Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak runtuhnya Era arsitektur Moderen dikarenakan banyak memiliki
kekurangan-kekurangan pada gaya arsitekturnya menyebabkan munculnya
Arsitektur Post Modern yang merupakan revisi dari arsitektur moderen.
Post modern merupakan paham yang berkembang setelah runtuhnya jaman
modern, postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi
dunia lebih lues dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan
aturan-aturan

pada aliran

modernis meskipun banyak tokoh postmodern

mengatakan bahwa mereka tidak melawan pakempakem modernis melainkan


hanya merevisinya.
Post

modern

lebih

mengacu

pada

liberasilme

artinya

manusia

diperbolehkan berpikir sebebas-bebasnya yang kemudian mengacu pada


kapitalisme dan liberalisme, postmodern menghalalkan manusia untuk berpikir
soal hal apapaun bahkan melebihi norma, agama, budaya dan hukum.
Post modern mengajarkan masyarakat untuk memiliki budaya skeptic,
mempertanyakan banyak hal dan tidak begitu saja menerima satu hal meskipun
post modern menawarkan sebuah revolusi besarbesaran mengenai kebebasan
berpikir, post modern juga merupakan sebuah titik tolak kembali diangkatnya
humaniora (halhal yang berkaitan dengan kemanusian)
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana perkembangan Post
Modern , berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat judul Perkembangan
Arsitektur Era Post Modern sebagi judul laporan pengamatan ini

1.2 Rumusan Masalah


1.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai


berikut:
1.2.1 Bagaimana Perubahan-Perubahan yang terjadi pada era Post Moderen?
1.2.2 Bagaimana pendapat-pendapat dari para ahli mengenai era post moderen?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana perubahan perubahan yang terjadi
pada era post moderen dan juga pendapat para ahli mengenai post moderen.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui Perubahan-Perubahan yang terjadi pada era Post
Moderen.
1.3.2.2 Untuk mengetahui Bagaimana pendapat-pendapat dari para ahli
mengenai ere post moderen.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.1.1 Untuk mengetahui Perubahan-Perubahan yang terjadi pada era Post
Moderen.
1.4.1.2 Bagaimana pendapat-pendapat dari para ahli mengenai era post
moderen.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa secara umum, khususnya
Mahasiswa

Arsitektur

Universitas

Udayana

untuk

dapat

menggunakan makalah ini sebagai acuan untuk melakukan


penyusunan makalah lain.
1.4.2.2 Diharapkan bermanfaat bagi masyarakat secara umum, untuk lebih
mengetahui bagaimana perkembangan-perkembangan yang terdapat
masa era ini.

2.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Runtuhnya Arsitektur Modern


Pertanda

pertama

berakhirnya

arsitektur

modern

adalah

dengan

meninggalnya keempat pencetus arsitektur modern di tahun 1950-an dan awal 1960an. Karya-karya para pencetus

itu kini telah menjadi sumber penjiplakan dan

pendangkalan nilai-nilai modernisme. Arsitektur yang hadir dalam rupa yang


geometriknya

demikian jernih, polos dan sangat mudah dijiplak dengan

menggunakan mesin gambar, mewabah ke segenap penjuru dunia. Idealisme yang


terdapat di dalam karya para pencetus itu sudah lenyap karena yang sekarang muncul
adalah mass-production berupa modul yang boleh digandakan tanpa batas dan tanpa
kenal lingkungan. Idealismenya kini adalah efisiensi sebesar mungkin laba dan
seminimal mungkin investasi, arsitektur adalah sebuah bisnis, bukan jasa dan yang
paling penting bagi tujuan rupa arsitektur adalah kotak yang telanjang bulat adalah
pertanda kemodernan. Dengan gedung-gedung yang modern ini, apa yang terdapat di
dalam tersaksikan dari luar, seluruh permukaan menjadi tanpa selimut atau baju
(skin and bone belaka).
Ada satu unsur lain tahun 60-an yang cukup berpengaruh dalam dunia
arsitektur namun baru diakui perannnya pada tahun 1990-an, yaitu Mass Media
( media cetak, TV, film ). Media massa menjadi bagian dari arsitektur karena media
massa menjadi wadah bagi kebebasan individual, alat diskusi / pertukaran dan
penyebar-luasan ide. Media massa menjadi pemicu timbulnya Pluralisme atau
kemajemukkan yang menjadi bahan dasar Post-Modernisme.
Kelemahan Arsitektur Modern
Arsitektur modern dianggap memiliki kelemahan yang membuatnya tidak dapat eksis
untuk jangka waktu yang lama. Kelemahankelemahan arsitektur modern yaitu:

Arsitektur modern yang berdasarkan ilmu saja dianggap kaku atau tidak
manusiawi.
3.

Proses desain yang dijalani arsitek adalah proses produksi industri.

Arsitektur dianggap sebagai produk dimana tidak mempunyai makna, hanya


berdayaguna saja.

Standardisasi industri menyebabkan hilangnya kreativitas.

Hilangnya ciri kedaerahan karena arsitektur modern adalah arsitektur


internasional.

Arsitektur modern karena didukung revolusi industri maka diidentikkan


dengan kapitalisme.

Intinya arsitektur modern mempunyai kelemahan terhadap sisi manusiawinya.


Arsitektur modern dianggap tidak menyentuh manusia padahal manusia adalah
pengguna karya arsitektur itu sendiri.
2.2 Lahirnya Arsitektur Post Modern
Pada awalnya, kata postmodern tidak muncul dalam filsafat ataupun
sosiologi.Wacana postmodern ini pada awalnya muncul dalam arsitektur dan
kemudian juga dalamsastra. Arsitektur dan sastra postmodern lebih bernafaskan
kritik terhadap arsitektur dansastra modern yang dipandang sebagai arsitektur
totaliter, mekanis dan kurang human.
Akhirnya, kritik terhadap seni arsitektur dan sastra modern ini menjadi kritik
terhadap

kebudayaan

modern

pada

umumnya

yang

dikenal

sebagai

era

postmodern.Benih posmo pada awalnya tumbuh di lingkungan arsitektur. Charles


Jencksdengan bukunya The Language of Postmodern Architecture (1975) menyebut
post modern sebagai upaya mencari pluralisme gaya arsitekture setelah ratusan
terkukung satu gaya.Postmodernisme lahir di St. Louis, Missouri, 15 Juli 1972, pukul
3:32 sore. Ketika pertamakali didirikan, proyek rumah Pruitt-Igoe di St. Louis di
anggap sebagai lambang arsitekturmodern. Yang lebih penting, ia berdiri sebagai
gambaran
masyarakat

modernisme,
utopia

yang

demi

menggunakan

kesejahteraan

3teknologi

manusia.

untuk

Tetapi

menciptakan

parapenghuninya

menghancurkan bangunan itu dengan sengaja. Pemerintah mencurahkanbanyak dana


untuk

merenovasi

bangunan

tsb.

Akhirnya,

4.

setelah

menghabiskan

jutaan

dollar,pemerintah menyerah. Pada sore hari di bulan Juli 1972, bangunan itu
diledakkan dengandinamit.
Menurut Charles Jencks, yang dianggap sebagai arsitek postmodern yang
palingberpengaruh, peristiwa peledakan ini menandai kematian modernisme dan
menandakankelahiran postmodernisme. Akhirnya, pemikiran postmodern ini mulai
mempengaruhi berbagai bidangkehidupan, termasuk dalam bidang filsafat, lmu
pengetahuan, dan sosiologi. Postmodernakhirnya menjadi kritik kebudayaan atas
modernitas. Apa yang dibanggakan oleh pikiranmodern, sekarang dikutuk, dan apa
yang dahulu dipandang rendah, sekarang justru dihargai.Postmodern sebagai Filsafat.
Filsafat postmodern pertama kali muncul di Perancis pada sekitar tahun 1970an,terlebih ketika Jean Francois Lyotard menulis pemikirannya tentang kondisi
legitimasi erapostmodern, dimana narasi-narasi besar dunia modern (seperti
rasionalisme, kapitalisme,dan komunisme) tidak dapat dipertahankan lagi.
Pada awalnya post modern lahir dari kritik terhadaparsitektur modern, dan
harus di akui kata postmodern itu sendiri muncul sebagai bagiandari modernitas.
Ketika postmodern mulai memasuki ranah filsafat, post dalam postmoderntidak
dimaksudkan sebagai sebuah periode atau waktu, tetapi lebih merupakan sebuah
konsep yang hendak melampaui segala hal modern. Konsep postmodernitas yang
seringdisingkat sebagai postmodern ini merupakan sebuah kritik atas realitas
modernitas yangdianggap telah gagal dalam melanjutkan proyek pencerahannya.
Nafas utama dari postmodern adalah penolakan atas narasi-narasi besar yang
muncul pada dunia modern dengan ketunggalan terhadap pengagungan akal budi dan
mulaimemberi tempat bagi narasi-narasi kecil, lokal, tersebar, dan beranekaragam
untuk bersuara dan menampakkan dirinya.C.S. Lewis ketika ia berkata, ketika
memperjelas pandangan Nietzsche sche Mygood is my good, and your good is your
good (kebaikanku adalah kebaikanku, dankebaikanmu adalah kebaikanmu),
Kebenaran bagi generasi post modern adalah relatif, tidak absolut.
Postmodern adalah paham yang berkembang setelah jaman modern,
postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi dunia lebih lues
dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan aturan aturan pada
5.

aliran modernis meskipun banyak tokoh postmodern mengatakan bahwa mereka tidak
melawan pakem pakem modernis melainkan hanya merevisinya. Postmodern lebih
mengacu pada liberasilme artinya manusia diperbolehkan berpikir sebebas-bebasnya
yang kemudian mengacu pada kapitalisme dan liberalisme, postmodern menghalalkan
manusia untuk berpikir soal hal apapaun bahkan melebihi norma, agama, budaya dan
hukum. Postmodern mengajarkan masyarakat untuk memiliki budaya skeptic,
mempertanyakan banyak hal dan tidak begitu saja menerima satu hal meskipun
postmodern menawarkan sebuah revolusi besarbesaran mengenai kebebasan
berpikir, postmodern juga merupakan sebuah titik tolak kembali diangkatnya
humaniora (halhal yang berkaitan dengan kemanusian) ditengah robotis manusia
yang dipicu oleh kekakuan modernism kemudian lahirlah pemikiran bahwa manusia
adalah mahluk yang berpikir dan apabila ada pembatasan terhadap ruang berpikir
manusia maka akan menghilangkan sifat manusia yang paling dasar itu sendiri.
2.3 Tokoh-Tokoh Pada Post Moderen dan ajarannya
1. Friedrich Wilhelm Nietzsche sche (1844-1900)
Lahir di Rochen, Prusia 15 Oktober 1884. Pada masa sekolah dan mahasiswa,
ia banyakberkenalan dengan orang-orang besar yang kelak memberikan pengaruh
terhadappemikirannya, seperti John Goethe, Richard Wagner, dan Fredrich Ritschl.
Karier bergengsiyang pernah didudukinya adalah sebagai Profesor di Universitas
Basel.Menurutnya manusia harus menggunakan skeptisme radikal terhadap
kemampuanakal. Tidak ada yang dapat dipercaya dari akal. Terlalu naif jika akal
dipercaya mampumemperoleh kebenaran. Kebenaran itu sendiri tidak ada. Jika orang
beranggapan denganakal diperoleh pengetahuan atau kebenaran, maka akal sekaligus
merupakan sumberkekeliruan.
2. Jacques Derrida (Aljazair, 15 Juli 1930Paris, 9 Oktober 2004)
Seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi dan dianggap sebagai pendiri
ilmudekonstruktivisme, sebuah ajaran yang menyatakan bahwa semuanya di6.

konstruksi olehmanusia, juga bahasa. Semua kata-kata dalam sebuah bahasa merujuk
kepada kata-kata laindalam bahasa yang sama dan bukan di dunia di luar bahasa.
Derrida dianggap salah satufilsuf terpenting abad ke 20 dan ke 21. Istilah-ilstilah
falsafinya yang terpenting adalahdekonstruksi, dan difference.

Dekonstruksi
Istilah dekontruksi untuk pertama kalinya muncul dalam tulisan-tulisan

Derrida pada saat ia mengadakan pembacaan atas narasi-narasi metafisika


Barat.Jacques Derrida menunjukkan bahwa kita selalu cenderung untuk melepaskan
teks dari konteksnya. Satu term tertentu kita lepaskan dari konteks (dari jejaknya) dan
hadir sebagaimakna final. Inilah yang Derrida sebut sebagai logosentrisme . Metode
dekonstruksimerupakan proyek filsafat yang berskala raksasa karena Derrida sendiri
menunjukkanbahwa filsafat barat seluruhnya bersifat logosentris. Dengan demikian,
dekonstruksi mengkritik seluruh proyek filsafat barat.

Differance
Dalam karyanya, Of Grammatology, Derrida berusaha menunjukkan bahwa

strukturpenulisan dan gramatologi lebih penting dan bahkan lebih tua ketimbang
yang dianggapsebagai struktur murni kehadiran diri (presence-to- self), yang
dicirikan sebagai kekhasanatau keunggulan lisan atau ujaran.Derrida menyatakan
bahwa signifikasi selalu merujuk ke tanda-tanda lain dan kita tidakakan pernah
sampai ke suatu tanda yang hanya merujuk ke dirinya sendiri. Maka, tulisanbukanlah
tanda dari sebuah tanda, namun lebih benar jika dikatakan bahwa tulisan adalahtanda
dari semua tanda-tanda. Dan proses perujukan yang tidak terhingga (infinite) dantidak
habis-habisnya ini tidak akan pernah sampai ke makna itu sendiri.
Inilah

pengertiantulisan

yang

ingin

ditekankan

Derrida.

Derrida

menggunakan istilah arche-writing, yaknitulisan yang merombak total keseluruhan


logika tentang tanda. Jadi, tulisan yang dimaksudDerrida bukanlah tulisan (atau

7.

tanda) sederhana, yang dengan mudah dianggap mewakilimakna tertentu.Dilihat


dengan cara lain, tulisan merupakan prakondisi dari bahasa, dan bahkantelah ada
sebelum ucapan oral. Maka tulisan malah lebih istimewa daripada ujaran.Tulisan
adalah bentuk permainan bebas dari unsur-unsur bahasa dan komunikasi.
Tulisanmerupakan proses perubahan makna terus-menerus dan perubahan ini
menempatkan dirinyadi luar jangkauan kebenaran mutlak (logos).Jadi, tulisan bisa
dilihat sebagai jejak, bekas-bekas tapak kaki, yang harus kitatelusuri terus-menerus,
jika ingin tahu siapa si pencetus (yang kita anggap sebagaimakna yang mau dicari).
Proses berpikir, menulis dan berkarya berdasarkan prinsip jejakinilah yang
disebut Derrida sebagai differance.Differance adalah kata Perancis yang jika
diucapkan pelafalannya persis samadengan kata difference. Kata-kata ini berasal dari
kata differer-differance-difference, tidakhanya dengan mendengar ujaran (karena
pelafalannya sama), tetapi harus melihattulisannya.
Di sinilah letak keistimewaan kata ini, hal inilah yang diyakini
Derridamembuktikan bahwa tulisan lebih unggul ketimbang ujaran.Proses differance
ini menolak adanya petanda absolut atau makna absolute,makna transendental, dan
makna universal, yang diklaim ada oleh De Saussure dan olehpemikiran modern pada
umumnya.Menurut Derrida, penolakan ini harus dilakukan karena adanya penjarakan
(spacing), dimana apa yang dianggap sebagai petanda absolut sebenarnya hanyalah
selalu berupa jejak dibelakang jejak. Selalu ada celah atau kesenjangan antara
penanda dan petanda, antara teksdan maknanya. Celah ini membuat pencarian makna
absolut mustahil dilakukan. Setelah 5kebenaran ditemukan, ternyata masih ada lagi
jejak kebenaran lain di depannya, danbegitu seterusnya.Jadi, apa yang dicari
manusia modern selama ini, yaitu kepastian tunggal yang adadi depan, tidaklah ada
dan tidak ada satu pun yang bisa dijadikan pegangan. Karena, satusatunya yang bias
dikatakan pasti, ternyata adalah ketidakpastian, atau permainan.Semuanya harus
ditunda atau ditangguhkan (deferred) sembari kita terus bermain bebasdengan
perbedaan (to differ).
Inilah yang ditawarkan Derrida, dan posmodernitas adalah permainan dengan
ketidakpastian. Postmodern dan Positivisme Nietzsche adalah tokoh postmodern yang
temasuk pengkritik pandanganpositivisme August Comte. Menurut Comte, subyek
8.

(manusia-red) mampu menangkap faktakebenaran, sejauh hal itu faktual, dapat


didindara, positif dan eksak. Akan tetapi menurutNietzsche , manusia tidak tidak
dapat menangkap fakta. Apa yang dilakukan manusia untukmenangkap objek itu
hanyalah sekedar interpretasi. (ST. Sunardi,1999:67-68) .
Banyak pernyataan bahwa Nietzsche tidak percaya bahwa kita bisa
mengetahui. Fakta kebenaran itu tidak ada, yang ada hanyalah interpretasi dan dan
perspektif.Maka dengan dengan sendirinya tidak ada kebenaran universal yang
tunggal. Penafsiran itutidak itu tidak menghasilkan makna final, yang ada hanyalah
pluralitas. (ST.Sunardi,1999:180) sehingga bagi Nietzsche , kebenaran adalah suatu
kekeliruan yangberguna untuk mempertahankan arus hidup.Tanggapan Terhadap
PostmodernKonsepsi epistemologis post-modern yang belum jelas merupakan
persoalan yangcukup mendasar. Tidak dapat disangkal lagi bahwa dalam interpretasi,
setiap orangmempunyai sudut pandang dan perspektif sendiri-sendiri (berbeda-beda).
Dalam perpektif,subjek-subjek tertentu bisa dianggap benar, namun bias jadi keliru
bagi perspektif subjekyang lain.
Jika pada masa Modern, manusia mengingkari agama oleh karena
pengaruhrasionalitas, namun pada masa Postmodern ini manusia mengingkari agama
denganirrasionalitas. Pada postmodern ini bermunculan agama-agama baru buatan
manusia (isme) yang merupakan hasil sinkritisme dan pluralisme. Tidak ada
kebenaran absolut dalama agama apapun atau mungkin bahkan dalam kitab suci
apapun, yang ada adalah kebenaran relatif, kebenaran menurut masing-masing yang
memandangnya, sehingga manusia di sinisebagai hakim penentu kebenaran, dan
bukan

Tuhan

yang

menjadi

penentu

kebenaranmelalui

Kitab

Suci

yang

diwahyukannya.
Derrida, melalui teori Dekonstruksi-nya, telah mengantarkan kita pada
sebuahmodel semiotika ketidakberaturan atau semiotics of chaos. Dekonstruksi
menolakkemapanan, menolak obyektivitas tunggal dan kestabilan makna. Karena itu,
Dekonstruksi membuka ruang kreatif seluas-luasnya dalam proses pemaknaan dan
penafsiran. ItulahDekonstruksi, yang membuat setiap orang bebas memberi makna
dan mentafsirkan suatu obyek tanpa batas. Ruang makna terbuka luas. Penghancuran
terhadap suatu makna olehmakna baru melahirkan makna-makna lain. Demikian
9.

seterusnya. Sehingga, demikian bebasdan banyaknya makna dan tafsiran, membuat


era dekontruktivisme dianggap era matinyamakna. Makna menjadi tidak berarti lagi.
Fenomena postmodernisme ini memunculkan berbagai macam persoalan
tentang peran iman dan agama. Ketika manusia tidak lagi percaya akan rasionalitas
yang dianggaptelah gagal melanjutkan proyek pencerahannya, maka dunia tidak lagi
diatur oleh kebenarantunggal dan sistem mekanis. Segala bentuk kebenaran tunggal
ditolak dan direlativkan,demikian juga agama, teologi dan ajaran iman. Pada saat
itulah manusia berada dalamkotak-kotak individualisme yang berdiri sendiri. Ada
yang kemudian jatuh kepada ekstrim.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penyusunan


Lokasi Penyusunan makalah dilakuan sepenuhnya di rumah penulis.
Adapun eksperimen ini dilaksanakan tanggal 2124 Februari 2016.

10.

3.2 Jenis dan Sumber Data


Berdasarkan sumber yang diperoleh, data dapat dibagi menjadi :
3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui buku-buku berkaitan dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3.2.2 Data S e kunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui media


internet, sesuai dengan topik yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik

pengumpulan

data

ialah

suatu

metode

khusus

yang

dipergunakan sebagai alat mencari atau memperoleh data, mencatat


peristiwa-peristiwa, serta keterangan-keterangan maupun karakteristikkarakteristik.
Adapun teknik yang dipergunakan penulis dalam memperoleh data :
3.3.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah metode yang dilakukan dengan cara
mendalami,

mencermati,

menelaah,

dan

mengidentifikasikan

pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (informasi dari media


internet yang menunjang penelitian).
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan penulis bersifat kualitatif,
merupakan suatu metode mengungkapkan cara mengamati, memahami, dan
menafsirkan fakta-fakta atau hipotesa, sesuai dengan logika-logika yang
diungkapkan.

11.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengertian PostModern
Postmodern merupakan paham yang berkembang setelah runtuhnya jaman
modern, postmodern memberikan pemahaman baru terhadap dunia menjadi
dunia lebih lues dan mencair. Banyak pemikiran dari postmodern yang melawan
aturan-aturan

pada aliran

modernis meskipun banyak tokoh postmodern

mengatakan bahwa mereka tidak melawan pakempakem modernis melainkan


hanya merevisinya.
4.2 Pendapat para Ahli mengenai Post moderen
Menurut Lyotard mendefinisikan postmodern sebagai ketidakpercayaan pada
arsitektur bergaya

modernisme. Terdapat dua garis besar yang cukup berpengaruh

dan dipakai untuk melegitimasi ilmu pengetahuan.


Menurut Antoni Giddens. Postmodernisme adalah sebuah estetika, sastra, politik
atau filsafat sosial, yang merupakan dasar dari upaya untuk menggambarkan suatu
kondisi, atau suatu keadaan, atau sesuatu yang berkaitan dengan perubahan pada
lembaga-lembaga dan kondisi-kondisi sebagai postmodernita. postmodernisme adalah
"fenomena budaya dan intelektual".
Menurut Josh McDowell & Bob Hostetler menawarkan definisi berikut
postmodernisme: "Suatu pandangan dunia yang ditandai dengan keyakinan bahwa
tidak ada kebenaran dalam pengertian objektif tetapi diciptakan bukan ditemukan.".
Kebenaran adalah "yang diciptakan oleh budaya spesifik dan hanya ada di budaya"
Menurut Tony Cliff. Postmodernisme The theory of rejecting theories atau teori
menolak/membantah teori Lin.

12.

Menurut Al Gore It's the combination of narcissism and nihilism that really
defines postmodernism,"

(Kombinasi

dari

narsisme

dan

nihilismelah

yang

memberikan arti pada postmodernisme)


Menurut Marvin Harris postmodernisme meru pakan gerakan intelektual yang
(sedikit) bertentangan dengan modernisme. Istilah ini lebih menitikberatkan
pemahaman budaya dalam konteks khusus. Postmodernisme juga tidak memiliki
paradigma penelitian yang lebih istimewa.
Menurut Michael Foucault,
postmodernisme akan menghubungkan antara ilmu dan alasan. IImu akan mencari
best answer. Namun, jawaban yang hadir dalam pandangan post modernisme akan
menolak generalisasi. Kebenaran, lebih mengandal kan pada kemampuan fiksi
persuasif, relativitas, lokal, plural, tak menentu, dan penafsiran.
Menurut Habermas
postmodernisme itu sebagai langkah counter culture, artinya kebudayaan elit atau
kebudayaan massa pada masa modernisme justru dihancurkan.
Menurut Pauline Rosenau
mendefinisikan Postmodern secara gamblang dalam istilah yang berlawanan antara
lain: Pertama, postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dan
kegagalannya memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik
segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas
4.3 Macam-macam Aliran dalam Arsitektur Post-modern
Aliran-aliran dalam Arsitektur Post-modern dibedakan berdasarkan
konsep perancangan dan reaksi terhadap lingkungannya. Di dalam Evolutionary Treenya, Charles Jenks mengelompokan arsitektur post-modern kedalam 6 (enam) aliran.
Aliran-aliran ini menurutnya sudah ada sejak tahun 1960-an. Keenam aliran tersebut
adalah:
13.

a.
Historicism
Pemakaian-pemakaian elemen klasik (misalnya: Ionic, Doric dan Corinthiant) pada
bangunan yang dikombinasikan dengan pola-pola modern.
Tokoh: Aero Saarinen, Phillip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyionori
Kikutake.
b.
Straight Revivalisme
Pembangkitan kembali neo-klasik ke dalam bangunan yang bersifat monumental
dengan irama komposisi berulang dan simetris.
Tokoh: Aldo Rossi, Monta Mozuna, Ricardo Bofill, Mario Botta.
c.
Neo-vernacularism
Menghidupkan kembali elemen tradisional yang membuat bentuk dan bangunan
lokal.
Tokoh: Darbourne and Darke, Joseph Isherick, Aldo Van Eyck.
d.
Contextualism (Urbanist + ad Hoc)
Memperhatikan lingkungan dalam penempatan bangunan sehingga didapat komposisi
lingkungan yang serasi. Aliran ini juga sering disebut Urbanism.
Tokoh: Lucien Kroll, Leon Krier, James Stirling.
e.
Metaphor and Metaphisical
Mengekspresi eksplisit dan implicit ungkapan metafora dan metafisika (spiritual) ke
dalam bentuk bangunan.
Tokoh: Stinley Tigerman, Antonio Gaudi, Mimoru Takeyama.
f.
Post-Modern space
Memperlihatkan pembentukan ruang dengan mengkomposisikan

komponen

bangunan itu sendiri.


Tokoh: Peter Eisenman, Robert Stern, Charler Moore, Kohn, Pederson-Fox.

4.4 Ciri-Ciri Arsitektur Post Moderen


Ciri-ciri arsitektur postmodern yaitumengakomodasi fungsi dan bentuk yang
dirasa perlu untuk hadir dalam rancangan, misalnya arsitektur tradisional,
simbolisme, dekorasi, dan sebagainya. Tidak semua bangunan postmodern terlihat
futuristik. Memang benar, karena bangunan postmodern banyak yang didesain
dengan cara yang tidak sama seperti pendahulunya, misalnya bangunan icon
postmodern Pompidou Center di Paris, dimana semua struktur bangunannya berada
di luar dan terlihat futuristik.Dalam desain interior bergaya post modern bisa dilihat
dari perpaduan kursi futuristik dan cupboard vintage dalam satu ruangan yang sama

14.

tapi tetap tercipta suasana yang harmonis dan nyaman. Gaya post modern
mencerminkan seorang yang cosmopolitan, kreatif, artsy dengan ide-ide yang tidak
biasa dan sama sekali tidak tradisional.
4.5 Bentuk langgam dan contoh bangunan Post moderen yang ada di bali
Pastiche
Pastiche didefinisikan sebagai karya yang mempunyai konotasi negatif karena
mengandung unsur-unsur pinjaman, miskin kreativitas, orisinalitas, keotentikan, dan
kebebasan. Eksistensi karya pastiche sangat tergantung pada eksistensi kebudayaan
masa lalu, karya-karya, serta idiom-idiom estetik yang ada sebelumnya.
Bangunan kompleks pertokoan ini menggunakan idiom estetika pastiche,
karena gaya atau langgam arsitektur romawi digunakan begitu saja tanpa adanya
sebuah kreativitas untuk memodifikasi, sehingga terlihat sebuah karya arsitektur

dengan imitasi murni.


Gambar 1 Bangunan Pastiche
Parody

15.

Parody adalah suatu karya yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan


tidak puas, tidak senang, tidak nyaman berkenaan dengan 6 intensitas gaya atau karya
masa lalu yang dirujuk. Parody menjadi semacam bentuk oposisi atau kontras di
antara berbagai karya, atau gaya. Satu karya atau gaya dihadapkan dengan karya atau
gaya lainnya dengan maksud menyindir atau membuat lelucon darinya. Dalam bidang
arsitektur, apa yang menjadi sasaran parody tidak saja karya atau arsitek tertentu,
tetapi juga konvensi ikonik gaya. Dengan demikian, arsitektur berciri parody ialah
karya arsitektur yang komposisi desainnya cenderung diambil dari dan dengan
mempermainkan sedemikian rupa gagasan, gaya atau ungkapan khas seseorang atau
suatu budaya arsitektur, sehingga membuatnya tampak absurd.
Bangunan ini sengaja menggabungkan bentuk fasade bangunan modern
dikombinasikan dengan bentuk payung untuk menghasilkan karya arsitektur dengan
bentuk baru. Sasaran dalam karya ini adalah konvensi ikonik payung.

Gambar 2 Bangunan Parody


Kitsch

16.

Kitsch sering ditafsirkan sebagai sampah artistik atau selera rendah, yang
menyiratkan miskinnya orisinalitas, keotentikan, kreativitas, dan kriteria estetik,
disebabkan oleh sangat bergantung pada keberadaan objek, konsep, atau kriteria yang
bersifat eksternal, seperti seni tinggi, objek sehari-hari, mitos, agama, tokoh, dan
sebagainya. Kitsch memassakan objek langka, objek precious dan unik, dan sekaligus
mempopulerkan juga nilai-nilai kebudayaan dari objek-objek tersebut. Arsitektur
berciri kitsch adalah karya arsitektur yang berkaitan dengan selera rendah, yaitu
rendahnya bakuan estetik yang dimilikinya.
Bangunan ini memassakan bentuk-bentuk topi yang sangat unik dan precious. Bentuk
mengutamakan kriteria estetika.

Gambar 3 Bangunan Kitsch


Camp
Camp adalah satu idiom estetik, yang meskipun sering diperbincangkan,
namun masih menimbulkan pengertian yang kontradiktif. Disatu pihak sering
diasosiasikan dengan pembentukan makna; di pihak lain, justru diasosiasikan dengan
kemiskinan makna. Camp sangat menjunjung tinggi konsep-konsep keindahan,
kebaruan, dan keotentikan. Sebagai bentuk seni, camp menekankan dekorasi, tekstur,
permukaan sensual, dan gaya dengan mengorbankan isi. Arsitektur dengan ciri camp
17.

adalah karya arsitektur yang komposisi desainnya dicirikan oleh sifat estetisasi,
pengindahan atau penggayaannya yang sangat berlebihan, distorsif, artificial dan
teatrikal.
Bangunan ini menampilkan bentuk baru yang luar biasa dan sangat jauh dari kesan
alami. Tetapi terlihat penggunaan duplikat besi.

Gambar 4 Bangunan Camp


Skizofrenia
Skizofrenia

merupakan

bahasa

posmodern

yang

dihasilkan

dari

persimpangsiuran penanda, gaya, dan ungkapan dalam satu karya, yang menghasilkan
makna-makna kontradiktif, ambiguity, terpecah, atau samar-samar. Arsitektur berciri
Skizofrenia ialah karya arsitektur yang mencerminkan adanya kekacauan struktur
psikis, yakni putusnya rantai pertandaan, di mana bentuk (penanda) tidak dikaitkan
dengan satu makna (petanda) dengan cara pasti, sehingga menimbulkan
kesimpangsiuran makna.

18.

Pada bangunan ini terlihat penggunaan gaya arsitektur yang simpangsiur, sehingga
antara satu elemen dengan elemen bangunan tidak terlihat adanya satu rangkaian
hubungan, hubungan yang terputus tersebut menghasilkan ungkapan yang ambigu.

Gambar 5 Bangunan Skizofrenia

19.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.1.1 Pada Era post moderen terdapat dua ajaran atau aliran yang di anut yaitu
Differance yang beranggapan bahwa setiap orang memiliki fikiran yang
berbeda sehingga akan menghasilkan karya yang berbeda-beda pula,dan
yang ke dua Dekonstruksi yaitu konsep yang beranggapan bahsa semuanya
tidak pasti atau ketidakpastian jadi pada era post moderen terjadi erubahan
mengenai konsep-konsep atau pahan-pahan mengenai arsitektur,
5.1.2 Pada era post moderen banyak para ahli yang memiliki pendapat yang
berbeda beda namun hampis semuanya mengacu pada perubahan yang
terjadi pada era moderen atau mengganti konsep dan aturan pada era
moderen.
5.2 Saran
5.2.1 Disarankan kepada Mahasiswa secara umum, Mahasiswa Arsitektur
Universitas Udayana khususnya, untuk dapat menyusun karya tulis lainnya,
mengacu pada karya tulis ilmiah ini.
5.2.2 Disarankan kepada Masyarakat pada umumnya agar dapat menggunakan
makalah ini sebagai salah satu sumber informasi mengenai Arsitektur
PostModern.

20.

DAFTAR PUSTAKA

https://ffredo.wordpress.com/2010/09/25/masa-modern-akhir-19501960an/
diakses pada : 20 Februari 2016
https://asoyyati.wordpress.com/2014/01/30/sejarah-dan-perkembanganilmu-pada-masa-post-modern/
diakses pada : 22 Februari 2016
https://www.academia.edu/8401812/Arsitektur_Post_Modern
diakses pada : 22 Februari 2016
http://www.kompasiana.com/ujangbandeung/metafisika-logosentrisdalam-tantangan-derrida_54f5f72aa33311a17c8b468a
diakses pada : 25 Februari 2016
http://www.seniberpikir.com/logosentrisme-dalam-metodologi-ilmuhubungan-internasional/
diakses pada : 25 Februari 2016
Lason , Magali Sarvati . 1993. BEHIND THE POSTMODEREN
FACADE: Architectural Change In Late Twentieth Century America.
Kalivorno.
Karen A, Franck

Lynda H, Schneekloth

New Jersey Institue Of Technology,

State of unversity of new york

1913-1991, ORDERING SPACE :Type In Architecture And Design

21.

22.

Anda mungkin juga menyukai