Anda di halaman 1dari 2

PIN POLIO TAHUN 2016

Polio (juga disebut Poliomyelitis) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat
menular
Virus menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen
Polio menular melalui kontak antar manusia (person-to-person contact) dan dapat
menyebar dengan cepat di masyarakat
Sebagian besar orang yang terinfeksi (90%) tidak menampakkan gejala sama sekali atau
hanya gejala ringan
Namun demikian, 1 dari 200 orang yang terinfeksi polio mengalami kelumpuhan
permanen dan bahkan kematian
Infeksi virus polio sangat menular
Virus polio ditularkan melalui fecal-oral
1. Transmisi utama melalui faeces yang mengandung virus polio, lalu virus masuk ke
dalam mulut anak lain
2. Dapat juga ditularkan melalui air liur atau droplet ketika seseorang bersin atau batuk
PIN Polio adalah penggerakan kelompok sasaran imunisasi untuk mendapatkan
imunisasi polio - tanpa memandang status imunisasi- yang dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi program dan kajian epidemiologi
Waktu : 8-15 Maret 2016
Sasaran : anak usia 0 s.d 59 bulan, termasuk pendatang
Lokasi : di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di DI Yogyakarta (karena DIY tidak
lagi menggunakan vaksin polio tetes)
Pemberian imunisasi polio dilaksanakan di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, dan Rumah Sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah
koordinasi Dinas Kesehatan setempat (mis di sekolah, pasar, terminal, pelabuhan,
bandara dll).
Anak yang tidak datang dan belum mendapatkan imunisasi pasa saat hari H
harus dikunjungi (sweeping) dan diberikan imunisasi polio dalam kurun waktu
maksimal 3 hari. Cakupan setinggi mungkin 95 %.
KESLING (JUMANTIK)
Tujuan Jumantik adalah menurunkan populasi nyamuk penular demam berdarah
dengue(Aedes aegypti) serta jentiknya dengan meningkatnya peran serta masyarakat
dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (PSN DBD) melalui juru pemantau
jentik (jumantik). Diharapkan setiap Kader atau Tokoh masyarakat untuk meningkatkan
kegiatan jumantik supaya menurunkan angka kejadian DBD di wilayahnya.

Pengendalian jentik Aedes aegypti dengan cara phisik ; PSN dgn melakukan 3 M : menguras,
menutup, mengubur.
Kegiatan ini harus dilakukan oleh seluruh masyarakat secara terus menerus. Untuk itu perlu
dilakukan penyuluhan dan penggerakan baik oleh Dinkes (Promkes dan Puskesmas) dan
unsur Pemda (Camat, Lurah, RT & RW).

Output

Sasaran

Persiapan

Dukungan Politis dan anggaran: Pimpinan Wilayah


Dukungan tenaga dan anggaran: Lintas Sektor
LSM, Swasta
Dukungan tenaga terlatih:
Dokter, bidan, perawat
Kader PKK, Relawan

Pelaksanaan

Pencanangan
Pelaksanaan tgl 8 -15 Maret
16 18 Maret....sweeping

Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai