Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA

SEBAGAI ETIKA
POLITIK

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat


pada hakekatnya merupakan suatu nilai
sehingga merupakan sumber dari segala
penjabaran norma, baik norma hukum,
norma moral maupun norma kenegaraan
lainnya. Sebagai suatu usaha ilmiah,
filsafat dibagi menjadi beberapa cabang
Norma :

- Norma Moral yaitu yang berkaitan dengan


tingkah laku manusia yang dapat diukur
dari sudut pandang, baik atau buruk,
sopan atau tidak sopan, dan susila atau
asusila.
- Norma hukum yaitu suatu sistem
peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia

Definisi Etika
Etika adalah suatu ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti ajaran tertentu, atau bagaimana
kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan
pelbagai ajaran moral.

Pembagian Etika
Etika umum yaitu yang mempertanyakan
prinsip prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia.
Etika Khusus yaitu yang membahas
prinsip prinsip itu di dalam hubungannya
dengan pelbagai aspek kehidupan
manusia. Etika khusus meliputi beberapa
hal :

Etika Individual yaitu yang membahas


kewajiban manusia terhadap dirinya
sendiri
Etika sosial yaitu yang membahas
tentang kewajiban manusia terhadap
manusia lain dalam hidup masyarakat,
yang merupakan suatu bagian terbesar
dari etika khusus.

Nilai, Norma dan


Moral
Nilai (Value) adalah kemampuan yang
dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia ( nilai pada
hakekatnya adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada objek, bukan objek itu
sendiri)
Menilai berarti menimbang suatu kegiatan
manusia untuk menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain untuk kemudian
mengambil keputusan

Menurut Max Sceler nilai nilai yang ada tidak


sama tingginya
Nilai kenikmatan, dalam tingkatan ini terdapat
deretan nilai yang mengenakkan dan tidak
mengenakkan yang menyebabkan orang lain
senang dan tidak senang..

Notonagoro
membagi nilai
menjadi 3 :
Nilai Material yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi kehidupan jasmani manusia
atau kebutuhan material ragawi manusia
Nilai Vital yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk dapat
membedakan kegiatan atau aktivitas
Nilai Kerohanian yaitu segala sesuatu
yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
rohani dibagi menjadi 3 :

Nilai kebenaran yang bersumber dari akal


yaitu ratio, budi dan cipta manusia
Nilai keindahan atau estetis yaitu yang
bersumber pada unsur perasaan atau esthetis
dan rasa manusia
Nilai kebaikan atau moral yang bersumber
pada unsur kehendak atau Will dan Karsa
manusia

Menurut Notonagoro bahwa Nilai-nilai Pancasila tergolong


nilai kerohanian
Berkaitan dengan derivasi atau penjabarannya maka nilai
dikelompokkan menjadi 3 macam

Nilai dasar (Onotologis ) yaitu merupakan


hakekat, esensi, intisari atau makna yang
terdalam dari nilai-nilai tersebut (yang bersifat
universal karena menyangkut hakekat kenyataan
obyektif segala sesuatu misalnya hakekat Tuhan,
hakekat manusia).

Nilai Instrumental yaitu sebagai pedoman yang


dapat diukur dan diarahkan. Jika nilai
instrumental ini berkaitan dengan tingkah laku
manusia, maka hal itu akan merupakan suatu
norma moral.
Nilai praktis yaitu yang merupakan penjabaran
lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu
kehidupan nyata.

Hubungan Nilai, Norma dan Moral


- Moral adalah suatu ajaran, wejangan,
patokan, kumpulan peraturan baik lisan
maupun tertulis tentang bagaimana manusia
harus hidup dan bertindak agar manusia
menjadi manusia yang baik.
- Etika adalah suatu cabang filsafat yaitu
suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang
ajaran dan pandangan moral tersebut.

Etika Politik
Secara substantif pengertian etika politik tidak
dapat dipisahkan dari subyek atau pelaku etika
yaitu manusia. Oleh karena itu etika politik
berkaitan erat dengan bidang pembahasan
moral
Definisi politik berasal dari Politics yaitu sebagai
alat yang duigunakan untuk mencapai tujuan
atau bermacam-nacam kegiatan dalam suatu
proses penentuan tujuan dan diikuti dengan
pelaksanaan tujuan-tujuan itu.

Nilai-nilai Pancasila
sebagai Sumber Etika
P OLITIK

Sebagai dasar filsafat negara Pancasila


tidak hanya merupakan sumber peraturan
perundang-undangan merlainkan juga
sumber moralitas utama dalan
hubungannya dengan legitiminasi
kekuasaan.
Ketuhanan Yang Maha Esa serta sila
kedua Kemanusiaan yang adil dan
beradab, adalah merupakan sumber nilai
nilai moral bagi kehidupan kebangsaan .

Negara Indonesia yang berdasarkan sila


pertama Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah
negara Teokrasi yang mendasarkan kekuasaan
dan penyelenggaraan negara pada ligitiminasi
religius. Kekuasaan kepala negara tidak
mendasarkan pada legitiminasi religius
melainkan mendasarkan pada legitiminasi
hukum dan demokrasi. Oleh karena itu asas sila
pertama lebih berkaitan dengan legitiminasi
moral. Inilah yang membedakan negara yang
Berketuhanan yang Maha Esa dengan teokrasi.

Anda mungkin juga menyukai