Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak diantara kita yang berharap menjadi pemimpn suatu saat dan mengira
bahwa memimpin adalah suatu proses dimana kita mempunyai bawahan atau pengikut
yang banyak. Pada umumnya, seorang pemimpin dipresepsikan sebagai seorang yang
paling tinggi jabatannya dalam suatu lembaga atau organisasi dan dia yang mengatus
banyak hal. Tapi, jika ditinjau dari individual saja, suatu individual adalah pemimpin
untuk dirinya sendiri, dimana individu mempunyai tugas sendiri untuk mengatur
waktunya dalam pekerjaan, ibadah, interaksi social dan lain sebagainya. Setiap orang
bisa menjadi seorang terpimpin. Setiap orang mempunyai kiat-kiat tersendiri dalam
memimpin baik dalam sebuah organisasi, diri sendiri sanpai negara. Pemimpin
berwenang dalam memerintah, jika pemimpin itu memimpin suatu organisasi atau
lembaga, dia mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain yang dengan
perintah itu dapat menjalankan pekerjaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(Zarqa, 2009)
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi
pemimpin. Dan manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang
pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai
petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya
serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya
proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari
ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan
pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau
pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen
pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi
seorang pemimpin. Dan Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa
pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting
misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang,
apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington,
Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui

bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan
untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. (Hasriana, 2011)
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk mencapai
tujuan spesifik. Manajemen berasal dari kata manage atau managiare (romawi kuno)
berarti melatih dalam melangkahkan kaki. Manajemen adalah proses pengaturan
berbagai sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu
organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu atau berkualitas. (Ading, 2013)
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karenaadanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasitersebut. Organisasi berhasil
dalam mencapai tujuan serta mampu memenuhitanggug jawab sosialnya sangat
tergantung pada pimpinan. Bila pimpinanmampu melaksanakan dengan baik, sangat
mungkin organisasi tersebut akanmencapai sasarannya. Jadi, seorang pemimpin atau
kepala suatu organisasiakan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat
mempunyai pengaruhdan mampu mengarahkan bawahannya kearah pencapaian tujuan
organisasi. (Ramdani, 2013)
Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai apa saja yang
berhubungan dengan kepemimpinan dan organisasi pelayanan kesehatan baik secara
umum maupun secara khusus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Kepemimpinan
2. Apa pengertian dari Organisasi
3. Apa pengertian dari Organisasi Pelayanan Kesehatan
4. Bagaimana konsep dari Organisasi Pelayanan Kesehatan
5. Bagaimana Ciri-ciri Organisasi
6. Apa saja Prinsip-prinsip Organisasi
7. Mengapa Kepemimpinan Penting dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan
8. Keterampilan apa saja yang penting dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan bagi
para pemimpin
C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Kepemimpinan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Organisasi

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari Organisasi Pelayanan


4.
5.
6.
7.

Kesehatan
Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dari Organisasi Pelayanan Kesehatan
Agar mahasiswa dapat mengetahui Ciri-ciri Organisasi
Agar mahasiswa dapat mengetahui Prinsip-prinsip Organisasi
Agar mahasiswa dapat mengetahui Mengapa Kepemimpinan Penting dalam

Organisasi Pelayanan Kesehatan


8. Agar mahasiswa dapat mengetahui Keterampilan apa saja yang penting dalam
Organisasi Pelayanan Kesehatan bagi para pemimpin

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa kepemimpinan (leadership) adalah


pokok atau inti pada manajemen. Kepemimpinan berkaitan dengan kemampuan
motivasi, komunikasi,dan hubungan antar manusia. Seorang pemimpin harus
memotivasi dirinya sendiri dan orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan.
Pemimpin yang mampu berkomunikasi dan mampu berhubungan manusiawi dengan
orang lain (human relation) dengan baik akan lebih mudah mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain sesuai keinginannya dalam mencapai tujuan yang
dikehendaki.
Banyak

pengertian

atau

teori

kepemimpinan

disampaikan,

beberapa

dikemukakan disini dengan maksud makin banyak pengertian diberikan oleh para ahli
semakin lengkap pemahaman kita akan kedudukan,tugas, kewajiban, dan wewenang
seorang pemimpin dan sebagainya. (Hasriana, 2011)
JAMES

A.F.

Stonner

dan

Henry

Mintzber

menyampaikan,

bahwa

kepemimpinan berkaitan erat dengan fungsi manajemen yang amat penting yaitu
penggerakkan pelaksana (actuating), pengarahan (directing), atau memerintah
(command), kemampuan koordinasi (coordinating), pengawasan dan pengendalian
(controlling), berkomunikasi (communicating), menuntut, membimbing (leading :
memimpin) dan mengambil keputusan (decision making) dan menjadi nara sumber
(resourcing).
G.R.

Terry

mengungkapkan,

kebanyakan

pemimpin-pemimpin

efektif

merupakan orang yang bermotivasi tinggi dan menetapkan standar-standar prestasi


tinggi bagi mereka sendiri. Mereka ingin mengetahui banyak hal, bersifat energik dan
merasa di tantang oleh problemproblem yang sulit di pecahkan oleh mereka. Seorang
pemimpin mengugah keinginan seseorang untuk melaksanakan suatu hal. Ia
menunjukkan arah yang harus di tempuh dan ia membina anggota-anggota kelompok
kearah penyelesaian hasil pekerjaan kelompok.
George R.Terry : kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain
untuk bekerja keras dengan penuh kemampuan untuk tujuan kelompok
kepemimpinan adalah hubungan dimana satu orang yakni pemimpinan
mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara sukarela di dalam mengerjakan
tugas=tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang di inginkan oleh pemimpin
tersebut.
Dubin : Kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan
membuat keputusan.

Harold koontz dan cyrillodonnell : Kepemimpinan adalah mempengaruhi


orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Kepemimpinan adalah
seni membujuk bawhan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan merekA dengan
semangat keyakinan.
Orwalay Tead : Kepemimpinan adalahn aktivitas mempengaruhi orangorang agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Seorang tujuan dapat mempengaruhi bawahannya untuk melaksanakan
kehenaknya untuk mencapai organisasi, menurut Jhon Frech, Bertram Raven, Lenc
magginsa, Amitzai, etzioni dan lain-lain, antara lain karena adanya daya kekuatan
(power) :
1. Daya kekuatan memaksa (coercive power)
2. Daya kekuatan memberi (reward power)
3. Daya kekuatan yang sah (legitimate power)
4. Daya kekuatan karena keahlian (expert power)
5. Daya kekuasaan refrensi (kekuatan menjadi nara sumber, acuan/ sumber referensi)
6. Daya kekuatan kharisma (charismatic power)
7. Data kekuatan jabatan (position power)
8. Daya kekuatan pribadi (personal power)
9. Daya kekuatan informasi (information power)
10. Daya kekuatan informasi (information power)
11. Daya kekuatan koneksi (connection power) dan sebagainya.
Ralph M. Stogdill : Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatankegiatan sekelompok orang yang terorganisir dalam usaha mereka menetapkan tujuan
dan mencapai tujuan.
Kepemimpinan sebagai konsep menejemen seperti dikemukakan oleh Ralph M.
Stogdill dapat dirumuskan ke dalam berbagai macam defenisi, bergantung dari mana
titik tolak pemikirannya.
1. Suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham
2. Suatu bentuk persuasi dan inspirasi
3. Sesuat kepribadian yang mempunyai pengaruh
4. Tindakan dan prilaku
5. Titik sentral proses kegiatan kelompok
6. Hubungan kekuatan atau kekuasaan
7. Sarana pencapaian tujuan
8. Suatu hasil dari interaksi
9. Adalah peranan yang dipolakan
10. Sebagai inisiasi (permulaan) struktur.

Untuk mendalami arti dan lingkup pengertian dan butirbutir kepemimpinan di


atas, dikemukakan beberapa uraian serta penjelasan secara singkat sebagai berikut :
1.

Kepemimpinan sebagai suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham. Ini


berarti bahwa setiap pemimpin (leader) melalui kerja sama yang sebaikbaiknya
harus mampu membuat para bawahan mencapai hasil yang telah ditetapkan.
Peranan pimpinan memberikan dorongan terhadap bawahan untuk mengerjakan

2.

apa yang dikehendaki pemimpin.


Kepemimpina sebagai suatu bentuk persuai dan inspirasi. Adalah suatu
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yang dilakukan bkan melalui

3.

paksaan melaingkan himbauan dan persuasi.


Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang memiliki pengaruh, kepribadian
dapat diartikan sebagai sifat sifat (traits) dan watak pemimpin yang menunjukkan
keunggulan, sehingga menyebabkan pemimpin tersebut memiliki pengaruh

4.

terhadap bawahan.
Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku, ini digambarkan sebagai serangkaian
perilaku

seseorang

yang

mengarahkan

kegiatankegiatan

bersama.

Dari

serangkaian perilaku tersebut dapat berupa menilai anggota kelompok ,


menentukan
5.

hubungan

kerjasama,

mampu

memperhatikan

kepentigan

bawahan,dsb.
Kepemimpinan merupakan titiksentral proses kegiatan kelompok, dalam kehidupan
organisasi dari kepemimpinan diharapkan lahir sebagai gagasan baru, memberikan

6.

dorongan lahirnya perubahan, kegiatan dan seluruh proses kegiatan kelompok.


Kepemimpinan merupakan hubungan kekuatan dan kekuasaan sekelompok orang
antara yang memimpin dan yang dipimpin, hubungan tersebut mencermingkan
seseorang atau sekelompok orang berprilaku karna akibat adanya kebiwaan/

7.

kekuasaan yang ada pada orang yang memimpin.


Kepemimpinan sebagai sarana penciptaan tujuan. Dalam Hal ini pemimpin
merupakan seseorang yang memiliki suatu program dan berprilaku secara bersama
sama dengan anggota kelompok dengan mempergunakan cara atau gaya tertentu,
sehingga kepemimpinan mempunyai perana sebagai kekuatan dinamik yang
mendorong, memotivasi dan mengkoordinasi organisasi dalam mencapai tujuan

8.

yang telah ditetapkan.


Kepemimpinan merupakan hasil dari interaksi, kepemimpinan adalah merupakan
suatu proses social, merupakan hubungan antara pribadi dimana pihak lain
mengadakan pentesuaian.

9.

Kepemimpinan adalah peranan yang dibedakan dalam oganisasi setiap anggota

10.

mempunyai perana yang berbeda beda.


Kepemimpinan adalah sebagai inisiasi struktur. Kepemimpinan jangan diaggap
sebagai jabatan pasif, melainkan harus berperan sebagai suatu jabatan yang terlibat
dalam suatu tindakan.
Menurut Sullivan dan Decker Kepemimpinan merupakan penggunaan

keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan sesuatu


dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya. Kepemimpinan merupalan
interaksi antar kelompok, proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi dalam
pencapaian tujuan. Claus dan Bailey dalam Lancaster mendefinisikan kepemimpinan
sebagai suatu kelompok kegiatan yang mempengaruhi anggota kelompok, bergerak
menuju pencapaian tujuan yang ditentukan. Stogdill mendefinisikan sebagai suaru
proses mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan
mencapai tujuan.
Berdasarkan pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Kadang-kadang

ada

kecenderungan

menggunakan

istilah

kepemimpinan

dan

manajemen untuk pengertian yang sama. Sebenarnya kedua istilah ini mempunyai
pengetian yang berbeda. Manajemen merupakan pengkoordinasian dan pengintegrasian
semua sumber yang ada melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dalam pencapaian tujuan. Sebaliknya konsep kepemimpinan menekankan
pada proses perilaku yang berfungsi di dalam dan di luar sutu organisasi. Dalam
konteks organisasi, kepemimpinan terutama menekankan pada funsi pengarahan yang
meliputi memberitahu, menunjukkan dan memotivasi bawahan. Fungsi manajemen ini
sangat terkait dengan faktor manusia dalam suatu organisasi yang mencakup interaksi
antar manusia dan berfokus pada kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang
lain. Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penggunaan keterampilan seorang
pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi perawat lain dibawah pengawasannya untuk
pembagian tugas dan tanggungjawabnya dalam memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan sehingga tujuan keperawatan tercapai. Setiap perawat mempunyai potensi
yang berbeda dalam kepemimpinan, namum keterampilan ini dapat dipelajari sehingga
selalu dapat ditingkatkan.

Kepemimpinan adalah proses dalam mempengaruhi kegiatan kegiatan


seseorang atau keleompok dalam usahanya mencapai tujuan di dalam suatu situasi
tertentu. Dari berbagai pendapat tersebut, memberikan gambaran bahwa kepemimpinan
dilihat dari sudut pendekatan apapun mempunyai sifat universitas dan merupakan suatu
gejala sosial yang memberikan makna:
1. Kepemimpianan adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang pemimpin
berupa sifat-sifat tertentu : kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan
kesanggupan (capabilility).
2. Kepemimpianan adalah serangkaian kegiatan (activity) pemimpin tidak dapat di
pisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemeimpin itu
sendiri.
3. Kepemimpinan adalah sebagai proses antar hubungan atau interaksi antara
pemimpin, bawahan, and sutuasi.
B. PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Pengertian organisasi yang dikemukakan oleh para ahli bermacam-macam, namun pada
dasarnya memiliki makna yang sama, yaitu sebagai berikut : (Ading, 2013)
1. Chester I. Barnard, organisasi adalah sistem kerja sama yang terkoordinasi secara
sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. James D. Mooney mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Dimock, organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian
yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
4. Menurut Koonz & Donnel, organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan
dimaksudkan untuk koordinasi struktural, baik secara vertikal maupun horizontal
diantara posisi-posisi yang telah diserahi tugas-tugas khusus yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Didin Haifuddin dan Hendri Tanjung, organisasi adalah sebuah proses yang
dilakukan bersama-sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama, dan juga
dengan cara-cara yang sama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil inti dari pengertian organisasi yaitu
sekumpulan orang-orang yang diarahkan untuk mencapai tujuan spesifik. Dari beberapa

pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki
tiga unsur dasar, yaitu :
1. Orang-orang (sekumpulan orang).
2. Kerjasama.
3. Tujuan yang ingin dicapai.
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama
antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki. (Ading, 2013)

C. PENGERTIAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN


Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan
yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau
berkualitas. Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi
senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Rumah Sakit dan Puskesmas sebagai
organisasi pelayanan kesehatan apabila ingin exist dan mampu menjalankan fungsinya
secara optimal, perlu melakukan perubahan secara internal.
D. KONSEP ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN
Konsep organisasi pelayanan kesehatan dalam makalah ini mencakup dua
bagian yaitu: apa organisasi pelayanan kesehatan itu? Bagaimana prosesorganisasi
pelayanan kesehatan. (Ramdani, 2013)
1. Apa Organisasi Pelayanan Kesehatan itu
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu
tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
atau berkualitas.
2. Proses Organisasi Pelayanan Kesehatan
Unit Pelayanan Kesehatan sangat bergantung pada komunikasi dan koordinasi
antar atasan dan bawahan. Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung
jawab dan wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas),
maka hal ini tak lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan oleh
pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan

E. CIRI-CIRI ORGANISASI
Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan
secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (Ading, 2013)
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran,
tenaga, dan lain-lain,
4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
F. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M.
Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya
Organization of Canadian Government Administration (1965), bahwa prinsip-prinsip
organisasi meliputi : (Ading, 2013)
1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, tidak mungkin
suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
antara lain memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Prinsip Skala Hierarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam
pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3. Prinsip Kesatuan Perintah.
Seseorang hanya menerima perintah/bertanggung jawab kepada seorang atasan.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada
bawahannya. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi
kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang
lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada
atasannya lagi.
5. Prinsip Pertanggungjawaban.

Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya


kepada atasan.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian
tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masingmasing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
7. Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang
atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan
tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup
banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
8. Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas
dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9. Prinsip Pemisahan.
Beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
kepada orang lain.
10. Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.
Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari
organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/
kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak
kompleks) contoh koperasi di suatu desa terpencil, struktur organisasinya akan
berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta,
Bandung, atau Surabaya.
11. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya
12. Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

G. MENGAPA KEPEMIMPINAN PENTING DALAM ORGANISASI PELAYANAN


KESEHATAN
Dalam Jurnal yang diedit oleh Chatila Maharani tentang Sistem Manajemen
Mutu Iso 9000 Sebagai Alat Peningkatan Kualitas Organisasi Pelayanan Kesehatan
Organisasi pelayanan kesehatan menggunakan alat seperti akreditasi dan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000 yang menekankan pada standar struktur serta
belum terkait dengan kepuasan pelanggan. Organisasi pelayanan kesehatan yang telah
mengimplementasikan SMM ISO 9000 adalah rumah sakit, puskesmas, dan balai
kesehatan. Menurut Suardi (2004), terdapat delapan prinsip manajemen mutu dalam
ISO 9001: 2000 salah satunya yaitu prinsip kepemimpinan. Organisasi pelayanan
kesehatan tersebut disediakan oleh pemerintah, swasta, maupun berasal dari
pemberdayaan masyarakat. (Ramdani, Scribd 07 September 2013)
Kinerja pemimpin kesehatan masyarakat berkaitan dengan tugas-tugasnya
sebagai mitra pemerintah di bidang kesehatan adalah sejauh mana dan/atau bagaimana
pemimpin kesehatan masyarakat menjalankan misi, tugas dan tanggung jawabnya.
Standar pelayanan yang dilakukan pemimpin kesehatan masyarakat dalam penerapan
norma dan tingkat kinerja yang diperlukan mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan
standar pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap
proses dan pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas.
H. KETERAMPILAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN BAGI PARA
PEMIMPIN
Menurut Veithzal Rivai (2004) gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh
dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya. Gaya kepemimpinan menggambarkan kombinasi yang konsisten dari
falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Beberapa
keterampilan dalam organisasi pelayanan kesehatan bagi kepemimpinan melibatkan
lebih dari sekedar menggunakan kekuasaan danmenjalankan wewenang, serta
ditampilkan pada tingkat yang berbeda. Pada tingkat individu, misalnya, kepemimpinan
melibatkan pemberian nasehat, bimbingan, inspirasi, dan motivasi. (Ramdani, Scribd
07 September 2013)

1. Kepemimpinan dalam Puskesmas


Kepemimpinan Puskesmas hendaknya diselenggarakan melalui kepemimpinan
kolektif dan integratif (kemanunggalan) antara kepala puskesmas dengan para
penanggung jawab program Puskesmas serta menciptakan kebersamaan dengan
semua pegawai puskesmas. (Ramdani, Scribd 07 September 2013)
Menurut Thoha (2009) gaya kepemimpinan konsultasi memiliki esensi di
mana pimpinan dan bawahan saling bergantian dalam hal pemecahan masalah.
Selain itu gaya kepemimpinan ini juga menunjukkan adanya saling tukar menukar
pendapat antara pimpinan dan bawahannya (komunikasi dua arah makin
meningkat). Sedangkan untuk hasil penelitiangaya kepemimpinan kepala
puskesmas dalam hal pengambilan keputusan lebih bersifat konsultasi yaitu
pimpinan secara aktif mendengar apa yang dikatakan oleh bawahannya. Nawawi
dan Martini (2009) menyatakan bahwa hak seseorang dalam jabatannya sebagai
pemimpin adalah untuk mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya
atau melakukan suatu tindakan/kegiatan dalam rangka mewujudkan eksistensi
kelompok/organisasinya. (Ramdani, Scribd 07 September 2013)
2. Kepemimpinan dalam Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan masyarakat, berfungsi
melayani masyarakat secara luas dalam bentuk jasa. Untuk mencapai sasaran yang
diinginkan manajemen, rumah sakit menuntut karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya. Pasien yang datang baik untuk pelayanan rawat inap ataupun rawat
jalan akan memberikan respon yang positif terhadap pelayanan pegawai yang baik,
sehingga mampu meningkatkan kunjungan pasien ke rumah sakit. Hasil akhir dari
keberhasilan pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari tingkat Bed Occupancy Rate
(BOR). Semakin tinggi tingkat BOR yang dicapai rumah sakit, dapat dijadikan
indikator untuk menilai kinerja karyawan dalam melaksanakan pengobatan
maupun perawatan pasien. (Ramdani, Scribd 07 September 2013)
Upaya peningkatan kinerja karyawan menuntut peran manajenmen dalam
melakukan pendekatan kepemimpinan yang efektif, bahwa keberhasilan rumah
sakit sangat tergantung ada kemampuan pemimpinnya. Dengan kemampuan yang
dimilikinya pemimpin dapat mempengaruhi pegawainya untuk melakukan
pekerjaan sesuai dengan apa yang iinginkannya. Kemudian dalam mengantisipasi
permasalahan diperlukan seorang pemimpin yang dapat melihat kondisi dan
kebutuhan

karyawan

(Porte-Lawller,

dalam

Steers

RM,

1996).

Dan

dibutuhkanseorang pemimpin yang bisa mengerti perilaku organisasi yang

sedangdihadapinya sehingga ia mampu membawa organisasinya mencapai tujuan


yang telah ditetapkan bersama melalui pencapaian visi organisasi. (Ramdani,
Scribd 07 September 2013)
Gaya kepemimpinan memprakarsai struktur yang diterapkan dimana
menghasilkan kinerja yang baik ditemukan bila pimpinan sering mengatur dan
mengarahkan,

mengawasi

serta

meminta

pertanggung

jawaban

petugas,

sedangkan pimpinan yang jarang menerapakan gaya kepemimpinan memprakarsai


struktur kinerjanya cenderung buruk. Sedangkan pimpinan yang jarang
menerapkan gaya kepemimpinan memprakarsai struktur kinerjanya buruk. Hal ini
disebabkan pemimpin yang gaya kepemimpinan memprakarsai struktur tinggi
selalu mengatur dan mengarahkan petugas, mengawasi pekerjaan petugas, dan
meminta pertanggung jawaban petugas atas pekerjaanya, sehingga petugas akan
lebih mudah dalam menjalankan pekerjaannya. (Ramdani, Scribd 07 September
2013)

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu organisasi yang aktivitas
pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan
yang ingin dicapai yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu atau
berkualitas. Organisasi memiliki sifat yang fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa
dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
memperhatikan perubahan dari luar organisasi.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/166187859/Kepemimpinan-Dan-Organisasi-PelayananKesehatan-Edit
http://zarq4.blogspot.co.id/2009/03/kepemimpinan-dalam-manajemen-kesehatan.html
http://anawebchildhealth.blogspot.co.id/2011/12/makalah-kepemimpinan-leadership.html
http://adingrainy.blogspot.co.id/2013/03/makalah-organisasi-pelayanan-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai