Ergonomi 5
Ergonomi 5
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas Gerakan-gerakan yang efisien dalam bekerja.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat khususnya Ergonomi dan Faal Kerja dalam Prodi Kesehatan, Keselamatan Kerja
itu sendiri dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah Ergonomi dan Faal Kerja.
Dalam
sehingga kami perlu mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa
terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu dalam membantu penyelesaian
makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................i
Daftar Isi ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Tujuan .......................................................................................................3
C. Rumusan Masalah .....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Efisiensi dalam Bekerja ............................................................................4
B. Gerakan-gerakan Efisien dalam Bekerja .................................................11
C. Biomekanik ..............................................................................................22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 28
B. Saran ........................................................................................................28
Daftar Pustaka ................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efisiensi kerja merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap kegiatan
suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil yang dikehendaki dengan
usaha yang seminimal mungkin sesuai dengan standar yang ada. Usaha yang seminimal
mungkin dikaitkan dalam hubungannya dengan pemakaian tenaga jasmani, pikiran,
waktu, ruang, benda, dan uang. Dengan kata lain efisiensi kerja merupakan pelaksanaan
cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya dan merupakan cara yang
termudah mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya,
dan terpendek jaraknya.
Pengertian efisiensi menurut Sedarmayanti (2001:112) pada prinsipnya adalah
perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan kegiatan yang dilakukan.
Bekerja dengan efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan yang
sedikit mungkin. Dengan menggunakan cara kerja yang sederhana, penggunaan alat yang
dapat membantu mempercepat penyelesaian tugas serta menghemat gerak dan tenaga,
maka seseorang dapat dikatakan bekerja dengan efisien dan memperoleh hasil yang
memuaskan. Tujuan utama pekerjaan kantor adalah untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi kerja. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang
dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja. Diantaranya dapat berupa sistem,
prosedur atau cara kerja yang kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan.
Banyak kantor yang memiliki modal dan tenaga kerja yang lengkap tetapi tidak
dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan semula. Hal ini dapat terjadi karena kurang
baiknya pelaksanaan penerapan tata kerja pada kantor tersebut. Oleh karena itu organisasi
yang ingin mencapai tujuan dan hasil yang memuaskan harus mampu melalui penerapan
tata kerja dengan tepat, sesuai standartisasi dan pengendalian kerja dengan tepat.
Sumber utama efisiensi sebenarnya ada dalam diri individu masing- masing
pegawai, karena dengan akal pikiran dan pengetahuan yang ada, pegawai mampu
menciptakan cara kerja yang efisien. Unsur- unsur efisien itu antara lain kesadaran,
1
keterampilan atau skill, disiplin yang dimiliki oleh pegawai serta kerja sama yang baik
antara pegawai dengan ruang lingkup pekerjaannya. Namun untuk lebih meningkatkan
jiwa efisiensi dalam diri tiap pegawai maka dibuatlah peraturan yang mengikat yaitu
berupa penerapan tata kerja di perusahaan. Jika penerapan tata kerja telah diterapkan
maka diharapkan setiap pegawai wajib mematuhi tata keja tersebut, karena jika suatu
peraturan yang telah disepakati dilanggar maka akan dikenakan sanksi. Dalam
meningkatkan efisiensi kerja di perusahaan atau organisasi yang pertama sekali dilakukan
adalah dengan menerapkan tata kerja yang baik. Selain untuk menetapkan disiplin kerja,
penerapan tata kerja juga berfungsi untuk memudahkan dalam pembagian tugas dan
tanggung jawab dalam bekerja.
Adanya kemungkinan yang akan timbul dalam penyelenggaraan penerapan tata
kerja yang tidak efisien dapat mengakibatkan sulitnya pimpinan dalam mengambil
keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi suatu masalah sehingga dapat terjadi
penyimpangan, penyalahgunaan kekuasaan dan sulitnya melakukan pengawasan dan
pemeriksaan dengan cepat.
Efisiensi itu sendiri merupakan suatu usaha untuk memberantas pemborosan
bahan dan tenaga kerja maupun gejala-gejala yang merugikan. Menurut Achmad (2007),
efisensi artinya perbandingan terbaik antara usaha yang telah dikorbankan dengan hasil
yang dicapai. Pengertian efisiensi pada prinsipnya merupakan perbandingan terbaik atau
rasionalitas antara hasil yang diperoleh (Output) dengan kegiatan yang dilakukan serta
sumber-sumber dan waktu yang dipergunakan (Input).
Salah satu dimensi penting dalam sebuah lembaga adalah adanya tata kerja yang
teratur, terencana, dan tersusun dengan rapi agar memudahkan dalam pengawasan dan
monitoring terhadap hasil yang telah dicapai dan tercipta suatu efisiensi dalam
melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
pekerjaan kantor adalah sesuatu yang mencerminkan wajah mekanisme kerja sebuah
organisasi tertentu.
Dengan menggunakan cara kerja yang sederhana, penggunaan alat yang dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas serta menghemat gerak dan tenaga, maka
seseorang dapat dikatakan bekerja dengan efisien dan memperoleh hasil yang
memuaskan. Setiap pegawai yang tidak menyukai penghamburan akan bekerja dengan
efisien. Pegawai yang efisien tidak akan mengeluh walaupun banyak yang harus
2
dikerjakannya, akan tetapi pegawai yang tidak efisien akan mengeluh walaupun sedikit
yang dikerjakannya. Karena itu penerapan tata kerja yang efisien hendaknya diterapkan
secara terus-menerus agar jiwa efisiensi benar-benar terbentuk dalam diri setiap pegawai.
Apakah pekerjaan itu dikerjakan sesuai standar baik itu waktu maupun alatnya.
Efesiensi memiliki arti secara singkat hemat segala-galanya. Secara singkat
efisiensi adalah usaha menghemat materi, tenaga, waktu dan sebagainya dalam rangka
mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Efesiensi kerja adalah pelaksanaan
pekerjaan dengan cara-cara tertentu tanpa mengurangi tujuan yang dikerjakan dengan
cara paling mudah mengerjakannya, paling murah biayanya, paling sedikit tenaganya,
paling ringan bebannya dan paling singkat waktunya. Di dalam kantor, seorang pegawai
yang bekerja efesien pasti memiliki kecepatan kerja yang tinggi, atau kebalikannya, jika
dia ingin menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu singkat, dia harus bisa meningkatkan
kecepatan kerjanya, berarti dia harus bekerja dengan efesien. Seorang pegawai
yang bekerja tidak efesien, sudah pasti kecepatan kerjanya lamban, sehingga sering
disebut orang menjadi malas. Asalkan punya motivasi, cara bekerja yang efisien dapat
diterapkan oleh setiap pegawai untuk semua pekerjaan kantor baik yang besar maupun
yang kecil.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu ;
1. Untuk dapat mengetahui efisiensi dalam bekerja
2. Untuk dapat mengetahui gerakan-gerakan apa saja yang efisien dalam bekerja
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pengertian Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan menghasilkan sesuatu/produksi yang optimal
dengan tidak membuang sumber daya dalam proses pengerjaannya. Bekerja dengan
efisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan tenaga yang sedikit mungkin
dengan hasil yang tetap sama. Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh semua
karyawan untuk semua pekerjaan yang kecil maupun yang besar. Sehingga dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas dengan menghemat tenaga, waktu, biaya,
bahan dan lainnya.
Bila seorang karyawan harus segera menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu
yang singkat, maka karyawan tersebut harus dapat meningkatkan kecepatan dalam
bekerja, tetapi harus tetap menjaga mutu hasil kerjanya. Oleh karenanya, karyawan
yang tidak efisien akan kekurangan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya,
sedangkan karyawan yang efisien akan kekurangan pekerjaan untuk menghabiskan
waktunya.
Dengan demikian, efisiensi kerja merupakan pelaksanaan kerja dengan cara
tertentu, tanpa mengurangi tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Cara
pelaksanaan kerja tersebut merupakan cara termudah untuk mengerjakannya,
termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya dan terpendek jaraknya.
Karyawan yang efisien tidak akan mengeluh walaupun banyak yang harus
dikerjakannya, tetapi karyawan yang tidak efisien akan mengeluh walopun sedikit
yang harus dikerjakannya. Cara kerja yang efisien hendaknya perlu diterapkan secara
terus menerus agar jiwa efisiensi dapat dimiliki dan diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan.
2.
3.
Untuk mencapai efisiensi kerja tersebut diperlukan beberapa syarat berikut ini:
a. Berhasil guna/efektif
Syarat ini menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, dalam
tercapai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
b. Ekonomis
Syarat ekonomis menyatakan bahwa dalam usaha mencapai sesuatu yang efektif
biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu dan ruangan telah dimanfaatkan
dengan tepat.
c. Pelaksanaan Kerja yang dapat dipertanggungjawabkan
Syarat ini untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber
yang ada telah dimanfaatkan dengan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
d. Pembagian Kerja yang Nyata
Manusia mempunyai kemampuan yang terbatas sehingga tidak mungkin
mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Hendaknya ada pembagian
kerja yang nyata berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu
yang tersedia.
e. Rasionalisasi Wewenang dan Tanggung jawab
Wewenang harus seimbang dengan tanggung jawab seseorang, artinya jangan
sampai terjadi seseorang mempunyai wewenang yang lebih besar dari tanggung
jawabnya, atau sebaliknya jangan sampai terjadi lebih kecil tanggung jawabnya.
f. Prosedur Kerja yang Praktis
Artinya bahwa pelaksanaan kerja harus merupakan kegiatan operasional yang
dapat dilaksanakan dengan lancar, dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan
kerja memuaskan.
4.
Sumber efisiensi kerja adalah manusia karena dengan alat pikiran dan
pengetahuan yang ada, manusia mampu menciptakan cara kerja yang efisien. Sumber
efisiensi kerja yang melekat pada manusia adalah kesadaran, keahlian dan disiplin.
a. Kesadaran
Kesadaran terhadap arti dan makna efisiensi sangat membantu usaha ke arah
efisiensi kerja. Kesadaran mendorong seseorang berkeinginan membangkitkan
kehendak guna melakukan sesuatu. Efisiensi kerja erat kaitannya dengan tingkah
laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup
seseorang dapat mengarah kepada perbutan yang efisien atau sebaliknya. Oleh
karena itu, penerapan efisiensi kerja tidak dapat diharapkan timbul ketika pada
seseorang, melainkan merupakan hasil dari proses yang panjang. Kesadaran
sebagai salah satu sumber efisiensi perlu secara terus-menerus dipupuk agar usaha
dapat berhasil tanpa pemborosan tenaga, biaya dan waktu.
b. Keahlian
Suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang ahli hasilnya akan lebih baik dan
lebih cepat daripada apabila pekerjaan tersebut dilakukan oleh orang yang bukan
ahlinya. Unsur keahlian dalam efisiensi kerja melekat pada manusia, sama halnya
dengan unsur kesadaran. Keahlian manusia di bidang tertentu perlu ditunjang
dengan peralatan, agar efisiensi kerja yang akan dicapai dapat lebih tinggi
daripada tanpa menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa ditunjang oleh fasilitas
yang memadai tidak mungkin diterapkan untuk dapat menghasilkan yang terbaik.
Tetapi keahlian itu sendiri sudah merupakan jaminan akan didapatkannya hasil
yang efisien.
Masalah keahlian di dalam suatu kegiatan/pekerjaan dewasa ini, telah
berkembang sehingga menrut adanya keahlian untuk masing-masing bidang
pekerjaan. Perkembangan pekerjaan yang menjurus ke arah spesialisasi
mensyaratkan adanya tenaga ahli. Semakin banyak spesialisasi diciptakan dan
semakin banyak pula keahlian yang diperlukan sesuai tuntutan yang ada. Seorang
pakar dalam bidang tertentu, akan mampu memperkirakan dengan tepat kerusakan
pada sebuah mesin hanya karena mendengar suara mesinnya, tetapi seorang yang
bukan pakarnya tidak dapat memperkirakan tanpa membongkar lebih dahulu
mesin tersebut. Dari contoh tersebut, dapat kita lihat perbedaan dalam efisiensi
kerja. Sehubungan dengan hal tersebut maka faktor yang sangat erat hubungannya
dengan keahlian adalah penempatan orang yang tepat pada suatu pekerjaan.
c. Disiplin
7
5.
6.
tidak
bergerak
sehingga
berpengaruh
terhadap
besarnya
biaya
7.
10
Barang atau benda yang ada di dalam laci hendaknya disusun dengan penuh
pertimbangan, disesuaikan dengan kepentingan masing-masing peralatan agar
dapat dipergunakan secara efisien.
Contoh:
a) Menggunakan komputer ketika mengetik
b) Menghidupkan mesin cetak misalnya printer ketika ingin mencetak berkas.
7) Melepas (release) lambangnya RL
Terjadi ketika pegawai melepaskan objek yang dipegangnya. Berawal dari
pegawai mulai melepaskan tangannya dari objek dan berakhir bila seluruh jarinya
tidak menyentuh objek lagi. Elemen gerak melepas termasuk elemen therblig
yang efektif yang bisa diperbaiki.
Contoh:
a) Menutup telepon
b) Meletakkan kunci inggris setelah memperbaiki mesin.
8) Mengarahkan (position) dilambangkan dengan P
Didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti oleh gerakan merakit
(assembling). Misalnya memutar, menggeser ketempat yang diinginkan dan
berakhir pada saat objek sudah dirakit atau mulai dipakai.Elemen gerak ini
termasuk Therblig yang tidak efektif, sehingga untuk itu harus diusahakan untuk
dihilangkan.
Waktu
untuk
mengarahkan
dapat
diefisiensikan
dengan
14
15
Efektif
C. Memegang (Graps)
Memegang untuk memakai (Hold)
Tidak efektif
Mencari (Search)
Memilih (Find)
i
o
Memeriksa (Inspection)
Kelambatan Tak Terhindar (Unavodable
Merakit (Assemble)
Delay)
m
e
k
a
Delay)
Overcome Fatique)
Memakai (Use)
Perencanaan ( Plan )
Mengarahkan (Position)
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang mempelajari
gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh gangguan mekanik
yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari semua cabang ilmu
dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-212 SM), Galileo Galilei
(1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang merupakan peletak dasar bidang ilmu
ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan
Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan
gravitasi.
Mekanika teknik (engineering mechanics) atau disebut juga dengan mekanika terapan
adalah ilmu yang mempelajari penerapan dari prinsip-prinsip mekanika. Mekanika
terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada sistem
biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan
ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir
semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai dalam
16
penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam
biologi dan kedokteran.
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika merupakan ilmu
mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka otot manusia (Chaffin, 1991).
Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada
bermacam-macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian tubuh pada aktivitas
sehari-hari. Kajian biomekanika dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika dan
kinetika. Kinematika lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan
dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat
gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang
menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek
menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi kinematika.
Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh
manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan.
Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada
kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya.
1. Biomekanika dan Ergonomi
Ergonomi adalah ilmu tentang kerja. Secara garis besar, kegiatan-kegiatan
kerja manusia dapat dikelompokkan menjadi kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak).
Tubuh manusia dirancang untuk melakukan kerja (dalam hal ini kerja fisik) atau
aktivitas serhari-hari, adanya masa otot yang bobotnya lebih dari separuh tubuh
memungkinkan manusia untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan kerja. Dari
sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima oleh seseorang harus
sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik, kognitif, maupun keterbatasan
manusia menerima beban tersebut. Kemampuan atau keterbatasan manusia tersebut
termasuk dalam hal gerakan atau postur kerja dan gaya atau beban kerja. Disinilah
biomekanika berperan. Biomekanika merupakan ilmu yang menggunakan hukumhukum fisika dan konsep-konsep mekanika untuk mendeskripsikan gerakan dan gaya
pada berbagai macam bagian tubuh ketika melakukan aktivitas. Karena biomekanika
hanya berbicara dalam masalah fisik maka biomekanika termasuk dalam ranah
ergonomi fisik.
Seperti telah disebutkan di atas, biomekanika berkaitan dengan sistem biologi
dan menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Namun
karena ergonomic hanya membahas manusia maka lingkup biomekanika yang
digunakan adalah biomekanika pada manusia.
17
tubuh
tertentu
dan
tiap
joint
menggambarkan
sendi
yang
Menurut Chaffin dan Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu:
a. Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan dan siku.
b. Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
c. Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
d. Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
e. Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
f. Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak kaki.
18
ada.
Gambar tubuh sebagai sistem enam link dan joint (Chaffin, 1991)
Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat disamakan dengan
segmen benda jamak maka panjang setiap link dapat diukur berdasarkan persentase
tertentu dari tinggi badan, sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat
badan. Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan pada persentase standar yang
ada. Panjang setiap link tiap segmen berotasi di sekitar sambungan dan mekanika
terjadi mengikuti hukum newton. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan
gaya mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk mengimbangi gayagaya yang terjadi. Secara umum pokok bahasan dari biomekanika adalah untuk
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan
dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar
produktivitas kerja dapat meningkat. Menghindari keluhan pada sistem kerangka otot
dapat ditanggulangi dengan perancangan sistem kerja seperti alat kerja atau postur
kerja yang ergonomis seperti yang telah disebutkan di atas atau melakukan
pengendalian administratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang teknikteknik penanganan material). Misalnya pada gerakan jalan yang terpenting adalah
keseimbangan. Gerakan ini akan memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling
menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan berpindah. Untuk pengguna alat
bantu pada kaki gerak terlihat bagaimana alat bantu tersebut menyeimbangkan pasien
dalam berjalan sehingga alat tersebut nyaman dipakai.
4. Biomekanika dan Manual Material Handling
Titik berat bahasan biomekanika adalah pada fisik manusia khususnya pada
saat manusia melakukan kegiatan penanganan material secara manual (Manual
19
Material Handling / MMH) yang biasanya tanpa menggunakan alat bantu apapun.
Contoh MMH adalah pengangkatan dan pemindahan secara manual, atau pekerjaan
lain yang dominan menggunakan otot tubuh. Pekerjaan penanganan material secara
manual (Manual Material Handling) yang terdiri dari mengangkat, menurunkan,
mendorong, menarik dan membawa merupakan sumber utama komplain karyawan di
industri (Ayoub & Dempsey, 1999). Meskipun kemajuan teknologi telah banyak
membantu aktivitas manusia, namun tetap saja ada beberapa pekerjaan manual seperti
MMH yang tidak dapat dihilangkan dengan pertimbangan biaya maupun kemudahan.
Pekerjaan ini membutuhkan usaha fisik sedang hingga besar dalam durasi waktu kerja
tertentu. Usaha fisik ini banyak mengakibatkan kecelakaan kerja ataupun low back
pain, yang menjadi isu besar di negara-negara industri belakangan ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerakan Therbligh sangat berguna dalam melakukan pengamatan suatu pekerjaan.
Suatu pekerjaan dapat diuraikan menjadi gerakan dasar, yang oleh Ghilbreth diuraikan
kedalam 17 gerakan dasar. Suatau pekerjaan memiliki rincian gerakan dasar yang berbeda
satu sama lain. Apabila kita uraikan, dalam bekerja maka akan terlihat gerakan yang
efektif maupun tidak efektif. Kita dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak
efektif tersebut sehingga kita mendapatkan cara yang lebih baik, efektif, serta
efisien. Sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang kualitas dan kuantitasnya lebih baik.
B. Saran
21
Daftar Pustaka
Barnes, R.M. 1982. Motion and Time Study, Design and Measurement of Work. John Wiley &
Sons, Inc, New York, USA.
Cermin Dunia Kedokteran No. 154, 2007
Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI
Sumamur, 1989, Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja, PT Temprint: Jakarta
Wignjosoebroto, Sritomo. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widy
http://ariagusti.wordpress.com/2010/10/17/tugas-kelompok-ergonomi di-tempat-kerja/
22
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/tugas-ergonomi-3/
http://www.ergoweb.com/news/SubscribeNewsletter.cfm
http://www.scribd.com/doc/44074229/Modul-2-PTI-2010 pemetaan-dan-analisis-metodekerja
http://www.svtuition.org/2010/08/what-is-motion-study.html
23