Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

OLEH :
KELOMPOK 8

MUH. RIDHO YULIANTO


ARFANDY PRATAMA SR
SYARIFUDDIN B
ANDI TADAMPALI

D211 14 522
D211 14 523
D211 14 524
D211 14 526

JURUSAN MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Tidak lupa pula Shalawat dan
Salam penulis sanjung sajikan kepangkuan alam Nabi Besar Muhammad
SAW.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi bias teratasi dengan baik.
Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca

sangat

kami

harapkan

untuk

selanjutnya.

BAB I
2

penyempurnaan

makalah

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim,
panas danhujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada
musim hujan intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan
matahari dapat menjadi alternatif sumber energi masa depan di Indonesia.
Selain matahari, Indonesia juga mempunyai cadangan minyak dan gas
bumi yang relatif banyak. Sebagian telah dieksploitasi. Masalahnya
minyak dan gas bumi adalah sumber energi yang tidak terbaharui. Tanpa
pemakaian yang bijaksana suatu saat sumber tersebut akan habis. Selain
itu, pembakaran minyak dan gas bumi menimbulkan polusi udara. Ketika
isu lingkungan makin keras disuarakan oleh kelompok hijau, sumber
energi yang ramah lingkungan dan terbarui menjadi aset berharga.
Apalagi penggunaan energy surya Indonesia saat ini masih kurang dari
5% total pemakaian energi nasional. kondisi bumi kita kian lama kian
mengenaskan karena tercemarnya lingkungan dari efek rumah kaca
(green house effect) yang menyebabkan global warming, hujan asam,
rusaknya lapisan ozon hingga hilangnya hutan tropis. Semua jenis polusi
itu rata-rata akibat dari penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak
bumi, uranium, plutonium, batu bara dan lainnya yang tiada hentinya.
Padahal kita tahu bahwa bahan bakar dari fosil tidak dapat diperbaharui,
tidakb seperti bahan bakar non-fosil.
Dengan kondisi yang sudah sedemikian memprihatinkan, gerakan
hemat energy sudah merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah
satunya dengan hemat bahan bakar dan menggunakan bahan bakar dari
non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga air, energi
panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Duniapun sudah mulai
merubah tren produksi dan penggunaan bahan bakarnya, dari bahan
bakar fosil beralih ke bahan bakar non-fosil, terutama tenaga surya yang

tidak terbatas. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih
diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana
saja : bangunan besar, pabrik, perumahan, dan lainnya. Selain
persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk
terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya.Di negara-negara
industri maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara di
Eropa dengan bantuan subsidi dari pemerintah telah diluncurkan programprogram untuk memasyarakatkan listrik tenaga surya ini. Tidak itu saja di
negara-negara sedang berkembang seperti India, Mongol promosi
pemakaian sumber energi yang dapat diperbaharui ini terus dilakukan.
Untuk lebih mengetahui apa itu pembangkit listrik tenaga surya atau kami
singkat dengan PLTS maka dalam tulisan ini akan dijelaskan secara
singkat komponen-komponen yang membentuk PLTS, sistem kelistrikan
tenaga surya.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah:
1). Mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya
2). Mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

BAB II
4

PEMBAHASAN

A. Listrik Tenaga Surya

Gambar 1. Pembangkit Listrik Surya PS10


(Sumber id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)

Gambar 2. PLTS terbesar pertama di Indonesia


(Sumber id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang


mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan
photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya.
Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi listrik
menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan
sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari kesatu titik untuk menggerakkan mesin
kalor.
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan
dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu
menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang
lebih

lama.

Matahari

dapat

digunakan

secara

langsung

untuk

memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan.


Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan untuk
menangkap kesempatan. Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi
dari matahari. Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia
dengan menggunakan fotosintesis. memanfaatkan energi ini dengan
memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah tenaga surya
mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas
atau energi listrik untuk kegunaan . dua tipe dasar tenaga matahari adalah
sinar matahari dan photovoltaic (photo = cahaya, voltaic = tegangan).
Photovoltaic tenaga matahari melibatkan pembangkit listrik dari cahaya.
Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang
dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel bermuatan negative
yang membentuk dasar listrik.
Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel
photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di
pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan
semikonduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan
6

negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik


menyeberang sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik
mengalir, membangkitkan arus DC. Semakin kuat cahaya yang diterima,
semakin kuat pula aliran listik yang didapatkan.
Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang
terang untuk beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari
mendung, dengan energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan.
Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari mendung dapat
menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru
sedang yang benar-benar cerah.
Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator,
menggunakan solar cell yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan
untuk menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan
pembangkit tenaga listrik. Para peneliti telah mengembangkan lemari
pendingin, yang bernama Solar Chill yang dapat berfungsi dengan energi
matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini akan digunakan oleh
organisasi kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin di daerah
tanpa listrik, dan oleh setiap orang yang tidak ingin bergantung dengan
tenaga listrik untuk mendinginkan makanan mereka. Penggunaan sel
photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin meningkat.
Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan
atap konvensional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan
menjadi atap vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan
percampuran yang menarik antara bayangan dengan sinar matahari. Sel
photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum
ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan
energi yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum
elektrik. Baik dalam skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat
mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam selnya.
7

Ivanpah Solar Plant yang terletak di Gurun Mojave akan menjadi


pembangkit listrik tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar
dengan daya mencapai 377 MegaWatt. Meski pembangunan didukung
oleh pendanaan Amerika Serikat atas visi Barrack Obama mengenai
program 10000 MW energi terbarukan, namun pembangunan ini menuai
kontroversi karena mengancam keberadaan satwa liar di gurun.

B. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Indonesia


Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 21 MW
terletak di Pulau Bali, tepatnya di daerah Karangasem dan Bangli.
Pemerintah memberi izin kepada siapa saja untuk meniru dan
membuatnya di daerah lain karena PLTS ini bersifat opensource atau tidak
didaftarkan dalam hak cipta. Wilayah Indonesia yang sudah menggunakan
PLTS adalah :

Bali
Nusa Tenggara Barat
Alor, Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Selatan

C. Pemasangan Panel Surya


Panel surya mengubah tenaga sinar matahari menjadi listrik. Listrik
tersebut disimpan di dalam aki, kemudian aki menghidupkan lampu, TV,
pompa air, dan peralatan listrik lainnya.
Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan
listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan karena
karakteristik dari panel surya / solar cell :

1. Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan


panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak terhalangi oleh
objek sepanjang pagi sampai sore.
2. Panel surya / solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
3. Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu
LED.
4. Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat
berikut ini misalnya : lampu LED (Light Emiting Diode), TV, Charge
HP, komputer, dll.

D.

Pemanfaatan Tenaga Surya Dikehidupan

1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari


Kaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu
garis

atau

titik.

Panas

yang

dihasilkan

digunakan

untuk

menghasilkan uap panas. Panasnya, tekanan uap panas yang tinggi


digunakan untuk menjalankan turbin yang menghasilkan listrik. Di
wilayah yang disinari matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
dapat menjamin pembagian besar produksi listrik.
Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada
tahun 2015 kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas
matahari akan melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan
kapasitas akan naik pada tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya
dan total pemasangan kapasitas tenaga panas matahari di seluruh
dunia dapat mencapai hampir 30.000 MW, cukup untuk memberikan
daya untuk 30 juta rumah.

2. Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari


Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara
langsung. Pengumpul panas matahari diatas atap dapat menyediakan
air panas untuk rumah, dan membantu menghangatkan rumah. Sistem
panas matahari berdasarkan prinsip sederhana yang telah dikenal
selama berabad-abad, matahari memanaskan air yang mengisi bejana
gelap. Teknologi tenaga panas matahari yang ada di pasar saat ini
sangat efisien dan bisa diandalkan. Saat ini pasar menyediakan tenaga
matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas, dari pemanas air
domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung gedung
komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga matahari pendingin, proses pemanasan industri dan memproses air menjadi
tawar.
Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan
aplikasi paling umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa
negara hal ini telah menjadi sarana yang umum digunakan oleh gedung
tempat tinggal. Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem,
kebutuhan air panas dapat disediakan oleh tenaga matahari hingga
100%. Sistem yang lebih besar dapat ditambahkan untuk menutupi
bagian penting dari kebutuhan energi untuk pemanas ruangan. Ada dua
tipe teknologi; Tabung vakum - penyedot di dalam tabung vakum
menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan di dalam,
seperti di panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi diambil dari
reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar tabung vakum membuat
cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap secara
langsung. Bahkan disaat mendung, ketika cahaya datang dari banyak
sudut pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat
efektif. Kolektor solar panel datar pada dasarnya merupakan kotak
yang ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di dalam
kotak terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong
10

terpasang. Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk


menangkap sinar matahari. Sinar ini memanaskan air dan campuran
bahan anti beku, yang beredar dari kolektor turun ke pemanas air di
bawah tanah.
Pendingin

tenaga

matahari.

Pendingin

tenaga

matahari

menggunakan sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan


atau mengurangi kelembaban udara dengan cara yang sama dengan
lemari pendingin atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan
energi panas matahari, sejalan dengan meningkatnya permintaan
pendingin ketika panas matahari banyak. Pendingin tenaga matahari
telah sukses didemonstrasikan. Penggunaan skala besar dapat
diharapkan di masa depan, sejalan dengan berkurangnya biaya
teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.

F. Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya


1. Panel Surya :
Berfungsi merubah cahaya matahari menjadi listrik. Bentuk moduler
dari panel surya memberikan kemudahan pemenuhan kebutuhan
pemenuhan listrik untuk berbagai skala kebutuhan.

Gambar 3. Panel surya

11

komponen utama panel surya adalah modul yang merupakan unit


rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul
fotovoltaik secara pabrikasi bias menggunakan teknologi kristal dan
thin film. Modul fotovoltaik kristal dapat dibuat dengan teknologi yang
relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel

fotovoltaik

diperlukan teknologi tinggi.


Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel fotovoltaik yang
dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk
membuat modul sel surya yaitu sebesar 60ari biaya total. Jadi, jika
modul sel surya itu bias diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa
menghemat biaya pembangunan PLTS. Untuk itulah, modul
pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama adalah membuat
bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang
masih diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel
dilakukan di dalam negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel
surya dengan bahan silikon single dan poly cristal secara teoritis
sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan pada
PLTS, Indonesia ternyata telah melewati tahapan penelitian dan
pengembangan dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan
instalasi untuk elektrifikasi untuk pedesaan. Teknologi ini cukup
canggih dan keuntungannya adalah harganya murah,bersih, mudah
dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat.
Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan
energi surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga
per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan
subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai
dengan kebutuhannya.

12

2. Controller regulator
Controller regulator adalah alat elektronik pada system Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS). Berfungsi mengatur lalu lintas listrik dari
modul surya ke battery/accu (apabila battery/accu sdh penuh maka
listrik dari modul surya tidak akan dimasukkan ke battery/accu dan
sebaliknya), dan dari battery/accu ke beban (apabila listrik dalam
battery/accu tinggal 20-30%, maka listrik ke beban otomatis
dimatikan.

Gambar 4. Controller regulator


3. Battrey ACCU
Berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh Panel Surya
(Solar Panel) sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban.
Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan elektronik
dan peralatan lainnya yang membutuhkan listrik

Gambar 6. Battrey ACCU

13

4. InverterAC
Berfungsi merubah arus DC dari battrey ACCU 12volt menjadi arus
AC bertegangan 220v,arus yang di hasilkan oleh INVERTER
sangatlah setabil, sehingga sudah tidak memerlukan alat setabilizer
lagi,serta aman dan berprotexion tinggi. Sangat flexible dalam
penempatan Design Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Yang
Praktis dan Flexible

Gambar 6. InverterAC

G. Perencanaan Kebutuhan Sistem PLTS


Sistem PLTS terdiri dari beberapa blok meliputi: panel surya, solar
charge controller, baterai, dan inverter. Dibawah ini menunjukkan digram
blok keseluruhan sistem.

14

(a)
(b)
(d)
Panel Surya
Solar Charge Controller
inverter

Beban

(c)
Baterai

Gambar 7. Blok Diagram Sistem PLTS

Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan fungsi masing-masing


blok diagram sebagai berikut: (a) panel Surya adalah komponen PLTS
yang fungsinya merubah cahaya matahari menjadi energi listrik, (b) solar
charge controller adalah komponen PLTS yang fungsinya mengatur
pengisian arus ke baterai dan mengatur arus yang diambil dari baterai ke
beban, (c) baterai adalah komponen PLTS yang fungsinya sebagai
penyimpan tenaga listrik arus searah (DC) dari tenaga surya sebelum
dimanfaatkan untuk beban, dan (d) inverter adalah komponen PLTS yang
fungsinya mengkonversikan tegangan searah (DC) menjadi tegangan
bolak balik (AC).
Pembangkit

listrik

tenaga

surya

sangat

tergantung

kepada

sinar matahari, maka diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan


kebutuhan PLTS Kyst dihitung dari sisi listrik yang dihasilkan panel surya
atau dari sisi listrik yang akan dipakai oleh beban. Perencanaan dari sisi
panel surya akan menghasilkan listrik yang penggunaannya pada sisi
beban harus menyesuaikan listrik yang dihasilkan panel surya, sedangkan
perencanaan dari sisi beban penyesuaian terjadi pada panel surya
maksudnnya panel surya harus mampu menghasilkan listrik sesuai
dengan beban yang terpasang.

15

Perencanaan dari sisi beban langkah awalnya adalah menentukan


jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (wattjam).
Karena dengan menghitung besarnya daya yang dibutuhkan, pihak
perencana dapat mempersiapkan PLTS yang ideal sesuai dengan
kebutuhan beban. Setelah mendapat seluruh kebutuhan daya listrik,
selanjutnya perhitungan terhadap jumlah panel surya.
Kemudian

adalah

menentukan

berapa

banyak

baterai

yang

digunakan. Untuk mengetahui berapa daya yang mampu disimpan. Untuk


mengetahui berapa banyak baterai yang digunakan, harus ditentukan
berapa daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari dan berapa
lama PLTS ini digunakan untuk mensuplai beban tanpa penyinaran
matahari. Dengan begitu dapat ditentukan berapa besar kapasitas dan
banyaknya baterai yang dibutuhkan oleh PLTS. Berikutnya pemilihan
Solar Charge Controller (SCC).
Beban pada sistem PLTS mengambil energi dari baterai melalui
SCC. Jadi tegangan kerja SCC harus sama dengan tegangan pada
baterai dan SCC harus dapat dilalui arus maksimal sesuai dengan beban
maksimal yang terpasang. Selanjutnya pemilihan inverter. Spesifikasi
inverter harus sesuai dengan SCC yang digunakan. Berdasarkan
tegangan Kystem dan perhitungan SCC, maka tegangan masuk (input)
dari inverter 12 VDC. Tegangan keluaran dari inverter yang tersambung ke
beban adalah 220 VAC. Arus yang mengalir melewati inverter juga harus
sesuai dengan arus yang melalui SCC.
Perencanaan dari sisi panel surya langkah awalnya adalah
menentukan kapasitas panel surya yang akan dipasang, selanjutnya
adalah menentukan beban yang akan dipasang sesuai dengan kapasitas
panel surya yang terpasang, kemudian adalah menentukan berapa
banyak baterai yang digunakan. Untuk mengetahui berapa daya yang
mampu disimpan. Untuk mengetahui berapa banyak baterai yang

16

digunakan, harus ditentukan berapa daya yang dibutuhkan dalam


pemakaian sehari-hari dan berapa lama PLTS ini digunakan untuk
mensuplai beban tanpa penyinaran matahari. Dengan begitu dapat
ditentukan berapa besar kapasitas dan banyaknya baterai yang
dibutuhkan oleh PLTS.
Berikutnya pemilihan Solar Charge Controller (SCC). Beban pada
sistem PLTS mengambil energi dari baterai melalui SCC. Jadi tegangan
kerja SCC harus sama dengan tegangan pada baterai dan SCC harus
dapat dilalui arus maksimal sesuai dengan beban maksimal yang
terpasang. Selanjutnya pemilihan inverter. Spesifikasi inverter harus
sesuai dengan SCC yang digunakan. Berdasarkan tegangan Kystem dan
perhitungan SCC, maka tegangan masuk (input) dari inverter 12 VDC.
Tegangan keluaran dari inverter yang tersambung ke beban adalah 220
VAC. Arus yang mengalir melewati inverter juga harus sesuai dengan arus
yang melalui SCC.

H. Prinsip Kerja Sitem PLTS


Menurut Anya P. Damastuti, dalam cahaya matahari terkandung
Kystem dalam bentuk foton. Pada siang hari modul surya menerima
cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses
fotovoltaik. Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, KystemKeelektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini di
kenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat
terbuat

dari

tereksitasi karena

material semikonduktor; yang mengandung Kystem

KystemK. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan

sensi tif: lapisan

KystemKe (tipe-n) dan lapisan positif (ti pe-p) Listrik yang dihasilkan oleh
modul

dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam

baterai sebelum digunakan ke beban: lampu, radio, dll. Pada malam hari,
dimana modul surya tidak menghasilkan listrik, beban sepenuhnya dicatu
17

oleh battery. Demikian pula apabila hari mendung, dimana modul surya
menghasilkan listrik lebih rendah dibandingkan pada saat matahari
benderang.
Secara skematis sistem PLTS digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8. Skema Sistem PLTS

I. Menghitung Kebutuhan PLTS


Sebagian besar orang selalu menanyakan kapasitas PLTS dengan
ukuran listrik PLN, seperti 450W, 900 W dan seterusnya.

Kapasitas

terpasang tersebut dalam PLTS sering disebut sebagai Wp (Watt Peak)


yang menunjukkan

kapasitas dari modul surya pada saat matahari

dalam kondisi terik/puncak. Kapasitas modul surya yang tersedia sangat


banyak: 10 Wp, 30 Wp, 40 Wp, 50 Wp, 65 Wp, 70 Wp, 80 Wp, 100 Wp,
125 Wp, 150 Wp, dan 160 Wp.
Untuk menghitung berapa PLTS yang dibutuhkan, dapat

18

diikuti tahapan sebagai berikut:


a. Modul surya akan menghasilkan listrik sesuai dengan tingkat radiasi
matahari yang
diterimanya. Tingkat radiasi ini berbeda dari satu tempat ke
lainnya, dipengaruhi oleh letak lokasi dari khatulistiwa

(latitude),

ketinggian dari permukaan laut (altitude), awan, tingkat polusi,


kelembaban, dan suhu.

Namun demikian untuk memudahkan, di

Indonesia dapat dipakai patokan 1 modul surya kapasitas 50Wp


dapat menghasilkan listrik sebesar 150 Wh (Watt hour atau Watt
Jam) per hari.
b. Untuk menghitung berapa listrik yang akan diperlukan untuk
mengoperasikan peralatan elektronik (Wh), kalikan Watt (AC
ataupun DC) peralatan

dengan lamanya

(Jam) peralatan

tersebut akan dipakai setiap hari (kumulatif). Misal, jika 1 buah


lampu 10 watt, ingin dinyalakan dalam satu hari kumulatif selama
15 jam, maka akan dibutuhkan listrik sebanyak 10 Watt x 1 buah
x 15 Jam = 150 Wh (Watt Jam-Watt Hour). Masukkan peralatan
lainnya dalam tabel berikut:

Jenis Peralatan

Watt Jumlah
Peralatan

Jam

Menyala

per hari

Wh

(Watt

Jam)

1.Lampu Teras

10

15

150

2.Lampu Kamar

90

3. Radio/Tape

15

30

dst
JUMLAH (Wh)

.
.

.
270

19

c. Maka akan dibutuhkan PLTS sebesar: 270 Wh 150 Wh = 1.8


buah, dibulatkan menjadi 2 buah PLTS dengan modul surya @ 50
Wp.
J. Pembagian Sistem PLTS
Pembagian sistem PLTS Secara garis besar sistem kelistrikan tenaga
surya dapat dibagi menjadi :
a. Sistem Terintegrasi
Sistem ini dapat diterangkan secara visual, listrik yang dihasilkan
oleh array dirubah menjadi listrik AC melalui power conditioner, lalu
dialirkan ke AC load.

AC load disini dapat berupa listrik yang

diperlukan di perumahan atau kantor. Yang menjadi ciri utama dari


sistem ini adalah dihubungkannya AC load ke jaringan distribusi
listrik yang dimiliki oleh perusahaan listrik. Jadi apabila listrik yang
dihasilkan

oleh

solar

panel

cukup

banyak

-melebihi

yang

dibutuhkan oleh AC load maka listrik tersebut dapat dialirkan ke


jaringan distribusi yang ada. Sebaliknya apabila listrik yang
dihasilkan solar panel sedikit kurang dari kebutuhan ac load maka
kekurangan itu dapat diambil dari listrik yang dihasilkan perusahaan
listrik. Hal ini di banyak negara-negara industri maju secara
peraturan telah memungkinkan.
b. Sistem Independensi
Selain sistem terintegrasi yang diterangkan diatas terdapat pula
sistem independensi yang merupakan sistem yang selama ini
banyak dipakai. Contoh dari sistem yang dihubungkan dengan dc
load adalah pembangkit listrik untuk peralatan komunikasi.
Misalnya peralatan komunikasi yang dipasang dipegunungan.

20

Sedangkan yang dihubungakan dengan AC load adalah system


pembangkit listrik untuk pulau-pulau yang terpencil.Dalam sistem
ini, battery memainkan peranan yang sangat vital. Bila ada
kelebihan listrik yang dihasilkan, misalnya pada siang hari, listrik ini
disimpan di battery. Dan pada malam hari listrik yang disimpan ini
dialirkan ke load.

J. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


1. KELEBIHAN

Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi


terhadap perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan
bakar fosil karena panel surya tidak memancarkan gas rumah

kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.


Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah

bentuk energi paling berlimpah yang tersedia di planet .


Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan

yang sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.


Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara

dan bekerja dengan sangat diam.


Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang
menguntungkan bagi pemilik rumah yang menggunakan panel

surya.
Harga panel surya terus turun meskipun masih harus bersaing

dengan bahan bakar fosil.


Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan
dalam waktu yang sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang

berarti tidak perlu melakukan investasi besar secara instan.


Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai
yang mencapai 20 tahun.

21

Masa

pakainya

yang

panjang,

mencapai

25-30

tahun,

menggaransi penggunanya akan menghemat biaya energi dalam


jangka panjang pula.
2. KEKURANGAN

Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak


mengalami penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini

ser IDR27.500/wp (watt peak) .


Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan
karena banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah
menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi

kurang dari 20%.


Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada

panel surya.
Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah

lingkungan.
Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena
silikon, selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan
gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya
dan bisa menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang
Karena berbagai kekurangan tersebut, kemampuan sel surya

dalam menghasilkan tenaga listrik belum dapat mencapai efisiensi


tertinggi. Tambahan pula sel-sel surya tersebut jika belum dapat
diproduksi sendiri maka harus diadakan dengan cara impor. Maka
pemanfaatannya

menjadi

lebih

mahal

dibandingkan

dengan

pemanfaatan energi fosil (minyak, gas dan batubara). Saat ini biaya
energi surya diperkirakan mencapai dua kali lipat biaya energi fosil.
BAB III
PENUTUP

22

A. Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu
mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber
daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya
listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat
menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak
memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan
bersih dan ramah lingkungan.

B. Saran
1. Agar semua pihak kiranya dapat membantu kami dengan lebih baik
lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya.

23

Anda mungkin juga menyukai