Anda di halaman 1dari 14

Pajak adalah:

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh


orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung
dan
digunakan
untuk
keperluan
negara
bagi
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan
perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak
untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.
Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan
hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga
Negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

official assesment
Official Assessment System; sistem pemungutan pajak
ini memberikan wewenang kepada pemerintah (petugas
pajak) untuk menentukan besarnya pajak terhutang
wajib pajak. Sistem pemungutan pajak ini sudah tidak
berlaku lagi setelah reformasi perpajakan pada tahun
1984. Ciri-ciri sistem pemungutan pajak ini adalah (i)
pajak terhutang dihitung oleh petugas pajak, (ii) wajib
pajak bersifat pasif, dan (iii) hutang pajak timbul setelah
petugas pajak menghitung pajak yang terhutang
dengan diterbitkannya surat ketetapan pajak.

Self assesment
Self Assessment System; sistem pemungutan pajak ini
memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk
menghitung sendiri, melaporkan sendiri, dan membayar
sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar.
Ciri-ciri sistem pemungutan pajak ini adalah (i) pajak
terhutang dihitung sendiri oleh wajib pajak, (ii) wajib
pajak bersifat aktif dengan melaporkan dan membayar
sendiri pajak terhutang yang seharusnya dibayar, dan
(iii) pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat
ketetapan pajak setiap saat kecuali oleh kasus-kasus
tertentu saja seperti wajib pajak terlambat melaporkan

witholding
Withholding System; sistem pemungutan pajak ini
memberikan wewenang kepada pihak lain atau pihak
ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak
yang terhutang oleh wajib pajak. Pihak ketiga disini
adalah pihak lain selain pemerintah dan wajib pajak.

Riel Stelsel atau Stelsel Nyata


Dimana pengenaan pajak didasarkan pada obyek
( misalnya penghasilan ) yang riel atau nyata, sehingga
pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun
pajak, yaitu setelah obyek yang sesungguhnya
diketahui. Kelebihan/kebaikan dari stelsel ini adalah
pajak yang dikenakan lebih realistis. Sedangkan
kelemahannya adalah pajak baru dapat dipungut pada
akhir periode ( setelah obyeknya diketahui ).

Fictieve Stelsel atau Stelsel


Anggapan
Yaitu stelsel yang mendasarkan pemungutan pajak berdasarkan
pada suatu anggapan ( fiksi ). Misalnya dalam kaitannya dengan
Pajak Penghasilan, umumnya anggapan yang digunakan adalah
penghasilan tahun sekarang ( tahun berjalan )
sama dengan penghasilan tahun yang lalu ( tahun sebelumnya ),
sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat ditetapkan
besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan.
Kebaikan dari stelsel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun
berjalan, tanpa harus menunggu pada akhir tahun pajak.
Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak
berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.

Mix Stelsel atau Stelsel


Campuran
Stelsel Campuran merupakan kombinasi antara stelsel
nyata dengan stelsel anggapan. Dalam penerapannya,
stelsel campuran mula-mula pada awal tahun
ditentukan jumlah pajak berdasarkan jumlah anggapan
tertentu dan kemudian setelah tahun pajak berakhir
diadakan koreksi sesuai dengan stelsel nyata. Kebaikan
dari stelsel ini adalah bahwa pajak sudah dapat
dipungut pada awal tahun pajak. Sedangkan
kelemahannya adalah fiskus menghitung kembali
jumlah pajak setelah tahun pajak berakhir sehingga
mengakibatkan beban pekerjaan fiskus bertambah
drastic dan akibatnya seringkali tidak terselesaikan.

Beda pembukuan dan pencatatan


Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang
meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan
laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.

Pencatatan yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan secara


teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau
penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak
dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final.

A. Yang Wajib Menyelenggarakan Pembukuan


1. Wajib Pajak (WP) Badan;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas, kecuali Wajib Pajak Orang Pribadi yang peredaran
brutonya dalam satu tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 (Empat
milyar delapan ratus juta rupiah).

B. Yang Wajib Menyelenggarakan Pencatatan


1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang
dari Rp4.800.000.000,00 (empat milyar delapan ratus juta rupiah),
dapat menghitung penghasilan neto dengan menggunakan norma
penghitungan penghasilan neto, dengan syarat memberitahukan ke
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3 bulan pertama dari tahun
pajak yang bersangkutan;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas.

Pemeriksaan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,
mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji pemenuhan
kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi
dengan surat perintah pemeriksaan dan memperlihatkannya pada wajib pajak
yang diperiksa. Petugas pemeriksa adalah pegawai dilingkungan Direktorat
Jendral pajak yang menjabat sebagai fungsional pemeriksa.

Penyidikan
Penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang perpajakan yang
terjadi serta menemukan tersangkanya. Pejabat pegawai sipil tertentu di
lingkungan Direktorat Jendral Pajak diberi wewenang khusus sebagai penyidik
untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan

Penelitianadalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


untuk menilai kelengkapan pengisian Surat
Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya termasuk
penilaian tentang kebenaran penulisan dan
penghitungannya [KUP]

Syarat pengajuan keberatan adalah:


Mengajukan surat keberatan kepada Direktur Jenderal Pajak c.q. Kepala Kantor
Pelayanan Pajak setempat atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, dan Pemotongan dan
Pemungutan oleh pihak ketiga.
Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak
terutang menurut perhitungan Wajib Pajak dengan menyebutkan alasanalasan yang
jelas.
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak surat ketetapan
pajak, kecuali Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat
dipenuhi karena di luar kekuasaannya.
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap sebagai Surat
Keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan.
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak, Wajib Pajak
wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah
disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat
keberatan disampaikan.
Perlu diketahui bahwa apabila permohonan keberatan Wajib Pajak ditolak dan Wajib
Pajak tidak mengajukan banding maka Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa
denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

Anda mungkin juga menyukai