diwaktu
pagi dan petang
3. membacanya pada
waktu-waktu tertentuRasm
V.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
2. Kegiatan Inti:
Kajian tentang Tafsir surat An-Nas
Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan ( lihat
tujuan Kognitif, afektif dan psikomotor
Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang
terkandung dalam materi tersebut
3. Kegiatan Penutup:
Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung)
Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif, dan psikomotor)
Rasm
VI.
PILIHAN KEGIATAN
PENDUKUNG.
VII.
Rasm
SALIMUL AQIDAH
1. Tidak berhubungan dengan jin
2. Tidak meminta tolong kepada orang
yang berlindung kepada jin
3. Tidak menghadiri majlis dukun dan
peramal
4. Mengimani rukun iman
5. Menjadikan syetan sebagai musuh
6. Tidak mengikuti langkah-langkah syetan
MUTSAQAFUL FIKRI
1. Baik dalam membaca dan
menulis
2. Memperhatikan hukum-hukum
tilawah
3. Mengkaji marhalah Makkiyah
dan menguasai karakteristinya
4. Tidak menerima suara-suara
miring tentang kita
5. Membaca satu juz tafsir
MUJAHIDUN LINAFSIHI
1. Menjauhi segala yang haram
2. Menjauhi tempat-tempat maksiat
3. Menjauhi tempat-tempat bermain
yang haram
MUNAZHAM FI SYUUNIHI
Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga
yang menentang Islam
NAFIUN
LIGHAIRIHI
Rasm
Al-Muhtawa
( 3)
( 2)
( 1)
( 4)
(6)
( 5)
1. Katakanlah, "Aku berlidung kepada
Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. 2. Raja
manusia. 3. Sembahan manusia. 4.
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang
biasa bersembunyi, 5. Yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia, dari (golongan) jin
dan manusia. 6. Dari (golongan) jin
Alur Materi
Rasm
HUBUNGAN SURAT
Hubungan
surat An-Naas
dengan surat sebelumnya
Kedua-duanya sama-sama
mengajarkan kepada manusia,
hanya kepada Allah-lah
menyerahkan diri dari segala
kejahatan
Surat Al-Falaq memerintahkan
untuk memohon perlindungan dari
segala bentuk kejahatan, sedang
surat An-Naas memerintahkan
untuk memohon perlindungan dari
Raja manusia.
Sembahan manusia.
: .
.
Memohon
perlindungan
kepada Tuhan, Raja dan
Ilah akan menghadirkan
sifat-sifat Allah yang dapat
menolak segala kejahatan
secara
umum
dan
kejahatan bisikan secara
khusus.
.
.
. .
. .
Ar-Rabb
adalah
murabbi
(yang
membimbing, mengarahkan, memelihara dan
melindungi.
Al-Malik adalah yang memiliki, yang
menentukan dan mengatur.
Al-Ilah adalah yang Maha tinggi, berkuasa
dan menekan.
Sifat-sifat
ini
dapat
memberikan
perlindungan dari segala kejahatan yang
berasal dari dada (hati), yang kebanyakan
..
TAFSIR AYAT 4
Jenis permohonan perlindungan
Makna
Al was-was
adalahsyaithan
bisikan yang biasa
betul-betul
Dari kejahatan
(bisikan)
bersembunyi.
tersembunyi dan samar, Sementara makna al khannas
adalah mundur.
Bagaimana maksud dari ayat ini?
Maksudnya, bahwasanya syaithan selalu menghembuskan
bisikan-bisikan yang menyesatkan manusia disaat manusia
lalai dari berdzikir kepada Allah SWT.Sebagaimana firmanNya (artinya):
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang
Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan
(yang menyesatkan). Maka syaitan itulah yang menjadi
teman yang selalu menyertainya. (Az Zukhruf: 36)
Adapun ketika seorang hamba berdzikir kepada Allah
subhanahu wataala, maka syaithan bersifat khannas yaitu
mundur dari perbuatan menyesatkan manusia.
Sebagaimana dalam firman-Nya (artinya):
Sesungguhnya syaitan itu tidak mempunyai kekuasaan atas
orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabb-
.
!
. . { }
.
.
.
. :
. .
.
Bahwa manusia memang lemah dari menolak bisikan yang tersembunyi. Karena
itulah Allah memberikan petunjuk dengan perangkat, benteng dan senjata dalam perang
yang sangat mengerikan!
Ada pelajaran yang sangat penting dalam mensifati kata-kata Al-waswas yaitu
dengan Al-Khannas bahwa sifat ini dari satu sisi- menunjukkan tersembunyi dan samar
sehingga mendapatkan kesempatan yang baik untuk membisikkan dan merayu. Namun
dari sisi lain- mengisyaratkan kelemahannya dihadapan orang-orang yang sadar akan tipu
daya dan selalu melindungi pintu-pintu masuk yang ada di dadanya. Baik yang berasal
dari jin atau dari manusia, jika mampu dihadapai akan lambat dan kembali lagi
sebagaimana semula, lalu menutup dan bersembenyi. Atau seperti yang disabdakan oleh
nabi saw: jika ia berdzikir kepada Allah maka ia akan menjauh namun jika lengah maka ia
akan membisiki
Dari pelajaran ini akan memperkuat hati dalam menghadapi berbagai bisikan, karena
ia adalah lambat, lemah dihadapan orang yang beriman dan sadar terhadap perang ini.
TAFSIR AYAT 5
Jenis dan Cara kejahatan
. : ,
,, , :
, .
:
:
.
TAFSIR AYAT 6
Sumber kejahatan
PENUTUP
Melalui surat ini jelas bagi kita bahwa
memohon pertolongan dan perlindungan
hanya kepada Allah subhanahu wataala
semata.
Mengakui bahwa sesungguhnya seluruh
makhluk berada di bawah pengaturan dan
kekuasaan-Nya subhanahu wataala.
Bahwa semua kejadian ini terjadi atas
kehendak-Nya SWT.
Dan tiada yang bisa memberikan
pertolongan dan menolak mudharat kecuali
atas kehendak-Nya subhanahu wataala
pula.
. . { } :
. {
} :
. . { } :
!
Dalam nash disebutkan sifat pertama: Al-Was
was al-khannas (bisikan orang yang kembali), dan
menetapkan pekerjaannya yang membisikkan di
dada manusia kemudian ditetapkan pula
substansinya dari jin dan manusia.
Urutan ini membangkitkan perasaan sadar, hatihati dan perhatian untuk menjelaskan bisikan alkhannas, setelah menyebutkan secara global
karakternya pada awal pembicaraan; ini untuk
memberikan pemahaman akan pebuatan yang
mengarah pada kejahatan dan memberikan arahan
untuk menolak atau memantaunya!
. .
!
Dan kata jiwa ketika dipahami setelah adalah
kesadaran dan kehati-hatian bahwa bisikan al-khannas
senantiasa membisikkan di dalam dada manusia secara
sembunyi-sembunyi dan rahasia, adalah Jin yang tidak
tampak, dan manusia yang selalu membisikkannya ke
dada manusia seperti yang dilakukan oleh jin.. Dan
mereka membisikkan itu seperti halnya bisikan
syaitan.. Dan karena itu, jika jiwa telah memahami ini
maka akan tergerak untuk mempertahankkannya,
karena dirinya telah mengetahui celahnya, tempat
masuknya danjalannya!.
. .
:
:
.
!
!
!
.
.
. .
!