Anda di halaman 1dari 19

Biaya Aktivitas

Penentuan harga pokok produksi konvensional :


1. Full costing
2. Variable costing
Activity Based Costing (ABC) adalah metode
penentuan harga pokok produksi yang lebih maju
Komponen Biaya :
3. Biaya langsung
4. Biaya tidak langsung
5. Fixed cost, variable cost, and mixed cost
6. Controllable and uncontrollable cost
7. Differential, sunk and relevant cost

Biaya Aktivitas
Biaya per Unit
Adalah
total
biaya
yang
berkaitan
dengan unit yang diproduksi dibagi
dengan jumlah unit yang diproduksi.
Contoh
:
jika
sebuah
perusahaan
konstruksi
membangun
100
rumah
dengan ukuran serta kualitas yang sama
dengan total biaya untuk rumah-rumah
tersebut adalah $6 juta, maka biaya
setiap
rumah
adalah
$60.000
($6
juta/100). Konsep ini kelihatan mudah
akan tetapi dalam praktik sesungguhnya
dapat menjadi lebih rumit. Mengapa?

Biaya Aktivitas
Pertama, apa yang dimaksud dengan totol biaya Apakah
hanya terdiri dari biaya produksi atau biaya produksi
ditambah biaya pemasaran atau semua biaya organisasi.
Jumlah dari bahan baku langsung , tenaga kerja langsung
dan overhaed produksi dilihat dari konsep tradisional
Kedua, Bagaiaman kita mengukur biaya yang dibebankan.
Apakah kita menggunakan biaya aktual atau yang
diperkirakan. Penentuan jumlah dolar dari bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung dan overhaed yang
digunakan pada produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya
aktual yang dibebankan pada input produksi, atau dapat
pula angka perkiraan.
Ketiga, bagaimana kita menetapkan biaya atas produk.
Proses menghubungkan biaya setelah diukur dengan unit
yang diproduksi disebut pembebanan biaya.

Biaya Aktivitas
Dalam pendekatan activity-based costing total biaya
produksi mencakup total biaya desain dan pengembangan
produk (seperti biaya desain, biaya pengujian produk),
biaya produksi (facility sustaining activity cost + product
sustaining activity cost + batch-related activity cost +
unit-level activity cost) ditambah dengan biaya dukungan
logistik (biaya iklan, biaya distribusi, biaya garansi
produk). Dalam merancang sistem ABC kegiatan untuk
memproduksi dan menjual untuk suatu perusahaan yang
menghasilkan berbagai macam produk dapat digolongkan
ke dalam 4 kelompok besar sebagai berikut :
1.Unit-Level Activity Cost, biaya ini dipengaruhi besar
kecilnya jum1.lah unit produk yang dihasilkan. Biaya ini
dibebankan kepada pruduk berdasarkan jumlah unit
produk yang dihasilkan.

Biaya Aktivitas
2. Batch- Related Activity Cost, biaya ini berhubungan dengan
jumlah batch (kelompok jenis) produk yang diproduksi. Biaya
setup yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum suatu order produksi
diproses. Besar kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi
order produksi yang diolah oleh fungsi produksi. Biaya ini tidak
dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam
setiap order produksi.
3. Product-sustaining Activity Cost. Biaya ini berhungan dengan
penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya
untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan.
Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang
diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh
divisi penjual. Misalnya biaya desain produk, desain proses
pengelolaan produk, pengujian produk. Biaya ini dibebankan
kepada produk berdasarkan taksiran jumlah unit produk
tertentu yang akan dihasilkan selama umur produk tesebut

Biaya Aktivitas
4. facility-Sustaining Activity Cost, biaya ini
berhubu-ngan
dengan kegiatan untuk
mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh
entitas. Biaya depresiasi dan amortisasi, biaya
asuransi, biaya gaji karyawan kunci entitas
adalah contohnya. Biaya ini dibebankan
kepada produk atas dasar taksiran unit produk
yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi
penjual.
Metode Biaya Aktivitas
Suatu metode pembebanan biaya yang pada
dasarnya melacak atau membebankan biaya
pada setiap kegiatan yang dilakukan.

Biaya Aktivitas
1. Kegiatan Umum (Overhead Activities), pada

tahap ini biaya umum dilacak atas dasar


kegiatan yang dilakukan seperti penggunaan
mesin, pengawasan mutu dan persiapan
produksi. Tahap selanjutnya biaya-biaya
tersebut dibebankan pada barang jadi atas
dasar banyaknya kegiatan yang diperlukan
oleh masing-masing produk yang dihasilkan,
seperti persiapan produksi
2. Pemicu
Biaya
(Cost
Drivers),
untuk
menerapkan metode ini setiap kegiatan
harus
dianalisis
untuk
menentukan
bagaimana biaya atas kegiatan tersebut
timbul
atau
biasa
disebut
sebagai

Biaya Aktivitas
3. Pusat Biaya Atau Aktivitas, untuk setiap
kegiatan digunakan pemicu biaya yang
berbeda-beda. Dalam praktek kebanyakan
perusahaan
melakukan
banyak
sekali
kegiatan umum sehingga sangat sulit jika
biaya umum dilacak berdasarkan masingmasing
kegiatan.
Kegiatan
dapat
kelompokkan ke dalam pusat biaya atau pusat
aktivitas dan setiap pusat biaya dapat
dibebankan dengan menggunakan suatu
pemicu biaya primer yang berkaitan langsung
dengan biaya dalam pusat biaya tersebut.

Biaya Aktivitas
Prosedur Penerapan Biaya Aktivitas :
1. Mengumpulkan jumlah biaya untuk setiap jenis
biaya (sumber daya) yang dihasilkan dari sistem
akuntansi tradisionil misalnya biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya pemeliharaan,
biaya depresiasi dan biaya listrik.
2. Mengidentifakasi pemicu biaya sumber daya (cost
driver) yaitu faktor-faktor
yang berpengaruh
terhadap perubahan jumlah biaya misalnya jam
kerja langsung, jam mesin, harga bahan baku,
jumlah produk yang dipesan
3. Menetapkan tarif per pemicu sumber daya, yaitu
jumlah biaya pada point 1 dibagi cost driver pada
point 2.

Biaya Aktivitas
4. Mengindetifikasi setiap aktivitas, misalnya aktivitas
pembangkit tenaga listrik, pengendali mutu, persiapan
produksi, pergudangan dan perakitan.
5. Mengidentifikasi pemicu aktivitas, yaitu faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah
frekuensi dan kebutuhan akan aktivitas oleh obyek
biaya, misalnya kwh, jam mesin, jumlah inspeksi, unit
produk yang dihasilkan.
6. Penetapan biaya per aktivitas, yaitu jumlah nilai dari
setiap aktivitas dikali tarif per pemicu sumber daya.
7.Mengindetifikasi obyek biaya. Obyek biaya bisa berupa
produk, jasa atau pelanggan.
8. Menetapkan tarif per pemicu aktivitas.
9. Penetapan harga pokok obyek biaya (produk, jasa
atau pelanggan)

Biaya Aktivitas
Contoh :
PT. Gian memproduksi dua macam produk,
yaitu Produk A dan B. jumlah produksi selama
satu tahun untuk produk A sebanyak 40.000
kg dan produk B sebanyak 60.000 kg. untuk
menghasilkan kedua jenis produk tersebut
dikeluarkan biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung per unit pruduk
berupa :
Jenis Biaya
Produk B
Bahan baku
Rp 30.000
Tenaga kerja langsung
4.000

Pemicu Biaya
Kg hasil
JKL

Produk A
Rp 40.000
4.000

Biaya Aktivitas
Jenis Biaya
Pmc Biaya
By bahan pelng
Kg bahan
By Tng tdk Lnsg
JTKTL
By Depresiasi Pbk
JM

Jmh Pmc Biaya


Jumlah Biaya
50.000
Rp 340.000.000
10.000
60.000.000
5.000
3.200.000.000
3.600.000.000
Jumlah pemicu biaya untuk setiap aktivitas adalah sebagai berikut :
Jenis Aktivitas
Kg bahan
JTKTL
Jam Mesin
Pembkt Tng Listrik
20.000
6.000
3.500
Pemeliharaan
15.000
2.000
1.000
Penegendalian Mutu
5.000
500
100
Set up
10.000
1.500
400
50.000
10.000
5.000

Biaya Aktivitas
Adapun jumlah pemicu aktivitas untuk setiap
produk adalah sebagai berikut :
Jenis Aktivitas
Jumlah
Pembkt Tng Ltrk
2.000.000
Pemeliharaan
5.000
Pengendalian Mt
500
Set up
200

Pmc Aktvts
Kwh

Produk A
800.000

Produk B
1.200.000

JM

2.000

3.000

Jlh. Insp.

200

300

Jlh. Insp.

50

150

Berdasarkan data tersebut di atas besarnya


harga pokok produk dengan menggunakan

Biaya Aktivitas
1. Menghitung jumlah dan jenis biaya :

Biaya bahan : Produk A = Rp 1.600.000.000


Produk B =
1.800.000.000
Rp
3.400.000.000
Biaya Tenaga kerja langsung :
Produk A = Rp 800.000.000
Produk B = Rp 1.200.000.000

2.000.000.000
Biaya bahan penolong
340.000.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung
60.000.000

Biaya Aktivitas
2. Mengindetifikasi pemicu biaya sumber daya (cost driver)
Jeni Biaya

Pemicu sumber daya

Biaya bahan baku

Kg hasil

Biaya tenaga kerja langsung

JKL

Biaya bahan penolong

Kg bahan

Biaya tenaga kerja tdk langsung

JKTL

Biaya depresiasi pabrik

Jam Mesin

3. Menetapakan tarif per pemicu sumber daya


Jenis Biaya
Biaya bahan A

Jml Biaya
1.600.000.000

Jml Pemicu
40.000

Tarif /pemicu SD
Rp

40.000

Biaya bahan B

1.800.000.000

60.000

30.000

By Tg langsung

2.000.000.000

500.000

4.000

By bhn Penolong

340.000.000

50.000

6.800

by TK tdk langsun

60.000.000

10.000

6.000

5.000

640.000

by depr. Pabrik

3.200.000.000

Biaya Aktivitas
4. Mengidentifikasi jenis aktivitas, yaitu :
a. Pembangkit tenaga listrik (PTL)
b. Pemeliharaan
c. Pengendalian Mutu
d. Set up (persiapan produksi)
5. Mengidentifikasi pemicu aktivitas, yaitu:
Jenis Aktivitas
Pemicu Aktivitas
Pembangkit tenaga listrik
Kwh
Pemeliharaan
Jam Mesin (JM)
Pengendalian Mutu
Jml Inspeksi (JI)
Set up
Jml persiapan
(JP)

Biaya Aktivitas
6. Menetapkan biaya per aktivitas = Tarif Pemicu SD x pemicu
biaya setiap aktivitas, yaitu :
Jenis Biaya
Jenis Aktivitas (Juta rupiah)
PTL Pemlhraan Peng. Mutu Set-up
Bhn Penolong
136
102
34
68
TK tdk langsung
36
12
3
9
Depr. Pabrik
2.240
640
64
256
Biaya per aktivits 2.412
754
101
333
7. Mengidentifikasi obyek biaya, yaitu produk A dan B
8. Menetapkan tari per micu aktivitas yaitu :
- PTL = 2.412.000.000,- : 2.000.000. = Rp 1.206/Kwh
- Pemeliharaan = 754.000.000,- : 5.000 JM = Rp 150.800/JM
- Peng. Mutu = 101.000.000,- : 500 JI = Rp 202.000/JI
- Set up = 333.000.000,- : 200 JP = Rp 1.665.000/JP

Biaya Aktivitas
9. Menetapkan harga pokok per obyek biaya, yaitu :
Jenis Biaya/aktivitas

Produk A

Produk B

(40.000kg)
By bhn Langsung

(60.000kg)

Rp 1.600.000.000

Rp 1.800.000.000

800.000.000

1.200.000.000

By TK langsung
PTL :
- 800.000 Kwh x Rp 1.206

964.800.000

- 1.200.000Kwh x Rp 1.206

-------

Pemeliharaan :
- 2.000 JM x Rp 150.800

301.600.000

- 3.000 JM x Rp 150.800

--------

1.447.200.000

452.400.000

Pengendalian Mutu :
- 200 JI x Rp 202.000

40.400.000

- 300 JI x Rp 202.000

---------

60.600.000

Set up :
- 50 JP x Rp 1.665.000

83.250.000

- 150 JP x Rp 1.665.000

----------

Jumlah harga pokok produk


Harga pokok per Kg

249.750.000

Rp 3.790.050.000,- Rp 5.209.950.000
Rp

94.751,25

Rp

86.832,50

Biaya Aktivitas
Jika PT. Gian menggunakan metode pembebanan biaya umum pabrik
(biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tdk langsung, dan biaya
depresiasi pabrik) berdasarkan akuntansi biaya tradisionil, yaitu jam
kerja langsung adalah sebagai berikut :
Tarif BUP/JKL = Rp 3.600.000.000/500.000
= Rp 7.200/JKL
(500.000 = 40.000 kg + 60.000 kg x 5)
Jenis Biaya
Produk A
By bahan baku
Rp 40.000
By tenaga kerja lngs
20.000
By Umum Pabrik
36.000
HPP per Kg
96.000
Jml harga Pkk Produk 3.840.000. 000
20.000 = 4.000 JKL x 5 JKL
36.000 = 7.200 JKL x 5 JKL

Produk B
Rp 30.000
20.000
36.000
86.000
5.160.000.000

Anda mungkin juga menyukai