Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Profesi Pendidikan Ilmu
Komputer yang diampu oleh Wahyudin.
Oleh
Nurmala Dewi
Risma Ana Karenina
Vera Safitri
Winda Nurhikmah
1206655
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang bekumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali. Dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
matril, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain-lain,
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi, atau dapat
disebut sebagai bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan
individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam
sebuah proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi).
Organisasi juga merupakan rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi
berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan
dinamika atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada saat sekarang ini, kecenderungan dalam masyarakat untuk menuntut
profesionalisme dalam bekerja. Tidak jarang seseorang dengan mudah
mengatakan bahwa yang penting profesional. Tetapi ketika ditanyakan tentang apa
yang dimaksud dengan professional, ia tidak dapat memberikan jawaban yang
jelas. Kata profesionalisme rupanya bukan hanya digunakan untuk pekerjaan yang
telah diakui sebagai suatu profesi, melainkan hampir pada semua pekerjaan.
Segala pekerjaan kemudian disebut sebagai profesi. Seseorang disebut
profesionalisme jika kerjanya baik, cekatan, dan hasilnya memuaskan.
Etika profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang khususnya
bidang pendidikan keguruan. Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang
keguruan karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang
tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru itu dapat
dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Pada jaman sekarang banyak sekali
orang yang berprofesi sebagai guru menyalahgunakan profesinya untuk
merugikan orang lain, contohnya guru yang tak mampu menyalurkan informasi-
informasi yang berisikan pengetahuan kepada peserta didik yang berdampak pada
menurunnya minat peserta didik untuk mengikuti KBM. Contoh seperti itu, harus
segera diluruskan. Agar nantinya, profesi guru akan berjalan sesuai kode etik
seorang guru yang semestinya sesuai undang-undang yang berlaku.
Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas,mempertegas
dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya
norma-norma terebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode
etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas
serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang
salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh
seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan
khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau
kelompok.
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para profesional
tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka
ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.
Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang
terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian
nafkah biasa yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan
ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun
kepercayaan yang pantas diberikan kepada para profesional ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Bagaimana hakikat, ciri-ciri, peran, fungsi, dan manfaat organisasi profesi?
2. Bagaimana bentuk penerapan dari organisasi profesi di Indonesia ?
3. Bagaimana hakikat, tujuan, dan fungsi etika profesi?
4. Apa pentingnya dari etika profesi?
5. Apa saja penyebab pelanggaran kode etik profesi?
C. Tujuan Penulisan
Dari perumusaan masalah diatas maka, makalah ini memiliki beberapa tujuan
yaitu :
1. Untuk mengetahui hakikat, ciri-ciri, peran, fungsi, dan manfaat organisasi
2.
3.
4.
5.
profesi
Untuk mengetahui bentuk penerapan dari organisasi profesi di Indonesia
Untuk mengetahui hakikat, tujuan, dan fungsi etika profesi
Untuk mengetahui pentingnya dari etika profesi
Untuk mengetahui penyebab pelanggaran kode etik profesi
BAB II
PEMBAHASAN
profesional,
profesionalisasi,
dan
proses
menjadikan
seseorang
sebagai
profesional.
standarisasi
pelaksanaan
sertifikasi
profesi
bagi
anggotanya
Sertifikasi merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme.
Dengan kepemilikan sertifikasi yang diakui secara nasional maupun
internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang
tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua
anggota
Etika profesi merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh
anggota organisasi profesi. Aturan tersebut menyangkut hal-hal yang
boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman keprofesionalan yang
digariskan bagi sebuah profesi.
5. Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar etika profesi
Sangsi yang diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya
mengikat semua anggota. Sangsi bervariasi, tergantung jenis
pelanggaran
dan
bias
bersifat
internal
organisasi
seperti
teknologi
informasi
komunikasi
untuk
mendukung
a. PGRI tidak menjadi bagian dari partai politik manapun dan tidak
berafiliasi dengan partai manapun.
b. PGRI memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk
menentukan pilihan politiknya secara merdeka.
c. PGRI selalu menjalin hubungan baik dengan seluruh partai dan
komponen masyarakat dalam memajukan pendidikan nasional.
Misi PGRI adalah:
a. Menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan
kesatuan bangsa, membela dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, serta mewujudkan cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
b. Berperan aktif dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan
dan kebudayaan yang berlandaskan asas demokrasi, keterbukaan,
pengakuan terhadap hak asasi manusia, keberpihakan pada rakyat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, profesionalisme
dan kesejahteraan anggota.
d. Melaksanakan, mengamalkan, mempertahankan dan menjunjung
tinggi kode etik profesi guru Indonesia.
e. Membangun sikap kritis terhadap kebijakan pendidikan yang tidak
memihak kepada kepentingan masyarakat.
f. Melaksanakan dan mengelola organisasi berdasarkan tata kelola
yang baik (good govermance).
g. Memperjuangkan perlindungan hukum, profesi, dan kesejahteraan
anggota PGRI.
F. Hakikat Etika Profesi
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh
sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada
anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi
itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari
kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh
karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan
kekuasaannya sendiri.
Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa
kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota
suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu
profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai
professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian
kepada masyarakat.
Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan
berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat
berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan
pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang
hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan
nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik
profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan,
dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan
pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik. Bukan
algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak etis
Kadang-kadang bagian-bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan
ataupun dengan kode etik lain. Kita harus menggunakan keputusan yang etis
untuk bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi.Kode etik yang baik
menggariskan dengan jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan
kepatuhan membuta.
G. Tujuan etika profesi
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara
umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut (R. Hermawan S,
1979):
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan kode etik adalah pelaku profesi tersebut dapat menjalankan tugas
dan kewajiban serta memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pemakai jasa
profesi tersebut. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan-perbuatan yang
tidak professional.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat,
bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat untuk
mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian
kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semula
dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh menjadi sebuah
pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang tidak diwarnai dengan nilai-nilai
idealism dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek
maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite professional.
Profesionalitas menunjuk pada kualitas atau sikap pribadi individu
terhadap suatu pekerjaan. Dalam profesi digunakan teknik dan prosedur
intelektual yang harus dipelajari secara sengaja sehingga dapat diterapkan untuk
orang lain. Professional menunjuk pada penampilan seseorang yang sesuai dengan
seharusnya dan menunjuk pada orang itu sendiri. Profesionalitas menunjuk pada
proses menjadikan seseorang sebagai professional.