Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SATUAN PROSES I

Modul Praktikum

:Pembuatan Gas Hidrogen (H2) dengan Bahan Dasar Air Secara


Elektrolisis.

Nama Pembimbing

: Ir. Emmanuela W, MT.

Tanggal Praktikum

: 24 Maret 2016.

Tanggal Penyerahan

: 31 Maret 2016.

A. Tujuan Percobaan
Setelah mempelajari dan melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu:
1. Membuat gas hydrogen dari bahan dasar air secara elektrolisis dengan menggunakan
elektroda stainless steel
2. Menentukan laju alir gas hydrogen yang terbentuk dengan variasi waktu dan
konsentrasi elektrolit
B. Landasan Teori
2.1 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hydrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada
tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperature 273,15 K (0C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organic. Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan
yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan
hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana
hydrogen sulfide. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsure-unsur
yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, fluor, fosfor, sulfur, dan klor. Semua
elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hydrogen akan menghasilkan gas pada
temperature dan tekanan normal. Alasan mengapa hydrogen berikatan dengan oksigen
membentuk fasa berkeadaan cair adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif
daripada elemen-elemen lain tersebut (kecuali fluor). Tarikan atom oksigen pada
elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom
hydrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hydrogen, dan
jumlah muatan negative pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap tiap atom
tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik
listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipole ini membuat masing-masing

molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan yang pada akhirnya
menaikkan titik didih air. Gaya tarik menarik ini disebut sebagai ikatan hydrogen.
2.2 Hidrogen
Hidrogen adalah unsure kimia pada tabel periodik yang memiliki symbol H dan
nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hydrogen tidak berwarna, tidak
berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomic yang
sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsure
teringan di dunia. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada
konsentrasi serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah
286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak
seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperature 560C. Lidah
api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet
dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit
mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Karakteristik lainnya dari
api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga
kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon.
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksifator lainnya. Ia bereaksi dengan
spontan dan hebat pada suhu kamar dan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen
halide berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluoride.
2.3 Elektrolisis Air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi
dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-).
Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O 2),
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron menuju katoda. Ion H+ dan ion OHmengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi
keselurahan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk
menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan hidrogen. Elektrolisis merupakan proses kimia yang


mengubah energi listrik menjadi energy kimia. Komponen terpenting dari proses
elektrolisis ini adalah elektroda dan larutan elektrolit. Pada proses elektrolisis
diperlukan dua buah kutub yaitu katoda sebagai kutub negative dan anoda sebagai
kutub positif.
Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut:
Anoda : 2H2O 4H+ + 4e- + O2 x1 = 2H2O 4H+ + 4e- + O2
Katoda
: 2H2O + 2e- 2OH- + H2 x2 = 4H2O + 4e- 4OH- + 2H2
+
Total
: 6H2O O2 + 2H2
Air yang dielektrolisis ditambahkan elektrolit. Elektrolit akan terurai menjadi ion-ion
yang berfungsi sebagai penghantar arus pada proses elektrolisis. Elektrolit yang dapat
digunakan diantaranya adalah NaOH, KOH, NaHCO3. Soda kue (NaHCO3) lebih
mudah didapat, ramah lingkungan, dan lebih murah.
C. Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan :
1. Gelas kimia 250 ml (2 buah)
2. Corong
3. Batang pengaduk
4. Labu takar 250ml (1 buah)
5. Gelas ukur 100 ml (1 buah)
6. Bola isap
7. Rectifier
8. Elektrolyzer
9. Elektroda stainless steel
10. Kabel + mulut buaya (2 buah)
11. Tissue
12. Pipet seukuran

Bahan yang digunakan :


1. Larutan H2SO4 5% dan 3%
2. Aquades

3.2 Prosedur Kerja

3.3 Tabel Pengamatan


N
o
1

Larutan H2SO4
5%

5 menit
A: 17,1
K: 8

Laju Gas H2
10 menit
11 menit
A: 19
K: 9,1
A: 1,4 K: 2,8

15 menit
-

2
No
.
3
4

8%

A: 2,9

K: 3,3

Larutan NaHCO3
3%
8%

Keterangan:

A = Anoda

A: 5,6

Laju Gas H2
5 menit
A: 0
K: 0,4
A: 2,2 K: 1,8

K = Katoda

D. Perhitungan
Diketahui:
P = 1 atm
T = 25oC = 298K
R = 0,0821 L atm/mol
a. H2SO4 5%
t = 5 menit
v = 8 ml = 8x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1atm 0,008 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 3,27 x 10-4 mol


m = n x Mr
m H2 = 3,27 x 10-4 mol x 2 gr/mol
m H2 = 6,54 x 10-4 gram
8 mL
=2,67
Laju alir = 300 s
x 10-2 mL/s

K: 10,4

t = 10 menit
v = 9,1 ml = 9,1x10-3 L
PV
n=
RT

10 menit
A: 0
K: 0,1
A :1,9 K:1,0
5

A: 8,1

15 menit
A: 0
A: 2,2

K: 11,3

K: 0,05
K: 1,25

n=

1 atm0,0091 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 3,72 x10-4 mol


m = n x Mr
m H2 = 3,72 x 10-4 mol x 2 gr/mol
m H2 = 7,44 x10-4 gram
9,1mL
=1,5
Laju alir = 600 s
x 10-2 mL/s

t = 11 menit
v = 2,8 ml = 2,8x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1atm 0,0028 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 1,144x10-4 mol
m = n x Mr
m H2 = 1,144 x 10-4 mol x 2 gr/mol
m H2 = 2,288x10-4 gram
2,8 mL
=3,1
Laju alir = 900 s
x 10-3 mL/s
b. H2SO4 8 %
t = 5 menit
v = 3,3 ml = 3,3 x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1atm 0,0033 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 1,35 x 10-4 mol


m = n x Mr
m H2 = 1,35 x 10-4 mol x 2 gr/mol
m H2 = 2,7 x 10-4 gram
3,3 mL
=1,1
Laju alir = 300 s
x 10-2 mL/s

t = 10 menit
v = 10,4 ml = 10,4 x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1 atm 0,00104 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 4,25 x 10-4 mol


m = n x Mr
m H2 = 4,25 x 10- mol x 2 gr/mol
m H2 = 8,5 x 10-4 gram
10,4 mL
=1,7
Laju alir =
x 10-2mL/s
600 s

t = 15 menit
v = 11,3 ml = 11,3x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1 atm 0,0113 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 4,6 x 10- mol


m = n x Mr
m H2 = 4,6 x 10-4 mol x 2 gr/mol
m H2 = 9,2 x 10-4 gram
11,3 mL
=1,26
Laju alir =
x 10-2 mL/s
900 s

c. NaHCO3 3%
t = 5 menit
v = 0,4 ml = 4x10-4 L
PV
n=
RT

n=

1 atm 0,0004 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 1,6 x 10-5 mol


m = n x Mr
m H2 = 1,6 x 10-5 mol x 2 gr/mol
m H2 = 3,2 x 10-5 gram
0,4 mL
=1,3
Laju alir = 300 s
x 10-3 mL/s

t = 10 menit
v = 0,1 ml = 1x10-4 L
PV
n=
RT
n=

1 atm0,0001 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 4 x 10-6 mol
m = n x Mr
m H2 = 4 x 10-6 mol x 2 gr/mol
m H2 = 8 x 10-6 gram
0,1mL
=1,67
Laju alir = 600 s
x 10-4 mL/s

t = 15 menit
v = 0,05 ml = 5x10-5 L
PV
n=
RT
n=

1atm 0,00005 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 2 x 10-6 mol
m = n x Mr
m H2 = 2 x 10-6 mol x 2 gr/mol
m H2 = 4 x 10-6 gram

Laju alir =

0,05mL
=5,56
x 10-5 mL/s
900 s

d. NaHCO3 8%
t = 5 menit
v = 1,8 ml = 1,8 x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1 atm 0,0004 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 7 x 10-5 mol
m = n x Mr
m H2 = 7 x 10-5 mol x 2 gr/mol
m H2 = 14 x 10-5 gram
1,8 mL
=6
Laju alir = 300 s
x 10-3 mL/s

t = 10 menit
v = 1,05 ml = 1,05x10-3 L
PV
n=
RT
n=

1 atm 0,0013 L
atm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 4 x 10-5 mol
m = n x Mr
m H2 = 4 x 10-5 mol x 2 gr/mol
m H2 = 8 x 10-5 gram
1,05 mL
=17,5
Laju alir =
x 10-4 mL/s
600 s

t = 15 menit
v = 1,25 ml = 1,25 x10-3 L

n=
n=

PV
RT
1atm 0,0003 L
a tm
0,0821 L
298 K
mol K

n = 5 x 10-5 mol
m = n x Mr
m H2 = 5 x 10-5 mol x 2 gr/mol
m H2 = 10 x 10-5 gram
1,25 mL
=13,9
Laju alir =
x 10-4 mL/s
900 s
E. Pembahasan
Fuja Adwina Sahyugi (151411009)
Percobaan pembuatan gas hidrogen dilakukan dengan cara elektrolisis air. Proses
elektrolisa air dikenal juga sebagai elektrolisa alkalis, karena untuk berjalannya
proses elektrolisa ini diperlukan larutan katalis berupa larutan elektrolis. Pada
percobaan yang kami lakukan, kami menggunakan larutan H2SO4 5% dan H2SO4 3%
juga NaHCO3 5% dan NaHCO3 10% sebagai katalis untuk mempercepat reaksi yang
berlangsung.
Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2)
dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut.
Jadi hasil dari elektrolisis air ini adalah hidrogen murni dan oksigen murni. Proses
elektrolisis dinyatakan bahwa atom oksigen membentuk sebuah ion bermuatan
negative (OH-) dan atom hidrogen membentuk sebuah ion bermuatan positif (H+).
Pada kutub positif menyebabkan ion H+ menyatu pada katoda. Atom-atom hidrogen
akan membentuk gas hidrogen dalam bentuk gelembung gas pada katoda yang
melayang ke atas. Hal serupa terjadi pada ion OH - yang menyatu pada anoda
kemudian membentuk gas oksigen dalam bentuk gelembung gas.
Berdasarkan data pengamatan, proses elektrolisis pada pembuatan gas hidrogen
dipengaruhi oleh konsentrasi. Semakin besar konsentrasi maka volume laju gas H 2
juga semakin besar.

Hagai Elisafan (151411010)


Herdinand Dimas (151411011)
Inda Robayani (151411012)

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES


SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016
MODUL

:PEMBUATAN GAS HIDROGEN (H2) DENGAN BAHAN


AIR SECARA ELEKTROLISIS
: Ir. Emmanuela Maria W, MT

PEMBIMBING

Pembuatan : 24 Maret 2016


Penyerahan : 31 Maret 2016
Oleh

Kelompok : 1
Nama

NIM

Afiek Mauliani U.

(151411009)

Alvin Maulana

(151411010)

Asri Aminah

(151411011)

Dani Darmawan

(151411012)

Kelas : 1A-TK

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

DASAR

Anda mungkin juga menyukai