Revisi - Proposal Tugas Akhir Asriyani 2 PDF
Revisi - Proposal Tugas Akhir Asriyani 2 PDF
DISUSUN OLEH :
NAMA : ASRIYANI
NIM
: 11 614 010
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul
Metode Asidifikasi
Nama
: Asriyani
NIM
: 11 614 010
Jurusan
: Teknik Kimia
Program Studi
Menyetujui,
Calon Pembimbing
Zainal Arifin.,ST.,M.Eng
NIP.19780509 200312 1 001
3. Manfaat Penelitian
1. Memberikan alternatif pengolahan limbah kepala udang.
2. Pengolahan limbah kepala udang menjadi silase untuk imbuhan pakan
ternak memberikan peluang wirausaha baru.
Berbagai cara dan usaha untuk mengelola hasil perikanan laut baik secara fisik,
kimia, dan biologis telah lama dilakukan.
4. Landasan Teori
4.1 Pengertian Silase
Silase merupakan pengawetan bahan pakan melalui fermentasi yang
menghasilkan kadar air yang tinggi yang biasa digunakan pada hijauan sebagai
pakan ruminansia atau pakan yang berasal dari tanaman serealia yang
penggunaannya sebagai biofuel ( Wikipedia, 2008 ).
Pembuatan silase secara garis besar dibagi menjadi empat fase (Bolsen dan
Sapienza, 1993). Pertama adalah fase aerob ini berlangsung dua proses yaitu
proses respirasi dan proses proteolisis, akibat adanya aktivitas enzim yang berada
dalam tanaman tersebut. Proses respirasi secara lengkap menguraikan gula-gula
tanaman menjadi karbondioksida dan air, dengan menggunakan oksigen dan
menghasilkan panas. Kedua adalah fase fermentasi ketika kondisi anaerob
tercapai pada bahan yang diawetkan beberapa proses mulai berlangsung, isi sel
tanaman mulai dirombak. Pada hijauan basah, proses ini berlangsung dalam
beberapa jam, sedangkan pada hijauan kering dapat berlangsung seharian. Ketiga
adalah fase stabil, setelah masa aktif pertumbuhan bakteri penghasil asam laktat
berakhir, maka proses ensilase memasuki fase stabil, hanya sedikit sekali aktivitas
mikroba. Keempat adalah fase pengeluaran silase, oksigen secara bebas akan
mengkontaminasi permukaan silase terbuka.
:Arthropoda
SubPhylum
: Mandibulata
Class
: Crustaceae
Subclass
: MalacostracaOrdo :Decapoda
Subordo
:Natantia
Famili
:Penaidae
Genus
:Penaeus
Species
:Penaeussp
Gambar1.Morfologiudang(Penaeussp)
(Sumber:http://tbn1.google.com)
Secara morfologi, udang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kepala yang menyatu
dengan dada (cephalothorax) dan bagian badan (abdomen) yang terdapat ekor
dibelakangnya. Udang memiliki tubuh yang beruas-ruas dan seluruh bagian
tubuhnya tertutup kulit khitin yang tebal dan keras. Bagian kepala beratnya lebih
kurang 36-49% dari total keseluruhan berat badan, daging 24-41% dan kulit 1723%.
4.3 Limbah Udang
Komposisi utama limbah kepala udang adalah protein, kitin, lemak dan
mineral (Chen dan Chen, 1991). Bagian kulit mengandung kitin yang lebih
banyak dan protein yang lebih sedikit, sedangkan bagian kepala mengandung
kitin yang lebih sedikit dan protein yang lebih banyak (No dkk, 1989).
Limbah udang mudah sekali rusak akibat degradasi mikroba, sehingga
berpotensi besar mencemari lingkungan. Sehingga dibutuhkan penanganan
terhadap limbah udang secara tepat dan menjadikan potensi limbah ini
menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Sebagian kecil limbah udang di tempat mitra berada yaitu berupa kepala
dimanfaatkan sebagai petis, selebihnya dibuang saja yang justru berpotensi
mencemari lingkungan. Penerapan teknologi pengolahan limbah udang yang tepat
perlu dilakukan sebagai kegiatan alih teknologi pengolahan sumber daya alam
berbasis kearifan lokal bagi petambak udang Muara Badak Ulu.
34,34
2,40
14,93
Kitin (%)
24,61
Nwanna, dkk (2004) memperoleh komposisi protein dan asam amino pada proses
ensilase limbah kepala udang menggunakan asam formiat 2% dan asam asetat
selama 14 hari seperti pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Komposisi protein dan asam amino silase limbah kepala udang
8
Produk silase yang menggunakan asam organik, sebelum diberikan ternak tidak
perlu dinetralkan dahulu, sedangkan penggunaan asam-asam anorganik harus
dinetralkan dahulu sehingga reaksi asam yang terbentuk tidak merusak saluran
pencernaan ternak.
10
Aspartic acid
Glutamic acid
Asparagine
Serine
Glutamine
Glycine
Threonine
Alanine
Arginine
Cystine
Tyrosine
Histidine
Valine
Methionine
Isoleucine
Phenylalanine
Leucine
Lysine
Proline
Tryptophan
Taurine
1.32 0.01a
1.670.01a
0.5650.002a
2.340.02a
1.570.06a
3.560.01a
3.230.06a
1.6760.02a
2.4560.02a
0.2800.004a
2.3450.003a
0.7870.002a
0.7860.004a
0.7650.001a
1.7860.02a
1.450.02 a
0.8960.006a
2.120.03a
0.7860.002a
0.4560.005a
0.4750.002a
3.0
1.1230.02b
1.4980.01b
0.7560.004b
0.1120.003b
0.4340.005b
0.3230.003b
0.1120.005b
0.3040.004b
0.4320.006b
0.2320.002b
0.4430.001b
0.3320.004b
0.1210.004b
0.3120.002b
0.3310.003b
0.10140.003b
0.10420.002b
0.430.008b
0.1130.006b
0.12120.004b
0.2210.006b
2.5
1.1200.01b
1.3230.02c
0.78970.003b
0.3210.001c
0.3210.004c
0.11210.008c
0.20120.002c
0.05430.0002c
0.11230.004c
0.10340.001c
0.11460.003c
0.21060.002c
0.10210.003c
0.112210.001c
0.10430.005c
0.12120.006c
0.10430.002b
0.12120.004c
0.10450.004c
0.10330.006c
0.11210.008c
Control diet
Experimental diets
(C)
2% (E1)
2.5% (E2)
3% (E3)
40.04 0.02
4.15 0.05
10.91 0.01
13.90 0.50
40.13 0.05
5.02 0.02b
10.94 0.05
14.53 0.03
39.98 0.01
5.14 0.02bc
10.90 0.04
14.58 0.50
40.08 0.07
5.25 0.04bcd
10.86 0.20
14.61 0.02
12
13
Konsentrasi campuran larutan asam : bahan baku (v/b) 1%, 2%, 3%, 4%,
5%.
14
15
Cairan
Sentrifugasi/Pengendapan
Silase
16
17
Perhitungan:
=
(1 2)0,014. . )
Dimana:
W
= Bobot Cuplikan
V1
V2
= Normalitas HCl.
f.k
= Protein dari
f.p
= faktor pengenceran
18
No.
Kegiatan
Bulan ke- 1
Bulan ke- 2
Bulan ke- 3
Bulan ke- 4
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
IV
I II III IV
Melalui Percobaan
Pembuatan Silase
Analisa Hasil
Pengolahan Data
Pembuatan Laporan
19
(Sabtu,
23
20