Anda di halaman 1dari 9

KWASHIORKOR

Diajukan Untuk Memenuhi Tuga Mata Kuliah:


Gizi Dasar
Semester I Jurusan Gizi Poltekkes Bandung

Disusun Oleh:
Lenny Anggriani
Wulandari
Yesi Makerianti S.

Kelas:
DIII-IA

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan


Bandung
2015-2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Tentang
Kwashiorkor ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterimakasih pada Ibu selaku Dosen mata kuliah Ilmu Gizi Dasar yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengertian serta penjelasan tentang Kwashiorkor. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritikdan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Cimahi, Oktober 2015

BAB I
PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang
Manusia memerlukan energy untuk hidup. Tubuh manusia bagaikan sebuah
mesin yang memerlukan bahan bakar untuk hidup dan bergerak. Makanan yang
dikonsumsi manusia diibaratkan sebagai bahan bakarnya. Makanan yang dikonsumsi
oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan
ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut
dapat berupa enzim, zat gizi, maupun toksit (racun). Zat gizi adalah sebagai sumber
energi. Sumber energy utama yang dibutuhkan manusia adalah karbohidrat, protein,
dan lemak. Konsumsi sumber energy harus dilakukan secara seimbang agar keaadaan
tubuh juga berimbang dan sehat sehingga dapat melakukan segala aktivitas yang
diinginkan.
Apabila kekurangan energi, tubuh akan mengalami keseimbangan energi
negativif. Akibatnya, berat badan kurang dari berat badan seharusnya (ideal), bila
terjadi pada bayi dan anak-anak itu akan menghambat pertumbuhan dan pada orang
dewasa yang akan menyebabkan penurunan berat badan dan kerusakan jaringan
tubuh. Gejala yang ditimbulkan pada anak adalah gelisah, lemah, cengeng, kurang
bersemangat dan penurunan daya tahan terhadap penyakit infeksi. Akibatnya berat
badan bayi menurun bahkan terhambat yang dinamakan marasmus dan bila disertai
kekurangan protein kwashiorkor.

II.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian danfungsi dari energy dalam tubuh?
2. Apa contoh penyakit kekurangan energi?
3. Apa pengertian dari Kwashiorkor?
4. Apa penyebab dari Kwashiorkor.
5. Apa gejala dari Kwashiorkor
6. Bagaimana cara mencegah terjadinya Kwashiorkor?

III.

Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui pengertian danfungsi energy dalam tubuh.


Mengetahui contoh penyakit kekurangan energi.
Mengetahui pengertian dari Kwashiorkor.
Mengetahui penyebab dari Kwashiorkor.

5. Mengetahui gejala dari Kwashiorkor


6. Mengetahui cara pencegahan dari Kwashiorkor.

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Pengertian dan Fungsi Energi dalam Tubuh


Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak. Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan,
pengaturan suhu dan kegiatan

fisik. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk

glikogen sebagai cadangan energi jangka pendek dan dalam bentuk lemak sebagai
cadangan jangka panjang. Energi sangat dibutuhkan manusia untuk mempertahankan
hidup, menunjang

pertumbuhan, dan melakukan aktivitas fisik. Energi yang

digunakan diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada didalam bahan
makanan. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein suatu bahan makanan akan
menentukan nilai energinya (Almatsier, 2004).

II.

Penyakit yang disebabkan oleh Kekurangan Energi


Kekurangan

energy

berasal

dari

makanan,

menyebabkan

seseorang

kekurangan tenaga untukbergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Seseorang akan


menjadi malas, merasa lemas, dan produktivitas kerja menurun. Salah satunya adalah
Kekurangan Energi Protein yang disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak cukup
mengandung kalori dan protein. Berdasarkan berat ringannya kekurangan energy yang
terjadi diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu: a. Kwashiorkor, b. Marasmus dan
c.Marasmik.

III.

Pengertian Kwashiorkor
Busung lapar atau honger oedema disebabkan cara bersama atau salah satu
dari simtoma marasmus dan kwashiorkor adalah

sebuah

fenomena

penyakit

di Indonesia bisa diakibatkan karena kekurangan protein kronis pada anak-anak yang
sering disebabkan beberapa hal, antara lain anak tidak cukup mendapat
makanan bergizi, anak tidak mendapat asuhan gizi yang memadai dan anak mungkin
menderita infeksi penyakit.

Kata kwarshiorkor berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati anak yang
kekurangan kasih sayang ibu. Di temukan pada anak berusia 6 bulan sampai 6 tahun.

IV.

Penyebab Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein
dan kalori. Penyebab langsung tersebut bisa dikarenakan adanya bencana alam, daya
beli masyarakat, tingkat pendidikan, kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Cara mendeteksi penderita penyakit ini pada anak yaitu dengan cara
menimbang berat badan secara teratur bila perbandingan berat badan dengan umurnya
dibawah 60% (standar WHO-NCHS) maka anak tersebut dapat dikatakan terindikasi
busung lapar atau dengan cara mengukur tinggi badan dan LIngkar Lengan Atas
(LILA) bila tidak sesuai dengan standar anak yang normal kurang dari 14 cm (standar
WHO-NCHS) waspadai akan terjadi busung lapar.

V.

Gejala Kwashiorkor
Gejala atau tanda yang khas adalah:
1. adanyaedema (bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk,
2. wajah anak membulat dan sembab (moon face) terutama pada bagian wajah,
3. bengkak terutama pada punggung kaki dan bila ditekan akan meninggalkan bekas
seperti lubang,
4. otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga ukuran Lingkar
Lengan Atas LILA-nya kurang dari 14 cm,
5. timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas,
6. tidak bernafsu makan atau kurang,
7. rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa menimbulkan rasa sakit,
8. sering disertai infeksi, anemia dan diare,
9. anak menjadi rewel dan apatis
10. perut yang membesar juga sering ditemukan akibat dari timbunan cairan pada
rongga perut salah salah gejala kemungkinan menderita "busung lapar" atau
kwashiorkor

VI.

Cara Mencegah Kwashiorkor


Upaya-upaya pencegahan yang dapat dilakukan memerlukan sarana dan
prasarana kesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi.

a. Pemberian air susuibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi
yang paling baik untuk bayi.
b. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6
bulan keatas.
c. Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan
dan kebersihan perorangan.
d. Pemberian imunisasi.
e. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu
kerap.
f. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat
merupakan usaha pencegahan jangka panjang.

g. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang


endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.BAB

III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan sumber-sumber yang telah dibaca oleh penulis, kebutuhan energy
dalam tubuh manusia harus seimbang tidak boleh kekurangan ataupun kelebihan. Energi
dalam tubuh digunakan sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan
suhu dan kegiatan fisik. Energi yang digunakan diperoleh dari karbohidrat, lemak dan
protein yang ada didalam bahan makanan. Salah satu contoh penyakit kekurangan energy
yaitu kekurangan energy dari protein dan kalori adalah Kwashiorkor. Penyakit ini
merupakan penyakit yang menyerang anak usia 6 bulan sampai 6 tahun yang meiliki ciriciri perut anak membuncit, rambut tidak sehat, wajah lesu dan cengeng, serta kaki kurus.
B. Saran
Untuk mencegah penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan energy
seperti pada penyakit Kwashiorkor disarankan untuk menjaga pola hidup bersih dan
sehat, mengkontrol asupan makanan pada anak, pemberian ASI, memberikan imunisasi
pada anak, dan mengikuti penyuluhan gizi.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama
PandePutu Sri Sugianidan GA Dewi Kusumayanti Jurnal IlmuGizi, Volume 2
Nomor 2, Agustus 2011: 125-128
http://www.scribd.com/doc/92761988/Kwashiorkor#scribd
http://www.academia.edu/5305341/KECUKUPAN_ENERGI_DAN_NILAI_GIZI

Anda mungkin juga menyukai