Rumah Krong Bade atau juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh adalah
rumah adat dari provinsi terbarat di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam.
Rumah Krong Bade merupakan rumah panggung dengan satu buah tangga
depan yang biasa digunakan untuk berlalu lalang. Rumah adat Aceh ini
keberadaannya sekarang semakin langka. Alasannya, selain karena biaya
pembangunannya yang lebih mahal, rumah Krong Bade juga membutuhkan
biaya perawatan yang tidak sedikit.
2. Rumah Adat Gadang, Sumatera Barat
Rumah Gadang (Godang) adalah rumah adat Minangkabau yang hingga kini
masih banyak ditemui di provinsi Sumatera Barat. Mengingat kebudayaan
rumah
panggung
ini
umumnya
digunakan
sebagai
tempat
Bangsal Kencono adalah rumah adat khas dari daerah DI Jogjakarta. Rumah
adat ini memiliki kekhasan karena dianggap sebagai tempat tinggal bagi para
raja, ratu atau pembesar kerajaan tempo dulu. Rumah adat di Indonesia yang
satu ini juga dianggap kaya akan filosofi. Hakikat kehidupan manusia, alam
yang terus bekerja, aktivitas manusia dalam menjalani kehidupannya, dan
beragam perlambangan hidup terkandung di dalamnya.
Meski Madura dan Jawa Timur secara administratif merupakan satu kesatuan,
namun dari segi budaya sebetulnya keduanya memiliki perbedaan yang
mencolok. Buktinya, kedua daerah ini memiliki bentuk rumah adat yang
berbeda. Jika di Jawa Timur kita menemukan Rumah adat Joglo Situbondo, di
Madura kita justru akan banyak menemui rumah Tanean Lanjhang. Wujudnya
lihat sendiri pada gambar di bawah ini.
7. Rumah Adat Lamin, Kalimantan Timur
Bergerak ke arah timur, kita akan menemui rumah yang jauh lebih unik hasil
akulturasi budaya suku Dayak, Kutai, dan Banjar. Rumah Lamin begitu ia
disebut, adalah rumah adat Kalimantan Timur yang menjadi ciri khas
sekaligus identitas bagi Provinsi yang beribukota di Balikpapan ini.
Jauh melebihi rumah adat bentang dan panjang, rumah lamin memiliki
dimensi benar-benar menakjubkan. Panjangnya bisa mencapai 300 meter,
lebar hingga 15 meter, dan tinggi sekitar 3 meter. Dengan dimensi sebesar ini
membuat 30 keluarga bisa tinggal dan hidup bersama-sama di sana.
Rumah Panjang, begitu hunian tradisional adat asli Indonesia yang berasal
dari Kalimantan Barat ini disebut. Seperti kebanyakan rumah adat di
Sumatera, rumah khas suku Dayak di tanah Borneo Barat ini juga secara
arsitektur
tergolong
dalam
jenis
rumah
panggung.
Bentuknya
yang
memanjang sesuai dengan namanya, tiang penyangga yang tinggi, serta anak
tangga yang lebar adalah kekhasan yang membuat rumah adat satu ini
berbeda dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Namun, meski unik
keberadaan rumah adat Provinsi Akcaya ini sekarang sudah mulai punah.
Selain karena animo masyarakat yang lebih memilih membangun rumah
dengan gaya modern, biaya untuk pembangunan dan perawatannya yang
besar adalah alasan utama mengapa rumah adat panjang begitu sulit untuk
dapat ditemui saat ini.
Rumah adat Pewaris adalah rumah tradisional khas suku Minahasa di Provinsi
Sulawesi Utara. Rumah yang juga dikenal dengan sebutan Walewangkoa ini
merupakan rumah panggung bertiang balok-balok kayu yang dilengkapi
dengan 2 buah tangga di bagian depan tepatnya di sisi kanan dan kiri rumah.
Keunikan rumah adat suku Minahasa ini terletak pada kontruksinya yang
sepenuhnya terbuat dari kayu. Rumah ini terbagi menjadi beberapa ruangan,
Setup Emperan sebagai tempat menerima tamu; Pores sebagai ruang tidur;
dan Sangkor sebagai tempat menyimpan bahan makanan (lumbung padi).
10. Rumah Adat Tambi, Sulawesi Tengah
memiliki anak tangga yang jumlahnya genap, sedangkan rumah Tambi yang
ditinggal penduduk biasa harus memiliki anak tangga yang jumlahnya ganjil.
11. Rumah Adat Tongkonan, Sulawesi Selatan
Rumah Tongkonan adalah rumah adat suku Toraja yang bermukim di wilayah
Sulawesi Selatan. Secara arsitektur, rumah ini tergolong sangat antik. Dengan
atap lengkung seperti perahu dan deretan tandung kerbau yang berjajar di
bagian depannya, rumah ini berhasil membuat para wisatawan berbondongbondong untuk menyaksikan seni klasik arsitektur nenek moyang bangsa
Indonesia. Perlu diketahui bahwa, selain berguna sebagai hunian, rumah adat
tongkonan juga biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan mayat.
Rumah adat Indonesia berikut ini adalah rumah adat terunik seluruh dunia.
Rumah Buton atau Istana Sultan Buton adalah rumah adat yang meskipun
dibangun 4 lantai dengan kontruksi kayu yang saling mengait, tanpa pengikat
dan paku, tapi ia dapat kokoh berdiri dengan megah.
13. Rumah Adat Baileo, Maluku
Di Indonesia bagian timur, Maluku memiliki rumah adat yang bernama rumah
Baileo. Rumah ini merupakan identitas yang mereprentasikan kemajemukan
agama di Provinsi asal lagu Rasa Sayange ini. Rumah adat Baileo memiliki ciri
khas berupa ukurannya yang besar dengan gaya arsitektur yang berbeda
dibandingkan rumah rakyat pada umumnya. Kegiatan-kegiatan adat seperti
upacara adat, musyawarah mufakat, dan perkumpulan hiburan umum
dilaksanakan di dalam rumah ini. Selain itu, beberapa benda-benda pusaka
suci juga biasa diletakan dalam satu ruangan khusus di dalamnya.
14. Rumah Musalaki, Nusa Tenggara Timur
Rumah Musalaki adalah rumah adat Nusa Tenggara Timur yang tergolong jenis
rumah panggung dengan atap unik dan klasik. Atap rumah adat Indonesia
yang satu ini tak seperti kebanyakan rumah adat pada umumnya. Ia tinggi
menjulang dan hanya terbuat dari ilalang.
Rumah Musalaki khas Sumba ini sejatinya bukan diperuntukan sebagai rumah
tinggal rakyat biasa. Rumah dengan model dan gaya seperti ini hanya boleh
ditempati oleh seorang yang berkedudukan seperti kepala adat, kepala desa,
camat, dan para pembesar adat lainnya.
15. Rumah Honai, Irian Jaya
Meski kini Provinsi Irian Jaya terbagi menjadi 2 dan berganti nama menjadi
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, namun secara umum mereka
memiliki kebudayaan yang nyaris sama, termasuk dalam hal rumah adat.
Rumah Honai, begitu biasa disebut, merupakan rumah adat khas Irian yang
dindingnya terbuat dari kayu dengan atap kerucut yang terbuat dari ilalang.
Rumah honai sengaja dibangun dengan ukuran sempit tanpa jendela agar ia
bisa menahan hawa dingin yang ada di lingkungan Papua yang rata-rata
adalah dataran tinggi.
Tinggi rumah honai berkisar 2,5 meter dan di bagian tengah rumah terdapat
tempat api unggun untuk menghangatkan isi rumah di waktu malam.