Anda di halaman 1dari 25

Proses Pembersihan

Dehydration Process

Gas (H2S, CO2) dan

Gas Processing
Sweetening
Process
Role of Pertamina

Dehydration Process
Kesimpulan
& Kata Penutup
Role of Pertamina

1.

Pada saat keluar dari sumur, Natural Gas biasanya mengandung kontaminan yaitu
hidrokarbon cair (NGL), air, H2S, dan gas inert

2.

Sebagai langkah pemisahan awal Natural Gas dengan liquid yang menyertai,
digunakan separator sebelum proses lain dilakukan.

3.

Kontaminan selain hidrokarbon (gas), terutama yang berupa impurities dalam


Natural Gas perlu dipisahkan / dihilangkan.

4.

Untuk memisahkan kanndungan H2S dan CO2, diperlukan proses khusus yang sering
disebut dengan Sweetening Process.

5.

Setelah memisahkan cairan, air pada separator Hulu, perlu dilakukan Dehiydration
Process untuk memastikan water content dalam gas telah dihilangkan.

6.

Gas inert harus dipisahkan karena tidak memiliki nilai kalor dan akan mengurangi
volume moda transportasi.

Debu/ Pasir/ Lumpur

Air Formasi (Air Bebas)

Air Terikat

Oksigen

Karbondioksida

H2S

Merkuri

Nitrogen

Kondensat/ Hidrokarbon berat

Debu/ Pasir/ Lumpur:


Penyebab: Packer di sumur bocor atau
jepitan valve di kepala sumur di buka
terlalu besar.
Pressure drop
Abrasif
Menyebabkan pipa buntu
Jika lumpur terikut, maka pipa di
pigging dengan air baru kemudian di
keringkan
filter cepat jenuh/ buntu

Gambar 2. Debu & Pasir, Petani #GS

Gambar 17. Gas Filter,


Petani #GS

Gambar 19. Lumpur, SE Bekasap #08

Air Formasi (Air Bebas):


Korosi internal pipa (dengan CO2 dan
H2S)
Pressure drop
Biasanya bercampur dengan kondensat
Dipisahkan dari gas, pertama kali
sebelum gas di kirim/ proses lebih
lanjut
Terpisah di separator 2 fase

Gambar 15. Horizontal Separator, Bunyu #KMB

Air Terikat:
Korosi internal pipa (dengan CO2 dan
H2S)
Pressure drop
Tidak dapat terpisah di separator karena
terikat ke dalam gas (Jenuh)
Kadar air dalam gas yg di kirim maks. 10
lb/ MMSCF
Hidrat Gas
Untuk mengurangi Air terikat, di gunakan
molsieve dehidrator atau di serap
menggunakan glikol

Gambar 17. Molsieve Dehidrator & Mercury Removal

Gambar 9. Glikol Dehidrator


8

Oksigen:
Jarang terdapat di dalam komponen gas
Umum nya fluida dari reservoir tidak
mengandung O2
Terdapat di beberapa sumur SBS #Area
Dapat juga berasal dari flare, jika bypass valve
tidak di tutup. O2 masuk melalui flare ke inlet
kompresor
O2 mempercepat korosi CO2 dan H2S
Ada nya O2 mengurangi nilai bakar gas

Karbondioksida:
Korosi. CO2 menyebabkan korosi jika ada air dan atau O2
Icing
Lingkungan
Terdapat hampir di semua formasi batuan
Ada nya CO2 mengurangi nilai bakar gas
Kandungan CO2 dalam gas yang dikirim berkisar 2 10%
CO2 di pisahkan menggunakan proses absorbsi
Untuk membantu menurunkan CO2 dalam gas pipa, diinjeksikan gas lain yang
kadar CO2 nya rendah
Untuk LNG Plant, kadar CO2 yang diijinkan maks 50 ppm (LINDE, B&V, kryopak,
APCI)
Untuk LPG plant kadar CO2 yang diijinkan maks 10% (McKenzie, UOP, PROMAX)
CO2 + H2O
H2CO3 asam karbonat
H2CO3 + Fe
FeCO3 + H2 karat besi
Membrane system
Lihat presentasi lain

H2S:
Beberapa sumur alami melepaskan H2S
Korosi
Racun katalis
Lingkungan
H2S menyebabkan pitting corrosion
Gas berbahaya dapat menyebabkan kematian pada dosis rendah (100 ppm)
Batas maksimum dalam gas: 25 ppm. Di beberapa PJBG hanya maksimum 2 ppm
H2S + Fe
FeS + H2 Karat besi

Sangat berbahaya untuk alat proses selanjut nya (katalis/ separator/ scrubber/ filter/
meter)

Merkuri:
Terdapat alami dalam jumlah yang sangat kecil (0.1 10 ppb)
Berbahaya jika masih terikut ke alat alat proses dengan material
alumunium (Heat exchanger) dengan membentuk amalgam (material larut
ke dalam merkuri)
Proses pemisahan merkuri biasa nya terdapat di LNG plant. Proses
pemisahan merkuri melindungi alat penukar bahang utama (Main Heat
Exchanger) yang terbuat dari aluminium
LNG Plant Arun memisahkan merkuri 1000 kg per tahun

Nitrogen:
Gas inert
Mengurangi nilai bakar gas

Kondensat/ Hidrokarbon berat


Pressure drop
Dew Point
Nilai bakar menjadi tinggi
Kualitas gas turun
Dipisahkan menggunakan separator
Beberapa kompresor tidak cocok dengan gas
dengan kondensat/ hidrokarbon berat yang banyak
(wet gas)
Jika gas sangat basah, pada sistem dapat dipasang
condensate trap

Gambar 196. Separator vertikal


untuk memisahkan Kondensat/
Hidrokarbon berat dari aliran
gas, KMB #RF, Bunyu

Untuk menghilangkan kandungan H2S dan CO2 dapat


dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

Reaksi Kimia
Pemisahan Membran

Batch proses

1
5

Proses Reaksi Kimia Proses pencampuran zat kimia dalam


aliran Gas untuk menetralkan H2S dan CO2.
Proses yang paling umum dilakukan adalah Amine
Sweetening.

1
6

Proses Pemisahan Membran Proses pemisahan acid gas


menggunakan membran berupa film-film polimer berpola
melingkar.

1
7

Batch Process Proses pemisahan acid gas menggunakan


reaksi kimia dan/atau adsorpsi.
Batch Process yang umum digunakan adalah:
1. Iron sponge
i. Menggunakan chip chip kayu yang direndam dalam
Fe2O3 untuk mengikat H2S menjadi Fe2S3
ii. Fe2O3 akan terbakar jika kontak langsung dengan
udara (masalah pembuangan)

1
8

2. FE2O3
i. Natural Gas dialirkan melalui larutan berupa kombinasi
seng oksida, seng asetat, air dan dispersant
ii. Hasil akhir seng sulfida dan air.
3. Molecular sieve
i. Penggunaan sieve bed untuk
dehydration
sweetening.
ii. Dapat digunakan untuk menghilangkan CO2.

dan

4. Caustic wash.
i. Penggunaan KOH (basa kuat) dicampur dengan H2S untuk
penetralan
ii. Proses bisa dilakukan dengan menggunakan cairan atau
padatan caustic
1
9

Water content harus dihilangkan dari aliran gas untuk menurunkan


tingkat korosi dan mencegah pembentukan Hidrat.

Proses Dehydration yang sering digunakan:


1. Solid Bed dessicant
a. Desiccant cair yang paling sering digunakan adalah glikol
b. Sistem glikol yang paling banyak digunakan adalah TEG dan
sistem injeksi etilen glikol.

2
0

2. Solid Bed Dessicant

Menggunakan padatan untuk menghilangkan air.

Molecular sieve penggunaan pellet keramik yang bersifat polar terhadap


air

2
1

1. Injeksi Methanol
1. Methanol diinjeksikan kemudian akan menyerap air , kemudian
campuran methanol dan air dibuang ke lingkungan dengan cara yang
aman.
2. Dengan harga methanol yang mahal, saat ini jarang dilakukan untuk
dehydration.

2
2

1.

Analisis gas yang dilakukan Upstream pada saat ini harus memerhatikan
contentwise

2.

Pemisahan kontaminan perlu dilakukan agar pembeli dapat mendapatkan


gas dengan kandungan yang baik dan saleable

3.

Pemilihan alternatif sweetening ataupun dehydration dilakukan


berdasarkan kandungan kontaminan yang mau dihilangkan dan juga biaya
capex yang lebih efisien.

2
3

Thank You

Anda mungkin juga menyukai