Tumbang 1
Tumbang 1
MANUSIA
Masa
akhir
dewasa
(late
adulthood)
ialah
periode
perkembangan yang bermula pada
usia enampuluhan atau tujuh puluh
tahun dan berakhir pada kematian.
Ini adalah masa penyesuaian diri
atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan,
menatap
kembali
kehidupannya,
pensiun,
dan
penyesuaian diri dengan peran peran
sosial baru.
Teori-teori Perkembangan:
1.Teori Nativisme
Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini
menyatakan bahwa perkembangan manusia
dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan
manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa
manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan
yang mempengaruhi dan menentukan keadaan
individu yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan
pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak
berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat
manusia tidak bisa diubah karena telah ditentukan
oleh sifat sifat turunannya. Bila dari keturunan baik
maka akan baik dan bila dari keturunan jahat maka
akan menjadi jahat. Jadi sifat manusia bersifat
permanen tidak bisa diubah. Teori ini memandang
2.Teori empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini
memandang bahwa perkembangan individu
dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalamanpengalaman yang diperoleh selama
perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa.
Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah
termasuk pendidikan dan pergaulan. Penjelasan
teori ini adalah manusia pada dasarnya
merupakan kertas putih yang belum ada warna
dan tulisannya akan menjadi apa nantinya
manusia itu bergantung pada apa yang akan
dituliskan.
Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap
pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk
faktor penting untuk menenukan perkembangan
3.Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di
atas yang menyatakan bahwa pembawaan dan
pengalaman memiliki peranan dalam
mempengaruhi dan menentukan perkembangan
individu. Asumsi teori ini berdasar eksperimen
dari William Stern terhadap dua anak kembar.
Anak kembar memiliki sifat keturunan yang
sama, namun setelah dipisahkan dalam
lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut
ternyata memiliki sifat yang berbeda. Dari sinilah
maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat
keturunan atau pembawaan bukanlah faktor
mayor yang menentukan perkembangan individu
tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.
THE END