Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Septian Arif Mustofa

NIM

: 10.12.4741

Kelas

: S1-SI 2F

Peluang Bisnis Daur Ulang Botol Bekas


Banyaknya limbah atau sampah yang setiap
harinya

diproduksi

masyarakat,

menimbulkan

dampak negatif bagi lingkungan yang ada di sekitar


mereka. Segala macam usaha dilakukan pemerintah
dan

instansi

swasta

untuk

menyelamatkan

lingkungan dari tumpukan limbah sampah yang


dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Program
pemerintah untuk mengolah semua sampah, ternyata dimanfaatkan sebagian masyarakat
menjadi peluang usaha baru yang bertujuan menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah.

Dengan munculnya peluang bisnis kreatif daur ulang limbah, dapat mengurangi
jumlah limbah yang menumpuk serta memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pelaku
bisnisnya. Limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, dengan kreativitas dan inovasi dari
para pelaku bisnis, limbah sampah dapat didaur ulang dan dirubah menjadi produk baru yang
memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Limbah organik seperti kayu, dedaunan, kulit telur serta
tulang hewan dapat didaur ulang dan diolah menjadi berbagai kerajinan unik atau diolah
menjadi pupuk kompos. Sedangkan untuk limbah anorganik seperti plastik, kaca, karet, dan
logam bisa didaur ulang menjadi barang barang kerajinan yang sangat cantik.

Konsumen:
Konsumen produk daur ulang adalah semua orang. Karena produk limbah sampah
dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang kreatif dan inovatif. Selain diterima
masyarakat umum, produk daur ulang limbah juga digemari para aktivis pecinta lingkungan.

Dari botol bekas yang tidak bernilai, ternyata dapat


dihasilkan berbagai produk kerajinan cantik yang bernilai tinggi.
Berbekal kreativitas dan kejelian Fatoni Arif dalam melihat peluang
bisnis, botol botol bekas yang biasanya hanya menumpuk
ditempat sampah berhasil disulapnya menjadi kerajinan kerajinan
cantik dan unik.

Bisnis kerajinan unik dari botol bekas ini, dimulai sejak tahun 2008 oleh Fatoni dan
istrinya yang bernama Yuyun Widi Hastuti. Dari tangan sepasang suami istri tersebut
dihasilkan beragam produk kerajinan, seperti bros, jepit rambut, kalung, gelang, gantungan
kunci, hiasan temple untuk kulkas, dompet, wadah permen, tempat tissue, celengan, tatakan
lilin, serta masih banyak lagi kreasi unik lainnya. Dari berbagai macam bentuk botol, mereka
berhasil menciptakan berbagai produk kerajinan yang unik dengan nilai ekonomi tinggi.

Mengawali usahanya di kota Surabaya dengan modal awal dua ratus ribu rupiah, kini
omset usaha ini berkisar sekitar 2 3 juta untuk tiap bulannya. Botol bekas yang awalnya
hanya bernilai Rp 500,- dapat diubah fatoni menjadi kerajinan kerajinan unik dengan harga
jual mulai dari Rp 1.000,- sampai Rp 20.000,- per buahnya. Dengan kreativitas dan inovasi
baru dari Fatoni, keuntungan usaha yang cukup besar pun berhasil dikantonginya.

Tidak cukup sampai disitu saja kesuksesan fatoni dan


istrinya, dalam menjalankan usaha kreatifbotol bekas. Selain
aktif memproduksi kerajinan botol bekas, Yuyun bersama
dengan adiknya yang bernama Kharisma Widia Prastiwi
berhasil menulis buku tentang kerajinan botol bekas yang
dipasarkan dengan judul Recycle Bottle Kerajinan dari Botol
Minuman . Setelah menulis buku tersebut, kedua wanita hebat
ini juga aktif memberikan pelatihan kreasi botol bekas kepada para ibu rumah tangga, remaja
putri, bahkan para mahasiswa yang ingin belajar kreasi unik ini. Tak jarang pula Yuyun
bersedia memberikan pelatihan gratis bagi konsumen yang ingin belajar, asalkan para
pesertanya benar benar niat mau belajar dan membawa bahan baku sendiri.

Untuk menjalankan usahanya, Fatoni dan Yuyun menjalin kerjasama dengan berbagai
lembaga peduli lingkungan sepertiKomunitas nol sampah dan Penggerak lingkungan
Surabaya. Kerjasama ini dirasa cukup menguntungkan, karena produknya sering dipesan
lembaga lembaga pecinta lingkungan untuk mereka jual lagi. Pasangan suami istri ini juga
sering mengikuti pameran untuk mengenalkan produknya kepada khalayak ramai. Biasanya
produk yang laku keras di pasaran adalah tempat permen dan anting anting, untuk harga
tempat permen sembilan ribu rupiah sedangkan untuk anting anting seharga tiga ribuan.

Disamping memasarkan produknya melalui pameran, Fatoni dan Yuyun juga


memasarkan produk kerajinannya melalui internet. Dengan menggunakan situs jejaring social
sepertifacebook, mereka memasarkan produknya hingga ke luar daerah Surabaya. Hal ini
membuat orderan kerajinannya meningkat, bahkan berhasil menjangkau konsumen dari
berbagai daerah.

Dengan adanya peluang bisnis kerajinan unik botol bekas, memberikan bukti bahwa
peluang sukses dapat diperoleh sekalipun dari hal yang tidak bernilai. Semoga berita
info bisnis kreatif ini dapat menjadi inspirasi bisnis bagi Anda. Salam sukses.

http://bisnisukm.com

Anda mungkin juga menyukai