Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1

Nama Anggota :
1. Imron Hamzah
2. Syarifah Dhona W
3. Putut Ade Wibowo
4. Dyah
5. Nanda

Six Sigma Concept


Define

Control

6
Improv
e

Measur
e

Analysi
s

Pengertian

Tahapan 6
sigma

Sejarah

Faktor
Keberhasilan

Filosofi Dasar

Perbandingan

Konsep Dasar

Sisi Lain 6
Sigma

Definisi Six Sigma


Secara etimologi Six sigma tersusun dari 2 jata yaitu : Six yang
berarti enam dan sigma yang berarti simbol dari standard devisiasi
atau dapat pula diartikan sebagai ukuran satuan statistik yang
menggambarkan kemampuan suatu proses dan ukuran nilai sigma
yang dinyatakan dalam DPU (Defect Per Unit) atau PPM (Part Per
Million).
Dapat dikatakan bahwa proses dengan nilai sigma yang lebih tinggi
(pada suatu proses) akan mempunyai defect yang lebih sedikit (baik
jumlah defect maupun jenis defect).
Semakin bertambahnya nilai sigma makan akan semakin berkurang
Quality Cost dan Cycle Time.

Definisi Six Sigma


Secara epistimologi Six Sigma merupakan
sebuah metodologi terstruktur untuk
memperbaiki suatu poses dengan memfokuskan
pada usaha usaha untuk memperkecil variasi
yang terjadi (process variance) sekaligus
mengurangi cacat produk ataupun jasa yang
keluar dari spesifikasi dengan menggunakan
metode statistik dan tools quality lainnya secara
insentif.

Definisi Six Sigma


Secara sederhana six sigma (6 sigma) dapat
diterjemahkan sebagai suatu proses yang
mempunyai kemungkinan cacat (defect
opportunity) sebanyak 3,4 buah dalam satu juta
produk (jasa). Mengenai penurunan nilai 3,4
sebernarnya banyak sekali kontroversi, tapi yang
terpenting adalah kita memahami six sigma
sebagai sebuah referensi tool untuk mengurangi
jumlah cacat.

Sejarah Six Sigma


Six sigma dimulai oleh Motorola di era tahun 1980-an oleh salah seorang engineer bernama Bill Smith atas
dukungan penuh dari CEO Bob galvin. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya market Motorola karena
perbedaan kualitas dibandingkan dengan perusahaan Jepang. Pada tahun 1981 Motorola menghadapi
tantangan tersebut dengan mengevaluasi kualitasnya hingga 5 kali dalam 5 tahun namun tetap saja tidak
berhasil. Kemudian Motorola menggunakan statistical tools yang dipadukan dengan ilmu manajemen
financial metrics yaitu
Return on Investment (ROI) sebagai salah satu alat ukur (metrics) dari quality improvement process.
Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Dr. Mikel Harry dan Richard Schroeder secara lebih mendalam
sehingga metode ini mendapat sambutan luas dari jajaran manajement Motorola dan perusahaanperusahaan lain. Perusahaan selain Motorola yang juga mengembangkan six sigma salah satunya yakni
General electric (GE). Pada tahun 1995, GE menggulirkan six sigma disegala aspek bisnisnya guna
menghadapi tantangan kualitas sebagai perusahaan kelas dunia. GE memperbaharui prosesnya seperti
produktivitas,Inventory Return namun improvement tersebut tertunda karena adanya defect diprosesnya.
Kemudian dikalangan GE muncul suatu pemikiran bahwa
World Class Quality adalah suatu hal yang menantang sehingga di GE six sigma menjadi sebuah trend
terlebih setelah mendapat dukungan penuh dari CEO Jack Welch.

Sejarah Six Sigma

Hal inilah yang membuat perusahaan-perusahaan lain ingin mengetahui lebih jauh
tentang six sigma dan mencoba mengimplementasikan metode ini ditempat kerjanya
masing-masing. Kemudian akan muncul sebuah opini, siapakah penemu ataupun
penggagas six sigma pertama kali? Apakah Motorola?

Hal inilah yang menarik untuk dibicarakan. Perlu diketahui bahwa konsep dasar six
sigma sebenarnya diambil dari Total Quality Management (TQM) dan Statistical
Process Control (SPC). Kedua konsep ini sudah lama dikembangkan oleh para ahli
quality seperti Dr. Kaoru Ishikawa, Shewhart, Crossby, dll. Jadi ditinjau dari segi waktu
dapat dikatakan bahwa six sigma merupakan hasil pengembangan dari quality
improvement semenjak tahun 1940-an. Tapi yang jelas, bagi kita adalah seperti
apapun metode yang terpenting adalah menerapkannya secara disiplin,
berkesinambungan dan konsisten sehingga dapat menghasilkan suatu perbaikan
(improvement )

Konsep dasar six sigma


Six Sigma Secara umum ada 2 buah konsep dasar dari six sigma, yaitu : Six sigma sebagai

suatu aktivitas Pada penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa six sigma
dapat diartikan sebagai suatu proses yang mempunyai defect opportunity atau kemungkinan

cacat sebanyak 3,4 buah dalam satu juta produk atau jasa (DPPM). Untuk mencapai target
angka tersebut maka ada beberapa rangkain aktivitas six sigma yang perlu dilakukan, misalnya
:
a. Memahami dan mendefinsikan suatu proses design, manufacturing dan service secara jelas.
b. Aplikasi untuk six sigma statistic tools dan proses.
c. Mengidentifikasikan faktor penyebab defect.
d. Analisa dan improvement (perbaikan).
e. Melalui penurunan defect ratio akan meningkatkan yield dan total kepuasan pelanggan.
f. Management innovation tool memberikan kontribusi terhadap management out put

Konsep dasar six sigma

Six sigma sebagai suatu strategi bisnis Secara umum ada ada enam komponen utama konsep six sigma
sebagai strategi bisnis (Peter S. Pande, 2002: 8), yaitu :

a.Customer service oriented (mengutamakan pelayanan kepada pelanggan). Definisi customer


(pelanggan) bukan hanya terbatas pada pembeli saja tetapi juga berarti rekan kerja kita, orang/ pihak yang
akan menerima hasil kerja kita, masyarakat umum sebagai pengguna jasa, pemerintah, dll. Six sigma
mampu memberikan informasi kepada kita mengenai seberapa bagus produk, service kita dan proses
didalamnya serta membantu kita untuk menentukan langkah-langkah demi kepuasan customer secara total.

b. Manajemen yang bedasarkan data dan fakta.

c. Fokus pada proses, manajemen dan perbaikan. Perlu diketahui bahwa six sigma sangat dipengaruhi dan
bergantung pada seberapa jauh kita memahai suatu proses. Dan hal ini belum cukup apabila tidak didukung
dengan appresiasi manajemen yang bagus dalam melakukan perbaikan.

d. Manajemen yang proaktif

e. Kerjasama tim yang bagus

f. Selalu mengejar kesempurnaan. Sig sixma merupakan suatu tool yang lengkap yang dapat dipergunakan
dan diaplikasikan pada bidang design, manufaktur,Sales, Service, dll. Six sigma dapat membantu kita dalam
meraih keuntungan pada suatu persaingan. Bila kita dapat memperbaiki sigma level pada proses kita,
berarti kualitas produk akan lebih baik dan biaya-biaya yang tidak perlu akan berkurang sehingga kita dapat
memenuhi kepuasan customer

Filosofi dasar six sigma

Filosofi dasar six sigma


1. Kelangsungan perusahaan bergantung kepada kemajuan bisnis.
2. Perusahaan bertambah besar berdasarkan kepuasan pelanggan
(customer )
3. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh quality, price dan delivery.
4.Quality, price dan delivery dikontrol oleh process capability.
5. Process capability tergantung dari variasi.
6. Variasi proses menentukan kenaikan defect, cost dan cycle time.
7. Untuk mengurangi variasi, kita harus mengaplikasikan pengetahuan
yang benar.
8. Untuk mengaplikasikan pengetahuan yang benar, langkah pertama
adalah dengan mengukur.
9. Dengan mengukur permasalahan, kita akan dapat pengetahuan yang
benar.

Tahapan - tahapan six sigma

Sebagaimana telah dikemukakan dimuka bahwa six sigma merupakan suatu metode
terstruktur. Terstruktur disini dapat diartikan karena six sigma mempunyai sedikitnya
ada lima tahapan, yakni :

1.
2.
3.
4.
5.

Define
Measure
Analyze
Improve
Control

Perbandingan antara 3 sigma dan 6 sigma


(manfaat & keunggulan)

1. Menurunkan Cost of loss, perbaikan kualitas dan service produk serta kepuasan
konsumen.

2. Dapat mengurangi secondary process [rework] dan claim.

3. Membuat keputusan berdasarkan data dan tidak hanya berdasar praduga saja.

4. Dapat diterapkan disegala bidang baik bidang Industri maupun bidang financial. 5.
Fokus terhadap 3P (Product, Process, People). Tidak hanya produk dan service saja,
tapi juga proses dan kualitas sumber daya manusia dapat mencapai tujuan melalui
pengukuran sigma level.

6. Sangat berdampak terhadap investasi.

7. Berdampak terhadap biaya.

8. Pengolahan data sangat mudah dengan menggunakan statistik. Melalui analisa


data eksperimen hal yang samar menjadi jelas. Tidak berdasarkan praduga dan
pengalaman karena dibantu dengan statistic Software (Minitab)

Faktor keberhasilan 6 sigma

Ditinjau dari segi Sistem pengoperasian


a. Six sigma membutuhkan Top down drive atau dorongan
dan dukungan penuh dari manajemen untuk menggerakan
dan memotivasi subordinate-subordinat yang ada
dibawahnya.
b. Six sigma membutuhkan partisipasi [harus] dari
karyawannya khususnya untuk selalu customer oriented
(berorientasi ke pelanggan).
c. Six sigma sebagai standar umum perusahaan, misalnya
mensosialisasikan istilah (terminology) CTQ, Sigma, Cp, Zlevel atau istilah statistik lainnya kepada para Operator
(karyawan), Mencantumkan keterangan sigma level untuk
setiap proses produksi dalam sebuah papan informasi yang
besar dan mudah dilihat oleh siapa saja, dll.

Faktor keberhasilan 6 sigma


Ditinjau dari segi Metodologi
1. Berasal dari voice of customer.
Pada pembahasannya sebelumnya sering disinggung istilah CTQ. CTQ ialah pemilihan
faktoryang terpenting bagi konsumen atau dapat juga diartikan Customer Anda merasa
bahwakarakteristik product, service atau proses adalah suatu hal yang kritikal.
Pernyataankonsumen merupakan CTQ untuk suatu produk, proses ataupun service.
Pengertian umumdari kontrol CTQ adalah pemilihan faktor yang terpenting bagi
konsumen. Umumnya
CTQberasaldarikonsumen,namunbisajugadariresiko,ekonomi,danPeraturan.Contoh
yangmudah kita temukan yakni : Bakso harus bebas Formalin, Specifikasi external view
untukpanjangDrivemodelDW224EVVD3adalah132,18+/-0,3[mm]ataucontohlainnyaadalah adanya kebijakan RoHs
compliance untuk semua Drive [part] yang akan memasukiwilayah Uni Eropa dan masih
banyak lagi contoh-contoh CTQ. CTQ dapat diperoleh denganalat-alat analisa (typical
tool), misalnya: survey konsumen, interview, peta kebutuhankonsumen, Quality Function
Deployment (QFD), Quick Market Intelligence, ParetoDiagram, dll.
2. Seluruh karyawan memerlukan training.Training program six sigma secara intensif
diperuntuk bagi seluruh karyawan agar karyawandapat memahami dengan benar tentang
metode sixsigma. Hal ini diperlukan karena untukmenerapkan metode six sigma
diperlukan investasisumber daya manusia yang paham dengan6 sigma.
3. Membutuhkan case study project, resource information untuk organisasi dan
sistem,penilaian yang berdasar dan sistem penghargaan (reward system)

Sisi Lain dari 6 sigma


Dalam perkembangannya six sigma banyak mengandung kontroversi
khususnya dikalanganpraktisi dibidang quality. Disatu sisi banyak
kalangan menganggap sixsigma sebagai sebuahmetode yang
sederhana dan powerful tetapi tidak sedikit pula yang memandang
sebelah matatentang six sigma serta mempertanyakan tentang
eksistensi dari metode six sigma, sebagaicontoh artikel dari Arthur
Schneiderman yang berjudul Question : When is six sigma not
sixsigma? Answer : When its the six sigma metrics !!
. Dan masih banyak lagi artikel-artikelyang mengupas tentang sisi
lain dari metode six sigma, baik yang sependapat, berbedapendapat
maupunyang mengupas secara berimbang.Dan perluditegaskan
sekali lagibahwadalam artikel ini kita tidak memperdebatkan
eksistensi six sigma tetapi kita lebih cenderungmempelajari dan
mengenal six sigma lebih jauh sebagai suatu metode dan disiplin ilmu

TERIMA KASIH
&
SELAMAT MALAM

Anda mungkin juga menyukai